Agitasi: Ini Penyebab dan Gejalanya - Ashefa Griya Pusaka

Agitasi: Ini Penyebab dan Gejalanya

Agitasi: Ini Penyebab dan Gejalanya
Share on:

Siapa yang pernah merasakan perasaan marah atau jengkel? Tentunya pernah dialami, itupun umum terjadi pada setiap orang. Nah, yang perlu kamu waspadai saat kamu marah berlebihan ditandai dengan perasaan gelisah, jengkel dan gugup hingga bergerak mondar-mandir atau meremas tangan tanpa henti. Bisa jadi kamu mengalami agitasi

Agitasi adalah kondisi yang bisa menjadi tanda dari gangguan mental tertentu. Secara umu agitasi yaitu gejala gangguan mood yang muncul sebagai salah satu respon dari stress. Karena adanya berbagai tekanan hidup dari berbagai aspek kehidupan maka bisa mengusik perasaan atau pikiran, baik itu dalam sekolah, pekerjaan atau pasangan. Dalam situasi seperti ini, munculnya agitasi hal yang normal. Untuk mengetahui lebih lanjut simak yuk penjelasan mengenai penyebab dan gejala agitasi.

Pengertian Agitasi

Agitasi adalah perasaan gelisah, jengkel, marah dan mudah tersinggung yang di alami oleh seseorang.  Situasi seperti ini, dipicu karena adanya tekanan tertentu dalam kehidupan, misalnya karena adanya tekanan dari sekolah, kantor, pekerjaan dan lainnya. Agitasi juga, muncul tanpa penyebab yang diketahui. Nah, inilah yang harus diwaspadai. Rasa gelisah yang berlebihan dan tanpa sebab bisa jadi ciri dari gangguan kesehatan mental.

Salain itu, kondisi ini sering disertai dengan tanda lainnya termasuk gerakan tak biasa, berkata kasar, berprilaku agresif atau buruk, hingga melakukan kekerasan. Gerakan yang tak biasa seperti meremas tangan, mengepalkan tangan, mondar-mandir, menarik rambut, kulit dan lainnya. Tanda ini, bisa terjadi secara tiba-tiba dalam jangka waktu lama dan bisa berlangsung selama beberapa menit, minggu hingga bulan.

Agitasi termasuk dalam gejala yang bisa dialami oleh orang dengan kondisi psikologis seperti demensia, skizofrenia, dan bipolar. Agitasi dapat digambarkan sebagai perasaan kegelisahan, kesal dan ketegangan dalam diri. Perasaan seperti ini berkaitan dengan emosi negatif.

Penyebab Agitasi

Mengindentifikasi faktor penyebab Agitasi akan dilakukan oleh dokter dengan mengajukan pertanyaan yang berkaitan riwayat kesehatan dan gaya hidup serta gejala lainnya. Jika dilihat dari kondisi, ada beberapa faktor penyebab Agitasi seperti:

  1. Stress
  2. Perasaan kehilangan
  3. Insecure, tidak berharga dan penyesalan
  4. Ketidakseimbangan hormonal
  5. Tekanan tmean sebaya
  6. Peristiwa traumatis

Selain itu, agitasi bisa muncul karena faktor kesehatan, seperti kondisi medis antara lain:

  1. Ketergantungan alkohol atau gejala putus obat
  2. Autisme
  3. Ketidakseimbangan hormon seperti hipotiroidisme
  4. Gangguan neurologis seperti tumor otak
  5. Gangguan penyakit jantung, paru-paru, hati, atau ginjal
  6. Gangguan suasana hati atau kecemasan, seperti depresi atau gangguan bipolar
  7. Penyalahgunaan obat-obatan terlarang, seperti kokain, atau marijuana.
  8. Penggunaan obat-obatan, seperti amfetamin, teofilin, dan kortikosteroid.

Sementara itu, dilansir dari MedlinePlus, agitasi bisa terjadi akibat gangguan di otak dan kesehatan mental, seperti:

  1. Dementia (seperti penyakit Alzheimer)
  2. Mania
  3. Skizofrenia

Apabila agitasi bersangkutan dengan kondisi kesehatan mental, maka dokter akan memberikan rujukan pada spesialis kesehatan mental untuk dilakukan evaluasi.

Gejala Agitasi yang Harus Diwaspadai

Agitasi dapat muncul secara tiba-tiba, maupun perlahan seiring waktu. Agitasi bisa terjadi selma beberapa menit, minggu hingga berbulan-bulan. Penderita agitasi   biasanya menimbulkan beberapa perilaku yang bisa diketahui atau dikenali. Ketika seseorang semakin gelisah, maka akan cinderung berteriak atau mengancam orang lain. Sebagian gejalanya ditandai dengan gejala fisik. Berikut ini gejala agitasi yang sering terjadi:

  1. Memeras tangan
  2. Menarik atau mencabut rambut, kulit atau pakaian
  3. Sering sekali menggigit kuku
  4. Suka mengepalkan tangan
  5. Berteriak
  6. Melakukan gerakan yang tidak disadari
  7. Berbicara terlalu cepat
  8. Mondar-mandir

Dilansir dari Depression and Bipolar Support Alliance, selain gejala yang ditandai dengan perasaan kurang nyaman, orang yang mengalami agitasi mempunyai ciri berikut ini:

  1. Kontrol impuls buru
  2. Semangat berlebihan
  3. Banyak memusuhi sesuatu
  4. Tegang
  5. Tak mau bekerjasama
  6. Bersikap keras atau menganggu

Dampak Agitasi

Merasa gelisah tentunya sangat menganggu aktivitas sehari-hari. Sehingga kegiatan menjadi terhambat. Berikut beberapa dampak dari agitasi yang kemungkinan terjadi:

  1. Akan lebih sulit untuk berinteraksi atau membangun koneksi dengan orang lain. Perilaku repetitif penderita agitasi bisa membuat orang kurang nyaman.
  2. Jika sedang gelisah maka akan kurang fokus atau kehilangan konsentrasi. Begitupun dengan berkomunikasi karena muncul tegang berlebihan. 

Cara Mengatasi Agitasi

Cara mengatasi agitasi yang perlu dilakukan yaitu menemukan akar penyebabnya. Berbagai pendekatan bisa dilakukan untuk membantu seseorang yang mengalami gelisah dan depresi. Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi agitasi;

  1. Menggunakan obat penenang dan antidepresan

Beberapa obat yang bisa membantu menenangkan seseorang dengan cepat seperti midazolam dan olanzapine. Obat tersebut mampu membuat seseorang lebih tenang. Tentunya obat tersebut hanya bisa dikonsumsi jika sudah mendapatkan resep dari dokter.

  1. Konseling

Tak ada salahnya untuk meminta bantuan pada ahlinya seperti konselor atau psikiater. Mereka sangat berpengalaman dalam mengindentifikasi pikiran dan memahami seseorang. Dengan begitu bisa membantu kamu untuk mengidentifikasi gejala agitasi. 

Jika sudah ditentukan maka bisa melanjutkan dengan terapi, karena bisa membantu mengendalikan perilaku dan pikiran menyakiti diri sendiri. Terapi yang bisa dilakukan seperti cognitive behavioral therapy (CBT), salah satu jenis terapi yang sering digunakan untuk mengatasi agitasi akibat depresi.Demikianlah penjelasan mengenai penyebab dan gejala agitasi. Agitasi bisa terjadi bersamaan dengan depresi dan kondisi kesehatan mental lainnya. Hindari untuk mendiagnosis sendiri yang berkaitan dnegan kejiwaan, termasuk agitasi. Jika dirasa ada beberapa gejala yang terjadi pada diri kamu maka, jangan ratu untuk berkonsultasi dengan ahlinya. Kamu juga bisa berkonsultasi di tempat Ashefa Griya Pusaka.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top