Seseorang yang sedang mengalami trauma, biasanya akan merasa seperti tidak ada orang lain yang bisa menolongnya di dunia ini. Ciri ciri trauma mental bisa menggangu psikologis dan kehidupannya sehari-hari.
Setiap orang pastinya pernah mengalami hal buruk bagi hidupnya. Permasalahan yang berlarut-larut ini bisa menjdi trauma bagi hidupnya. Kondisi yang mengenaskan, mendapatkan perlakuan fisik, mengalami bencana atau musibah dan juga kehilangan seseorang yang sangat di cintai bisa mejadi penyebab trauma bagi hidupnya.
Luka batin yang di dapat ini memberikan rasa takut, sedih dan membuat orang tersebut merasakan dampak yang amat parah dari kejadian yang sedang dialaminya. Hal ini bisa mempengaruhi keadaan mental dari orang-orang yang sedang mengalami trauma, apa lagi jika mereka tidak kuat dengan keadaan tersebut.
Ciri Ciri Trauma Mental yang Perlu di Waspadai
Trauma adalah kondisi dimana seseorang pernah mengalami peristiwa buruk dalam hidupnya yang membuat dirinya merasa terancam. Ciri ciri trauma mental yaitu, seseorang akan selalu merasa tidak nyaman, aman dan tidak berdaya karena menganggap dunia penuh bahaya.
Banyak hal yang bisa membuat Anda merasa trauma, tidak hanya mengalami kejadian yang bisa mengancam nyawa. Namun, ada juga peristiwa tertentu yang di dapat dari orang terdekat seperti pelecehan seksual. Apapun penyebanya, trauma mental merupakan masalah serius yang perlu ditangani dengan tepat.
Ciri ciri orang yang sedang mengalmi trauma mental diantaranya:
- Menarik diri dari lingkungan
- Selalu merasa takut
- Berusaha mendapatkan perhatian
- Sering melamun
- Sering stress dan cemas
- Overprotektif terhadap orang terdekat
- Takut berpergian karena khwatir terjadi kejadian yang membhayakan diri
- Sering emosi dan merasa sedih
- Memiliki sikap selalu waspada terhadap berbagai hal
- Lelah secara fisik
Jenis Trauma Mental yang Mungkin Terjadi
Ada banyak jenis trauma yang mungkin terjadi dalam hidup kita. Hal ini di dapat dari berbagai jenis faktor seperti keluarga terdekat, komunitas yang kita ikuti, pengalaman dimasa lalu, akibat pengobatan yang pernah kita lakukan, bencana alam, kekerasan fisik, dan lainnya.
1. Mendapatkan bullying rentan membuat anak mengalami trauma
Perundungan adalah perbuatan yang tidak layak dilakukan, karena bisa menimbulkan kerugian secara emosional, sosial, fisik dan psikologis bagi seseorang yang menjadi korbannya. Tindakan perundungan ini, biasanya terjadi secara berulang kali dan bisa menghambat pembelajaran, kehidupan, serta lingkungan kerja yang akhirnya malah membuat stres.
Bullying biasanya tidak menggunakan kekerasan fisik, perbuatan ini lebih cenderung berupa kekerasan verbal yang menganggap kita buruk, mengancam, menggoda, mengejek atau memberikan komentar tidak baik.
Perundungan biasa dilakukan dengan cara menyebarkan rumor untuk mempermalukan seseorang di depan umum. Seperti mengunggah gambar dan teks yang mempermalukan secara daring ke media sosial.
Jenis trauma bullying ini paling sering terjadi, dan sangat mempengaruhi kehidup korbannya. Sehingga mereka lebih cenderung menarik diri dari lingkungan. Dalam jangka panjang, stres akibat bullying bisa mengakibatkan seseorang mengalami depresi yang akhirnya memungkinkan penyalahgunaan obat-obatan terlarang dan juga percobaan bunuh diri.
2. Mendapat kekerasan di dalam komunitas
Komunitas adalah sebuah kelompok dari beberapa organisme untuk berbagi pikiran bersama orang-orang yang memiliki ketertarikan dan habitat yang sama. Kekerasaan didalam komunitas biasanya dilakukan oleh orang lain, karena memiliki pandangan yang berbeda, merasa lebih hebat atau hal lainnya. Contoh tindakan berbahaya dalam sebuah komunitas diantaranya : tawuran, penembakan di tempat umum, perang, perampokan dan lainnya.
Kekerasaan dalam sebuah komunitas bisa terjadi secara tiba-tiba, yang artinya ada kemungkinan terjadinya gesekan antara satu komunitas dengan komunitas lainnya, atau juga akibat permasalahan individu. Seseorang yang memiliki masalah dengan beberapa komunitas biasanya menganggap dunia sudah tidak lagi aman, karena merasa banyak orang yang akan mengincar dirinya.
Parahnya, orang tersebut bisa saja terkena gangguan kecemasaan, serangan panik dan juga PTSD.
3. Trauma kompleks
Trauma kompleks adalah trauma traumatis yang terjadi pada masa lalu. Misalnya seseorang pernah menerima pelecehan seksual atau perlakuan kurang baik yang membuatnya kurang mendapat perhatian dan kasih sayang.
Trauma ini pada umumnya terjadi pada waktu kecil, sehingga setelah mereka dewasa akan lebih sensitif dengan perasaan orang lain, bisa menahan diri untuk tidak marah dan menangis.
Sayangnya bagi mereka yang tidak kuat, bisa memicu stres atau depresi yang memicu masalah mental pada remaja atau dewasa.
5. Trauma bencana alam
Mengalami kejadian seperti bencana alam, seperti gempa bumi, tsunami, kebakaran hutan, banjir dan kejadian lainnya bisa membuat seseorang mengalami trauma. Merasa kehilangan orang yang dicintai, memiliki cedera atau kecacatan, kesulitan ekonomi dan dampak lainnya.
Peristiwa bencana tidak bisa di prediksi kapan akan datang, dampaknya juga bisa sangat luar biasa bagi kondisi psikologis orang-orang yang terdampak. Selain itu juga, berjalannya waktu bisa jadi gangguan kecemasan atau serangan panik.
6. Trauma Pengobatan
Stres traumatis karena pernah memiliki pengalaman pengobatan yang memicu respons psikologis terhadap rasa sakit, penyakit serius, cedera atau prosedur medis lainnya.
Efek jangka panjang trauma pengobatan, bisa membuat Anda merasa stres, panik, tertekan saat berkunjung kerumah sakit. Seperti melihat petugas medis menggunakan pakaian bedah, atau trauma karena cahaya terang yang mengingatkan Anda pada kondisi di ruang bedah.
7. Kekerasan Fisik
Trauma yang bisa merusak mental lainnya yaitu kekerasan atau penganiayaan. Pengalaman traumatis ini biasanya dilakukan oleh orang-orang terdekat seperti keluarga, orang tua, pengasuh, pasangan, dan orang lain.
Kekerasaan fisik bisa memberikan efek traumatis jangka panjang bagi penderitanya. Selain itu juga, akan menimbulkan bekas luka, rasa sakit, patah tulang, cedera dan gangguan fungsi organ lainnya. Oleh karena itu, jika seseorang mengalami kekerasaan dalam rumah tangga atau lingkungannya, segeralah minta tolong untuk mendapatkan penanganan yang lebih baik.
8. Trauma duka kehilangan orang tercinta
Banyak orang yang tidak siap untuk kehilangan orang yang di cintainya, apa lagi jika di tinggal selamanya. Tentu ini merupakan sebuah takdir yang tidak bisa di ubah oleh siapapun. Kehilangan orang yang di cinta memang terasa sangat berat dan mungkin saja bisa berlarut-larut.
Apa lagi jika kejadian tersebut tepat di depan mata kita, melihat orang yang kita cintai meninggal dunia karena kejadian yang tragis. Hal ini bisa menjadi faktor penyebab masalah mental yang serius di kemudian hari.
Akhir Kata
Nah itu dia Ciri ciri trauma mental yang perlu Anda waspadai dan beberapa penyebab terjadinya trauma.
Memiliki pengalaman yang traumatis memang sangat mengerikan dan seolah tidak ada ujungnya. Namun, jika dibiarkan malah akan mengganggu psikologis dan kehidupan kita sehari-hari.
Setiap orang pastinya pernah memiliki kejadian buruk dalam hidupnya, permasalahan ini tidak boleh berlarut-larut karena bisa menjadi masalah kesehatan mental yang bisa merusak hidup Anda.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka