Kali ini kita akan membahas ciri psikis korban kecanduan ganja, karena efeknya akan mempengaruhi kondisi kesehatan mental bagi penggunanya.
Ganja merupakan salah satu jenis yang termasuk ke dalam golongan zat adiktif sehingga membuat kecanduan dan ketergantungan terhadap penyalahguna ganja. Ganja memiliki banyak sekali dampak dan ciri baik secara fisik maupun psikis.
Lalu apa saja ciri psikis atau mental yang bisa terjadi akibat penyalahgunaan ganja? Ganja bisa mempengaruhi psikis dan mental penyalahguna ganja, simak ciri-ciri yang mempengaruhi psikis dan mental para penyalahguna ganja disini!
Penyalahgunaan Ganja
Ganja banyak disalahgunakan oleh para penyalahguna narkoba. Ganja merupakan salah satu jenis zat adiktif yang berasal dari tanaman Cannabis Sativa yang diambil dari batang ataupun daun nya.
Ganja biasa dikenal juga dengan Mariyuana. Tak hanya itu ganja juga biasa dikenal dengan sebutan cimeng atau gele. Ganja biasanya disalahgunakan dalam bentuk seperti rokok atau diolah seperti bahan makanan ataupun teh.
Sebelum memutuskan untuk menyalahgunakan ganja perlu diketahui beberapa ciri-ciri psikis dan mental yang bisa terjadi kepada para penyalahguna ganja simak berikut ini.
Segera konsultasikan penyalahgunaan ganja ke tempat rehabilitasi narkoba Ashefa Griya Pusaka.
Ciri Psikis Korban Kecanduan Ganja
Penyalahgunaan ganja bisa mempengaruhi psikis dan mental penyalahguna nya. Tak hanya fisik yang akan berubah namun juga psikis dan mentalnya. Karena ganja merupakan salah satu jenis zat adiktif sehingga menyebabkan ketergantungan dan kecanduan.
Berikut ini pembahasan ciri psikis korban kecanduan ganja adalah halusinasi, nafsu makan meningkat/menurun, gangguan kecemasan, euforia, gejala depresi, Perubahan persepsi, Withdrawal Symptoms, Penurunan daya ingat.
Halusinasi
Ganja bisa mempengaruhi fungsi otak di dalam tubuh para penyalahguna ganja. Apalagi jika disalahgunakan dengan jumlah yang besar bisa menyebabkan gangguan terhadap cara mengingat, cara berpikir hingga fungsi otak lainnya.
Hal tersebut yang menyebabkan halusinasi setelah menyalahgunakan ganja. Halusinasi ini bisa terjadi akibat dari gangguan keseimbangan senyawa yang berada du otak, genetik, gaya hidup tidak sehat, riwayat trauma psikis berat, jenis kepribadian dan pola pengasuhan sejak kecil.
Tidak hanya seberapa banyak dalam penyalahgunaan ganja, namun halusinasi juga dipengaruhi dari seberapa lama penyalahgunaan ganja, kondisi kesehatan penyalahguna ganja, dengan cara apa menyalahgunakan ganja hingga penanganan untuk mengatasi penyalahgunaan ganja.
Nafsu makan meningkat atau menurun
Ciri psikis selanjutnya mempengaruhi pada nafsu makan para penyalahguna ganja. Narkoba bisa menyebabkan nafsu makan meningkat ataupun menurun tergantung dengan penyalahguna nya. Namun berbeda dengan ganja.
Ganja menyebabkan para penyalahguna nya merasa lapar sehingga nafsu makan nya meningkat sehingga selalu ingin makan dan mengunyah setelah menyalahgunakan ganja. Hal tersebut terjadi karena adanya senyawa psikoaktif yang bernama Tetrahydrocannabinol (THC).
Senyawa Tetrahydrocannabinol (THC) melakukan reaksi dengan reseptor otak CB1 yang menyebabkan indra pencium dan indra pengecap menjadi lebih peka dan nafsu makan meningkat terhadap para penyalahguna ganja.
Gangguan kecemasan
Ganja bisa menyebabkan gangguan kecemasan yang tidak stabil terkadang meningkat atau bahkan menurun. Hal tersebut timbul akibat adanya gejala psikosis dan kecemasan. Efek tersebut terjadi akibat sistem dopamine.
Penyalahgunaan ganja bisa mempengaruhi memori, kemampuan belajar hingga menyebabkan gangguan kecemasan. Terkadang para penyalahguna ganja bisa mengalami kecemasan berlebih hingga ketakutan berlebih dan menyebabkan paranoid.
Euforia
Penyalahgunaan ganja bisa menyebabkan rasa senang dan bahagia yang berlebihan yang disebabkan karena pelepasan dopamine yang berlebihan hingga menyebabkan perasaan menjadi tinggi.
Euforia juga bisa menyebabkan perasaan para penyalahguna merasa bahwa dirinya sangat berwibawa, keren dan tinggi padahal pada kenyataannya berbalik. Euforia atau rasa senang, percaya diri hingga rasa tinggi berlebih terhadap para penyalahguna ganja ini bisa mempengaruhi mentalnya.
Gejala depresi
Ganja sebenarnya bisa digunakan untuk memberikan ketenangan dan juga sebagai pengobatan sesuai yang telah dianjurkan oleh dokter. Namun karena penyalahgunaan yang berlebihan ganja justru menyebabkan depresi.
Gejala depresi terjadi akibat dari gangguan fungsi otak sehingga menyebabkan fungsi otak tidak berjalan dengan seharusnya. Ditandai dengan ciri ciri seperti cemas berlebih, ketakutan berlebih hingga halusinasi.
Withdrawal Symptoms (gejala putus obat)
Ketika akan berhenti menyalahgunakan ganja biasanya akan menyebabkan sakaw atau gejala putus obat. Banyak sekali gejala yang bisa dialami ketika mengalami sakau. Baik secara fisik ataupun psikis.
Ciri psikis atau gejala putus obat yang mempengaruhi terhadap mental dan psikis para penyalahguna ganja biasanya adalah gangguan kecemaan, halusinasi, euforia, depresi hingga emosi yang tidak stabil.
Perubahan persepsi
Tubuh para penyalahguna ganja akan dipengaruhi oleh zat-zat yang terdapat di dalam ganja yang bisa mempengaruhi berbagai fungsi di dalam tubuhnya. Salah satunya pada fungsi otak. Gangguan fungsi otak bisa menyebabkan perubahan persepsi.
Perubahan persepsi pada saat waktu yang tidak bisa ditentukan karena bisa terjadi kapanpun dan dimanapun. Para penyalahguna ganja seolah-olah menjadi pribadi yang labil dan melakukan perubahan persepsi dengan cepat.
Penurunan daya ingat
Masih sama hal nya dengan perubahan persepsi dan gejala gangguan mental lainnya dipengaruhi karena gangguan fungsi otak. Otak merupakan organ vital yang menjadi pusat fungsi tubuh.
Sehingga jelas jika terjadi gangguan fungsi otak akan berpengaruh terhadap kerja tubuh. Salah satunya adalah penurunan daya ingat. Biasanya para penyalahguna ganja akan sering lupa karena penurunan daya ingat.
Itulah beberapa ciri psikis atau mental yang perlu diketahui sehingga bisa membuka pandangan untuk tidak menyalahgunakan ganja dan narkoba lainnya karena memiliki dampak yang buruk bagi kesehatan jika disalahgunakan secara berlebihan dan tidak seharusnya.
Kesimpulan
Ganja merupakan salah satu zat adiktif yang menyebabkan ketergantungan bagi para penyalahguna nya. Ganja berasal dari tanaman Cannabis Sativa yang diambil dari batang ataupun daun nya.
Ciri psikis para penyalahguna ganja diantaranya mempengaruhi mental para penyalahguna nya seperti halusinasi, penurunan daya ingat, perubahan persepsi, euforia, gejala depresi dan lain sebagainya.
Tak hanya itu ciri psikis penyalahgunaan ganja diantaranya seperti nafsu makan meningkat, gejala putus obat dan berbagai ciri psikis lainnya yang sebagian besar mempengaruhi fungsi otak sehingga sangat berpengaruh terhadap kerja tubuh.
Itulah beberapa ciri psikis korban kecanduan ganja yang akan muncul berjalannya waktu. Banyak sekali dampak buruk yang terjadi jika menyalahgunakan ganja secara berlebihan atau tidak sesuai dengan anjuran dokter. Jauhi narkoba jangan sampai terlambat.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka