Ada Lho Makanan Penurun Gula Darah, Cek Apa Saja Itu - Ashefa Griya Pusaka

Ada Lho Makanan Penurun Gula Darah, Cek Apa Saja Itu

makanan penurun gula darah 1
Share on:

Mengendalikan kadar gula darah bagi penderita diabetes atau kencing manis itu tak gampang. Kadar gula darah tinggi akan mengancam kesehatan penderita. Untung saja ada jenis jenis makanan penurun gula darah tinggi, cek apa saja itu.

Apa Itu Diabetes dan Jenisnya

Diabetes adalah penyakit kronis, ditandai kadar gula darah yang tinggi dalam tubuh. Kadar gula darah tinggi terjadi karena tubuh tidak dapat menggunakan atau menghasilkan insulin dengan efektif.

Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas, dan perannya adalah untuk mengatur kadar gula darah dengan memfasilitasi masuknya glukosa ke dalam sel-sel tubuh. Namun, pada penderita diabetes, proses ini terganggu, yang dapat menyebabkan akumulasi glukosa dalam darah.

Ada dua jenis diabetes utama:

  1. Diabetes tipe 1: Pada diabetes tipe 1, sistem kekebalan tubuh menyerang dan menghancurkan sel-sel yang memproduksi insulin di pankreas. Akibatnya, tubuh tidak dapat memproduksi insulin yang cukup atau sama sekali. Penderita diabetes tipe 1 memerlukan suntikan insulin seumur hidup untuk mengatur kadar gula darah mereka.
  2. Diabetes tipe 2: Diabetes tipe 2 adalah jenis diabetes yang paling umum. Pada diabetes tipe 2, tubuh masih dapat memproduksi insulin, tetapi tidak memanfaatkannya dengan efektif (resistensi insulin). Ini menyebabkan peningkatan kadar gula darah. Faktor risiko yang berhubungan dengan diabetes tipe 2 meliputi obesitas, gaya hidup yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, dan riwayat keluarga dengan diabetes.

Berapa Kadar Gula Darah Normal

Kadar gula darah normal dapat bervariasi tergantung pada kondisi kesehatan individu dan konteks tertentu. Namun, berikut adalah rentang umum untuk kadar gula darah dalam keadaan puasa:

Kadar Gula Darah Puasa Normal:

Kadar gula darah puasa normal pada orang sehat biasanya berkisar antara 70 hingga 99 mg/dL (milligram per desiliter) atau 3.9 hingga 5.5 mmol/L (milimol per liter).

Kadar Gula Darah Acak:

Kadar gula darah acak (tanpa puasa) yang normal biasanya berada di bawah 125 mg/dL (6.9 mmol/L).

Namun, penting untuk diingat bahwa standar normal dapat bervariasi tergantung pada faktor seperti usia, riwayat medis, dan kondisi kesehatan individu. Selain itu, interpretasi hasil tes gula darah harus dilakukan oleh tenaga medis yang berkompeten, seperti dokter atau ahli gizi, berdasarkan riwayat kesehatan dan kondisi spesifik seseorang.

Untuk diagnosis diabetes atau gangguan metabolisme glukosa lainnya, tes gula darah lebih lengkap dan melibatkan pengukuran gula darah dalam keadaan puasa dan setelah makan. Tes ini biasanya dilakukan oleh profesional medis untuk mengonfirmasi adanya diabetes atau kondisi yang terkait dengan gula darah yang tidak normal.

Jika Anda memiliki kekhawatiran atau pertanyaan terkait kadar gula darah Anda, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter Anda untuk evaluasi yang tepat dan penjelasan yang lebih rinci.

Gejala Umum Diabetes

Gejala umum kencing manis meliputi kehausan yang berlebihan, sering buang air kecil, penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas, lelah yang berlebihan, perubahan penglihatan, luka yang sulit sembuh, dan infeksi yang sering terjadi. Jika tidak diobati, diabetes dapat menyebabkan komplikasi serius seperti kerusakan organ, masalah jantung, masalah mata, kerusakan saraf, dan masalah ginjal.

Berikut adalah beberapa tanda dan gejala yang mungkin menunjukkan bahwa seseorang menderita diabetes:

  • Sering merasa haus: Penderita diabetes seringkali mengalami kehausan yang berlebihan dan merasa perlu minum air dalam jumlah yang lebih banyak dari biasanya.
  • Sering buang air kecil: Sering buang air kecil atau poliuria adalah gejala umum diabetes. Tubuh mencoba untuk menghilangkan kelebihan glukosa melalui urin, sehingga penderita seringkali merasa perlu buang air kecil lebih sering dari biasanya.
  • Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan: Meskipun jarang, penurunan berat badan yang tidak dijelaskan secara tiba-tiba dapat menjadi tanda diabetes, terutama pada diabetes tipe 1. Hal ini disebabkan oleh tubuh yang tidak dapat menggunakan glukosa sebagai sumber energi dan mulai memetabolisme lemak dan otot sebagai gantinya.
  • Kelelahan yang berlebihan: Merasa lelah atau kelelahan yang berlebihan adalah gejala umum pada penderita diabetes. Karena tubuh tidak dapat menggunakan glukosa dengan efektif, sel-sel tubuh tidak mendapatkan energi yang cukup.
  • Penglihatan kabur: Perubahan penglihatan atau penglihatan kabur dapat terjadi pada penderita diabetes. Kadar gula darah yang tinggi dapat mempengaruhi lensa mata dan menyebabkan perubahan penglihatan sementara.
  • Luka yang sulit sembuh: Diabetes dapat mempengaruhi kemampuan tubuh untuk menyembuhkan luka. Luka yang sulit sembuh, infeksi yang sering terjadi, atau borok yang tidak sembuh dengan baik dapat menjadi tanda diabetes.
  • Gatal-gatal: Rasa gatal yang berlebihan pada kulit, terutama di daerah kemaluan atau infeksi jamur yang sering berulang, dapat terjadi pada penderita diabetes.

Namun, penting untuk diingat bahwa gejala diabetes dapat bervariasi antara individu dan tergantung pada jenis diabetes (tipe 1 atau tipe 2) serta tingkat keparahan penyakitnya. Jika Anda mengalami beberapa gejala yang mencurigakan, disarankan untuk mengunjungi dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut dan diagnosis yang akurat.

Pengelolaan diabetes meliputi pengaturan pola makan sehat, olahraga teratur, pengontrolan berat badan, pengukuran dan pemantauan kadar gula darah, serta penggunaan obat-obatan (seperti insulin atau obat antidiabetes oral) sesuai dengan rekomendasi dokter. Penderita diabetes juga perlu melakukan pemeriksaan rutin dan menjaga gaya hidup yang sehat untuk mengelola penyakit mereka dengan baik.

Makanan Penurun Gula Darah

Untuk mencegah kenaikan gula darah yang tinggi, terutama pada individu dengan diabetes atau risiko diabetes, penting untuk memilih makanan yang memiliki indeks glikemik rendah. Berikut adalah beberapa makanan penurun gula darah yang dapat membantu menjaga gula darah tetap stabil:

  • Serat yang tinggi: Makanan tinggi serat seperti biji-bijian utuh (gandum, oatmeal, beras merah), sayuran non-pati (brokoli, bayam, kubis), kacang-kacangan (kacang almond, kacang lentil, kacang-kacangan), dan buah-buahan segar membantu memperlambat penyerapan glukosa ke dalam aliran darah, sehingga menghindari lonjakan gula darah yang drastis.
  • Protein: Makanan yang mengandung protein, seperti daging tanpa lemak, ikan, tahu, tempe, dan telur, dapat membantu menjaga kenyang lebih lama dan mengurangi lonjakan gula darah setelah makan.
  • Lemak sehat: Lemak sehat seperti lemak tak jenuh tunggal (minyak zaitun, alpukat, kacang-kacangan) dan lemak tak jenuh ganda (ikan berlemak, biji rami, biji chia) dapat membantu mengurangi penyerapan karbohidrat dan memperlambat peningkatan gula darah.
  • Asam lemak omega-3: Ikan berlemak seperti salmon, sarden, dan tuna mengandung asam lemak omega-3 yang dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan mengatur gula darah.
  • Kayu manis: Kayu manis diketahui dapat membantu mengatur gula darah. Anda bisa menambahkan kayu manis ke makanan atau minuman, seperti oatmeal, teh, atau yoghurt.
  • Cuka apel: Studi menunjukkan bahwa cuka apel dapat membantu mengontrol gula darah dengan meningkatkan sensitivitas insulin. Anda bisa mencampurkan cuka apel ke dalam saus salad atau minuman.
  • Buah-buahan rendah gula: Beberapa buah-buahan memiliki kadar gula yang lebih rendah, seperti stroberi, blueberry, raspberry, dan jeruk. Konsumsi buah-buahan ini dengan bijak dapat membantu menjaga keseimbangan gula darah.
  • Minyak zaitun dan alpukat: Lemak sehat dalam minyak zaitun dan alpukat dapat membantu mengendalikan penyerapan karbohidrat dan mengatur gula darah.
  • Biji-bijian utuh: Biji-bijian utuh seperti gandum, oatmeal, beras merah, dan quinoa mengandung serat yang tinggi dan memperlambat penyerapan glukosa. Pilih biji-bijian utuh daripada produk olahan tepung putih yang memiliki indeks glikemik yang lebih tinggi.

Selain itu, penting juga untuk menghindari atau membatasi konsumsi makanan yang tinggi gula, karbohidrat sederhana (seperti roti putih, nasi putih, dan produk olahan tepung), serta minuman manis dan beralkohol.

Namun, setiap orang memiliki respons yang berbeda terhadap makanan, termasuk dalam pengaturan gula darah. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk rekomendasi makanan penurun gula darah yang spesifik sesuai kebutuhan dan kondisi kesehatan Anda.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top