Ciri-ciri Anak Autis yang Perlu Kamu Ketahui - Ashefa Griya Pusaka

Ciri-ciri Anak Autis yang Perlu Kamu Ketahui

Ciri-ciri Anak Autis yang Perlu Kamu Ketahui
Share on:

Jika Anda pernah berinteraksi dengan anak autis, Anda mungkin menyadari bahwa mereka bisa sedikit berbeda dari teman sebayanya. Ciri-ciri anak autis sering kali menunjukkan perilaku yang dapat membingungkan bagi mereka yang tidak terbiasa dengan gangguan ini. Namun, dengan memahami karakteristik autisme, kita dapat memperoleh apresiasi yang lebih baik terhadap kondisi yang kompleks ini.

Pada artikel ini, kita akan membahas beberapa ciri-ciri anak autis yang paling umum. Kita juga akan melihat bagaimana ciri-ciri ini muncul dalam konteks yang berbeda dan mendiskusikan bagaimana memahaminya dapat membantu memperkaya interaksi kita dengan anak-anak autis. Jadi, mari selami dan mulai memahami autisme secara lebih mendalam!

Apa itu Autisme?

Autisme adalah gangguan perkembangan saraf yang memengaruhi komunikasi dan perilaku. Gangguan ini biasanya didiagnosis pada masa kanak-kanak. Penyandang autisme dapat mengalami berbagai tantangan yang bervariasi dalam tingkat keparahannya, mulai dari kesulitan ringan dalam berkomunikasi dan berhubungan dengan orang lain hingga tantangan yang lebih berat yang mungkin mencakup kecacatan intelektual, masalah kesehatan fisik, dan masalah perilaku.

Meskipun belum sepenuhnya dipahami apa yang menyebabkan autisme, namun diyakini disebabkan oleh kombinasi faktor genetik dan lingkungan yang mengganggu perkembangan jalur otak tertentu. Meskipun saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan autisme, namun tersedia perawatan untuk membantu mengelola gejala dan meningkatkan fungsi, sehingga anak-anak dengan autisme dapat menjalani kehidupan yang bahagia dan memuaskan.

Ciri-ciri Anak Autis 

Tidak ada dua orang autis yang sama, karena setiap orang dalam spektrum autisme mengalami gangguan ini secara berbeda. Beberapa ciri autisme dapat mencakup:

  1. kesulitan dalam interaksi sosial dan komunikasi;
  2. kesulitan beradaptasi dengan perubahan;
  3. kepekaan sensorik; 
  4. perilaku atau ritual yang berulang-ulang; 
  5. fokus yang intensif pada topik-topik tertentu yang diminati; 
  6. kemampuan motorik yang buruk; 
  7. kecemasan atau depresi;
  8. tonus otot yang rendah; 
  9. masalah koordinasi; 
  10. menarik diri dari pergaulan
  11. kurang tertarik pada kegiatan yang biasanya dinikmati oleh teman sebaya.

1. Gejala Kognitif dan Bahasa

Autisme adalah kondisi kompleks yang memengaruhi cara anak berpikir dan berperilaku. Kondisi ini dapat menyebabkan kesulitan dalam interaksi sosial, komunikasi, dan pemahaman. Gejala kognitif dan bahasa adalah dua bidang kesulitan utama yang terkait dengan autisme.

Masalah kognitif tersebut meliputi:

  • Masalah dengan ingatan
  • Penalaran
  • Pemecahan masalah
  • Pengorganisasian informasi

Anak-anak autis juga mungkin kesulitan dalam berpikir abstrak seperti mengenali simbol atau menafsirkan lelucon. Masalah bahasa seringkali terlihat pada usia dini. Anak-anak autis mungkin mengalami kesulitan memahami bahasa atau mengekspresikan ide-ide mereka sendiri. Mereka juga mungkin berjuang dengan keterlambatan bicara dan gagap, serta mengulangi kata-kata atau frasa yang mereka dengar dalam percakapan.

Gejala autisme lainnya dapat berupa pola perilaku berulang seperti:

  • Mengepakkan tangan atau mengayun-ayunkan tangan; 
  • Kesulitan memusatkan perhatian; 
  • Takut akan suara keras; 
  • Kepekaan indera terhadap sensasi tertentu; 
  • Lebih menyukai rutinitas dan hal yang itu-itu saja.

2. Gejala Sosial dan Emosional

Jika Anda berhubungan dekat dengan anak autis, Anda mungkin menyadari bahwa mereka mengalami kesulitan berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Berikut ini adalah beberapa gejala sosial dan emosional autisme yang harus Anda waspadai:

1. Kesulitan dengan komunikasi nonverbal

Anak-anak autis sering kali kesulitan memahami bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan gerak tubuh, yang dapat menyulitkan mereka menangkap isyarat sosial. Mereka mungkin juga salah menafsirkan apa yang dikatakan orang, atau salah memahami maksud orang lain.

2. Tingkat empati yang rendah

Anak-anak autis biasanya tidak menunjukkan banyak empati atau simpati kepada orang lain, dan sering kali tidak memiliki kemampuan untuk mengenali perasaan orang lain. Orang tua mungkin perlu menjelaskan emosi dengan cara yang lebih rinci agar anak autis mereka dapat memahaminya.

3. Kurangnya minat dalam kegiatan sosial

Anak autis cenderung lebih menyukai kegiatan menyendiri daripada berinteraksi dengan anak lain. Mereka sering menunjukkan minat yang terbatas untuk bergabung dengan anak-anak seusianya dalam hal bermain atau bersosialisasi. Anak-anak autis juga mungkin merasa sulit untuk melakukan percakapan dan mungkin tidak berpartisipasi dalam percakapan sebanyak teman sebayanya.

Ini hanyalah beberapa gejala sosial dan emosional yang harus diwaspadai oleh orang tua, guru, dan pengasuh jika mereka berurusan dengan anak autis. Dengan kesabaran, pengertian, dan dukungan, masalah-masalah ini dapat ditangani secara efektif sehingga anak dapat hidup bahagia.

3. Gejala Sensorik

Ketika berbicara tentang anak-anak autis, salah satu ciri yang paling umum adalah kepekaan yang tinggi terhadap input sensorik dari lingkungan. Sebagai contoh, sesuatu yang sederhana seperti suara dapat menjadi hal yang luar biasa bagi anak-anak dengan spektrum autisme. Mereka mungkin sangat sensitif terhadap suara atau tekstur tertentu, dan bereaksi dengan cara yang jauh lebih intens daripada anak-anak pada umumnya.

Penting untuk dicatat bahwa reaksi ini sangat bervariasi antar individu. Beberapa mungkin mengalami peningkatan agresi, sementara yang lain mungkin menjadi pendiam atau menghindar. Perlu juga dicatat bahwa respons seseorang dapat berubah seiring waktu, jadi penting untuk memperhatikan hal ini saat berinteraksi dengan mereka.

4. Gejala Visual

Anak-anak autis sering kali mengalami kesulitan menafsirkan informasi visual dan mungkin kesulitan melakukan tugas-tugas yang membutuhkan kontrol motorik yang tepat atau koordinasi tangan dan mata. Mereka juga cenderung mengalami kesulitan mengenali ekspresi wajah dan bahasa tubuh, yang dapat menyebabkan kesulitan dalam memahami isyarat dan interaksi sosial.

5. Gejala Penciuman

Autisme juga dapat mempengaruhi pemrosesan penciuman pada beberapa anak yang berarti mereka mungkin lebih sensitif terhadap bau tertentu daripada yang lain. Penelitian telah menemukan bahwa hal ini terkait dengan defisit dalam tugas identifikasi dan pengenalan bau, yang dapat menyulitkan mereka untuk menafsirkan bau tertentu atau memahami maknanya.

6. Keterampilan Motorik dan Karakteristik Fisik

Bukan rahasia lagi bahwa anak-anak autis dapat memiliki karakteristik fisik yang berbeda, banyak di antaranya terkait dengan kemampuan motorik dan kemampuan fisik mereka. Berikut adalah beberapa hal yang harus Anda ketahui:

1. Keterampilan Motorik

Anak autis cenderung memiliki kemampuan motorik yang kuat, tetapi mereka sering mengalami kesulitan dalam hal koordinasi dan motorik halus. Hal ini dapat disebabkan oleh keseimbangan yang buruk atau masalah dengan koordinasi mata-tangan. Selain itu, beberapa anak autis mungkin bergerak dengan pola yang berulang-ulang atau mengalami kesulitan untuk berpindah dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya.

2. Karakteristik Fisik

Ciri-ciri fisik autisme meliputi kurangnya ekspresi wajah, kurangnya kontak mata, dan jarang melakukan upaya untuk memulai percakapan. Selain itu, anak-anak autis mungkin sangat sensitif terhadap suara dan bau, atau mengalami kesulitan mengenali isyarat sosial seperti bahasa tubuh.

Karakteristik fisik ini dapat menyulitkan anak autis untuk membangun hubungan di luar lingkungan keluarga atau teman, serta mengidentifikasi ketika seseorang merasa tidak nyaman. Memahami tantangan-tantangan ini dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih saling menghormati bagi semua orang yang terlibat.

Kiat untuk Mendukung Anak Autis

Sebagai orang tua, mungkin sulit untuk mengetahui bagaimana cara terbaik untuk mendukung anak dengan autisme. Hal terpenting yang dapat Anda lakukan adalah mengingat bahwa setiap anak autis adalah seorang individu dan mungkin membutuhkan jenis dukungan yang berbeda. Berikut adalah beberapa tips untuk memberikan perawatan terbaik bagi anak autis.

1. Membangun Jaringan Dukungan

Memiliki jaringan pendukung yang kuat dari keluarga, guru, terapis, dan spesialis lainnya bisa sangat berharga dalam hal mendukung anak-anak autis. Penting untuk bekerja sama dan berbagi informasi sehingga semua orang memiliki pemahaman yang sama dan dapat membantu menciptakan lingkungan terbaik untuk anak.

2. Penguatan Positif

Penguatan positif adalah salah satu cara yang paling efektif untuk mendorong perilaku yang baik pada anak autis, terutama jika Anda menggunakan hadiah yang konsisten untuk memperkuat perilaku yang diinginkan. Misalnya, memberi anak pujian verbal atau camilan kecil setelah mereka menyelesaikan tugas atau mengikuti instruksi dapat membantu mereka memahami apa yang diharapkan dari mereka dan menumbuhkan perilaku yang lebih baik dari waktu ke waktu.

3. Mengadaptasi Tugas & Aktivitas

Sangatlah penting untuk menyesuaikan tugas dan aktivitas dengan kebutuhan anak autis untuk memastikan mereka memahami apa yang diminta dari mereka. Anda dapat memberikan isyarat visual atau memecah tugas menjadi langkah-langkah yang lebih kecil dan tidak terlalu banyak sehingga anak Anda merasa didukung dan tidak terbebani oleh terlalu banyak informasi sekaligus.

4. Menyediakan Struktur & Prediktabilitas

Anak-anak autis sering kali berkembang dengan baik jika ada struktur dan prediktabilitas dalam rutinitas harian mereka, karena hal ini dapat membantu mengurangi tingkat stres dan memberikan lebih banyak kepastian tentang apa yang akan terjadi selanjutnya. Cobalah membuat jadwal terperinci dengan gambar atau kata-kata sederhana sehingga anak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, serta mengatur waktu bangun tidur yang teratur.

Penutup

Ketika kita semakin memahami tentang autisme, sangat penting untuk diingat bahwa anak-anak autis tetaplah anak-anak. Kita harus menggunakan pengetahuan baru ini untuk mendasari interaksi kita dengan mereka, menyediakan sumber daya yang mereka butuhkan, dan membantu mereka untuk mendapatkan hasil yang terbaik.

Anak-anak dengan autisme itu unik, dan setiap anak mungkin menunjukkan karakteristik yang berbeda. Akan tetapi, beberapa ciri-ciri anak autis umum memang ada. Melalui pemahaman yang lebih besar tentang karakteristik ini, pengasuh dan pendidik autisme dapat membuat rencana perawatan dan lingkungan yang lebih efektif.

Dengan lebih banyak kesadaran dan pendidikan, anak-anak autis dapat berkembang di lingkungan mereka dan mencapai potensi penuh mereka. Itulah mengapa penting untuk mengetahui ciri anak autis dan mempraktikkan pengetahuan tersebut.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top