Menurut Arthritis Foundation, asam urat atau gout adalah bentuk radang sendi yang kompleks dan dapat menyerang siapa saja. Penyakit ini sangat mengganggu kualitas hidup penderitanya karena timbulnya rasa nyeri di bagian yang terkena. Apa saja gejala asam urat dan bagaimana cara pengobatannya?
Asam Urat dan Gejalanya
Asam urat biasanya muncul dengan nyeri akut dan intens pada persendian yang terkena, yang sering kali dimulai pada malam hari. Jempol kaki adalah area yang paling sering terkena, tetapi asam urat juga dapat terjadi pada persendian lain seperti pergelangan kaki, lutut, siku, pergelangan tangan, dan jari-jari. Nyeri biasanya paling parah dalam 12 hingga 24 jam pertama setelah timbulnya penyakit dan dapat disertai dengan pembengkakan, rasa hangat, dan kemerahan pada persendian. Dalam beberapa kasus, kulit di sekitar persendian mungkin tampak mengilap dan terasa kencang.
Gejala asam urat lainnya dapat mencakup rasa tidak nyaman yang terus-menerus setelah nyeri hebat mereda, yang dapat berlangsung selama beberapa hari hingga beberapa minggu. Serangan berulang dapat menjadi lebih sering dan parah seiring berjalannya waktu, yang berpotensi menyebabkan asam urat kronis dan kerusakan sendi. Selain itu, keberadaan tofi yaitu benjolan kristal urat yang terbentuk di bawah kulit bisa menjadi tanda asam urat stadium lanjut. Mengenali gejala asam urat sejak dini dan mendapatkan dukungan medis sangat penting untuk penyembuhan dan mencegah komplikasi jangka panjang.
Diagnosis gejala asam urat yang akurat sangat penting untuk pengobatan dan pengelolaan kondisi yang efektif. Beberapa jenis tes dapat membantu profesional perawatan kesehatan memastikan keberadaan asam urat dan membedakannya dari bentuk-bentuk artritis lainnya. Prosedur diagnostik ini tidak hanya membantu mengidentifikasi penyakit tetapi juga menilai tingkat keparahannya dan memantau efektivitas pengobatan. Berikut beberapa tes utama yang digunakan untuk mendiagnosis asam urat :
- Tes Cairan Sendi: Ini dianggap sebagai standar penting untuk mendiagnosis asam urat. Petugas medis akan menggunakan jarum untuk mengambil cairan dari sendi yang terkena. Cairan tersebut kemudian diperiksa di bawah mikroskop untuk mendeteksi keberadaan kristal urat, yang merupakan indikasi asam urat.
- Tes Darah: Tes darah dapat mengukur kadar asam urat dalam aliran darah. Kadar asam urat yang tinggi dapat mengindikasikan asam urat, meskipun tidak semua orang dengan asam urat tinggi akan mengalami kondisi tersebut. Sebaliknya, beberapa orang dengan asam urat mungkin memiliki kadar asam urat normal selama serangan.
- Pencitraan Sinar-X: Sinar-X dapat membantu menyingkirkan penyebab lain dari peradangan sendi, seperti patah tulang atau jenis artritis lainnya. Meskipun sinar-X biasanya tidak digunakan untuk mendiagnosis asam urat pada tahap awal, sinar-X dapat berguna dalam mengidentifikasi kerusakan sendi yang disebabkan oleh asam urat kronis.
- Ultrasonografi: Teknik pencitraan ini menggunakan gelombang suara untuk membuat gambar sendi dan dapat mendeteksi kristal urat di sendi atau di tofi. Ultrasonografi semakin banyak digunakan karena kemampuannya untuk mengidentifikasi perubahan terkait asam urat yang tidak terlihat pada sinar-X.
- Tomografi Terkomputerisasi Energi Ganda (DECT): DECT adalah tes pencitraan khusus yang dapat mendeteksi kristal urat di sendi dan jaringan lunak dengan akurasi tinggi. Teknik canggih ini dapat sangat membantu dalam mendiagnosis asam urat ketika tes lain tidak meyakinkan.
Tes-tes di atas secara kolektif akan memberikan pendekatan komprehensif untuk mendiagnosis asam urat, yang memungkinkan dokter untuk menyesuaikan rencana perawatan secara efektif dan meningkatkan persentase kesembuhan.
Pengobatan Asam Urat
Mengobati asam urat secara efektif melibatkan penanganan serangan akut dan pencegahan kekambuhan di masa mendatang. Kombinasi pengobatan dan perubahan gaya hidup dapat membantu mengendalikan gejala dan mengurangi risiko komplikasi. Ketika serangan asam urat terjadi, pengobatan yang cepat sangat penting untuk meredakan nyeri dan peradangan.
Berikut adalah beberapa obat utama yang digunakan untuk mengobati gejala asam urat, yaitu :
- Obat Antiinflamasi Nonsteroid (NSAID): NSAID seperti ibuprofen, naproxen, dan indometasin umumnya diresepkan untuk meredakan nyeri dan mengurangi peradangan selama serangan asam urat. Obat-obatan ini biasanya diminum dengan dosis yang lebih tinggi pada awalnya dan kemudian dikurangi secara bertahap saat gejala membaik.
- Kolkisin: Kolkisin adalah obat lain yang efektif untuk mengobati serangan asam urat, terutama jika diminum segera setelah gejala muncul. Obat ini bekerja dengan mengurangi respons peradangan terhadap kristal urat di persendian. Namun, obat ini dapat menyebabkan efek samping seperti gangguan gastrointestinal, sehingga biasanya diresepkan dalam dosis rendah.
- Kortikosteroid: Kortikosteroid seperti prednison dapat diresepkan untuk pasien yang tidak dapat mentoleransi NSAID atau kolkisin. Obat antiinflamasi yang kuat ini dapat diminum secara oral atau disuntikkan langsung ke sendi yang terkena untuk meredakan nyeri dan pembengkakan dengan cepat.
Jenis obat-obatan tadi merupakan sarana penting dalam mengobati serangan asam urat, tetapi strategi pengobatan jangka panjang juga dapat mencakup obat-obatan untuk menurunkan kadar asam urat dan perubahan gaya hidup untuk mencegah penyakit kambuh di masa mendatang.
Mengobati Asam Urat Secara Mandiri
Selain pengobatan medis, perubahan gaya hidup dan pengobatan mandiri pun memainkan peran penting dalam menangani asam urat dan mencegah serangan di masa mendatang. Mengadopsi kebiasaan sehat dapat membantu mengurangi kadar asam urat, meringankan gejala, dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Berikut ini beberapa gaya hidup dan pengobatan mandiri yang efektif untuk dipertimbangkan dalam mengobati asam urat :
- Olahraga dan Makan Makanan Seimbang untuk Mengontrol Berat Badan : Menjaga berat badan yang sehat melalui olahraga teratur dan diet seimbang dapat membantu mengurangi risiko serangan asam urat. Obesitas merupakan faktor risiko asam urat, jadi manajemen berat badan sangat penting.
- Minum Banyak Air: Tetap terhidrasi dengan baik membantu mengencerkan kadar asam urat dalam darah dan dapat mencegah pembentukan batu asam urat. Usahakan untuk minum banyak air sepanjang hari.
- Jauhi Minuman Manis: Minuman manis, terutama yang dimaniskan dengan sirup jagung fruktosa tinggi, dapat meningkatkan kadar asam urat dan memicu serangan asam urat. Pilih air putih atau minuman non-gula lainnya.
- Hindari Alkohol: Alkohol, terutama bir dan minuman beralkohol, dapat meningkatkan kadar asam urat dan memicu serangan asam urat. Membatasi atau menghindari alkohol dapat membantu mengelola kondisi ini dengan lebih efektif.
- Kurangi Makan Daging dan Makanan Laut: Mengurangi asupan makanan kaya purin seperti daging merah, jeroan, dan jenis makanan laut tertentu dapat membantu menurunkan kadar asam urat. Sebaliknya, pilih sumber protein seperti produk susu rendah lemak, yang telah terbukti memiliki efek perlindungan terhadap asam urat.
- Minum Obat untuk Menurunkan Kadar Asam Urat: Selain perubahan gaya hidup, mengonsumsi obat yang diresepkan untuk menurunkan kadar asam urat dapat membantu mencegah serangan asam urat dan komplikasinya. Obat-obatan ini harus diminum sesuai petunjuk dokter Anda.
Menerapkan gaya hidup dan pengobatan mandiri tadi dapat berkontribusi signifikan untuk mengelola asam urat dan meningkatkan kualitas hidup penderitanya. Menggabungkan strategi ini dengan perawatan medis dapat menawarkan pendekatan komprehensif untuk mengendalikan gejala asam urat.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka