Apapun jenisnya, narkoba akan memberikan dampak mengerikan bagi tubuh. Dampak paling buruk penggunaan narkoba adalah kematian dengan cara yang mengenaskan. Salah satu jenis narkoba dengan dampak buruk itu adalah kokain. Kokain mempunyai efek merangsang, menghilangkan rasa lelah dan membuat pemakainya bersemangat dan senang terus.
Dampak Kokain ke Tubuh
Kokain adalah stimulan yang bekerja pada sistem otak yaitu sistem yang mengatur rasa gembira pemakainya. Banyak sebutan lain untuk kokain seperti coke, cola, snow, white lady, free base, dan crack. Kokain adalah zat alami yang diekstrak dari tanaman koka. Proses kimianya rumit, dan yang pasti kokain memiliki berbagai efek pada tubuh dan mental. Efek kokain sangat mirip dengan amfetamin. Perbedaan utama adalah bahwa kokain dipecah lebih cepat, yang berarti intoksikasi atau efek keracunan pun lebih segera terjadi. Kokain akan membuat penggunanya tak memiliki rasa lelah, haus dan juga lapar. Pengguna dapat terjaga selama berjam-jam tanpa merasa lelah dan tanpa makan dan minum selama berjam-jam tanpa merasa lapar dan haus.
Kokain juga menyebabkan penggunanya tak merasakan nyeri. Kokain juga mempengaruhi tubuh, sehingga tekanan darah naik dan jantung harus bekerja lebih keras. Setelah mengkonsumsi kokain, intoksikasi dialami penggunanya dalam beberapa fase. Dalam beberapa menit setelah konsumsi fase pertama dimulai, perasaan bahagia dan euforia yang luar biasa pun dialami. Fase ini juga membuat penggunanya memiliki kepercayaan diri, peningkatan hasrat dan aktivitas seksual, peningkatan perhatian dan pengalaman kesan sensorik yang lebih kuat dan suasana hati yang meningkat. Pengguna akan menjadi ramah, rasa malu menghilang, kreatif dan cepat mendapatkan ide. Fase ini berlangsung 30 – 60 menit.
Fase selanjutnya ketika efek kokain berkurang maka pengguna menjadi mudah tersinggung, tertekan, gelisah, cemas dan terganggu oleh insomnia. Oleh karena itu, pengguna akan merasakan dorongan untuk meminum lebih banyak obat untuk menghindari kondisi yang tidak menyenangkan ini dan sekali lagi mengalami perasaan yang luar biasa tepat setelah mengkonsumsi.
Dampak Terburuk Kokain
Semua efek fisik yang dijelaskan di atas tentu akan mengakibatkan risiko jangka panjang. Jika pengguna terus dalam pengaruh kokain hingga berjam-jam, ada risiko pengguna mengalami dehidrasi atau membebani jantung karena sinyal tubuh tidak terbaca dengan benar di otak. Hal ini terlihat sehubungan dengan apa yang disebut “rave party”. Pengguna kokain dapat menari mengikuti irama musik selama berjam-jam tanpa mengonsumsi cairan dan makanan atau beristirahat. Dalam kasus terburuk, pengguna ini bisa mengalami kematian mendadak.
Efek psikologis kokain juga akan dialami. Misalnya sistem kebahagiaan otak “dibanjiri” sehingga tubuh sendiri tidak memproduksi zat-zat yang memberikan kegembiraan. Dirasakan ketika efek kokain berkurang berupa depresi dan lekas marah. Jika pengguna terus mengonsumsi kokain, mereka pun akan mengalami gejala psikotik. Gejala psikotik itu misalnya pengguna merasa bahwa ia sedang dianiaya (paranoia), atau bahwa ia dapat mendengar dan melihat hal-hal yang tidak dapat didengar dan dilihat orang lain (halusinasi pendengaran dan penglihatan).
Karena kondisi putus obat yang tidak menyenangkan, ketika efeknya mereda, pengguna kokain sering mulai menyalahgunakan obat lain, biasanya obat penenang seperti alkohol, ganja atau obat saraf, untuk melawan kondisi yang tidak menyenangkan itu dan akhirnya bisa tidur. Dengan demikian, pengguna kokain pun risiko menyalahgunakan narkoba jenis lain.
Dampak terburuk kokain lainnya yaitu kadar toleransi yang makin besar. Toleransi berarti bahwa kian besar kokain yang diperlukan agar menghasilkan efek yang sama. Artinya dosis yang menimbulkan keracunan semakin mendekati dosis yang mematikan. Efek lain disebut sensitisasi dimana pengguna akan mengkonsumsi lebih banyak untuk menghindari gejala putus obat.
Baca juga :
- Efek Negatif Kokain Jangka Pendek dan Jangka Panjang
- Tak Hanya Narkoba, Ini Zat Adiktif yang Dapat Menimbulkan Ketergantungan
- Ini Risiko Penyalahgunaan Narkoba Bagi Kesehatan!
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka