8 Tanda Bahaya Bulimia Nervosa - Ashefa Griya Pusaka

8 Tanda Bahaya Bulimia Nervosa

tanda bahaya bulimia nervosa 1
Share on:

Bulimia nervosa adalah kelainan makan serius yang menyerang individu dari segala jenis kelamin dan usia. Setidaknya ada 8 tanda bahaya bahwa anda menderita bulimia nervosa. Mengenali tanda-tanda peringatan bulimia nervosa sangat penting agar dapat dilakukan intervensi dan dukungan dini.

Apa itu Bulimia Nervosa?

Bulimia nervosa adalah kelainan makan yang melibatkan episode makan berlebihan yang berulang, yang ditandai dengan mengonsumsi makanan dalam jumlah besar dalam waktu singkat dan merasa kehilangan kendali selama episode tersebut. Episode ini kemudian diikuti dengan perilaku kompensasi, seperti muntah yang dilakukan sendiri, puasa, atau olahraga berlebihan, dalam upaya mencegah penambahan berat badan.

Penderita bulimia nervosa sering kali memiliki gambaran tubuh yang terdistorsi dan memberikan penekanan berlebihan pada berat dan bentuk tubuh. Mereka mungkin memiliki perasaan bersalah, malu, dan rasa jijik yang intens setelah episode pesta makan berlebihan, yang berkontribusi pada siklus makan sebanyak-banyaknya dan pembersihan.

Mengidentifikasi Tanda Bahaya Bulimia Nervosa

Mengidentifikasi tanda-tanda peringatan bulimia nervosa sangat penting untuk intervensi dan dukungan dini. Walaupun adanya satu atau lebih dari tanda-tanda ini tidak selalu menunjukkan adanya bulimia nervosa, namun tanda-tanda tersebut merupakan tanda bahaya penting yang tidak boleh diabaikan. Pengenalan dan intervensi dini dapat memberikan hasil pengobatan yang lebih sukses dan mencegah kerusakan fisik dan psikologis lebih lanjut.

Mengenali tanda-tanda peringatan dan kemudian mencari bantuan dari profesional kesehatan sangat penting bagi penderita bulimia nervosa. Dengan intervensi dini, pengobatan yang tepat, dan sistem pendukung yang kuat, seseorang dapat memulai langkah menuju pemulihan dan mendapatkan kembali hubungan yang sehat dengan makanan dan tubuh mereka.

Berikut delapan tanda peringatan bulimia nervosa yang perlu diwaspadai:

  • Keasyikan Berlebihan dengan Berat dan Bentuk Tubuh

Penderita bulimia nervosa sering kali menunjukkan keasyikan yang intens dengan berat badan dan bentuk tubuh mereka. Mereka mungkin terus-menerus berbicara tentang berat badan mereka, mengungkapkan ketidakpuasan terhadap penampilan mereka, atau sering melakukan perilaku memeriksa tubuh. Keasyikan ini menjadi fokus dominan dalam hidup mereka, sehingga menimbulkan kesusahan dan citra diri yang negatif.

  • Episode Pesta Makan Diikuti dengan Perilaku Membersihkan

Salah satu ciri khas bulimia nervosa adalah terjadinya episode makan berlebihan yang diikuti dengan perilaku buang air besar. Selama pesta makan berlebihan, seseorang akan mengonsumsi makanan dalam jumlah yang luar biasa besar dalam jangka waktu tertentu, sehingga merasa tidak adanya kendali atas pola makannya. Setelah makan berlebihan, mereka mungkin menggunakan metode pembersihan seperti muntah yang disengaja, penyalahgunaan obat pencahar atau diuretik, atau olahraga berlebihan untuk mengimbangi kalori yang dikonsumsi.

  • Obsesi dengan Makanan dan Penghitungan Kalori

Penderita bulimia nervosa sering kali terobsesi dengan makanan dan menghitung kalori. Mereka mungkin dengan cermat memantau asupan makanannya, membaca label makanan secara berlebihan, atau menerapkan aturan diet yang ketat. Obsesi ini dapat memakan banyak waktu dan menyebabkan pola makan yang kaku dan pembatasan yang ketat.

  • Menghilang Setelah Makan

Penderita bulimia nervosa mungkin sering menghilang setelah makan, terutama saat melakukan perilaku buang air besar. Mereka mungkin mencari alasan untuk pergi ke kamar kecil segera setelah makan atau mengisolasi diri dalam waktu lama untuk menyembunyikan perilaku buang air besar mereka.

  • Sering ke Kamar Mandi

Sering pergi ke kamar mandi adalah tanda peringatan bulimia nervosa. Hal ini sering dikaitkan dengan perilaku membersihkan, karena seseorang mungkin memaksakan muntah atau menggunakan obat pencahar atau diuretik untuk menghilangkan makanan yang dikonsumsi. Perilaku ini biasanya dilakukan secara diam-diam agar tidak ketahuan.

  • Masalah Gigi dan Tanda-tanda Kerusakan Gigi

Paparan asam lambung yang berulang-ulang pada email gigi selama pembersihan dapat menyebabkan masalah gigi dan tanda-tanda kerusakan gigi. Penderita bulimia nervosa mungkin mengalami sensitivitas gigi, erosi email, gigi berlubang, dan masalah gusi. Masalah gigi ini dapat menjadi indikator nyata adanya kelainan tersebut.

  • Perubahan Berat Badan dan Bentuk Tubuh

Fluktuasi berat badan dan bentuk tubuh umumnya diamati pada orang dengan bulimia nervosa. Mereka mungkin mengalami siklus penurunan dan penambahan berat badan karena pola makan berlebihan. Namun, penting untuk dicatat bahwa tidak semua penderita bulimia nervosa menunjukkan perubahan berat badan yang signifikan, karena beberapa orang mungkin mempertahankan berat badan yang relatif stabil.

  • Tanda Emosional dan Psikologis

Selain tanda-tanda fisik, ada manifestasi emosional dan psikologis dari bulimia nervosa. Ini dapat mencakup perubahan suasana hati, mudah tersinggung, cemas, depresi, perasaan bersalah atau malu terkait dengan perilaku makan, rendahnya harga diri dan penarikan sosial. Penderita bulimia nervosa mungkin juga mengalami gangguan citra tubuh, merasa dirinya kelebihan berat badan meskipun berat badannya kurang atau berada dalam rentang berat badan yang sehat.

Mengenali tanda-tanda peringatan di atas sangat penting untuk intervensi dini dan mencari bantuan profesional. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal menunjukkan tanda-tanda bahaya tadi, penting untuk menghubungi profesional kesehatan dalam gangguan makan untuk mendapatkan dukungan dan pengobatan yang diperlukan.

Penanganan Penderita Bulimia Nervosa

Mengenali tanda-tanda peringatan bulimia nervosa merupakan langkah penting, namun mencari bantuan dan penanganan juga sama pentingnya bagi individu yang mungkin terkena gangguan makan ini. Profesional layanan kesehatan memainkan peran penting dalam diagnosis, pengobatan, dan dukungan kepada penderita bulimia nervosa. Selain itu, terdapat berbagai pilihan pengobatan dan sumber daya pendukung yang tersedia untuk membantu mereka yang terkena dampak dan orang yang mereka cintai.

Profesional kesehatan, seperti dokter, psikolog, dan ahli diet, memainkan peran penting dalam identifikasi, penilaian, dan pengobatan bulimia nervosa. Tenaga kesehatan profesional juga dapat memantau kesehatan fisik dan mental individu penderita bulimia nervosa, dan memberikan dukungan berkelanjutan selama proses pemulihan. Mereka mungkin menggunakan pendekatan multidisiplin, berkolaborasi dengan spesialis lain untuk menangani aspek medis, psikologis, dan nutrisi dari gangguan tersebut.

Ada beberapa pilihan pengobatan yang tersedia untuk penderita bulimia nervosa. Pendekatan yang paling efektif sering kali melibatkan kombinasi terapi yang disesuaikan dengan kebutuhan individu. Beberapa pilihan pengobatan umum untuk bulimia nervosa meliputi:

  • Terapi Perilaku Kognitif (CBT) : Terapi ini membantu individu mengidentifikasi dan mengubah pikiran dan perilaku negatif yang terkait dengan gangguan makan mereka. Ini berfokus pada pengembangan strategi penanggulangan yang sehat dan meningkatkan harga diri.
  • Terapi Berbasis Keluarga (FBT) : FBT melibatkan partisipasi seluruh keluarga dalam proses pengobatan. Hal ini bertujuan untuk memberdayakan orang tua atau pengasuh untuk berperan aktif dalam mendukung kesembuhan orang yang dicintainya.
  • Konseling Gizi : Bekerja sama dengan ahli diet terdaftar dapat membantu individu membangun hubungan yang seimbang dan sehat dengan makanan. Mereka dapat memberikan panduan mengenai perencanaan makan, ukuran porsi, dan mengembangkan citra tubuh yang positif.

Dalam beberapa kasus, obat mungkin diresepkan untuk mengatasi kondisi kesehatan mental yang terjadi bersamaan, seperti depresi atau kecemasan, yang sering kali menyertai bulimia nervosa. Obat harus digunakan bersamaan dengan terapi dan pemantauan medis.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top