Metamfetamin atau sabu terutama dijual dalam bentuk bubuk kristal atau yang menyerupai pecahan kaca atau butiran garam. Sabu murni biasanya berwarna putih atau putih pudar atau memiliki rona putih kebiruan. Tetapi bahan tambahan tertentu dalam proses pembuatannya dapat menghasilkan warna yang berbeda-beda, salah satunya adalah sabu pink atau pink meth. Pengedar narkoba mengklaim bahwa sabu pink lebih murni dan kuat efeknya.
Fakta Pink Meth
Memang benar bahwa sabu terkadang memiliki warna yang berbeda-beda, tetapi sabu berwarna seperti pink meth tidak boleh disalahartikan sebagai bentuk zat yang lebih manis atau murni. Meskipun para pengedar narkoba mengklaim bahwa narkoba tersebut memiliki tingkat kemurnian 99%, sebenarnya pink meth tersebut tidak lebih murni dibandingkan sabu-sabu lain yang ada di pasaran.
Pada kenyataannya, pewarna dapat ditambahkan dengan berbagai cara dan sering kali terjadi secara tidak sengaja selama proses pembuatan metamfetamin. Contohnya: pink meth seringkali merupakan hasil proses pembuatan yang dimulai dengan obat bebas Sudafed. Karena obat ini diwarnai dengan warna merah, warna tersebut terkadang dapat muncul pada sabu.
Pink Meth juga dapat terjadi jika proses pembuatannya menggunakan amonia anhidrat yang telah diolah dengan GloTell, yaitu penanda kimia yang seharusnya dapat mencegah pencurian. Dengan kata lain, sabu berwarna merah muda terkadang menjadi pertanda bahwa bandar narkoba mencuri bahan pembuatannya. Pink meth pun bisa dibuat dengan mudah dengan tambahan pewarna merah.
Karena ada berbagai alasan mengapa sabu berwarna merah muda, tidak diketahui apakah warna merah muda membuatnya lebih berbahaya untuk dikonsumsi. Namun, kini kita tahu pasti bahwa metamfetamin merah muda tidak lebih murni dibandingkan jenis sabu lainnya.
Pada pertengahan tahun 2000-an, beredar rumor tentang “strawberry quik meth”. Berita tersebut dilakukan melalui postingan online dan email yang mengklaim bahwa bentuk baru metamfetamin kristal telah dibuat menggunakan bubuk rasa stroberi Nesquik.
Lebih lanjut, ada klaim yang dibuat bahwa sabu merah muda memiliki rasa yang manis. Yang lain menyatakan bahwa bentuk sabu baru ini menyerupai pop rock yang ditujukan untuk pengguna dari kalangan muda.
Meskipun masih dijual sebagai sabu yaitu jenis narkoba yang sangat membuat ketagihan dan berbahaya namun sebagian orang mengklaim bahwa rasa stroberinya akan meyakinkan kaum muda untuk mencobanya.
Mengidentifikasi Sabu Palsu
Sabu sebenarnya memiliki beragam warna, namun sayangnya, kecanduan metamfetamin bukanlah satu-satunya kekhawatiran yang harus dihadapi penggunanya. Dengan meningkatnya jumlah sabu palsu di pasaran, pengguna sabu harus benar-benar sadar akan apa yang mereka konsumsi dan dari mana asalnya.
Sabu murni sulit dibedakan secara visual dengan sabu palsu. Dalam bentuk bubuk, sabu asli berwarna putih atau putih pucat dengan rasa pahit dan tidak berbau. Dalam bentuk kristal, sabu bisa memiliki rona bening atau putih kebiruan.
Selain mewarnai sabu dan mengklaim bahwa sabu lebih murni atau lebih kuat, pengedar narkoba juga dapat membuat sabu dengan bahan yang lebih murah untuk meningkatkan keuntungan mereka.
Beberapa bahan sabu yang dapat digunakan untuk memotong antara lain garam mandi dan fentanil. Kedua bahan itu dapat menyebabkan efek samping yang parah dan tidak dapat diprediksi, termasuk overdosis yang terjadi secara tiba-tiba.
Efek Samping Penggunaan Sabu
Penyalahgunaan sabu dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan dalam jangka panjang, Mengetahui efek samping langsung dari penggunaan metamfetamin tentu akan dapat membantu mengidentifikasi apakah Anda atau orang yang Anda cintai menggunakan sabu yang asli atau yang palsu.
Efek samping sabu antara lain:
- Perasaan euforia
- Aliran energi
- Nafas lebih cepat
- Detak jantung lebih cepat
- Peningkatan tekanan darah
- Suhu tubuh meningkat
- Gangguan tidur atau insomnia.
- Penurunan nafsu makan.
- Penurunan berat badan yang drastis.
- Penurunan konsentrasi.
- Kecemasan dan paranoia.
- Perubahan mood yang ekstrem.
- Gejala psikosis.
- Kerusakan otak.
- Gangguan mental dan emosional.
- Kerusakan organ tubuh, terutama jantung dan ginjal.
- Ketergantungan dan toleransi yang meningkat.
Mengonsumsi sabu biasanya tidak langsung menyebabkan kelelahan, delirium, paranoia, halusinasi. Gejala-gejala tadi bisa jadi merupakan tanda bahwa sabu tersebut telah dicampur dengan garam mandi atau zat psikoaktif lainnya, sehingga memerlukan bantuan profesional medis, karena obat ini mudah menyebabkan overdosis.
Menyembuhkan Pengguna dan Pecandu Pink Meth
Jika Anda mencurigai seseorang secara tidak sengaja mengonsumsi obat-obatan terlarang termasuk pink meth, dan juga berisiko mengalami overdosis, tentu harus segera mendapatkan pertolongan medis. Meskipun overdosis opioid terkadang dapat diatasi dengan nalokson, overdosis garam mandi tidak dapat disembuhkan, sehingga mendapatkan bantuan dengan cepat akan dapat menyelamatkan nyawa pengguna.
Penanganan dan pemulihan dari penggunaan obat-obatan terlarang, termasuk “pink meth” dapat menjadi proses yang kompleks dan memerlukan dukungan lintas disiplin dari berbagai profesional kesehatan. Berbagai langkah yang dapat diambil dalam upaya menyembuhkan seseorang dari penggunaan obat terlarang termasuk :
- Konsultasi dengan Profesional Kesehatan
Pertama-tama, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan, seperti dokter, psikiater, atau konselor, untuk mendapatkan pandangan dan saran yang komprehensif terkait kondisi kesehatan individu.
- Detoksifikasi
Jika seseorang memiliki ketergantungan fisik pada zat tersebut, mungkin perlu dilakukan proses detoksifikasi di bawah pengawasan medis. Ini bisa melibatkan penghentian bertahap atau penggunaan obat-obatan pendukung untuk mengurangi gejala penarikan.
- Pengobatan
Terapi obat-obatan tertentu, seperti pengganti nikotin atau obat-obatan pendukung kesehatan mental, dapat digunakan sebagai bagian dari rencana pengobatan.
- Terapi Psikososial
Terapi psikososial, seperti kognitif-behavioral therapy (CBT), terapi perilaku dialektis (DBT), atau terapi motivasi, dapat membantu individu memahami dan mengatasi faktor-faktor psikologis yang mendorong penggunaan obat.
- Dukungan Keluarga dan Masyarakat
Dukungan dari keluarga dan teman-teman sangat penting. Mendukung seseorang dalam proses pemulihan dapat memberikan motivasi dan dukungan emosional yang sangat dibutuhkan.
- Partisipasi dalam Program Pemulihan
Bergabung dengan program pemulihan, seperti program 12 langkah atau program pemulihan lainnya, dapat membantu individu membangun jaringan dukungan yang positif.
- Perubahan Gaya Hidup
Mengubah gaya hidup secara menyeluruh, termasuk perubahan dalam rutinitas harian, aktivitas fisik, dan nutrisi, dapat membantu dalam pemulihan.
- Edukasi
Pendidikan tentang risiko dan konsekuensi penggunaan obat terlarang termasuk pink meth serta pemahaman tentang strategi pencegahan kekambuhan dapat membantu individu mengambil kontrol atas hidup mereka.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka