Dampak Penggunaan Morfin Pada Fisik dan Psikologis - Ashefa Griya Pusaka

Dampak Penggunaan Morfin Pada Fisik dan Psikologis

dampak fisik dan psikologis dari penggunaan morfin
Share on:

Morfin merupakan jenis obat golongan analgesik opium, yang sangat berbahaya. Karena bisa memberikan dampak fisik dan psikologis dari penggunaan morfin. Apa saja sih dampak penyalahgunaan morfin terhadap kondisi kesehatan manusia? Simak artikel ini untuk mengetahui jawabannya!

Obat ini juga termasuk ke dalam jenis obat opioid yang bisa digunakan dalam jangka pendek maupun jangka panjang dalam mengobati nyeri yang terjadi. Namun perlu digunakan sesuai dengan anjuran dokter, karena termasuk ke dalam jenis narkoba golongan 1 yang memiliki kemiripan dengan opium. Keduanya sama-sama obat untuk mengatasi dan menghilangkan rasa sakit.

Jika disalahgunakan maka morfin bisa menimbulkan dampak yang berbahaya bagi tubuh. Baik dampak fisik maupun psikologis akibat dari penyalahgunaan morfin. Efek yang diberikan juga tidak main-main, jika dibiarkan begitu saja bisa menjadi permasahalan yang sulit untuk ditangani. Sebelum terlambat, sebaiknya segera hentikan penyalahgunaan morfin.

Dampak fisik dan psikologis dari penggunaan morfin

Morfin adalah obat yang seringkali digunakan setelah melakukan pembedahan ataupun operasi. Dalam cara kerjanya morfin akan melepaskan neurotransmitter dopamin di otak untuk mengalangi rasa sakit yang terjadi pada pasien mengalami nyeri atau sakit. Dampak penggunaan morfin akan mempengaruhi kondisi fisik dan psikologis penyalahgunanya.

dampak fisik dan psikologis dari penggunaan morfin
dampak fisik dan psikologis dari penggunaan morfin

Kemudian morfin akan memberikan efek senang dengan dikeluarkannya dopamin. Sehingga bisa mengatasi rasa nyeri atau sakit yang terjadi. Sebenarnya morfin bisa sangat bermanfaat bagi dunia medis, sayangnya obat ini sering kali disalahgunakan untuk mendapat efek sementara dari obat tersebut. Orang yang menyalahgunakan morfin akan mendapatkan dampak buruk bagi kesehatan fisik dan psikologisnya.

Morfin merupakan salah satu jenis narkoba yang berasal dari hasil ekstrak opium yang ada di tanaman poppy. Penyalahgunaan morfin bisa mempengaruhi otak dan juga sistem saraf pusat penyalahguna morfin.

Dampak fisik penyalahgunaan morfin

Penyalahgunaan morfin akan mempengaruhi kondisi fisik penyalahgunanya, berikut ini dampak yang akan terjadi jika Anda masih menggunakan morfin dengan dosis yang tidak tepat:

  1. Mual dan muntah
  2. Nyeri otot
  3. Tubuh berkeringat
  4. Sakit kepala
  5. Mulut kering
  6. Berbicara cadel
  7. Sakit perut dank ram
  8. Nyeri dada
  9. Kejang
  10. Ruam dan gatal
  11. Kesulitan bernapas dan menelan
  12. Suara serak
  13. Pingsan
  14. Sembelit
  15. Perubahan denyut jantung
  16. Disfungsi ereksi
  17. Penurunan nafsu makan dan berat badan
  18. Disfungsi seksual pada pria
  19. Menstruasi tidak teratur
  20. Warna kulit berubah menjadi ungu atau biru

Dampak psikologis penyalahgunaan morfin

Penyalahgunaan morfin akan mempengaruhi kondisi psikologis penyalahgunanya. Dampak yang akan dirasakan yaitu gangguan pada sistem saraf otak, sehingga menyebabkan perubahan prilaku pada penggunanya. Berikut ini dampak dari penyalahgunaan morfin secara psikologis, antara lain:

  • Gangguan konsentrasi

Dampak psikologis penyalahgunaan morfin diantaranya adalah bisa menyebabkan gangguan konsentrasi. Hal tersebut dikarenakan morfin yang mempengaruhi sistem saraf dan juga otak sehingga menyebabkan gangguan konsentrasi.

Gangguan konsentrasi bisa mempengaruhi produktivitas aktivitas sehari-hari sehingga akan mengganggu dalam memberikan keputusan dan memahami sesuatu. Oleh sebab itu penyalahgunaan morfin sangat berdampak buruk terhadap konsentrasi penyalahgunanya.

  • Penurunan daya pikir

Konsentrasi penyalahguna morfin akan berhubungan dengan penurunan daya pikir. Terganggunya konsentrasi akan membuat penurunan pada daya pikir penyalahguna morfin tersebut.

Daya pikir sangat berhubungan dengan aktivitas sehari-hari, pikiran sesuatu hal hingga daya ingat. Sehingga penurunan kemampuan kognitif tersebut bisa berpengaruh terhadap kualitas kognitif penyalahguna morfin.

Sering lupa dan sulit untuk mengingat sesuatu hal menjadi sesuatu yang mengganggu aktivitas sehari-hari untuk dirinya dan orang lain karena manusia tak luput dari hubungannya dengan orang lain.

  • Rasa mengantuk berlebih

Selain bisa mengatasi rasa sakit dan nyeri ternyata morfin juga bisa menyebabkan rasa mengantuk berlebih. Hal tersebut karena morfin bisa menyebabkan efek hipnotik yang membuat rasa kantuk berlebihan.

Penyalahguna morfin akan sering tidur dan malas untuk bergerak sehingga menyebabkan dirinya tidak produktif dan lebih banyak menghabiskan waktu dengan tidur dan tidak melakukan hal yang bermanfaat.

  • Penurunan kesadaran

Morfin mempengaruhi sistem saraf dan juga otak yang membuat kesadaran penyalahguna morfin yang menyalahgunakan secara berlebihan mengalami penurunan kesadaran hingga pingsan.

Dampak psikologis yang mempengaruhi mental ataupun sistem kerja sistem saraf membuat kesadaran penyalahguna morfin menjadi terganggu dan membahayakan penyalahguna nya. Apalagi jika sedang berkendara, bekerja ataupun melakukan kegiatan lain yang bisa membahayakan dirinya sendiri dan juga orang lain.

  • Gangguan tidur

Morfin bisa menyebabkan efek hipnotik, sehingga seseorang bisa mudah mengantuk dalam waktu yang cepat. Penyalahguna morfin banyak menghabiskan waktu untuk tidur dan tidak melakukan apa-apa. Biasanya para penyalahguna morfin tidur tidak tau waktu.

Baik itu siang ataupun malam. Terkadang juga para penyalahguna morfin tidur di siang hari dan bangun ketika malam hari yang menyebabkan gangguan tidur bagi para penyalahguna nya.

  • Perubahan persepsi

Persepsi para penyalahguna morfin dan juga orang yang normal atau sehat memiliki persepsi yang berbeda. Biasanya presepsi penyalahguna morfin bertolak belakang dengan orang yang sehat yang dipengaruhi oleh penyalahgunaan morfin.

Misalnya persepsi mengenai ukuran ataupun sesuatu yang dianggap nyata padahal halusinasi. Hal tersebut juga dipengaruhi oleh efek fly dan high yang dirasakan oleh penyalahguna morfin yang membuat perubahan persepsi.

  • Meningkatnya percaya diri

Percaya diri yang meningkat berhubungan dengan hormone dopamine yang meningkat. Morfin menyebabkan pelepasan neurotransmitter dopamine yang ada di otak yang menyebabkan peningkatan percaya diri.

Biasanya para penyalahguna morfin merasa bahwa dirinya adalah sosok yang hebat, dermawan, memiliki posisi yang tinggi dan juga memiliki segalanya. Padahal pada kenyataannya tidak sama sekali.

  • Euforia

Selain meningkatnya percaya diri, hormon dopamin bisa meningkatkan tingkat kebahagiaan para penyalahguna yang menyalahgunakan morfin secara berlebihan. Bisa menimbulkan efek tertawa-tawa berlebihan hingga tidak bisa mengontrol dirinya.

Euforia juga menyebabkan para penyalahguna senang dan terus menerus ingin menyalahgunakan morfin karena efek yang membuat para penyalahguna tersebut bahagia. Padahal pada kenyataannya efek tersebut hanya sementara dan justru bisa menimbulkan dampak yang lebih berbahaya lagi untuk tubuh.

  • Apatis

Para penyalahguna morfin banyak yang lebih menyendiri dan sulit untuk berkomunikasi dengan yang lain akibat dari penurunan konsentrasi dan daya pikir nya. Penyalahguna morfin pun banyak merasa tidak peduli dengan orang sekitar.

Karena penyalahguna morfin biasanya lebih mementingkan dirinya sendiri dibandingkan orang lain. Sehingga cenderung lebih cuek dan bersikap bodo amat dengan orang lain.

  • Depresi

Morfin mempengaruhi otak sehingga bisa menyebabkan depresi ringan hingga depresi berat. Gangguan kesehatan mental ini disebabkan karena kandungan dan zat morfin yang mempengaruhi otak dan juga sistem saraf.

Selain itu pun bisa menimbulkan gejala-gejala lainnya selain depresi. Seperti gangguan kecemasan, gugup, lelah berlebihan hingga ketakutan. Itulah beberapa dampak fisik dan psikologis dari penyalahgunaan morfin yang perlu dihindari karena sangat berbahaya bagi tubuh.

Akhir Kata

Morfin merupakan obat golongan analgesik opium yang sangat berbahaya, karena bisa menyebabkan kecanduan. Dampak penggunaan morfin bisa mempengaruhi kondisi fisik dan psikologis bagi penyalahgunanya. Obat ini termasuk kedalam narkoba golongan 1 yang tidak boleh disalahgunakan.

Fungsi morfin sendiri sebenarnya untuk menghilangkan rasa sakit sedang hingga berat, pada kondisi pasien tertentu. Fungsi morfin secara medis bisa sangat membantu. Namun sayangnya, obat ini sering kali disalahgunakan. Efek sampingnya bisa menyebabkan kecanduan. Untuk kamu yang memiliki masalah dengan kecanduan morfin, bisa segera berkonsultasi dengan Ashefa Griya Pusaka.

Baca juga:

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top