Ciri-ciri jodoh menurut psikolog diantaranya seperti merasa nyaman, mendekatkan diri pada Tuhan, saling mengerti dan mendukung, tidak emosional, pihak keluarga merestui dan memiliki tujuan yang sama.
Mencari jodoh memang terkadang menjadi hal yang sulit. Karena, bersama dengan pasangan sehidup semati haruslah bersama dengan jodohnya. Ada pepatah yang mengatakan bahwa jodoh merupakan cerminan diri kita. Namun, banyak juga yang masih belum menemukan jodoh terbaiknya. Lalu apa saja ciri-ciri jodoh menurut psikolog? Berikut ini akan dibahas lengkap mengenai ciri-ciri jodohmu jangan sampai kelewatan.
Ciri-ciri jodoh menurut psikolog
1. Merasa nyaman
Ciri seseorang berjodoh menurut psikolog adalah merasa nyaman. Nyaman dalam segala hal baik ketika memiliki masalah ataupun hal lainnya juga bisa membuat nyaman dan tenang. Jika dirimu sudah merasa nyaman dengan seseorang, maka bisa jadi orang tersebut adalah jodohmu.
Selalu memberikan solusi ketika ada masalah bisa membuat seseorang menjadi tenang atau bisa juga membuat nyaman ketika sedang cerita atau sharing dengan orang tersebut. Karena, terkadang sulit menemukan seseorang yang cocok dengan kita.
2. Mendekatkan diri pada Tuhan
Jika seseorang yang kamu cintai menjadikan kamu dekat dengan Tuhan maka bisa jadi dia jodohmu. Karena, mencintai Sang Maha Pencipta harus lebih besar dibandingkan rasa cinta kepada makhluk-Nya. Sehingga, ketika mencintai seseorang justru akan lebih mendekatkan diri pada Sang Maha Kuasa. Hal tersebut bisa jadi merupakan ciri-ciri jodohmu.
3. Saling mengerti dan mendukung
Ciri yang selanjutnya adalah saling mengerti dan mendukung. Mengerti atas segala hal yang sedang dilakukan dan menerima dengan lapang dada tanpa menjatuhkan. Selain itu pun saling mendukung apapun yang dibutuhkan oleh pasangan. Sehingga, dengan saling mengerti dan mendukung satu sama lain akan menumbuhkan rasa nyaman dan juga rasa saling memiliki dan mengerti satu sama lain. Percaya juga dibutuhkan untuk menentukan apakah seseorang tersebut adalah jodoh kita atau bukan.
4. Pihak keluarga merestui
Keluarga terutama orang tua pasti menginginkan anaknya mendapatkan jodoh terbaik. Sehingga,, jika pasangan kita direstui oleh pihak keluarga, bisa jadi orang tersebut adalah jodoh kita. Sebaliknya jika pasangan kita tidak direstui maka jangan dipaksakan.
Orang tua memiliki naluri yang kuat terhadap anaknya. Sehingga, percayalah pada orang tua dalam memilih jodoh yang terbaik. Jangan memaksakan jika orang tua sudah tidak merestui karena restu orang tua adalah restu Allah.
5. Memiliki tujuan yang sama
Tujuan hidup seseorang pasti berbeda-beda. Namun, sepasang kekasih jika memang berjodoh memiliki tujuan hidup yang mirip dan searah. Itu sebabnya dalam memilih pasangan untuk sehidup semati harus dipilih yang memiliki tujuan yang sama.
Apalagi untuk membangun sebuah rumah tangga yang harmonis dan sejahtera membutuhkan tujuan yang selaras satu sama lain, sehingga dapat meminimalisir terjadinya konflik ataupun perbedaan di dalamnya.
Kesimpulan
Jodoh merupakan pasangan hidup yang akan mendampingi kita sehidup semati, sehingga dalam memilih pasangan haruslah dengan cermat dan tidak asal-asalan. Banyak seseorang yang sulit menemukan jodoh terbaiknya.
Ada beberapa ciri jodoh menurut psikolog, apakah seseorang tersebut memang jodoh kita atau bukan. Diantaranya seperti merasa nyaman, mendekatkan diri pada Tuhan, saling mengerti dan mendukung, tidak emosional, pihak keluarga merestui dan memiliki tujuan yang sama. Jangan memaksakan dan terburu-buru dalam memilih seorang pasangan yang akan menemani hidup selamanya. Pilihlah jodoh terbaik dengan versi terbaik menurut dirimu.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka