Autis: Gejala, Penyebab serta Pengobatan - Ashefa Griya Pusaka

Autis: Gejala, Penyebab serta Pengobatan

Autis: Gejala, Penyebab serta Pengobatan
Share on:

Autis adalah gangguan neurologis kompleks yang memengaruhi cara orang berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain. Gangguan ini dapat menyebabkan kesulitan dalam mengekspresikan emosi, memahami komunikasi verbal dan non-verbal, serta mengembangkan hubungan yang kuat dengan orang lain.

Jika Anda pernah mendengar seseorang berbicara tentang autis, mungkin Anda bertanya-tanya apa itu autis dan apa bedanya dengan keterlambatan perkembangan atau ketidakmampuan belajar pada umumnya. Atau mungkin Anda mengenal seseorang yang telah didiagnosis dengan autisme dan ingin mendapatkan pemahaman yang lebih jelas tentang kondisi tersebut.

Artikel ini akan memberikan gambaran umum tentang autisme termasuk gejala, penyebab, dan pilihan pengobatan yang tersedia untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang gangguan yang memiliki cakupan luas ini.

Apa itu Autisme?

Autis atau Autistic Spectrum Disorder (ASD) adalah gangguan perkembangan saraf yang memengaruhi cara seseorang berperilaku dan berinteraksi dengan dunia. Sebagai bagian dari spektrum autisme, ASD mencakup berbagai kondisi yang dapat berkisar dari ringan hingga berat dalam hal perkembangan dan kebutuhan dukungan.

Bagaimana autis didiagnosis? Tanda dan gejalanya bervariasi dari orang ke orang, tetapi dapat mencakup kesulitan dengan interaksi sosial, tantangan komunikasi, dan perilaku terbatas. Biasanya, tim spesialis yang terdiri dari dokter anak, psikolog, ahli terapi wicara-bahasa, dan ahli terapi okupasi mengawasi proses diagnosis.

Secara keseluruhan, penting untuk diingat bahwa mereka yang memiliki autisme tidak berbeda dengan orang lain. Mereka hanya memproses sesuatu secara berbeda dari apa yang dianggap sebagai perilaku “normal”. Dengan pilihan pengobatan seperti terapi perilaku dan sistem pendukung khusus yang tersedia saat ini, mereka yang hidup dengan autis dapat berkembang dengan caranya sendiri.

Gejala Autis

Jika Anda khawatir bahwa seseorang yang Anda kenal mungkin sedang berada dalam spektrum autisme, penting untuk mengetahui lebih dahulu beberapa gejalanya. Autis dapat bermanifestasi dalam berbagai cara, tetapi gejala utamanya dapat dibagi menjadi tiga kategori utama: interaksi sosial, komunikasi, serta perilaku yang terbatas dan berulang.

1. Interaksi Sosial

Orang dengan autisme mungkin kesulitan melakukan kontak mata dan memahami bahasa tubuh, atau mereka mungkin mengamati norma-norma sosial secara berbeda. Mereka juga mungkin mengalami kesulitan berinteraksi secara bermakna dengan orang lain.

2. Komunikasi

Kesulitan bicara dan bahasa adalah hal yang umum terjadi pada mereka yang mengidap autisme, begitu juga dengan kesulitan dalam menjalin hubungan atau melakukan percakapan. Mereka mungkin juga lebih mudah menggunakan komunikasi non-verbal daripada komunikasi verbal.

3. Perilaku yang Terbatas dan Berulang-ulang

Perilaku ini dapat berupa ritual seperti mengulang frasa atau aktivitas yang sama berulang-ulang, memiliki minat yang kuat pada topik atau objek tertentu, serta kepekaan terhadap cahaya dan suara.

Ingatlah bahwa setiap orang berbeda, jadi jika Anda khawatir bila seorang teman atau anggota keluarga yang mungkin mengidap autis, carilah tanda-tandanya, bukan daftar gejala secara online. Mengamati setiap perubahan perilaku atau kesulitan dalam berinteraksi sosial dapat membantu mengidentifikasi kemungkinan tanda-tanda autisme sejak dini.

Penyebab Autisme

Anda mungkin bertanya-tanya, apa yang menyebabkan autisme? Jawabannya tidak mudah, karena penyebab pasti autisme tidak diketahui. Namun, ada beberapa teori yang mengarah pada hal berikut:

1. Faktor genetik

Diperkirakan bahwa gen tertentu dapat membuat seseorang lebih mungkin didiagnosis autisme.

2. Faktor lingkungan

Faktor lingkungan ini dapat mencakup masalah kehamilan atau persalinan, seperti orang tua yang lebih tua, infeksi tertentu selama kehamilan, atau paparan racun atau bahan kimia tertentu.

3. Perkembangan Otak

Penelitian menunjukkan bahwa otak orang dengan autisme bekerja secara berbeda dari otak orang yang tidak memiliki gangguan.

Apa pun penyebab autis yang dialami, penting untuk diingat bahwa autisme tidak disebabkan oleh kesalahan yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh orang tua atau anak, melainkan sesuatu yang terjadi begitu saja.

Cara Mengobati Autisme

Dalam hal penanganan autis, Anda memiliki berbagai pilihan. Jenis penanganan yang akan Anda gunakan bergantung pada tingkat keparahan gejala dan kebutuhan individual. Berikut ini adalah beberapa jenis perawatan umum untuk autis:

1. Analisis Perilaku Terapan (ABA)

ABA adalah terapi berbasis bukti yang paling banyak digunakan untuk autisme, dan membantu mereka yang berada dalam spektrum mempelajari keterampilan yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat mencakup komunikasi, sosialisasi, pengambilan keputusan, dan pemecahan masalah. Terapi ini dapat dilakukan dalam kelompok atau secara individual.

2. Terapi Wicara

Jika Anda mengalami kesulitan berkomunikasi secara efektif atau memahami orang lain, terapi wicara dapat membantu. Selama sesi terapi wicara, seorang terapis akan membantu memperkuat kemampuan bahasa dan komunikasi Anda untuk membantu mengekspresikan diri dengan lebih baik.

3. Terapi Okupasi

Terapi okupasi berfokus untuk membantu individu dengan autisme mengembangkan keterampilan penting yang mereka butuhkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti berpakaian sendiri dan mengatur barang-barang mereka. Seorang terapis dapat membantu mengajari individu dengan autisme cara-cara baru dalam melakukan sesuatu dan memberi mereka strategi untuk mengatasi kecemasan atau tantangan lain yang mungkin mereka hadapi.

4. Obat-obatan

Dalam beberapa kasus, pengobatan juga dapat direkomendasikan sebagai bagian dari rencana perawatan autisme. Hal ini dapat membantu mengatasi gejala-gejala spesifik seperti hiperaktif dan agresi. Penting untuk dicatat bahwa obat-obatan hanya boleh digunakan di bawah bimbingan seorang profesional kesehatan yang berkualifikasi yang dapat memonitornya dengan cermat untuk mengetahui potensi efek sampingnya.

Penutup

Singkatnya, meskipun masih banyak yang belum diketahui tentang Autis dan penyebabnya, perawatan, dan prognosisnya, masih banyak yang dapat kita lakukan sebagai masyarakat untuk mendukung mereka yang hidup dengan Autisme. Kita harus menyadari bahwa Autis bukanlah sebuah kegagalan pribadi, melainkan gangguan perkembangan otak yang kompleks. Kita harus berusaha untuk memahami mereka yang hidup dengan Autisme dan merayakan kualitas unik mereka, sekaligus mendorong pengembangan perawatan dan sistem pendukung untuk membantu mereka dalam perjalanan mereka.

Saat kita terus belajar lebih banyak tentang autisme, penting bagi kita untuk tetap terbuka terhadap ide-ide dan pemahaman baru. Dengan terus mendukung penelitian, mengembangkan perawatan dan intervensi baru, serta mempromosikan rasa penerimaan dan pemahaman, kita akan dapat menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan mendukung bagi orang-orang yang hidup dengan Autisme.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top