4 Kegunaan Amfetamin, Dosis & Efek Samping - Ashefa Griya Pusaka

4 Kegunaan Amfetamin, Dosis & Efek Samping

4 Kegunaan Amfetamin, Dosis & Efek Samping
Share on:

Ketahui manfaat amfetamin yang biasa digunakan sebagai obat stimulan saraf otak. Obat ini biasanya digunakan untuk mengatasi gangguan attention deficit hyperactivity dan narkolepsi.

Penggunaan obat amfetamin oleh tenaga kesehatan professional sering digunakan untuk mengatasi gangguan seperti ADHD, depresi, obesitas serta narkolepsi. Namun penggunaanya perlu pengawasan dan resep dokter, karena menyebabkan penyalahguna menjadi ketergantungan.

Untuk itu perlu juga informasi saat menggunakan obat amfetamin mulai dari ,kegunaanya yang berkaitan dapat merangsang sistem saraf pusat, dosis, cara penggunaan, serta efek samping amfetamin yang mungkin dirasakan dari gejala ringan hingga berat.

Apa Itu Obat Amfetamin

4 Kegunaan Amfetamin, Dosis & Efek Samping
4 Kegunaan Amfetamin, Dosis & Efek Samping

Amfetamin adalah obat yang termasuk stimulan sistem saraf pusat yang dapat mempengaruhi zat kimia di dalam otak yang berperan pada hiperaktif dan mengontrol impuls. Digunakan dokter untuk mengobati gangguan attention deficit hyperactivity (ADHD), narkolepsi. 

Terkadang juga digunakan untuk mengatasi depresi dan obesitas karena dapat menurunkan nafsu makan. Obat amfetamin dapat menyebabkan ketergantungan jika tanpa resep dokter.

Amfetamin termasuk dalam narkotika golongan 1 sama seperti ganja, kokain dan opium. Merek dagang amfetamin diantaranya Evekeo, crystal meth, vyvanse, Adderall, bennies dan Dexedrine.

Amphetamine bekerja meningkatkan kadar dopamine dalam otak, dopamine ialah zat kimia otak yang berkaitan dengan rasa senang, nyaman dan bahagia.sehingga penderita ADHD dapat lebih fokus dlam beraktivitas.

Kegunaan Amfetamin

Obat amfetamin memiliki beberapa kegunaan, obat ini dapat mengaktifkan reseptor di otak dan meningkatkan aktivitas neurotransmitter yaitu dopamine dan norepinephrine. amfetamin digunakan sebagai :

1. Mengatasi gangguan  Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)

Amphetamin dapat mengatasi gejala ADHD pada dewasa dan anak-anak seperti hiperaktif, mood yang berubah, mudah marah, kesulitan perhatian dan perilaku impulsive. Obat ini juga telah memiliki bukti dapat meningkatkan perkembangan otak dan pertumbuhan saraf pada anak-anak yang mengalami gangguan ADHD.

2. Narkolepsi 

Narkolepsi adalah rasa kantuk yang datang berlebihan di siang hari dan serangan tidur yang mendadak. Obat amfetamin dapat digunakan untuk mengobati narkolepsi. 

Penderita narkolepsi merasakan emosi yang kuat dapat menyebabkan hilangnya tonus otot yang mendadak atau katapleksi, yang dapat membuat pingsan dan kemungkinan jatuh, dan dapat terjadi searnagn tidur yang sering tejadi tidak terduga.

3. Obesitas 

Sejak dahulu amfetamin dengan merek dagang benzedrine dapat digunakan untuk mengobati obesitas tepatmya pada tahun 1930 an , karena mampu mengurangi nafsu makan.

 Namun pada tahun 1950 penggunaanya dihentikan karena efek sampingnya menyebabkan malnutrisi, psikosis dan depresi, sehingga dokter berhenti meresepkan untuk menurunkan berat badan.

Pada tahun 2015 ada sebuah penelitian bahwa dexamphetamine adalah cara yang aman yang dapat efektif meningkatkan motivasi perubahan gaya hidup yang menyebabkan penurunan berat badan.

4. Depresi 

Dalam beberapa kasus amphetamine dapat digunakan dengan antidepresan standar untuk mengobati beberapa jenis depresi yang tidak merespon pengobatan lain. 

Pada tahun 1930 amfetamin digunakan untuk mengobati gangguan afektif, gangguan obsesif kompulsif dan skizofrenia. Tetapi pada tahun 1950 dan 1960 karena efek sampingnya yang buruk digantikan dengan antidepresan yang baru.

Amfetamin bisa digunakan sebagai obat pada kondisi tertentu 4 Fungsi Amfetamin Bagi Tubuh & Ketahui Efek Sampingnya

Dosis amfetamin 

Dosis yang diberikan oleh dokter diberikan sesuai usia, kondisi medis yang dialami, keparahan, kondisi medis lain yang dimiliki dan reaksi terhadap dosis pertama. Berikut dosis yang diberikan dokter untuk jenis gangguan yang berbeda.

1.Dosis untuk Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)

  • Untuk dosis dewasa dosis awal 2,5 atau 5 mg 1kali sehari pagi hari. Dosis maksimal tidak boleh lebih dari 20 mg per hari.
  • Untuk anak anak usia 3 sampai 5 tahun dosis awal 2,5 mg per hari. Dosis meningkat setiap minggu 2.5 mg sampai respon terpenuhi.
  • Untuk anak usia 6 sampai 17 tahun dosis awal 5 mg sekali atau dua kali sehari.

2. Dosis untuk narkolepsi

  • Untuk dewasa dan anak anak usia 12 tahun ke atas, dosis awal 10 mg 1 kali sehari pagi hari. Dosisi tidak boleh lebih dari 60 mg per hari.
  • Untuk anak anak usia 6 sampai 11 tahun, dosis awal 5 mg 1 kali sehari. 

3. Dosis untuk penurunan berat badan

  • Dewasa  5-10 mg per hari, diminum 30 hingga 60 menit sebelum makan. Dosis maksimal 30 mg perhari.

Efek samping amfetamin

Efek  samping yang umum terjadi saat menggunakan obat amfetamin diantaranya :

  • Sakit kepala
  • Nafsu makan menurun
  • Pusing
  • Mual dan muntah
  • Gatal-gatal
  • Gelisah
  • Kesulitan tidur
  • Penurunan berat badan
  • Perubahan suasana hati
  • Mulut kering
  • Diare atau sembelit
  • Disfungsi seksual

Efek samping umum ini akan hilang beberapa hari atau minggu. Namun ada juga efek samping serius yang mungkin terjadi seperti :

  • Menyebabkan masalah jantung yang mengakibatkan kematian mendadak seperti serangan jantung, peningkatan tekanan darah dan stroke, gejalanya seperti berbicara cadel, kelemahan satu sisi bagian sisi tubuh dan nyeri dada, lengan kiri atau bahu.
  • Masalah kesehatan mental seperti masalah perilaku, penyakit bipolar dan perilaku agresif.
  • Gejala psikotik baru pada anak-anak dan remaja yang memiliki masalah kejiwaan seperti, halusinasi, mendengar suara orang berbicara meski tidak ada, mempercayai hal yang tidak benar, terlalu bersemangat dan mudah curiga.
  • Masalah sirkulasi seperti jari tangan atau kaki mati rasa, nyeri atau dingin, luka tanpa sebab yang jelas di jari tangan atau kaki, kulit pucat, dan biru.

Kesimpulan 

Obat amfetamin digunakan sebagai stimulan sistem saraf untuk mengobati kondisi attention deficit hyperactivity disorder (ADHD), narkolepsi, obesitas, dan depresi. Cara kerja obat ini meningkatkan kadar dopamine di otak agar bertambah dan membuat penderita merasa lebih nyaman.

Penggunaanya harus diawasi oleh dokter karena mempunyai efek ketegantungan dan efek samping yang serius jika disalahgunakan. Dosis setiap orang berbeda sesuai usia, kondisi medis, keparahan dan reaksi terhadap dosis pertama.

Efek samping yang dialami saat menggunakannya mulai dari yang umum seperti pusing, mual, diare, sulit tidur, mulut kering, perubahan suasana hati dan lainnya. Sedangkan efek samping yang serius seperti gangguan jantung, kesehatan mental, gangguan psikotik, dan masalah sirkulasi.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top