PCP (Fensiklidin/Phencyclidine) adalah obat yang berbahaya, termasuk kedalam psikotropika golongan II. Hanya boleh digunakan untuk kepentingan riset atau pengobatan, jika disalahgunakan akan menimbulkan kecanduan yang kuat. Efek samping pcp juga bukan saja kecanduan, akibatnya sangat berbahaya bagi tubuh manusia jika terus disalahgunakan.
Obat ini dikembangkan sejak tahun 1950 sebagai anestesi intravena dan pengunannya dihentikan pada 1965 sesudah pasien yang diberi ini mengalami reaksi psikotik. Untuk itu, mari mengenal lebih jelas terkait obat yang sudah ilegal sekarang.
Jika kamu punya masalah dengan ketergantungan obat ini atau narkoba jenis lainnya. Segera konsultasikan masalah Anda ke tempat rehabilitasi narkoba Ashefa Griya Pusaka.
Definisi PCP (Fensiklidin)
PCP (Fensiklidinv) adalah obat disosiatif yang bisa dikonsumsi dengan empat (4) cara, yakni oral, intravena, diasapi, dan dihirup. Biasa dikenal sebagai “malaikat debu” karena bisa dikonsumsi secara sporadi dari waktu ke waktu. Penggunaannya sering kali dicampur dengan obat lain.
Selain itu, PCP (Fensiklidin) mengandung zat psikoaktif yang pernah dikembangkan menjadi obat bius. Namun, dibuang akibat efek sampingnya dapat menyebabkan hal serius yang tidak diinginkan seperti kematian pada pasiennya. Oleh sebab itu, produksi PCP (Fensiklidin) menjadi ilegal.
Bentuk PCP (Fensiklidin)
PCP (Fensiklidin) memiliki penampilan seperti bubuk kristal yang sangat mudah larut dalam air dan alkohol. Karena itulah dia dijadikan sebagai obat bius sebab dapat muncul dengan bentuk yang cair. Tidak hanya itu, PCP bisa dicampur dengan apa saja seperti pewarna.
Tidak jarang pula ditemukan PCP dalam bentuk bubuk, kapsul, ataupun tablet karena sifatnya yang mudah terurai dan tercampur dengan senyawa atau obat lain. Bahkan, ada beberapa dari mereka yang dijual di jalan raya hanya terbungkus foil logam.
Fakta PCP (Fensiklidin)
Pada awalnya PCP (Fensiklidin) diperkenalkan sebagai narkoba jalanan di tahun 1960-an. Bahkan, ia sempat memperoleh predikat pembawa pengaruh atau reaksi buruk yang sangat populer di kalangan pengguna narkoba (obat-obatan terlarang).
Tidak jarang dari pengguna obat ini sangat menyukai pengaruhnya, seperti saat munculnya perasaan memiliki kekuatan dan kekebalan akibat mengonsumsinya. Disisi lain, terdapat orang yang tanpa sengaja diberikan obat ini mendapatkan efek yang sangat serius, yakni kematian pada mereka.
Mekanisme Aksi atau Tindakan dari PCP (Fensiklidin)
PCP (Fensiklidin) merupakan aksi antagonis non-kompetitif dari reseptor NMDA. Dengan kata lain, obat ini adalah zat atau senyawa yang mencegah eksitasi reseptor glutamat dan mengakibatkan penghambatan terhadap tindakan ini.
Selain itu, PCP (Fensiklidin) juga memblokir jalannya tindakan reseptor lain. Sebagai tambahan, aktivitas mekanisme aktivitas ini bergantung pada berkurangnya asetkolin dan adanya peningkatan produksi amina, seperti serotonin dan dopamin. Obat ini terlibat dalam proses intraneuronal.
7 Efek samping PCP (Fensiklidin)
Berdasarkan pengalaman atau contoh pasien sebelumnya dapat diambil kesimpulan bahwa PCP (Fensiklidin) mempunyai efek yang cukup serius. Efek samping pcp yang muncul bergantung pada pemberian dosis dan juga akibat interaksi dengan obat lain. Berikut ulasannya!
1. Disosiasi
Efek disosiasi merupakan hal yang paling sering dicari oleh sebagian banyak orang akibat zat atau senyawa PCP (Fensiklidin). Dengan ini, pengguna akan merasa seolah mereka bebas (lepas) dari lingkungan sekitarnya. Selain itu, ia juga bisa menimbulkan adanya jarak dengan realitas.
Karena itu, mereka akan merasakan adanya sensasi karakteristik yang tidak nyata muncul dari PCP (Fensiklidin) dan menyenangkan bagi sebagian banyak orang. Namun, untuk orang lain hal ini dapat menjadi sesuatu yang amat menakutkan sebab mereka tidak mengetahui identitasnya.
2. Perubahan Sensitivitas
Efek analgesik pada PCP (Fensiklidin) menyebabkan banyak perubahan sentuhan dan proprioception yang mana jika dikonsumsi akan membuat penggunanya tidak dapat merasakan rangsangan atau mati rasa.
Tidak hanya itu, hal ini juga membuat seseorang yang mengonsumsi atau diberikan obat ini merasakan sensasi (perasaan) amat sangat menyakitkan, bahkan menyenangkan. Tidak heran bagi para pengguna obat ini sering merasa tubuhnya tidak dapat menimbang, seolah terbuat dari busa yang ringan.
3. Perubahan Keterampilan Motorik
Seseorang yang menggunakan atau mengonsumsi obat PCP (Fensiklidin) bisa ditandai dengan gerakan lambatnya. Benar sekali, meskipun mereka merasa bahwa tubuhnya seperti terbuat dari busa dan tidak berat. Gerakan atau keterampilan motoriknya akan sangat lambat.
Bisa dikarenakan overdosis dari penggunaan obat itu yang mengakibatkan ekstremitas mati rasa terhadap para pengguna. Tidak hanya dalam bergerak fisik, namun saat berbicarapun mereka juga menjadi sangat lamban.
4. Perubahan Mata
Pengguna obat PCP (Fensiklidin) akan mempunyai perubahan pada matanya, karena fenomena ini sangat khas sehingga mudah sekali dikenali. Pandangan mereka seolah menggambarkan kekosongan, seakan tatapannya tidak memiliki objek visual yang nyata hanya ada kehampaan di dalamnya.
Selain itu, gerakan mata mereka juga berbeda dari orang yang tidak mengonsumsi obat ini. Sama halnya saat seseorang dalam fase REM ketika tidur, gerakannya seolah tidak sengaja dan bergerak secara cepat untuk muncul. Namun tidak sesering itu, hanya saja sedikit dibesar-besarkan.
5. Halusinasi dan Distorsi
Penggunaan obat PCP (Fensiklidin) dalam dosis yang sesuai juga bisa menimbulkan halusinasi pada penggunanya. Apalagi terhadap mereka yang mengonsumsinya dengan dosis tinggi, itu akan menyebabkan pengguna zat ini berhalusinasi secara berlebihan, terutama di tipe pendengarannya.
Sebagai contoh, suara saat orang berbicara, suara seseorang bercakap-cakapan ketika mereka sendiri merupakan ciri dari pasien skizofrenia yang mengalami halusinasi. Tak ayal, sering kali susah dibedakan antara pasien ini dengan pengguna PCP (Fensiklidin) saat halusinasi terjadi.
6. Perubahan Emosional
Overdosis atau penggunaan secara berlebihan terhadap PCP (Fensiklidin) ini dapat menimbulkan anxiety akibat efek psikoaktif dari obat ini. Tidak jarang ditemui orang yang mengonsumsinya mengalami kecemasan ekstrim dan mengarah pada krisis kecemasan dalam diri mereka. Perubahan kondisi emosional ini akibat menyalahgunakan obat-obatan.
Selain dari anxiety, seorang pengguna juga bisa mengalami euforia dan perasaan tidak ingin dikalahkan. Dengan cara yang sama saat membuat seseorang merasa cemas, obat ini dapat menyebabkan setiap individu merasa depresi akibat adanya kemerosotan terhadap psikisnya.
7. Efek Fisiologis yang Tidak Diinginkan
PCP (Fensiklidin) tidak hanya menyebabkan kesehatan mental seseorang menurun. Namun, itu juga menimbulkan berbagai perubahan dalam fungsi fisiologis pasien atau pengguna yang mungkin sangat tidak menyenangkan bagi mereka.
Terlebih pada tingkat nafsu makan atau konsumsi. Seseorang yang diberikan obat ini sering mengalami penurunan tekanan darah dan membuatnya mudah pingsan. Tidak hanya itu, hal ini juga menyebabkan penurunan denyut jantung dan depresi pada pernapasan mereka.
Jika penggunaan obat PCP (Fensiklidin) dosis rendah saja bisa menimbulkan efek samping yang tidak terbilang ringan. Apalagi dalam dosis tinggi, tidak hanya mual dan pusing. Obat ini bisa menyebabkan kematian jika terdapat interaksi dengan zat berbahaya.
Penyalahgunaan PCP (Fensiklidin)
PCP termasuk sebagai halusinogen yang akan memberikan efek halusinasi bagi penderita. efek penyalahgunaan dari Phecyclidine bisa saja beragam mulai dari imajinasi berlebihan, mudah berganti emosi hingga tremor dirasakan pada beberapa bagian tubuh.
Ada beberapa gejala yang dirasakan bagi seseorang Ketika sedang mengalami efek penyalahgunaan dari kelompok halusinogen. Pertama yakni keinginan untuk menggunakannya secara terus menerus. Selanjutnya mereka akan meningkatkan dosis agar kebutuhan keinginannya terpenuhi.
Diagnosis penyalahgunaan PCP yang termasuk ke dalam kategori halusinogen bisa dilakukan beberapa uji seperti tes urine dan darah. Selain bertujuan untuk mendeteksi zat di dalam tubuh, tes terebut juga digunakan apakah kondisi Kesehatan benar-benar optimal atau tidak.
Kurang lebih itulah pembahasan terkait fakta dasar PCP (Fensiklidin). Akibat efek samping pcp yang menyebabkan kecanduan sangat kuat. Tidak heran jika produksi obat ini ditutup sekarang. Namun, itu tak menutup kemungkinan bahwa masih ada yang memproduksi PCP (Fensiklidin) secara ilegal.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka