Berbagai Jenis Gangguan Kepribadian - Ashefa Griya Pusaka

Berbagai Jenis Gangguan Kepribadian

Berbagai Jenis Gangguan Kepribadian
Share on:

Gangguan kepribadian merupakan satu dari sekian banyak masalah mental. Ini bukan masalah yang ringan dan bisa dianggap sepele, namun butuh penanganan serius, agar kondisi mental bisa pulih, sehingga penderita bisa menjalankan kehidupan secara normal.

Orang yang mengalami kondisi tersebut, akan memiliki pola pikir dan perilaku di luar kenormalan manusia pada umumnya. Ini juga akan sangat sulit diubah. Selain itu, penderita akan sulit memahami orang lain dan situasi yang terjadi.

Memiliki masalah gangguan kerpibadian sangatlah tidak enak, pasalnya kamu bisa merugikan orang lain dan diri sendiri. Oleh karena itu jika memiliki masalah seperti ini ada baiknya segera konsultasikan ahlinya untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Penyebab Gangguan Kepribadian

Berbagai Jenis Gangguan Kepribadian

Kondisi ini biasanya muncul saat di usia remaja atau mulai dewasa dan jarang disadari oleh penderitanya. Namun, orang-orang disekitar yang bisa merasakannya. Hal ini bisa menimbulkan masalah di pekerjaan, sekolah, keluarga dan lingkungan sosial

Berbagai macam faktor yang bisa mempengaruhi kondisi orang tersebut, jika memiliki masalah dengan keluarga atau lingkungan dirumah ada baiknya jangan terlalu memikirkannya hingga baper. Hal ini bisa sangat berbahaya karena bisa menyebabkan efek buruk bagi Anda.

Penyebabnya belum bisa diketahui dengan pasti. Kondisi gangguan kepribadian ini terjadi dua faktor, yaitu keturunan dan lingkungan. Maka dari itu, keluarga harus aware dengan kondisi ini, karena efeknya sangat buruk untuk kedepannya.

Keadaan-keadaan berikut ini, bisa membentuk kepribadian seseorang, hingga membuatnya mengalami gangguan. Untuk itu, perhatikan beberapa hal berikut ini demi menghindari resiko terjadinya gangguan pada kepribadian:

  • Kondisi keluarga yang tidak harmonis sejak masa kecil
  • Adanya perasaan terabaikan sejak kanak-kanak
  • Mengalami pelecehan di masa kecil. Bisa dalam bentuk fisik atau verbal.
  • Tingkat pendidikan rendah
  • Kondisi keluarga dengan kesulitan ekonomi
  • Kelainan struktur atau komposisi kimia dalam otak
  • Introvet

Gejala Gangguan Kepribadian

Berbagai Jenis Gangguan Kepribadian
Berbagai Jenis Gangguan Kepribadian

Dilihat dari jenisnya, gangguan mental yang satu ini dibagi menjadi beberapa kelompok, yakni kelompok A, B dan C. Ketiganya dibagi lagi dalam beberapa kategori dengan tingkat keparahannya masing-masing. Berikut ulasan selengkapnya:

  • Kelompok A

Orang yang masuk dalam kategori kelompok A, punya pemikiran dan tingkah laku tidak wajah atau cenderung aneh. Selain itu, masih banyak lagi tingkah aneh yang dilakukannya. Jenis gangguan mental yang ada di kelompok A, diantaranya:

Gangguan kepribadian skizotipal. Penderita gangguan kepribadian ini akan merasa cemas dan tidak nyaman di situasi sosial. Cara berprilaku, cara bicara dan gaya berpakaiannya pun tidak seperti orang normal pada umumnya. Terlebih, orang dengan gangguan skizotipal akan suka berkhayal.

Gangguan kepribadian schizoid. Orang dengan gangguan skizoid memiliki sifat dingin dan suka menyendiri. Para penderita sebisa mungkin menghindari interaksi sosial secara nyata. Bahkan pemilik gangguan skizoid tidak mau berdekatan dengan orang lain.

Gangguan kepribadian paranoid. Gangguan kepribadian paranoid adalah jenis lain yang masuk dalam kelompok A. Orang yang mengalami kondisi ini akan selalu menaruh curiga kepada orang lain. Mereka tidak bisa percaya dengan orang lain secara maksimal, termasuk kepada pasangan sendiri.

  • Kelompok B

Berbeda dengan ciri-ciri gangguan yang dialami oleh kelompok A, orang yang memiliki gangguan kepribadian pada kelompok B, pola pikirnya tidak bisa terprediksi. Penderita lebih emosional dan dramatis. Kelompok B terdiri dari gangguan berikut ini:

Gangguan kepribadian ambang. Gangguan kepribadian ambang akan berperilaku impulsif dan berisiko. Pasalnya, penderita memiliki tingkat emosi yang tidak stabil dan lemah. Bahkan untuk beberapa kasus akan cenderung menyakiti diri sendiri. Identity crisis sering dialami oleh mereka dengan gangguan mental ini.

Gangguan kepribadian antisosial. Norma sosial tidak dihiraukan oleh orang yang mengalami gangguan kepribadian antisosial. Tak jarang, mereka akan mudah melakukan pelanggaran hukum, sikapnya kasar dan lebih agresif. Parangnya, penderita tidak memiliki rasa empati kepada orang lain.

Gangguan kepribadian narsistik. Gangguan keribadian narsistis akan menganggap dirinya lebih dari orang lain. Ini membuat orang dengan kepribadian narsistik akan merasa paling istimewa. Hal tersebut akan membuatnya menjadi arogan dan selalu berharap orang lain memberikan pujian.

Gangguan kepribadian histrionic. Orang dengan gangguan ini akan merasa cemas dengan penampilannya. Drama menjadi keseharian dalam hidupnya. Selain itu, penderita akan suka melebih-lebihkan cerita agar menjadi pusat perhatian di antara orang lain.

  • Kelompok C

Gangguan kepribadian yang masuk dalam kategori kelompok C, pada dasarnya memiliki kesamaan ciri-ciri. Penderita akan cenderung merasa ketakutan dan selalu cemas. Berikut ini jenis gangguan pada kepribadian seseorang yang masuk dalam kelompok C, diantaranya:

Gangguan kepribadian dependen. Seseorang yang mengalami gangguan dependen akan memiliki ketergantungan terhadap orang lain dari segi apapun. Pasalnya, penderita merasa sangat tidak percaya diri dan menganggap dirinya tidak mampu melakukan apapun sendirian.

Gangguan kepribadian menghindar. Kondisi ini dikenal dengan istilah avoidant personality disorder. Penderita akan sangat menghindari bersosialisasi, apalagi jika harus berjumpa dengan orang asing. Rasa takut tidak diterima dan perasaan minder selalu menghantui penderita gangguan ini.

Gangguan obsesif kompulsif. Pada orang yang mengalami gangguan obsesif kompulsif akan merasa gila kendali. Kecenderungan untuk sulit bekerja sama akan dialami penderita gangguan ini karena standarnya terlalu tinggi. Penderita juga akan merasa cemas jika tidak sesuai dengan keinginannya.

Haruskah ke Dokter Jika Terkena Gangguan ini?

Orang dengan gangguan kepribadian memang harus segera menghubungi dokter spesialis kejiwaan. Terlebih, jika gangguan tersebut sudah berpengaruh pada kegiatan sehari-hari dan membuat orang disekitar tidak nyaman.

Orang terdekat harus peka terhadap kondisi penderita. Apabila sudah sangat meresahkan, bisa mengajaknya untuk berkonsultasi pada dokter. Namun, harus dengan cara yang baik dan tidak cenderung mengejek, karena ini sangat sensitif.

Untuk beberapa kasus, orang yang merasa keadaan tidak normal, bahkan memiliki pikiran dan keinginan bunuh diri. Maka dari itu, harus ada orang yang bisa membaca situasi atau gelagat ke-upnormal yang dihadapi seseorang dengan gangguan kepribadian.

Segera bawa ke dokter atau rumah sakit. Dokter akan memberikan penanganan terhadap kondisi yang dialami dan memberikan pertolongan berupa terapi dan obat. Ini dilakukan agar penderita bisa berangsur sembuh dan bisa kembali bersosialisasi secara normal.

Diagnosis Gangguan Kepribadian

Dokter atau psikiater akan memberikan beberapa pertanyaan terkait riwayat kesehatan pasien dan keluarga. Dokter juga akan memberikan kuesioner untuk mengetahui sejauh apa pikiran, perilaku, perasaan yang dirasakannya. Informasi dari orang terdekat akan sangat membantu dalam diagnosa.

Apabila diperlukan, dokter juga akan melakukan pemeriksaan secara fisik untuk menunjang hasil yang akurat. Diantaranya, tes darah agar mengetahui gejala dari kecenderungan alcohol atau narkotika. Pasalnya, itu juga bisa memicu munculnya gangguan pada kepribadian seseorang.

Kesehatan mental, termasuk gangguan kepribadian, memang sering dianggap remeh oleh sebagian masyarakat Indonesia. Padahal, ini seharusnya jadi perhatian yang utama. Mengingat bahwa penyakit fisik, 70% dialami akibat mental dan pikiran yang tidak sehat.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top