Dehidrasi adalah suatu kondisi dimana saat cairan tubuh yang masuk jumlahnya lebih sedikit daripada yang keluar. Kondisi ini menyebabkan tubuh tidak bisa berfungsi dengan baik.
Dehidrasi mungkin terdengarnya sangat sepele, tapi jangan salah untuk mengartikan kondisinya. Karena kondisi seperti ini bisa mengancam banyak jiwa, jika tidak ditangani dengan tepat.
Umumnya, dehidrasi ini dapat ditandai dengan rasa haus yang berlebihan hingga kurang enak badan, namun dapat disembuhkan dengan rehidrasi (banyak minum air putih). Untuk lebih jelasnya lagi, simak terus penjelasannya dibawah!
Apa itu Dehidrasi?
Pada dasarnya, dehidrasi merupakan suatu kondisi yang dimana tubuh kehilangan jumlah cairan keluar daripada cairan yang masuk. Karena setiap hari, kadar air yang masuk ke tubuh akan berkurang dari nafas yang dihembuskan, keringat serta pada kotoran.
Pasalnya, tubuh manusia sendiri umumnya memiliki kandungan air sebanyak 55 – 80 persen dari total berat badan. Terlebih lagi, air dalam tubuh sangat berperan untuk membantunya kerja sistem pencernaan, mengeluarkan kotoran hingga racun dari dalam tubuh, menjaga suhu tubuh dan melumasi sendi.
Namun, apabila kondisi ini tidak mendapatkan asupan kadar air yang cukup untuk menggantikan cairan yang hilang. Maka, kondisi tubuh akan mengalami kekurangan cairan yang masuk.
Apalagi kondisi ini dapat mempengaruhi kadar air garam, mineral, dan gula dalam darah. Hal tersebut bisa berkembang menjadi lebih serius seperti hipovolemia serta dapat mengganggu fungsi organ dalam tubuh, sehingga bisa menyebabkan komplikasi yang berbahaya, jika tidak segera ditangani dengan tepat.
Penyebab Dehidrasi
Pada kondisi yang normal, umumnya tubuh akan kehilangan cairan melalui keringat dan buang air kecil. Namun, jika cairan yang hilang tidak segera digantikan maka hal tersebut bisa menyebabkannya dehidrasi.
Dehidrasi dapat disebabkan oleh berbagai penyakit, termasuk diare, muntah-muntah, demam, kelainan ginjal, luka bakar atau berbagai penyakit lainnya.
Siapa Saja yang bisa Dehidrasi?
Sementara itu, ada juga setiap orang bisa kapan saja mengalami dehidrasi, akan tetapi ada orang-orang yang lebih berisiko untuk mengalaminya, yaitu :
1. Bayi dan anak-anak
Dehidrasi ini bahkan lebih rentan terjadinya pada bayi maupun anak-anak yang sering mengalami diare. Karena ukuran tubuh mereka yang lebih kecil menjadi lebih peka terhadap perubahan kadar air dalam tubuhnya.
2. Hamil dan menyusui
Terjadinya ukuran pembesaran pada rahim ketika ibu hamil akan mengakibatkan kantung kemih mendapatkan tekanan yang berlebihan. Hal tersebut akan membuat ibu hamil lebih sering untuk membuang air kecil, terlebih lagi saat kehamilannya sudah masuk trimester ketiga.
Namun, selain terjadi pada kehamilan, ibu menyusui pun juga akan mengalami yang namanya dehidrasi karena si ibu lebih mudah haus dan harus mendapatkan asupan cairan lebih banyak agar aliran ASInya tetap lancar.
3. Lansia
Lansia yang mengalami kurang fokus dan perhatian pada rasa haus, sehingga mereka akan lebih sering jarang minum. Tapi, kondisi ini sangat terlihat pada orang lanjut usia atau yang mengalami demensia.
4. Berada di ketinggian tertentu
Saat berada di ketinggian tertentu, tubuh akan berusaha menyesuaikan diri dengan meningkatkan frekuensi dengan buang air kecil dan bernafas lebih cepat. Hal tersebut dapat dikenal sebagai sickness atau penyakit ketinggian, sehingga dapat menyebabkannya dehidrasi.
5. Pengidap masalah kesehatan tertentu
Bahkan tak banyak orang yang tahu kalau dehidrasi ini lebih berisiko terhadap orang-orang yang mengalami ketergantungan alkohol. Ini bisa terjadi karena minuman beralkohol memiliki sifat diuretik yang membuat banyak orang untuk mengkonsumsinya akan menjadi lebih sering buang air kecil. Namun, selain itu, teh dan kafein juga termasuk ke dalam minuman yang bersifat diuretik.
6. Pengidap masalah kesehatan kronis
Terakhir penyebab dehidrasi adalah pengidap penyakit kronis, seperti diabetes yang tidak terkendali dapat menyebabkannya dehidrasi. Kondisi ini bisa terjadi karena organ tubuh akan memproduksi banyak urine yang berfungsi untuk mengeluarkan kadar gula yang berlebihan.
Tidak hanya diabetes, pengidap masalah kesehatan dalam jangka panjang lainnya yang turut mengakibatkan dehidrasi seperti masalah pada penyakit jantung dan gagal ginjal.
Diagnosis Dehidrasi
Untuk mendapatkan hasil yang akurat, dokter menyarankan untuk mengawali pemeriksaan dengan menanyakan semua gejala yang dirasakan sekaligus riwayat medis si pengidap.
Lalu selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh termasuk melakukan tekanan darah. Tapi, jika memang diperlukan, maka dokter akan turut merekomendasikan 2 macam pemeriksaan penunjang, yaitu :
1. Pemeriksaan pada urine
Pemeriksaan pada urine, yaitu dengan melakukan cara melakukan pengambilan sampel urine pada si pengidap. Gunanya untuk mendeteksi ada atau tidaknya tanda dari dehidrasi dan apa yang menjadi penyebabnya.
2. Pemeriksaan pada sel darah
Selanjutnya, dilakukan dengan cara mengambil tes sampel darah pengidap untuk dilakukan di laboratorium. Tes darah ini tujuannya untuk mengecek kadar elektrolit ( natrium dan kalium ) dalam tubuh serta mengecek cara kerja ginjal.
Cara Mengatasi Dehidrasi
Ketika mengalami dehidrasi, ada baiknya untuk segera diatasi dengan beberapa cara dibawah ini!
1. Rehidrasi
Cara yang pertama untuk mengatasi dehidrasi adalah segera minum air putih yang cukup. Karena setelah mengalami kondisi ini tubuh akan mengalami kurangnya jumlah cairan masuk. Contohnya pada saat muntah atau diare. Kamu bisa membeli cairan yang mengandung elektrolit di toko atau pun di apotek terdekat.
2. Hindari kafein dan Minuman manis
Cara selanjutnya adalah hindari kafein dan minuman manis, karena jika sudah ketergantungan pada minum-minuman yang ini dapat menyebabkan dehidrasi dalam tubuh bisa bertambah parah.
Oleh sebab itu, untuk orang yang mengalami dehidrasi segera menghindari minuman yang mengandung kafein dan minum manis seperti teh, kopi, dan soda. Mengkonsumsi minuman alkohol juga dikurangi, karena dampaknya kurang baik bagi kesehatan.
3. Konsumsi Obat-obatan
Cara terakhir adalah mengkonsumsi obat-obatan. Karena, selain sebagai ganti cairan yang hilang, dehidrasi juga bisa diatasi dengan mengonsumsi obat-obatan sesuai dengan resep dari dokter. Misalnya, saat kamu mengalami diare, maka segera beli obat anti diare di apotek terdekat agar cairan yang keluar dalam tubuh dapat berkurang.
Nah, jadi itulah penjelasan dari dehidrasi. Sekarang kamu sudah mengetahui lebih jelas mengenai dehidrasi, penyebabnya, diagnosis dehidrasi hingga cara mengatasi dehidrasi. Untuk itu segera penuhi kebutuhan cairan harian kamu, agar tubuh tetap sehat dan terhindar dari dehidrasi.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka