Dialami Vidi Aldiano, Apa Sebenarnya Metastasis Kanker Itu? - Ashefa Griya Pusaka

Dialami Vidi Aldiano, Apa Sebenarnya Metastasis Kanker Itu?

metastasis
Share on:

Penyanyi muda berbakat Vidi Aldiano saat ini sedang berjuang untuk kesembuhannya dari penyakit kanker. Desember 2019 ia menjalani operasi pengangkatan kanker ginjal di Singapura. Namun kini dikabarkan mengalami metastasis dari kanker yang diderita sebelumnya. Apa sebenarnya metastasis kanker itu?

Metastasis Kanker

Metastasis adalah proses penyebaran sel kanker dari lokasi asalnya ke bagian-bagian tubuh yang jauh dari tumor primer. Ini adalah salah satu karakteristik yang paling berbahaya dari kanker, karena sel-sel kanker yang menyebar dapat membentuk tumor sekunder atau metastasis di organ-organ lain, yang dapat merusak fungsi normal organ tersebut dan membuat pengobatan kanker menjadi lebih kompleks.

Proses metastasis dimulai ketika sel-sel kanker yang terlepas dari tumor primer melalui peredaran darah atau sistem limfatik. Sel-sel ini kemudian dapat menempel pada dinding pembuluh darah atau limfatik di organ-organ lain dan menembus jaringan untuk membentuk tumor sekunder.

Organ-organ yang menjadi sasaran metastasis biasanya bergantung pada jenis kanker tertentu. Misalnya, kanker payudara cenderung menyebar ke tulang, hati, paru-paru, dan otak. Kanker prostat dapat menyebar ke tulang, dan kanker paru-paru dapat menyebar ke otak dan tulang.

Metastasis kanker ginjal sebagaimana yang dialami Vidi Aldiano, bisa menyebar ke berbagai organ dalam tubuh. Pada tahap lanjut, sel-sel kanker ginjal dapat memasuki aliran darah atau sistem limfatik dan menyebar ke organ-organ lain. Organ-organ yang sering menjadi sasaran metastasis kanker ginjal meliputi:

  • Paru-paru: Paru-paru adalah organ yang sering menjadi tujuan utama metastasis kanker ginjal. Metastasis paru-paru dapat menyebabkan gejala seperti sesak napas, batuk darah, atau nyeri dada.
  • Tulang: Kanker ginjal juga dapat menyebar ke tulang, yang dapat menyebabkan nyeri tulang, kerapuhan tulang, atau bahkan patah tulang.
  • Hati: Metastasis ke hati mungkin menyebabkan gejala seperti nyeri perut, peningkatan ukuran hati, atau masalah fungsi hati.
  • Kelenjar adrenal: Kelenjar adrenal berada di dekat ginjal, dan metastasis kanker ginjal dapat mencapainya dengan relatif mudah. Metastasis kelenjar adrenal dapat mengganggu fungsi adrenal dan menyebabkan masalah hormonal.
  • Otak: Meskipun lebih jarang, kanker ginjal dapat menyebar ke otak, yang dapat menyebabkan gejala seperti sakit kepala, gangguan kognitif, atau masalah neurologis lainnya.
  • Tulang belakang: Kanker ginjal dapat menyebar ke tulang belakang (vertebrae), yang dapat mengganggu sumsum tulang belakang dan saraf spinal. Hal ini bisa menyebabkan nyeri punggung, kompresi saraf, atau kelemahan anggota tubuh.
  • Kelenjar limfatik: Kanker ginjal juga dapat menyebar ke kelenjar getah bening di berbagai bagian tubuh, seperti kelenjar getah bening di perut, panggul, atau leher.

Gejala Metastasis Kanker Ginjal

Gejala metastasis kanker ginjal dapat bervariasi tergantung pada organ atau area yang terkena dampak dan sejauh mana metastasis tersebut telah berkembang. Beberapa gejala umum yang dapat muncul pada metastasis kanker ginjal meliputi:

  • Nyeri: Nyeri bisa menjadi gejala metastasis kanker ginjal, terutama jika kanker telah menyebar ke tulang, seperti tulang belakang atau tulang rusuk.
  • Sesak Napas: Metastasis kanker ginjal ke paru-paru dapat menyebabkan sesak napas atau batuk darah.
  • Kehilangan Berat Badan: Kehilangan berat badan yang tidak dapat dijelaskan dengan mudah adalah gejala umum pada berbagai jenis kanker, termasuk metastasis kanker ginjal.
  • Kelelahan yang Berkepanjangan: Kelelahan yang tidak membaik dengan istirahat mungkin menjadi tanda dari metastasis kanker ginjal atau kanker pada umumnya.
  • Nyeri di Daerah Ginjal: Kanker ginjal biasanya tidak menimbulkan rasa sakit hingga mencapai tahap lanjut, dan nyeri tersebut mungkin muncul di daerah punggung atau sisi.
  • Perubahan Fungsi Organ: Metastasis ke organ-organ tertentu, seperti hati, dapat menyebabkan perubahan fungsi organ tersebut, seperti peningkatan ukuran hati atau masalah fungsi hati.
  • Gejala Neurologis: Jika kanker telah menyebar ke otak atau tulang belakang, gejala neurologis seperti sakit kepala, gangguan penglihatan, atau kelemahan anggota tubuh bisa muncul.
  • Gejala Sistemik: Selain gejala yang terkait dengan organ yang terkena dampak, metastasis kanker ginjal juga dapat menyebabkan gejala sistemik, seperti demam, kehilangan nafsu makan, atau perubahan dalam tingkat energi.
  • Gejala Khusus Organ: Terkadang, gejala khusus organ yang terkena metastasis dapat muncul. Misalnya, jika kanker menyebar ke kelenjar getah bening di perut, Anda mungkin mengalami pembengkakan perut atau gangguan pencernaan.

Pengobatan Metastasis Kanker

Pengobatan metastasis seringkali lebih kompleks dibandingkan dengan pengobatan tumor primer. Terapi yang digunakan dapat melibatkan kombinasi kemoterapi, radioterapi, terapi target, dan imunoterapi. Pendekatan pengobatan akan disesuaikan dengan jenis kanker, lokasi metastasis, dan kesehatan umum pasien.

Berikut beberapa metode umum yang digunakan dalam pengobatan metastasis kanker:

  • Pembedahan: Dalam beberapa kasus, pembedahan dapat menjadi pilihan untuk mengangkat tumor metastasis yang terlokalisasi atau untuk mengurangi tekanan pada organ yang terkena dampak. Pembedahan dapat dilakukan untuk mengangkat tumor primer dan tumor sekunder (metastasis) jika memungkinkan.
  • Kemoterapi: Kemoterapi adalah pengobatan kanker dengan menggunakan obat-obatan yang bertujuan untuk menghancurkan sel-sel kanker. Ini adalah salah satu metode pengobatan sistemik yang paling umum digunakan untuk mengobati metastasis kanker.
  • Radioterapi: Radioterapi melibatkan penggunaan sinar radiasi tinggi untuk menghancurkan sel-sel kanker atau menghentikan pertumbuhannya. Ini sering digunakan untuk mengobati tumor metastasis yang terlokalisasi.
  • Terapi Targeted: Terapi targeted adalah pengobatan yang ditargetkan pada perubahan khusus dalam sel kanker. Ini dapat mencakup penggunaan obat-obatan yang dirancang untuk menghambat pertumbuhan dan replikasi sel-sel kanker.
  • Imunoterapi: Imunoterapi adalah pengobatan yang merangsang sistem kekebalan tubuh untuk melawan sel-sel kanker. Ini telah menjadi bagian penting dari pengobatan kanker yang lebih baru dan telah berhasil mengobati beberapa jenis kanker metastasis.
  • Terapi Hormon: Terapi hormon digunakan untuk mengobati jenis kanker tertentu yang sensitif terhadap hormon, seperti kanker payudara atau prostat. Ini bisa mencakup penggunaan obat-obatan atau operasi untuk mengurangi produksi hormon.
  • Perawatan Supportif: Perawatan supportif, seperti manajemen nyeri, nutrisi yang baik, dan dukungan psikologis, juga penting dalam pengobatan metastasis kanker. Ini membantu meningkatkan kualitas hidup pasien.
  • Uji Coba Klinis : Dalam beberapa kasus, pasien dengan metastasis kanker dapat menjadi kandidat untuk uji coba klinis, di mana terapi eksperimental atau baru sedang diuji untuk efektivitasnya.

Pilihan pengobatan akan sangat bergantung pada kondisi spesifik pasien dan jenis kanker yang diderita. Terapi kombinasi atau pengobatan berkelanjutan juga bisa menjadi bagian dari perawatan metastasis kanker, tergantung pada respons pasien terhadap pengobatan.

Pencegahan Metastasis

Pencegahan metastasis adalah tujuan utama dalam pengobatan kanker. Meskipun tidak selalu mungkin untuk mencegah metastasis sepenuhnya, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko dan mengelola risiko metastasis:

  • Deteksi Dini Kanker: Deteksi dini kanker adalah kunci dalam mengurangi risiko metastasis. Ini melibatkan pemeriksaan rutin dan pemeriksaan medis, seperti mammografi untuk kanker payudara, kolonoskopi untuk kanker usus besar, atau USG dan CT scan untuk kanker ginjal. Semakin cepat kanker didiagnosis, semakin baik peluang pengobatannya sebelum mencapai tahap metastasis.
  • Pengobatan Primer yang Efektif: Pengobatan yang tepat dan efektif untuk tumor primer sangat penting. Jika tumor primer dihilangkan atau dikendalikan dengan baik, maka risiko metastasis dapat berkurang. Konsultasikan dengan tim medis Anda untuk rencana pengobatan yang paling sesuai.
  • Pemantauan Pasca-Pengobatan: Pasien yang telah menjalani pengobatan kanker harus tetap menjalani pemantauan rutin oleh tim medis mereka. Pemantauan ini dapat membantu mendeteksi kemungkinan kembalinya kanker atau munculnya metastasis pada tahap awal.
  • Gaya Hidup Sehat: Mengadopsi gaya hidup sehat dapat membantu mengurangi risiko metastasis. Ini mencakup makan makanan sehat, menjaga berat badan yang sehat, berhenti merokok, menghindari alkohol yang berlebihan, dan berolahraga secara teratur. Gaya hidup sehat dapat mendukung sistem kekebalan tubuh dan membantu mengurangi risiko kanker.
  • Manajemen Stres: Stres kronis dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh. Mengelola stres dengan baik melalui teknik-teknik seperti meditasi, yoga, atau konseling psikologis dapat mendukung kesehatan secara keseluruhan.
  • Penghindaran Paparan Karsinogenik: Hindari paparan terhadap agen-agen karsinogenik yang dapat meningkatkan risiko kanker. Misalnya, berhati-hatilah terhadap paparan sinar matahari berlebihan yang dapat meningkatkan risiko melanoma kulit.
  • Vaksinasi: Beberapa vaksin dapat membantu mencegah infeksi yang dapat meningkatkan risiko kanker tertentu. Contohnya adalah vaksin HPV yang dapat melindungi terhadap kanker serviks dan orofaring.

Pencegahan metastasis adalah upaya yang berkelanjutan dan kompleks, dan tidak selalu dapat dijamin. Namun, dengan deteksi dini, pengobatan yang tepat, dan gaya hidup sehat, risiko metastasis dapat diminimalkan.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top