Attention Deficit Disorder: Penyebab, Gejala, Pengobatan - Ashefa Griya Pusaka

Attention Deficit Disorder: Penyebab, Gejala, Pengobatan

Attention Deficit Disorder
Share on:

Attention Deficit Disorder adalah gangguan pemusatan perhatian yang menyebabkan seseorang menjadi sulit fokus dan berkonsentrasi pada suatu hal atau pada suatu aktivitas yang sedang dikerjakan.

Bayangkan Anda tidak bisa fokus pada apa pun. Anda tampaknya tidak bisa tetap fokus pada tugas, tidak peduli seberapa keras mencoba. Anda tidak fokus di tengah-tengah percakapan, dan bahkan tugas-tugas dasar seperti berpakaian atau membuat makan malam menjadi sangat berat. Jika demikian, Anda mungkin mengalami gangguan konsentrasi, atau gangguan defisit perhatian (ADD).

Apa Itu Attention Deficit Disorder?

Gangguan Pemusatan Perhatian atau Attention Deficit Disorder (ADD) adalah gangguan yang ditandai dengan seringnya kesalahan dalam memusatkan perhatian. Hal ini menyebabkan seseorang kesulitan untuk berkonsentrasi dan fokus pada satu hal secara lama. Akan tetapi, perlu diketahui bahwa ADD bukanlah penyakit mental.

Gejala Attention Deficit Disorder

Banyak orang yang menganggap Attention Deficit Disorder adalah gangguan yang berat dan menyerupai ADHD. Padahal, tidak selalu seperti itu. Adapun gejala gangguan pemusatan perhatian bisa berupa:

  1. sulit fokus
  2. konsentrasi yang buruk
  3. mudah lupa

Tetapi, gejala ini juga bisa muncul tanpa disertai ADHD ( Attention Deficit/Hyperactivity Disorder). Hal ini membuat diagnosis gangguan pemusatan perhatian menjadi sulit. Karena itu, penting untuk mendengarkan keluhan pasien dan melakukan observasi secara cermat.

Diagnosis Attention Deficit Disorder

Ini tidak sesederhana hanya memeriksa untuk melihat apakah seseorang memiliki gejala. Ada beberapa langkah berbeda yang diambil dokter untuk membuat diagnosis.

Langkah pertama adalah mengesampingkan kemungkinan penyebab lain dari gejala-gejala tersebut. Ini bisa berupa apa saja, mulai dari stres dan kecemasan, hingga kondisi medis atau obat-obatan yang menyebabkan masalah.

Langkah kedua adalah melakukan evaluasi yang komprehensif. Hal ini termasuk mewawancarai orang tersebut tentang gejala dan riwayat keluarga mereka, serta menilai kinerja akademik dan pekerjaan mereka. Dokter mungkin juga akan memberikan beberapa tes untuk mengukur rentang perhatian, fokus, dan impulsif.

Jika semua itu terlihat seperti ADHD, dokter kemungkinan akan memberikan diagnosis ADHD kepada orang tersebut. Tapi jika tidak sampai dengan gejalanya, mungkin dokter hanya akan mendiagnosis sebagai ADD.

Pilihan Pengobatan untuk Attention Deficit Disorder

Dalam hal mengobati Attention Deficit Disorder (Gangguan Pemusatan Perhatian), ada sejumlah pilihan yang tersedia. Obat-obatan sering diresepkan bagi mereka yang menderita ADD, tetapi ada juga perubahan gaya hidup sehat yang dapat dilakukan untuk membantu meringankan gejala.

1. Menggunakan Pengobatan Medis

Obat-obatan seperti stimulan, non-stimulan, dan antidepresan dapat diresepkan untuk membantu orang mengelola kondisi mereka. 

  1. Stimulan telah terbukti sangat efektif dalam membantu mengelola gejala-gejala ADD dan obat-obat ini bekerja dengan meningkatkan fokus dan mengurangi hiperaktivitas. 
  2. Non-stimulan umumnya digunakan ketika stimulan belum berhasil atau dikombinasikan dengan stimulan. 
  3. Antidepresan dapat diresepkan jika obat lain belum efektif dalam mengelola gejala ADD.

2. Mengikuti Terapi

Selain pengobatan, terapi juga dapat bermanfaat dalam mengelola Attention Deficit Disorder. Terapi Kognitif Perilaku (CBT) sering digunakan untuk membantu individu mempelajari strategi untuk mengelola kondisi mereka dan mengurangi gejala melalui teknik modifikasi pikiran dan perilaku. 

3. Perubahan Gaya Hidup

Perubahan gaya hidup sehat juga dapat bermanfaat dalam mengelola Attention Deficit Disorder. Perubahan gaya hidup seperti menghindari makanan ringan bergula dan kafein, serta tidur yang cukup dapat membantu meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Oleh karena itu, jika mengalami ADD, lakukan hal ini untuk mendukung penyembuhan Anda.

Penutup

Itulah penjelasan terkait Attention Deficit Disorder yang perlu Anda ketahui. Jika mengalaminya, bicarakan dengan dokter tentang kebutuhan atau tantangan spesifik apa yang Anda hadapi. Kemudian, carilah kelompok pendukung yang dapat memberikan saran bermanfaat dari mereka yang memiliki pengalaman berurusan dengan ADHD. 

Selain itu, profesional perawatan kesehatan mental seperti psikolog atau konselor juga menawarkan sesi terapi yang didedikasikan untuk membantu individu mengelola gejala yang dialami. Menemukan sumber daya yang tepat untuk menavigasi Attention Deficit Disorder adalah kunci untuk mendapatkan kembali keadaan normal Anda.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top