Ada beberapa penyakit yang berhubungan dengan panas, termasuk ruam panas, kram panas, dehidrasi, kelelahan karena panas, dan heat stroke atau sengatan panas. Yang paling serius dari penyakit yang berhubungan dengan panas ini adalah kelelahan karena panas dan sengatan panas. Apa Itu heat stroke dan apa bedanya dengan kelelahan karena suhu panas?
Penyebab Kelelahan Akibat Panas dan Heat Stroke
Cuaca panas dan panas ekstrem merupakan penyebab penyakit yang berhubungan dengan panas, termasuk dehidrasi, kelelahan akibat panas, dan heat stroke. Indeks panas adalah pengukuran seberapa panas suhu sekitar saat kelembapan dan suhu udara digabungkan. Pengukuran ini dapat menjadi prediktor yang baik untuk panas ekstrem dan seberapa mudah seseorang jatuh sakit karena kelelahan akibat panas.
Risiko penyakit terkait panas, termasuk kelelahan akibat panas meningkat ketika indeks panas naik hingga 90 derajat atau lebih. Hal-hal lain yang juga dapat meningkatkan risiko kelelahan akibat panas meliputi:
- Tinggal di daerah perkotaan yang lebih sering mengalami panas ekstrem.
- Gelombang panas yang berkepanjangan, terutama di daerah dengan kualitas udara yang buruk.
- Usia (bayi, anak-anak hingga usia 4 tahun, dan orang dewasa di atas 65 tahun lebih rentan terhadap dehidrasi dan penyakit terkait panas).
- Kondisi kesehatan tertentu (seperti penyakit jantung, paru-paru, atau ginjal, obesitas, tekanan darah tinggi, diabetes, alkoholisme, orang yang terbakar matahari, atau orang yang demam), karena kondisi ini dapat membuat Anda lebih rentan terhadap dehidrasi atau menghambat kemampuan Anda untuk berkeringat.
- Mengonsumsi obat-obatan tertentu (seperti diuretik, obat penenang, obat penenang, stimulan, obat jantung dan tekanan darah).
- Mengonsumsi alkohol.
Sengatan Panas (Heat Stroke)
Kelelahan karena panas terjadi ketika tubuh Anda kehilangan terlalu banyak air dan garam (biasanya karena berkeringat). Ini berbeda dengan heat stroke yang terjadi ketika tubuh Anda tidak dapat mengendalikan suhu internalnya. Cara terbaik untuk membedakan antara kedua keadaan darurat panas ini adalah dengan memahami gejala masing-masing dan dapat mengetahui perbedaannya.
Heat Stroke adalah penyakit yang berhubungan dengan panas yang paling serius, menurut CDC (Centers for Disease Control and Prevention) Amerika. Penyakit ini terjadi ketika tubuh tidak dapat lagi mengendalikan suhunya. Selama mengalami sengatan panas, suhu tubuh penderita akan meningkat dengan cepat, mekanisme keringat gagal, dan tubuh tidak dapat mendingin.
Selama heat stroke terjadi maka suhu inti tubuh dapat naik hingga 40 derajat Celcius atau 104°F atau lebih tinggi dalam waktu 10 hingga 15 menit, menurut CDC. Sengatan panas dapat menyebabkan cacat permanen atau kematian jika orang tersebut tidak menerima perawatan darurat dengan segera.
Gejala heat stroke, menurut CDC, meliputi:
- Sakit kepala
- Kebingungan atau delirium
- Pingsan atau kehilangan kesadaran
- Kulit panas, merah, kering atau kurang berkeringat
- Suhu tubuh inti meningkat (terkadang hingga 40 derajat Celcius atau lebih)
- Detak jantung cepat dan kuat
Menghubungi layanan medis segera diperlukan saat menghadapi heat stroke. Disarankan untuk mengikuti langkah-langkah berikut:
- Hubungi 911 atau layanan medis lain.
- Pindahlah penderita ke tempat yang teduh dan sejuk serta lepaskan lapisan pakaian jika memungkinkan.
- Letakkan kain basah yang dingin atau es di kepala, leher, ketiak, dan selangkangan, atau rendam pakaian dengan air dingin.
- Gunakan kipas angin atau AC jika memungkinkan.
Kelelahan Akibat Panas (Heat Exhaustion)
Kelelahan akibat panas adalah kondisi yang terjadi ketika tubuh kepanasan dan tidak mampu mengatur suhunya dengan baik, menurut Mayo Clinic. Jika tidak diobati, kelelahan akibat panas dapat berkembang menjadi keadaan darurat akibat panas yang mengancam jiwa yang dikenal sebagai heat stroke tadi.
Menurut Mayo Clinic, gejala kelelahan akibat panas diantaranya adalah :
- Kulit dingin dan lembap disertai bulu kuduk meremang saat cuaca panas (juga dikenal sebagai ruam panas).
- Keringat berlebih.
- Pingsan
- Pusing
- Kelelahan
- Denyut nadi lemah dan cepat
- Tekanan darah rendah saat berdiri
- Kram otot (juga dikenal sebagai kram panas)
- Mual
- Sakit kepala
- Dehidrasi
Jika tidak diobati, kelelahan akibat panas dapat menyebabkan heat stroke (kondisi yang mengancam jiwa). Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala kelelahan akibat panas dan mengetahui apa yang harus dilakukan. Jika Anda atau seseorang di sekitar Anda mengalami gejala kelelahan akibat panas, langkah-langkah berikut harus segera diambil:
- Pindahlah dari tempat yang panas ke tempat yang teduh atau ber-AC.
- Lepaskan pakaian yang ketat atau berat.
- Berbaringlah dan angkat sedikit kaki dan telapak kaki Anda.
- Minumlah air dingin, minuman olahraga yang mengandung elektrolit, atau minuman nonalkohol lainnya tanpa kafein.
- Lanjutkan proses pendinginan dengan menyemprot atau menyeka tubuh dengan air dingin dan mengipasi.
- Hubungi layanan kesehatan jika tanda atau gejala memburuk atau jika orang tersebut tidak membaik setelah melakukan tindakan pertolongan pertama.
Cara Mencegah Kelelahan Akibat Panas dan Heat Stroke
Saat cuaca memperkirakan akan terjadi gelombang panas atau indeks panas tinggi, maka sebaiknya Anda tinggal di tempat yang sejuk dan nyaman (seperti di area ber-AC). Jika Anda harus keluar rumah, Anda dapat mengambil langkah-langkah berikut untuk membantu menurunkan risiko kelelahan akibat panas:
- Kenakan pakaian yang ringan, berwarna terang, longgar, dan topi bertepi lebar Gunakan tabir surya dengan SPF 30 atau lebih.
- Tetap terhidrasi dengan minum cairan tambahan (terutama cairan dengan elektrolit seperti minuman olahraga)—hindari cairan yang mengandung kafein atau alkohol.
- Biasakan diri dengan panas. Jika Anda menghabiskan sebagian besar waktu di dalam AC dan tiba-tiba mencoba berlari sejauh lima km di luar ruangan, tubuh Anda mungkin belum siap untuk paparan panas semacam itu. Lebih aman untuk secara bertahap mengekspos diri Anda pada aktivitas di luar ruangan selama musim panas.
- Pertahankan berat badan yang sehat. Orang yang mengalami obesitas memiliki risiko lebih besar terkena penyakit yang berhubungan dengan panas. Berat badan berlebih dapat memengaruhi kemampuan tubuh Anda untuk mengatur suhunya dan menyebabkan Anda menahan lebih banyak panas.
- Berhati-hatilah jika Anda sakit. Infeksi seperti flu dapat menyebabkan suhu tubuh Anda meningkat. Jika Anda baru saja sembuh dari penyakit, berhati-hatilah dengan jumlah waktu yang Anda habiskan di luar ruangan dan sempatkan untuk berolahraga selama beberapa minggu.
- Gunakan sistem teman. Jika Anda berusia lebih dari 70 tahun, Anda lebih rentan terhadap heat stroke karena kondisi medis yang mendasarinya yang dapat memengaruhi suhu tubuh mereka. Jika Anda tinggal sendiri atau tidak dapat bergerak dengan baik, risikonya meningkat, terutama jika AC Anda rusak. Gunakan sistem teman, cari teman atau saudara yang dapat membantu saat suhu meningkat.
- Perhatikan suhu dan waktu. Ingatlah waktu Anda akan berada di luar, karena pagi-pagi sekali dan sore hari adalah waktu terdingin dalam sehari. Dan selalu periksa indeks panas, atau kombinasi suhu dan tingkat kelembapan, di aplikasi seluler atau daring. Jika Anda melihat indeks panas di atas 90-an, berhati-hatilah dengan jumlah waktu yang Anda habiskan di luar.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka