Mengenal lebih jauh tentang obat penenang, jenis dan efek samping penyalahgunannya. Simak selengkapnya disini!
Apakah Anda pernah merasa sulit untuk tidur? Umumnya, hal tersebut sering dialami oleh kebanyakan orang. Tidak jarang juga beberapa diantara mereka memanfaatkan obat penenang untuk mengatasinya. Akan tetapi, tentu ada beberapa efek samping yang ditimbulkan saat mengkonsumsinya.
Obat penenang merupakan sejenis obat analgesik yang memberikan efek ketenangan atau menghilangkan rasa sakit maupun nyeri. Obat penenang ini biasa diresepkan oleh dokter untuk menghilangkan kecemasan atau kesulitan tidur atau saat melakukan prosedur operasi dalam dosis tertentu yang mampu mengatasi gangguan yang sedang diderita.
Mengenal Lebih Jauh tentang Obat Penenang
Siapa yang tidak mengenal obat satu ini? Umumnya, obat tersebut berupa obat tidur memiliki beberapa efek samping pada setiap penggunanya. Lantas, apa tujuan penggunaan obat tersebut? Obat tidur tersebut digunakan untuk menenangkan pikiran pasien dalam beberapa kondisi.
Terutama ketika akan menjalani prosedur medis contohnya operasi. Perlu Anda ketahui juga bahwa obat tersebut pada dasarnya tidak otomatis dapat membuat pasien tertidur. Akan tetapi, dapat menjadikan seseorang lebih mudah merasa nyaman dan rileks.
Obat ini sendiri umumnya akan memberikan efek samping kepada penggunanya. Seperti mual, mulut kering, sakit kepala, sembelit, pusing, hingga jantung yang berdebar-debar. Beberapa orang mungkin merasa ngantuk secara berlebihan, mengalami gangguan kecemasan, hingga gangguan ingatan.
Penggunaannya Hanya untuk Jangka Pendek
Perlu Anda ketahui bahwa beberapa obat jenis umumnya digunakan sebagai perangsang kantuk pada seseorang. Obat tersebut digunakan dalam dosis rendah. Tidak heran jika seseorang dapat lebih mudah untuk tertidur. Hanya saja, tidak semua obat dapat digunakan sebagai obat tidur.
Jika melihat penggunaannya secara umum, maka obat tersebut digunakan untuk mengurangi stress hingga kecemasan berlebihan. Apabila menggunakannya sebagai obat tidur, tentu saja hanya dapat dikonsumsi dalam jangka pendek saja. Obat tersebut contohnya seperti barbiturat dan benzodiazepin.
Kedua obat tersebut biasanya diberikan pada orang dengan gangguan kecemasan. Itulah mengapa obat ini tidak dianjurkan untuk digunakan dalam jangka panjang. Seseorang juga perlu berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter agar lebih mudah menghindarkan diri dari adanya penyalahgunaan obat.
Beberapa Jenis Obat Penenang
Jenis obat penenang tentu cukup beragam dengan mekanisme kerja yang berbeda. Meskipun obat penenang diresepkan secara legal, akan tetapi banyak jenis obat yang berpotensi untuk disalahgunakan yang menyebabkann kecanduan. Biasanya obat penenang dapat berupa kapsul, tablet, cairan, maupun suntikan.
Ada banyak jenis obat yang umumnya dapat digunakan sebagai penenang. Dua diantaranya adalah paling umum ditemui, yakni barbiturat dan benzodiazepin. Agar lebih jelas, simak penjelasan mengenai jenis-jenis obat tersebut pada ulasan lengkap di bawah ini:
1. Barbiturat
Merupakan salah satu jenis obat yang paling banyak ditemukan atau digunakan. Obat ini sendiri umumnya diberikan kepada pasien ketika mereka mengalami gangguan tidur, ketegangan, hingga kecemasan. Tentu saja, tetap ada efek samping tertentu saat memakai obat tersebut.
Itulah mengapa sangat penting bagi Anda untuk berkonsultasi kepada dokter ketika ingin menggunakan obat tersebut. Dengan begitu, dokter akan memberikan resepnya sesuai dengan kebutuhan. Cara ini sangat penting untuk dilakukan demi menghindari hal-hal tidak diinginkan.
Jenis obat penenang ini dapat diminum sendiri atau bersama dengan anestersi. Barbituran merupakan depresan SSP nonselektif yang sebelumnya merupakan pengobatan utama untuk menenangkan pasien agar tertidur. Selain itu juga barbiturat digunakan untuk mengatasi gangguan kejang.
2. Benzodiazepin
Obat jenis ini juga sering digunakan untuk membantu mengatasi gangguan kecemasan, serangan panik atau panic attack, hingga reaksi yang terjadi akibat stres akut. Tidak hanya itu, obat tersebut juga sering diresepkan untuk mengatasi gangguan tidur seseorang.
Dalam pengobatan modern saat ini, berbiturat telah digantikan oleh benzodiazepine yang dikarenakan dapat menyebabkan ketergantungan fisik dan gejala putus obat(sakau) yang serius. Benzodiazepin juga merupakan golongan obat penenang yang digunakan untuk mengatasi gangguan kejang, kecemasan maupun sebelum melakukan prosedur medis.
Penggunaannya sendiri dapat dilakukan dalam jangka pendek. Oleh sebab itu, sangat tidak dianjurkan untuk mengkonsumsinya dalam jangka panjang. Selain itu, tentu tidak diperbolehkan untuk menggunakannya dalam jangka panjang. Agar menghindarkan dari bahaya penggunaan obat lebih lanjut.
3. Riklona Clonazepam
Riklona merupakan obat penenang yang mengandung clonazepam, biasanya digunakan untuk mengobat epilepsi, kejang, gangguan panik, kecemasan dan lainnya. Clonazepam sendiri termasuk kedalam golongan benzodiazepine dan psikotropika kelas Antikolvusan.
Risiko penyalahgunaan obat bisa menyebabkan efek samping kecanduan akibat konsumsi obat riklona dalam dosis yang tinggi dan tidak sesuai dengan anjuran dokter. Efeknya akan semangkin kuat ketika individu memiliki riwayat penyalahgunaan obat dan alkohol.
4. Hypnotics
Salah satu jenis obat yang umumnya hanya diberikan untuk menanggulangi gangguan tidur. Berbeda dengan narkotika atau opioid hanya digunakan untuk mengatasi rasa sakit tidak tertahankan. Tentu saja, obat tersebut sangat berpotensi untuk menyebabkan kecanduan,
Oleh sebab itu, sangat penting untuk tidak menyalahgunakannya. Itulah mengapa, penggunaan obat jenis ini memiliki aturan secara khusus. Tidak hanya itu, penjualannya juga diatur secara ketat. Apabila ingin menggunakannya usahakan untuk mendapatkannya lewat resep dan konsultasi dokter terlebih dahulu.
5. Z-Drug
Obat penenang ini dapat bekerja pada reseptor tertentu di sistem saraf pusat. Terdapat beberapa contoh obat “Z-drug” yaitu seperti ambien atau zolpidem, Lunesta atau eszopiclone, dan sonata atau zaleplon. Reaksi dari obat ini sangat cepat dan dianggap sebagai hipotik karena tidak secara signifikan dalam mengubah berbagai tahap tidur. Halusinasi dan psikosis telah dilaporkan terjadi terhadap pengguna yang menggunakan obat penenang ini, sehingga tidak disarankan untuk pemakaian jangka panjang.
Selain itu juga masih terdapat beberapa obat penenang seperti hypnotics dan opioid. Hypnotics hanya diberikan untuk mengatasi gangguan tidur, sedangkan opioid yang merupakan jenis narkotika hanya dapat digunakan untuk mengatasi rasa sakit yang tidak tertahankan.
Apa Saja Efek Samping yang Akan Terjadi
Tentu dari berbagai jenis obat penenang memiliki efek samping jangka pedek dan jangka panjang. Beberapa efek samping yang mungkin dapat dirasakan, antara lain :
- Pusing
- Kesulitan fokus atau berpikir
- Rasa kantuk
- Pandangan menjadi kabur
- Pernapasan yang melambat
- Kesulitan dalam berbicara
- Mengalami mabuk
- Denyut nadi melemah
Selain itu, dalam penggunaan obat penenang yang berlangsung lama akan menyebabkan efek samping lain, antara lain :
- Mengalami gangguan kecemasan
- Mengalami gejala depresi, seperti merasa putus asa dan kemunculan pemikrian untuk bunuh diri
- Rasa lelah berkepanjangan
- Gangguan di organ hati
- Mengalami gangguan reproduksi
- Mengalami perubahaan kepribadian
- Berhalusinasi
- Amnesia
- Gangguan sistem pernafasan dan jantung
- Ketergantungan obat
Hal berbahaya dari penggunaan obat penenang ini adalah ketergantungan terhadap obat tersebut. Ketergantungan ini ditandai dengan mengonsumsi obat dalam jumlah yang berlebihan dan melebihi resep yang dianjurkan oleh dokter, serta memerlukan dosis yang tinggi untuk merasakan efek dari obat yang dikonsumsinya.
Jika pengguna ingin berhenti dari ketergantungan tersebut, tentu akan menimbulkan gejala yang buruk untuk tubuh, seperti:
- Mudah kesal
- Meningkatnya kecemasan
- Insomnia
- Mual dan muntah
- Kehilangan kesadaran
- Mengalami kejang
Apabila sampai mengalami kelelahan ekstrim, pupil mata mengecil, pernafasan yang melambat, serta melambatnya detak jatung, kemungkinan itu mengalami overdosis dan segera ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.
Dampak Penyalahgunaan Obat
Apabila seseorang mengonsumsi obat satu ini, tentu akan memberikan beberapa dampak tertentu. Oleh sebab itu, penggunaannya tidak boleh disalahgunakan. Usahakan untuk mengonsumsinya dengan memperhatikan resep dokter. Berikut beberapa dampak yang ditimbulkan dari obat ini:
- Alergi
Dampak yang dapat ditimbulkan pada seseorang ketika mengonsumsi obat ini adalah reaksi alergi. Obat tidur tersebut dapat menimbulkan banyak reaksi alergi sehingga akan berbeda-beda pada setiap orangnya. Mulai dari kulit gatal, muncul ruam-ruam atau bentol, dan masih banyak lagi.
Beberapa orang bahkan dapat merasa sakit perut, mual, sesak napas, penglihatan kabur, jantung berdebar, sulit menelan, hingga nyeri pada area dada. Oleh sebab itu, apabila Anda mengalami berbagai reaksi tersebut terutama ketika sudah mengonsumsi obat ini usahakan untuk segera menghentikannya.
- Parasomnia
Merupakan sebuah gangguan perilaku saat seseorang sedang tidur. Orang-orang yang mendapatkan dampak parasomnia tentu dapat dengan mudah mengalami gangguan tidur mereka. Biak itu tertidur dapat berbicara, makan, atau bahkan tidur dengan cara berjalan.
Umumnya, perilaku tersebut terjadi karena mengonsumsi obat dengan dosis atau takaran berlebihan. Tidak hanya itu saja, efek atau reaksi parasomnia adalah akibat dari penyalahgunaan minuman alkohol maupun narkoba. Maka, sangat penting untuk segera memeriksakan diri agar tidak terjadi efek yang lebih parah.
- Ketergantungan
Apabila Anda menggunakan obat tidur tanpa adanya resep dokter, tentu sangat berbahaya sekali. Pasalnya, obat jenis ini sendiri umumnya hanya ditujukan kepada pengguna saja dalam jangka waktu pendek. Apabila gangguan tidur pada seseorang sudah reda maka wajib untuk berhenti memakainya.
Apabila Anda ingin mengonsumsi obat ini, usahakan untuk konsultasi terlebih dahulu. Pasalnya, dokter akan menyesuaikan dosis pemakaiannya agar nantinya penghentian obat tersebut juga lebih mudah. Jika menggunakan obat ini tanpa resep dokter tentu dapat memberikan efek ketergantungan yang serius.
- Daya Ingat Menurun
Dampak lainnya yang bisa Anda peroleh ketika menggunakan obat ini adalah menjadikan daya ingat menurun. Terlebih apabila penggunaannya dilakukan dalam jangka panjang. Beberapa orang bahkan dapat kehilangan fokus serta ingatannya. Hal ini tentu akan mengganggu kualitas hidup mereka.
Tidak hanya itu, penggunaan obat tersebut dengan tidak sesuai takaran juga dapat menyebabkan dampak merugikan lainnya bagi tubuh. Mulai dari terkena penyakit ginjal, tekanan darah yang menurun, jaringan otot menyusut, dan masih banyak lagi lainnya.
Pulih Dari Fase Ketergantungan
Dan apabila seseorang pengguna obat penenang tersebut ingin melepaskan diri dari ketergantungannya, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau pakar kesehatan lainnya. Dapat juga dengan menghubungi atau datang langsung ke tempat rehabilitasi narkoba untuk pemerikasaan dan penanganan lebih lanjut. Sebaiknya menjalani program rehabilitasi, karena dengan begitu dapat meminimaliriskan reaksi yang ditimbulkan akibat penghentian dalam penggunaan obat tersebut.
Untuk meghindari ketergantungan pada obat penenang, dapat dengan beberapa cara untuk melakukan pencegahan ketergantungan dari obat penenang, antara lain :
- Penggunaan obat harus dalam pengawasan dokter. Jangan mencoba untuk membeli atau menakar dosis sendiri
- Memakai dosis optimal terkecil dalam waktu yang singkat
- Merubah pola hidup yang sehat
- Lakukan hal-hal positif
Jika kita peduli dengan kesehatan diri, sebaiknya kita menghindari penggunaan obat-obatan tersebut tanpa adanya resep dari dokter. Masih banyak cara yang dapat dilakukan untuk menghindari diri dari stress ataupun sulit tidur.
Ibu hamil sebaiknya tidak menggunakan obat ini, segera konsultasikan ke dokter sebelum Anda mengonsumsinya. Terutama bagi Anda yang sedang mengalami kondisi medis atau alergi obat.
Nah itu dia jenis obat penenang, fungsi obat-obatan ini memberikan rasa nyaman pada pikiran dan memperlambat aktivitas pada otak sehingga Anda merasa lebih rileks. Jika penggunaan obat dibawah dosis yang diberikan dokter, obat ini aman digunakan. Namun, penggunaan dalam waktu panjang dengan dosis berlebihan bisa memberikan efek samping bagi kesehatan.
Penyalahgunaan obat bisa memiliki efek buruk bagi kehidupan Anda, segera konsultasikan masalahmu ke Ashefa Griya Pusaka untuk mendapatkan pertolongan yang tepat.
Referensi:
Obat Penenang: Jenis, Cara Kerja, dan Efek Sampingnya (sehatq.com)
Jenis Obat Penenang yang Bisa Direkomendasikan Psikiater, Apa Saja? | Good Doctor | Tips Kesehatan, Chat Dokter, Beli Obat Online
Efek Samping Obat Penenang Yang Berbahaya – HaloSehat
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka