Sahabat Ashefa, mungkin Anda tidak tahu banyak soal sabu. Namun, Anda pasti tahu bahwa penggunaan sabu menyebabkan gangguan kesehatan yang sangat serius. Lalu, bagaimana sebenarnya ciri-ciri pemakai sabu?
Jika Anda khawatir bahwa orang-orang terdekat telah menjadi korban penyalahguna narkoba, maka Anda perlu terlebih dahulu memahami apa saja ciri-ciri pengguna sabu.
Meskipun panik, Anda tidak bisa serta merta menarik kesimpulan. Terlebih lagi, untuk mengatasi masalah yang sangat pelik ini, Anda nantinya akan membutuhkan bantuan pusat rehabilitasi Ashefa dan segera hubungi kami.
Kendati demikian, berbicara tentang penyalahgunaan narkoba tentu saja bukan hal yang mudah. Terutama, ketika Anda tidak terlalu yakin apakah orang-orang terdekat memang benar-benar membutuhkan bantuan.
Anda mungkin saja merasa ingin memberikan dukungan agar mereka cepat pulih. Namun, di sisi lain, Anda juga tidak ingin menyinggung dan memperparah kondisi korban penyalahguna narkoba.
Sangatlah wajar bila Anda merasa tidak yakin dengan apa yang harus Anda lakukan. Terlebih lagi, jika Anda tidak memiliki pengalaman dalam menanggulangi korban penyalahguna narkoba.
Namun, jangan khawatir! Kami punya serangkaian tips yang dapat membantu Anda untuk memahami tingkah laku pengguna sabu agar Anda tidak salah langkah.
Apa itu Sabu?
Sabu adalah obat psikostimulansia dan simpatomimetik. Biasanya digunakan untuk Individu yang mengalami gangguan hiperaktivitas atau narkolepsi. Sabu juga dikenal sebagai Metamfetamina dengan singkatan crystal met, biasanya obat ini sering kali disalahgunakan sebagai narkotika.
Sabu juga memiliki bentuk seperti kristal kaca yang halus, tingkat kemurnian akan mempengaruhi rupa sabu sendiri. Misalnya sabu-sabu biru merupakan kelas atas yang tidak diedarkan dengan bentuk serbuk, tingkat kemurniannya hampir 100 persen dan biasanya berbentuk kristal.
Arman menjelaskan sabu biasanya melewati proses 1x, namun untuk memaksimalkan kemrunian crystal ice atau sabu biru ini di proses hingga 3 kali.
Ciri-ciri Fisik Pemakai Sabu
Pertama-tama, Anda perlu terlebih dahulu mempelajari mengenai ciri-ciri fisik pemakai sabu. Cobalah memperhatikan apakah orang-orang terdekat Anda mengalami beberapa kondisi fisik di bawah ini:
- Pupil mata yang membesar
- Mata bergerak dengan cepat dan seperti tersentak-sentak
- Wajah pemakai sabu sering terlihat berkedut
- Meningkatnya produksi keringat
- Suhu tubuh menjadi lebih tinggi
- Gerakan tubuh mengalami tremor atau seperti tersentak-sentak
- Berkurangnya nafsu makan dan berat badan
- Gigi mengalami kerusakan
- Energi menjadi lebih tinggi dan sering mengalami Euforia yang berlebihan
- Sering menggaruk atau mencungkil rambut dan kulit
- Luka di wajah dan kulit
- Ucapan yang konstan dan cepat
- Mereka mungkin juga menyebutkan sakit kepala hebat dan kesulitan tidur.
Meski Anda mungkin sering melihat gambaran korban penyalahguna sabu melalui media dan televisi, menghadapinya secara langsung bisa jadi membingungkan.
Terlebih lagi, efek sabu memang dapat menyebabkan gangguan fisik yang bervariasi antara satu orang dengan yang lainnya. Bahkan, ada beberapa orang yang sama sekali tidak menunjukkan gejala-gejala di atas.
Sangatlah penting juga untuk mengingat bahwa kondisi fisik di atas juga belum tentu disebabkan oleh penyalahgunaan sabu. Penderita gangguan mental seperti anxiety disorder dan depresi juga bisa saja mengalaminya.
Jika Anda memiliki kekhawatiran bahwa orang terdekat mengalami beberapa gejala di atas, maka langkah awal untuk mengatasinya adalah mencoba berbicara dengan mereka.
Namun, pastikan bahwa Anda punya pikiran yang terbuka dan tidak langsung memberikan asumsi sepihak.
Perubahan Perilaku Korban Penyalahguna Sabu
Sabu memang dapat mengubah perilaku dan mood seseorang. Salah satu cara mengetahui orang yang menggunakan narkoba adalah dengan memperhatikan perilakunya.
Kami akan membahas beberapa gejala perilaku yang mungkin muncul karena efek sabu. Namun, Sahabat Ashefa perlu memahami bahwa gejala-gejala ini juga bisa berasal dari gangguan lain seperti stress, anxiety, bipolar disorder atau psikosis.
Ketika terjadi perubahan perilaku pada orang-orang yang Anda cintai, berbicaralah baik-baik dengan mereka dan tunjukkan cinta dan dukungan Anda.
Kami menyarankan Anda untuk fokus pada gejala yang terjadi dan menghindari memberikan tuduhan langsung kepada korban penyalahguna narkoba.
Berikut ini adalah perubahan perilaku dan emosi yang mungkin dialami korban penyalahguna sabu:
- Terjadi peningkatan aktivitas – hiperaktif atau mengalami kegelisahan yang berlebih.
- Perilaku menjadi lebih impulsif dari biasanya.
- Memiliki kecenderungan memberikan respon agresif atau kasar atas suatu hal yang terjadi.
- Sering merasa cemas dan gelisah.
- Menunjukkan kecurigaan berlebihan terhadap orang lain dan menjadi tidak rasional.
- Mengalami halusinasi penglihatan maupun pendengaran.
- Tidak tidur selama berhari-hari.
Setelah efek sabu menghilang dari tubuh, korban juga biasanya menunjukkan perilaku sebagai berikut:
- Mengalami kelelahan yang berlebihan.
- Merasa depresi, sedih atau stress.
- Menunjukkan kecemasan yang berlebihan.
Penyalahgunaan sabu memiliki tingkat bahaya yang tidak bisa di anggap sepele, generasi muda bisa hancur karena efek kecanduan obat ini.
Walaupun berbahaya ternyata manfaat sabu sebenarnya bagi dunia medis sangat berarti.
Bagaimana Cara Membahas Kekhawatiran Anda terhadap Korban Penyalahguna Narkoba?
Jika Anda curiga bahwa ada kerabat yang memakai sabu, cobalah untuk berbicara baik-baik dengan mereka. Efek sabu bisa berbeda-beda pada setiap orang.
Jadi, sangatlah sulit untuk menentukan apakah kerabat Anda telah menjadi korban penyalahguna sabu tanpa berbicara dengan mereka.
Sahabat Ashefa, cara Anda memulai pembicaraan juga akan menentukan tingkat keberhasilannya. Oleh karena itu, kami menyediakan beberapa tips tentang bagaimana mengungkapkan kekhawatiran pada korban dengan penuh perhatian.
1. Lakukan Riset
Sebelum Anda berbicara dengan orang terdekat, usahakan untuk membaca terlebih dahulu mengenai gangguan yang timbul dari penyalahgunaan sabu.
Melakukan riset ini dapat memberikan pemahaman yang lebih akan apa yang korban rasakan.
Terlebih lagi, informasi aktual mengenai sabu dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana sabu memberikan dampak tersendiri pada hidup korban penyalahgunanya.
Ingatlah bahwa kecanduan adalah penyakit yang mengubah perilaku korbannya. Penderita bahkan tidak dapat berhenti tanpa bantuan orang lain.
Oleh karena itu, Anda harus berhenti melabeli mereka dengan kata “pecandu” dan menggantinya menjadi “korban penyalahguna narkoba”.
2. Ungkapkan Kekhawatiran Anda dengan Hati-hati
Pilihlah waktu yang tepat untuk mengajak orang terdekat Anda berbicara. Usahakan untuk menjaga privasi mereka dengan memilih tempat yang aman dari gangguan orang lain.
Kalau Anda tidak terlalu yakin dengan apa yang akan Anda katakan, Anda bisa membuat catatan terlebih dahulu.
Anda tidak perlu membacanya saat mengobrol. Namun, kamu bisa menggunakannya untuk membuat poin-poin supaya tidak salah langkah.
Berikut ini adalah beberapa poin yang bisa kamu jadikan referensi untuk memulai pembicaraan:
- Mulailah dengan menyatakan kepedulian Anda kepada mereka.
- Sebutkan bahwa ada beberapa perubahan dari diri mereka yang membuat Anda mengkhawatirkan mereka.
- Katakan bahwa Anda betul-betul peduli dan akan memberi support jika mereka membutuhkannya.
Anda tidak bisa memaksa mereka untuk langsung mengaku. Namun, memberitahu mereka bahwa Anda bersedia mendengarkan keluh kesah mereka akan membuat mereka merasa nyaman untuk berbicara terus terang.
3. Menyarankan ke Tempat Rehabilitasi Narkoba
Ketika Anda berhasil meraih kepercayaan dari korban penyalahguna sabu. Ada baiknya untuk segera menyarankan tempat rehabilitasi narkoba, lamanya proses pemulihan juga tergantung dari kondisi penyalahguna itu sendiri dan niat dalam diri untuk pulih.
Yakinkan mereka bahwa efek sabu dapat segera lenyap dengan terapi dan dukungan yang lengkap.
Sahabat Ashefa bisa langsung merekomendasikan Pusat Rehabilitasi Ashefa Griya Pusaka kepada korban.
Kami memiliki program-program yang efektif untuk mendukung pemulihan antara lain pemeriksaan kesehatan, skrining, asesmen serta konseling medis. Ketahui juga program rehabilitasi narkoba yang baik dan tepat, jangan sampai salah memilih tempat rehabilitasi ya!
Dengan dukungan penuh dari Anda serta tenaga ahli dari kami, korban penyalahguna narkoba tentu dapat cepat pulih dan kembali menjalani aktivitasnya sehari-hari.
Kesimpulan
Kondisi fisik dan tingkah laku pemakai sabu sangatlah beragam. Oleh karena itu, Anda tidak bisa serta merta berasumsi bahwa orang terdekat yang menunjukkan gejalanya adalah seorang korban penyalahguna sabu. Ciri ciri orang habis nyabu biasanya akan terlihat sangat jelas, oleh karena itu kamu perlu mengetahui ciri penggunanya.
Ciri-ciri pemakai sabu bisa Anda gunakan sebagai referensi ketika berbicara dengan korban penyalahguna. Namun, hindari judgement yang berlebihan dan tunjukkan kepedulian dengan cara yang positif. Oleh karena itu, jika Anda memiliki anggota keluarga penggua sabu segera konsultasikan ke pusat rehabilitasi narkoba Ashefa Griya Pusaka.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka