Fungsi amfetamin bagi tubuh manusia adalah sebagai stimulan dengan cara memproduksi hormon dopamin yang ada didalam tubuh. Amfetamin sendiri memiliki banyak fungsi, simak penjelasan lengkapnya disini!
Amfetamin adalah obat stimulan, bagi tubuh manusia yang bekerja didalam saraf otak untuk meningkatkan kadar dopamin. Fungsi amfetamin biasa digunakan sebagai obat untuk mengatasi pasien dengan kondisi attention deficit hyperactivity disorder (ADHD).
ADHD sendiri merupakan penyakit gangguan mental yang mengakibatkan seseorang sulit memusatkan perhatian. Penyakit ini ditandai dengan perilaku impulsif dan tingkah hiperaktif.
Walaupun berbahaya, jika digunakan dengan tepat obat ini bisa sangat menolong, untuk membantu permasalahan pada kondisi ADHD,
Amfetamin atau sabu memang dapat membuat kecanduan dan ketergantungan para penyalahguna nya. namun, pada dasarnya memiliki banyak manfaat diantaranya adalah sabu bisa digunakan sebagai obat antidepresan.
Walaupun bisa digunakan sebagai obat anti depresan. Penggunaan sabu tidak bisa sembarangan, karena bisa menyebabkan ketergantungan. Efek samping dari ketergantungan inilah yang akhirnya memberikan dampak buruk bagi kualitas hidup penyalahgunanya.
Apa itu Amfetamin?
Lalu apa itu amfetamin? Amfetamin adalah obat stimulan yang diresepkan dokter untuk mengobati gangguan ADHD, narkolepsi, depresi dan diabetes. Menyalahgunakan obat amfetamin bisa menyebabkan kejang, serangan jantung, darah tinggi, stroke, agresivitas, halusinasi dan paranoia.
Obat ini bekerja dengan cara mempengaruhi sistem saraf pusat dan memproduksi hormon dopamin lebih banyak didalam otak. Hormon dopamin ini memberikan rasa senang, tenang, dan bahagia.
Seperti apa Bentuk Amfetamin?
Tidak jauh berbeda dengan gambar amfetamin yang bisa kita lihat pada postingan ini. Amfetamin sendiri berbentuk kristal, tetapi ada juga amfetamin yang berbentuk bubuk, kapsul, dan tablet. Untuk bubuk amfetamin juga mempunyai warna yang bervariasi seperti cokelat, putih, abu-abu dan merah muda. Amfetamin mempunyai bau yang kuat dan rasa yang pahit.
Amfetamin merupakan jenis narkoba yang paling banyak disalahgunakan, karena amfetamin memiliki sifat menyerupai rokok. Tak jarang juga para penyalahguna biasanya menggunakan narkoba ini dengan cara dihisap.
Obat yang Mengandung Amfetamin
Obat yang mengandung amfetamin masuk dalam Psikotropika golongan 2, dan tidak bisa digunakan sembarangan. Amfetamin merupakan obat stimulan yang mampu mempercepat pesan berjalan antara otak dan tubuh.
Penyalahgunaan obat-obatan semakin marak terjadi, baik dikalangan publik figur maupun masyarakat umum. Salah satunya obat amfetamin yang sering disalahgunakan. Mengonsumsi obat tanpa resep atau anjuran dari dokter dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan kesenangan atau hiburan sudah masuk dalam penyalahgunaan obat.
Penyalahgunaan obat dilakukan pada obat-obatan yang bisa menimbulkan efek euforia, tenang dan ketagihan. Salah satu obat yang paling sering digunakan dan memicu adiktif yaitu amfetamin.
Apa saja Zat yang Mengandung Amfetamin?
Zat yang mengandung amfetamin adalah sabu-sabu dan ekstasi, termasuk kedalam golongan narkoba yang tidak boleh disalah gunakan. Sabu dan ekstasi merupakan jenis narkoba turunan dari amfetamin.
Sabu-sabu mempunyai bentuk seperti pecahan kaca atau batu putih kebiruan yang mengkilat. Sabu mempunyai zat kimiawi yang sama dengan amfetamin. Zat ini, bisa digunakan untuk pengobatan gangguan hiperaktivitas defisit perhatian atau ADHD, dan narkolepsi.
Sabu obat yang paling kuat efeknya dan sangat adiktif, serta mempengaruhi sistem saraf pusat. Sabu biasanya dikonsumsi dengan cara dimasukkan pada rokok, dimakan, dihisap, dilarutkan dengan air, dan suntikan.
Efek samping sabu dalam dosis kecil bisa menyebabkan insomnia, menurunkan nafsu makan, masalah jantung, dan peningkatan tekanan darah. Karena, sabu bisa meningkatkan jumlah Neurotransmitter dopamin yang mengarah pada tingginya kadar kimia di otak. Dopamin juga berkaitan dengan fungsi motorik pada rasa senang dan motivasi. Sabu saat melepaskan dopamin ke otak sangat cepat, sehingga begitu cepat merasakan euforia mendadak dan singkat.
Efek samping sabu lainnya, jika mengonsumsi dalam jangka panjang akan berdampak pada kesehatan fisik dan mental seperti perubahan struktur fungsi otak, melemahnya tingkat konsentrasi, kecanduan, halusinasi, paranoia, aktivitas motorik berulang, hilang ingatan dan lainnya.
Selain sabu, zat yang mengandung Amfetamin yaitu ekstasi. Ekstasi termasuk obat psikotropika golongan 2. Nama umum lainnya yaitu MDMA. Ekstasi merupakan bahan kimia sintetis dengan efek yang meniru stimulan dan senyawa Halusinogen. Efeknya digunakan untuk Anti-depresan. Selain itu untuk mengatasi rasa cemas dan tekanan mental.
Amfetamin Narkoba Paling Populer
Amfetamin merupakan narkoba berjenis psikotropika golongan 2 yang paling populer. Selain itu, narkoba jenis ini merupakan yang paling banyak disalahgunakan oleh para penyalahguna narkoba. Para penyalahguna ini biasanya menggunakan amfetamina jenis sabu. Penggunaan narkoba ini biasanya dilakukan, dengan cara seperti disuntikkan, dihisap, dan juga ditelan.
Orang yang menyalahgunakan sabu biasanya akan mengalami efek samping dalam jangka pendek ataupun panjang. Sabu bisa memberikan efek atau sensasi kebahagiaan dan gembira, sehingga banyak orang yang menyalahgunakan dan akhirnya banyak yang mengalami ketergantungan.
Untuk mencegah penyalahgunaan sabu, kita perlu mengetahui karakteristik narkoba ini. Jenis turunan sabu ini memiliki karakteristik atau bentuk seperti kaca dengan warna putih bening dan putih kebiruan, dan memiliki bentuk seperti Kristal.
Setelah memahami karakteristik dari sabu sendiri, sebaiknya ketahui juga bahwa sabu sebenarnya memiliki banyak manfaat, terutama dalam menangani kondisi tertentu.
Fungsi Amfetamin
Memiliki banyak fungsi, amfetamin bagi tubuh manusia bisa mendatangkan hal yang positif jika digunakan dengan tepat.
Penggunaan amfetamin juga bisa sangat bermanfaat dalam bidang kesehatan untuk obat antidepresan yang dapat digunakan untuk mengatasi dan mengurangi rasa sakit yang disebabkan oleh gangguan mental atau kejiwaan. Namun, kini penggunaan nya malah disalahgunakan sehingga menimbulkan ketergantungan.
Dosis yang sesuai dan aturan yang tepat menjadi salah satu syarat penggunaan obat ini, karena jika digunakan sesuai dengan tepat, maka bisa mendatangkan hal yang baik. Sedangkan penyalahgunaan dan pemakaian yang berlebihan akan menyebabkan ketergantungan.
Amfetamin merupakan stimulan sistem saraf pusat yang memengaruhi bahan kimia di otak dan saraf yang berfungsi untuk mengontrol impuls dan hiperaktivitas. Jadi, amfetamin mampu mengaktifkan reseptor yang ada diotak sekaligus meningkatkan aktivitas yang ada pada Neurotransmitter yaitu dopamin dan norepinefrin. Berikut ini fungsi amfetamin untuk kesehatan:
1. Mengatasi Narkolepsi
Amfetamin ini bisa digunakan untuk mengatasi narkolepsi atau serangan tidur mendadak dan rasa kantuk yang berlebihan di siang hari. Hal tersebut jelas sangat mengganggu aktivitas sehari-hari yang lebih banyak dilakukan ketika siang hari.
Hal tersebut juga sangat membahayakan dirinya karena bisa terjadi sesuatu yang diluar nalar, seperti ketika berkendara, bekerja ataupun hal-hal lainnya yang dilakukan di siang hari akan berbahaya jika mengalami narkolepsi.
Sehingga amfetamin dan juga turunannya bisa digunakan untuk mengatasi narkolepsi. Gejala yang dialami jika mengalami narkolepsi ini adalah rasa kantuk berlebihan ketika siang hari dan juga menurunnya kekuatan otot dan bisa juga mengalami pingsan.
Amfetamin digunakan untuk mengatasi rasa kantuk yang berlebihan. Dimana seseorang tidak bisa lagi menahan serangan tidur. Selain itu, penderita merasakan emosi yang meluap sehingga bisa memicu hilangnya kekuatan otot secara tiba-tiba yang memungkinkan pingsan dan terjatuh atau serangan tidur yang tidak terduga. Kondisi seperti ini sangat membahayakan dan perlu pengobatan.
2. Membantu Mengatasi Depresi
Amfetamin bisa juga digunakan untuk mengatasi depresi. Karena amfetamin ini biasa dikenal juga dengan obat antidepresan. Biasanya amfetamin ini digunakan untuk mengobati berbagai gangguan kejiwaan.
Gangguan kejiwaan seperti gangguan obsesif-kompulsif (OCD), gangguan afektif dan skizofrenia. Namun karena amfetamin ini memiliki efek samping sehingga penggunaannya perlu diawasi oleh dokter.
3. Mengatasi Obesitas
Amfetamin juga bisa digunakan untuk mengatasi obesitas atau kelebihan berat badan. Karena zat dari amfetamin ini memiliki efek dapat mengurangi nafsu makan sehingga hal tersebut cocok digunakan untuk mengatasi kelebihan berat badan atau obesitas. Efek sampingnya juga bisa membuat kecanduan dan risiko penyalahgunaan obat amfetamin lainnya. Selain itu juga, jika dihentikan secara tiba-tiba bisa menyebabkan malnutrisi, depresi, dan psikosis.
Namun karena amfetamin ini bisa menyebabkan kecanduan, sehingga penggunaan amfetamin ini perlu digunakan sesuai dengan anjuran dokter dan tidak boleh berlebihan karena akan berdampak buruk.
4. Mengatasi gejala ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)
Amfetamin bisa digunakan untuk mengatasi gejala ADHD atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder. Fungsi amfetamin sendiri merupakan stimulant bagi tubuh manusia, terutama sistem saraf pusat. Bekerja didalam otak dengan cara meningkatkan kadar dopamin, biasanya amfetamin ini digunakan untuk mengatasi gejala ADHD yang terjadi pada anak-anak.
Gejala yang ditimbulkan seperti kesulitan perhatian, kurang stabilnya suasana hati, mudah marah, perilaku impulsive serta hiperaktif. Gejala seperti itu bisa diatasi oleh sabu atau amfetamin.
Cara kerja obat amfetamin dengan mengaktifkan reseptor pada otak dan meningkatkan produksi hormon dopamin. Selanjutnya, efek yang dirasakan adalah gembira, bahagia, peningkatan percaya diri, semangat hingga meningkatkan energi.
Peningkatan hormon dopamin ini bisa membantu permasalahan, yang terjadi pada penderita ADHD. Hormon dopamin bekerja dengan cara meningkatkan perkembangan otak dan pertumbuhan saraf yang terjadi pada penderita ADHD khusunya anak-anak.
Amfetamin bisa mengatasi gejala ADHD pada anak-anak diantaranya mudah marah, hiperaktif, ketidakstabilan mood, perilaku impulsif, dan kesulitan perhatian. Obat amfetamin mampu meningkatkan perkembangan otak dan pertumbuhan saraf pada penderita ADHD. Pengobatan jangka panjang dengan amfetamin dalam jangka panjang bisa mencegah perubahan yang tak diinginkan dari fungsi dan struktur otak.
Namun jika digunakan dalam jangka panjang, maka amfetamin ini akan mencegah perubahan yang tidak diinginkan pada struktur dan fungsi otak. Sehingga penggunaan zat ini perlu dilakukan sesuai dengan dosis yang tepat.
Efek Samping Amfetamin
Efek samping amfetamin pada kondisi tubuh penyalahgunanya, pada umumnya berbeda-beda. Efeknya juga bisa berdampak pendek dan juga panjang, tergantung dari seberapa parah penggunaan amfetamin itu sendiri.
Meskipun amfetamin memiliki manfaat dan kegunaan untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan yang terjadi pada penderita gangguan kejiwaan, narkolepsi, obesitas hingga penderita ADHD namun jika berlebihan maka akan menimbulkan dampak negatif.
Penggunaan amfetamin di dunia medis atau kesehatan selama sesuai dengan resep dokter masih aman dan diperbolehkan. Tetapi jika disalahgunakan secara berlebihan dan tidak sesuai dnegan anjuran atau resep dokter, maka akan berakibat buruk pada kesehatan.
Selain memberikan efek kecanduan, amfetamin mempunyai efek samping seperti membuat fungsi tubuh bekerja lebih tinggi dan bergairah, sehingga orang yang menggunakan zat ini akan mengalami insomnia. Efeknya menyebabkan kinerja organ pada tubuh bekerja lebih lama dan mendapatkan tekanan yang lebih berat.
Apabila pengguna tidak mengonsumsi obat amfetamin bisa menyebabkan badan terasa lemah. Untuk kembali dengan kondisi yang prima maka akan mengonsumsi kembali. Contoh zat yang mengandung amfetamin yaitu sabu-sabu dan ekstasi.
Efek samping samping dalam jangka pendek dan panjang dari penyalahgunaan amfetamin, antara lain:
1. Menurunkan Kesejahetraan Ekonomi
Sabu atau amfetamin dan jenis narkoba lainnya untuk mendapatkan narkoba tersebut perlu dengan uang yang tidak sedikit. Namun jika sudah mengalami ketergantungan dan kecanduan maka sesulit apapun mendapatkan narkoba maka akan dilakukan apapun caranya.
Kesejahteraan ekonomi keluarga akan mengalami dampaknya. Oleh sebab itu tak sedikit para penyalahguna narkoba mengalami depresi karena kesejahteraan ekonomi tak terpenuhi. Oleh sebab itu gunakan sabu atau amfetamin jika memang diperlukan dan jangan menyalahgunakan sabu atau amfetamin secara berlebihan karena akan mengalami kecanduan.
2. Mengalami Infeksi Berbahaya
Cara untuk menggunakan sabu atau amfetamin bisa dilakukan dengan disuntikan, ditelan atau dihirup. Dengan cara disuntikan maka akan memiliki risiko terjadinya infeksi berbahaya seperti hepatitis A atau C atau juga virus HIV/AIDS.
Udah tau belum kalo amfetamin memiliki risiko yang sangat berbahaya jika disalah gunakan? Kenali Bahaya Amfetamin dan Gejala Overdosis
3. Merusak Kesehatan Mental
Penggunaan sabu atau amfetamin berlebihan bisa mengakibatkan gangguan kesehatan mental. Pada dasarnya sabu atau amfetamin bisa mengobati kesehatan mental namun jika berlebihan maka akan menyebabkan gangguan kesehatan mental.
4. Kecanduan
Menyalahgunakan sabu atau amfetamin secara berlebihan bisa mengakibatkan kecanduan dan ketergantungan, oleh sebab itu penggunaan sabu tidak boleh sembarangan. Banyaknya kasus kecanduan sabu yang membuat penyalahgunanya mengalami efek samping berbahaya dan berkepanjangan.
Sebelum Anda mengalami hal yang berbahaya tersebut, sebaiknya pertimbangkan kembali jika masih menggunakan narkoba ini. Segera berhenti dan konsultasi dengan pusat rehabilitasi narkoba untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Kesimpulan
Amfetamin memiliki fungsi yang sangat penting, terutama bagi tubuh manusia jika digunakan dengan tepat adalah untuk produksi hormon dopamin didalam saraf pusat bisa membantu pasien dengan keadaan tertentu.
Semoga informasi yang telah dipaparkan bermanfaat untuk kamu. Sebaiknya obat amfetamin digunakan sesuai dengan resep dan anjuran dokter, jangan sekali kali menyalahgunakan obat tersebut. Jika dosis yang sudah diberikan oleh dokter tidak ada respon yang baik. Sebaiknya hubungi dokter dan melakukan konsultasi.
Jika ada kendala atau ada hal yang belum bisa dipahami bisa berkonsultasi dengan dokter di Rehabilitasi Ashefa Griya Pusaka. Dengan begitu kamu akan mendapatkan solusi yang tepat dan aman. Karena di Ashefa Griya Pusaka, memberikan pelayanan medis, diagnosis, rawat jalan dan inap. Begitupun dengan tenaga medis yang profesional. Jangan pernah takut untuk pulih ya.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka