Cara Mengatasi Gejala Putus Obat - Ashefa Griya Pusaka

Cara Mengatasi Gejala Putus Obat

gejala putus obat
Share on:

Konsumsi obat memanglah hal yang wajar, terutama ketika sakit dan kita merasakan diri ke dokter maka obat pasti akan diberikan untuk kita konsumsi dengan tujuan agar mempercepat pemulihan diri. Namun, tidak semua obat memiliki efek yang baik jika digunakan atau dikonsumsi terus-menerus.

Beberapa jenis obat-obatan seperti contohnya obat antidepresan dapat menyebabkan ketergantungan jika sudah digunakan dalam kurun waktu yang panjang sehingga ketika pengkonsumsian obat tersebut diberhentikan maka akan menimbulkan beberapa efek yang buruk pada tubuh.

Hal yang sama juga berlaku pada penyalahgunaan narkoba, orang yang sudah kecanduan narkoba biasanya akan mengalami gejala putus obat jika ia tidak menggunakan narkoba dalam jarak waktu tertentu atau ketika ia berusaha membebaskan diri dari pengaruh narkoba. Pada kesempatan ini kita akan membahas bagaimana cara mengatasi gejala putus obat yang tepat, simak penjelasannya dibawah ini!

Mengenal Gejala Putus Obat

Gejala putus obat adalah beberapa atau serangkaian gejala yang ditimbulkan pada fisik atau psikologis seseorang akibat dari pengurangan atau pemberhentian dosis obat-obatan yang dikonsumsi oleh orang tersebut. Istilah lain yang sering digunakan untuk mengungkapkan hal tersebut adalah sakau atau withdrawal syndrome.

Efek yang ditimbulkan akan menyebabkan seseorang menjadi ingin terus-menerus lagi menggunakan obat yang sudah membuat orang tersebut ketergantungan. Pada kebanyakan kasus tingkat keparahan gejalanya bisa bermacam-macam tergantung dari dosis obat yang digunakan, ketahanan tubuh seseorang, jenis zat yang dipakai, serta rentang waktu penggunaannya.

Ada beberapa gejala yang umum dirasakan oleh orang-orang yang mengalami sakau atau gejala putus obat, seperti berkeringat, gelisah, menggigil, tidak nafsu makan, kelelahan, gampang tersinggung, flu, demam, mual hingga muntah, bahkan menggigil.

Ada beberapa kasus yang parah ada juga orang yang sampai mengalami halusinasi serius, kejang-kejang, sampai derilium.

Zat yang Dapat Menyebabkan Gejala Putus Obat

Sebelumnya tentu kita sudah mengetahui penyebab utama dari gejala putus obat adalah dengan adanya pemberhentian penggunaan suatu zat atau obat secara tiba-tiba. Di mana pada saat itu kondisi tubuh sudah ketergantungan dengan zat tersebut sehingga akan ada gejala-gejala yang tidak biasa ditimbulkan oleh tubuh.

Ada kalanya tubuh secara tidak langsung memberikan toleransi dalam artian seseorang yang sudah menggunakan obat-obatan atau zat tertentu akan terus mengkonsumsi obat tersebut. Padahal dengan melakukan hal tersebut itu malah menyebabkan gejala putus obat yang mungkin akan terjadi setelah berhenti mengkonsumsi obat tersebut.

Ada beberapa jenis obat atau zat yang dapat menyebabkan ketergantungan dan gejala putus obat, antara lain:

  1. Mariyuana (ganja)
  2. Zat Stimulan
  3. Nikotin 
  4. Obat anti depresan
  5. Halusinogen
  6. Heroin
  7. Alkohol (biasa pada minuman keras)

Cara Mengatasi Gejala Putus Obat

Mengalami gejala putus obat biasanya seorang pecandu narkoba akan menggunakan kembali zat terlarang yang ia gunakan. Namun jika Anda memang serius untuk membebaskan diri dari narkotika atau sejenisnya maka anda perlu mengetahui cara mengatasi gejala putus obat yang dialami.

Adapun metode-metode berikut sudah kami siapkan untuk anda agar bisa dipraktekkan namun jika ada keluhan jangan lupa untuk melaporkannya kepada dokter.

1. Lakukan Detoksifikasi dengan Obat

metode paling pertama yang sangat disarankan untuk Anda lakukan adalah dengan cara menetralkan kandungan zat obat yang sudah ada di dalam tubuh anda dengan obat khusus. Perlu diketahui bahwa obat-obatan ini tidak boleh dibeli secara sembarangan atau dikonsumsi tanpa resep dokter.

Berarti anda harus berkonsultasi dulu dengan dokter terkait untuk mendapatkan obat yang sesuai untuk mengatasi gejala yang anda alami. Obat yang dapat digunakan beragam, seperti diazepam, methadone, clonidine, hingga lorazepam.

Setelah melakukan detoks barulah bisa dilanjutkan dengan cara lain yang akan kami bahas selanjutnya.

2. Ikuti Terapi Psikologi

Dalam masa pembebasan diri dari ketergantungan suatu obat biasanya gejala sakau yang ditimbulkan juga dapat berpengaruh pada mental psikologis seseorang. Bisa saja orang tersebut menjadi mudah stress, mudah marah, sulit berfikir jernih, sering kebingungan, mengalami halusinasi atau delusi.

Jadi untuk mengatasi hal tersebut agar tidak memperburuk keadaan, anda perlu melakukan konsultasi dengan dokter psikolog. Di mana nantinya kalau tersebut akan memberikan Anda terapi jiwa supaya kalau anda bisa dikendalikan dalam masa merasakan gejala putus obat.

3. Minta dukungan dan bantuan keluarga

Sulit dipercaya, namun pada nyatanya dukungan dari orang-orang sekitar adalah kekuatan tambahan yang sangat besar untuk membantu seseorang dalam melakukan segala sesuatu yang besar dalam hidupnya terkhusus dalam melewati masa sakau saat ingin melepaskan diri dari ketergantungan obat.

Kita dapat menemukan dukungan dari orang terdekat seperti keluarga orang yang kita sayangi, rekan kerja, atau dari tema online. Itu dapat menumbuhkan semangat dalam diri kita untuk terus melakukan perbaikan.

4. Rubah Pola Kebiasaan Hidup

Pola hidup merupakan langkah internal dari dalam diri yang harus dirubah menjadi lebih teratur dan makin baik agar usaha anda dalam mengatasi kecanduan obat atau narkoba semakin mudah dijalani.

Dalam proses pemulihan Anda bisa memperbaiki gizi atau boleh makan Anda, memperbaiki rutinitas sehari-hari dengan menambahkan kegiatan positif di dalamnya, lebih memperbanyak berolahraga daripada berbaring dan bermalas-malasan.

5. Ikuti Rehabilitasi Narkoba

Untuk Anda yang memang kecanduan narkoba dan ingin sekali bebas hidup tanpa obat-obatan terlarang lagi maka cara yang terakhir ini adalah yang paling baik untuk dilakukan. Carilah pusat rehabilitasi narkoba lalu mengikuti program yang ada di sana dengan serius.

Pasalnya di dalam mengikuti program rehabilitasi yang ada pada pusat pemulihan, kamu akan sangat terbantu karena semuanya sudah terjadwal ada tim yang menangani semua keluhan yang mungkin akan dialami, serta banyak orang yang sama sama ketergantungan obat dan ingin pulih bisa memberikan semangat tambahan untukmu.

Akhir Kata

Mungkin hanya itu yang dapat kami tuliskan pada artikel ini. Karena sejatinya pemulihan dari ketergantungan terhadap obat dapat dilakukan dengan adanya kemauan dari diri sendiri.

Gejala putus obat mungkin akan sering terjadi seiring waktu berjalan dalam masa pengobatan. Tetapi anda perlu yakin bahwa semua itu akan segera selesai dan hidup di masa depan bisa dijalani tanpa bahaya narkoba. Jangan lupa selalu konsultasikan dengan dokter atau instansi terkait untuk pemilihan narkoba jika anda ingin melakukan pembersihan diri dari zat terlarang tersebut. 

Jika anda sudah berhasil pulih dari narkotika, maka anda memiliki tanggung jawab lain untuk menyemangati orang yang juga sedang dalam masa pemulihan dan Anda bertanggung jawab untuk mencegah orang lain melakukan penyalahgunaan narkoba. 

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top