Apa itu Morfin? Morfin adalah alkaloid analgesik yang bisa ditemukan pada tanaman opium. Fungsi morfin secara medis bisa memberikan efek yang luar biasa, dan sangat membantu pada kondisi tertentu. Obat ini biasanya digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri dengan tingkat sedang hingga parah, yang digunakan pada kondisi tertentu seperti nyeri kanker atau serangan jantung.
Penggunaan morfin juga tidak bisa sembarangan, biasanya dokter akan meresepkan obat ini jika rasa nyeri yang dialaminya cukup parah dan tidak bisa diatasi oleh obat pereda nyeri lainnya. Cara kerja obat ini mempengaruhi sistem saraf otak dan menghambat respon rasa sakit.
Dosis morfin pada anak-anak dan dewasa berbeda, biasanya untuk anak-anak digunakan dosis yang lebih rendah daripada orang dewasa.
Ketahui Beberapa Fungsi Morfin Dalam Dunia Medis
Morfin sebenarnya bisa sangat bermanfaat dalam dunia medis. Terutama pada kondisi tertentu. Semakin berkembangnya zaman, fungsi obat-obatan seperti narkotika psikotropika sering disalahgunakan oleh beberapa orang. Apa sebenarnya fungsi morfin secara medis? Morfin adalah obat golongan narkotika yang mempunyai sifat analgesik.
Namun penyalahgunaan morfin banyak dilakukan bukan untuk hal tersebut, melainkan untuk efek menyenangkan yang ditimbulkan. Sehingga timbul euphoria pada dalam diri yang mengakibatkan korban penyalahguna ketergantungan morfin. Ketahui fungsi morfin yang sebenarnya dalam dunia medis di artikel ini.
Fungsi Morfin Secara Medis
Morfin adalah obat golongan opioid yang digunakan untuk mengobati nyeri jangka pendek maupun jangka panjang. Dihasilkan dari opium atau bahan baku yang termasuk narkotika. Morfin masuk dalam narkotika golongan dua yang memiliki khasiat pengobatan. Fungsi morfin secara medis bisa sangat bermanfaat untuk pereda nyeri dengan tingkat intensitas sedang hingga parah.
Rasa nyeri yang parah akah menyebabkan seseorang sulit untuk menjalani aktivitas sehari-hari, seperti penderita seangan jantung yang mengeluh sakit parah di bagian dada atau jantung. Kondisi ini dapat diredakan dengan morfin yang direkomdasikan dengan resep dokter.
Morfin bisa menjadi pilihan obat untuk meredakan nyeri parah saat oba pereda nyeri biasa tidak mempan untuk mengatasinya. Obat ini hanya boleh dipakai jika memang diresepkan oleh dokter, ikuti dois dan aturan yang diberikan oleh dokter.
Morfin tergolong opioid alami yang berasal dari getah opium. Bentuknya berupa Kristal putih seperti kokain, yang dapat berpengaruh dalam sistem pernafasan. Oleh karena itu saat terjadi overdosis morfin gejala yang timbul diantaranya mengalami gangguan pernafasan yang parah.
Terdapat kurang lebih 25 zat alkaloida (senyawa yang ditemukan pada tumbuhan) pada morfin. Bisa dipakai untuk mengatasi rasa sakit dengan intesitas sedang sampai parah. Fungsi morfin secara medis diantaranya :
- Meredakan rasa sakit pasien saat menjalani operasi, pembedahan.
- Meredakan rasa sakit pada luka berat
- Meredakan nyeri pada penyakit kanker
- Digunakan tindakan anestesi
- Meredakan nyeri serangan jantung
- Meredakannyeri saat menjalani cedera atau terapi tertentu.
Dalam mengatasi nyeri, morfin bekerja dengan menghambat sinyal saraf nyeri ke otak, sehingga tubuh tidak akan merasakan nyeri. Di otak morfin melepaskan neurotransmitter dopamine yang menghalangi rasa sakit dan menciptakan euphoria, Penggunaan morfin harus diawasi oleh dokter karena dapat menyebabkan ketergantungan hingga ovedosis.
Morfin dapat diberikan dengan cara disuntikan dan langsung ditelan dalam mulut. Pemberian dengan cara disuntikan pada bagian otot, bawah kulit, intravena, ruang sumsusm tulang belakang dan bagian dubur.
Manfaatnya Dalam Dunia Medis
Penggunaan morfin yang banyak manfaatnya untuk dunia medis, morfin akan berbahaya jika tidak digunakan secara tepat dan benar, apalagi banyak kasus penyalahgunaan morfin di masyarakat.
Ikuti anjuran dokter yang telah ditentukan, konsumsi morfin dapat sebelum atau setelah makan.jangan mengunyah, membelah dan menghancurka nobat karena akan meningkatkan risiko efek samping.
Agar penggunaan obat tidak terleat minum morfin di waktu yang sama, jika ada dosis yang terlewat jangan menggandakan dosis di waktu minum selanjutnya, segera hubungi dokter agar diberikan arahan yang jelas.
Saat ingin berhenti memakai morfin berkonsultasi dahulu dengan dokter karena akan teradi gejala putus obat. Simpan morfin di tempat yang tertutup dalam suhu ruangan, jangan di dalam kulkas. Harus terhindar dari hawa panas, lembab dan paparan sinar matahari langsung.
Morfin yang disuntikan harus diberikan oleh dokter atau petugas medis yang professional. Selama penyuntikan pantau kondisi umum pasien, frekuensi penafasan dan kadar oksigen pasien untuk mencegah terjadinya efek samping.
Dosis morfin diberikan dokter tergantung kondisi kesehatan, respon tubuh, usia pasien dan sedian obat. Ikuti semua anjuran yang diberikan dokter selama pengobatan agar efektivitas pengobatan maksimal.
Efek Samping Penggunaan Morfin
Efek samping yang terjadi setelah mengkonsumsi morfin diantaranya :
- Mual muntah
- Sakit kepala
- Perubahan suasana hati
- Tubuh berkeringat
- Gatal gatal
- Sulit buang air kecil
- Konstipasi
- Gangguan tidur
- Kekakuan otot
- Hipotensi
- Spasme bilier atau ureter
- Halusinasi
- Mood swing atau suasana hati yang cepat berubah-ubah
- Hipotermia
- Kebingungan
- Mudah gugup
- Perubahan denyut jantung
- Hilangnya nafsu makan
- Ruam pada kulit
- Kejang
- Demam menggigil
- Pembengkakan tubuh
- Nyeri dada higga pingsan
- Mengantuk
- Muka memerah
- Disforia
- Depresi nafas
- Ketergantungan
- Overdosis jika penggunaanya melebihi dosis
Jika mengalami efek samping di atas dan tubuh tidak kuat merasakannya, segera hubungi dokter untuk diperiksa lebih lanjut. Penggunaan morfin bukan pilihan pertama ketika seseorang mengalami nyeri kronis dan bukan kanker karena morfun mempunyai risiko ketergantungan dan overdosis.
Setiap orang akan mengalami efek samping yang berbeda-beda karena tubuuh setiap orang merespon dengan cara yang berbeda. Tetap tenang dan konsultasikan dengan dokter dengan cepat.
Efek samping jangka panjang morfin berpotensi menimbulkan gangguan penggunaan opioid. Penggunaan morfin jangka panjang dapat mempengaruhi saluran pencernaan, hormone serta sistem kekebaln tubuh. Dampak penggunaan morfin jangka panjang diantaranya :
- Nafsu makan menjadi buruk
- Sembelit kronis
- Mulut kering
- Kembung
- Penurunan berat badan.
- Perubahan hormone meningkatnya gula darah
- Gangguan menstruasi
- Risiko patah tulang
- Risiko infeksi tinggi’karena kekebalan tubuh menurun
- Disfungsi seksual.
Tanda kecanduan morfin
Walaupun morfin memiliki manfaat dalam dunia medis, morfin masuk dalam obat-obatan adiktif. Dokter harus selalu memantau pasiennya agar mencegah efek kecanduan. Ada ciri-ciri kecanduan morfin diantaranya :
- Bicara tidak jelas
- Kurang fokus
- Napas dangkal
- Pupil membesar
- Sering mengantuk.
Kesimpulan
Morfin masuk dalam golongan anlgesik opium atau narkotika, sering digunakan utuk mengatasi rasa sakit sedang hingga parah dan kronis atau berkepanjangan. Morfin di otak bekerj dengan cara membantu melepaskan neurotransmitter dopamine yang dapat menghalangi rasa sakit dan menciptakan eufroria.
Nah itu dia pembahasan tentang apa itu morfin dan fungsi morfin secara medis. Kegunaan morfin diantaranya dapat mengatasi nyeri pada kanker kronis, serangan jantung, sebagai anastesi, mengurangi rasa sakit saat pembedahan, mengatasi cedera atau luka yang hebat dan dipakai untuk therapy.
Efek samping penggunaan morfin dapat terjadi ketergantungan, oleh karena itu harus diawasi oleh dokter dan pakai sesuai dengan aturan yang berlaku. Efek samping pada tubuh yang terjadi diantaranya gangguan pencernaan, nafas pendek, rasa kantuk, halusinasi, bingung, perubahan denyut jantung dan lainnya. Cepat untuk berkonsultasi dengan dokter jika ada efek samping serius yang dirasakan.
Butuh bantuan terkait penyalahgunaan narkoba? Segera konsultasikan ke tempat rehabilitasi narkoba di Bekasi.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka