Dolatram: Kegunaan, Dosis, dan Efek Sampingnya - Ashefa Griya Pusaka

Dolatram: Kegunaan, Dosis, dan Efek Sampingnya

Dolatram
Share on:

Dolatram adalah obat dengan kandungan paracetamol dan tramadol. Dolatram banyak di gunakan untuk meredakan rasa sakit ringan hingga berat, seperti sakit pasca operasi. Selain itu, Dolatram di gunakan membantu mengobati fibromyalgia yang merupakan pereda terhadap stress dan rasa sakit yang di sebabkan oleh faktor genetik.

Gejala fibromyalgia adalah rasa nyeri yang menjalar ke seluruh tubuh yang berkepanjangan. Perpaduan Tramadol dan Paracetamol dalam Dolatram Bekerja lebih baik dengan efek samping yang ringan di bandingkan dengan penggunaan Tramadol saja. Untuk mengetahui lebih banyak tentang dolatram, yuk simak artikel berikut.

Baca juga: Bahaya Penyalahgunaan Tramadol dan Cara Mengatasinya

Kegunaan Dolatram

Dolatram digunakan untuk meredakan rasa sakit ringan hingga berat, biasanya untuk nyeri akut atau kronis dan juga nyeri pasca operasi bisa juga di gunakan untuk menangani rasa sakit pada tindakan diagnostik atau terapeutik. Kinerja Dolatram adalah dengan menghambat pernapasan zat kimia tertentu dalam tubuh merangsang rasa nyeri. Penggunaan obat ini harus sesuai dengan resep dokter.

Dosis & Cara penggunaan

Dolatram termasuk kedalam  golongan obat keras, maka dari itu penggunaan obat seperti ini harus sesuai aturan dan juga resep dari dokter.

Aturan konsumsi obat Dolatram :

  • Dewasa : Minum 2 tablet setiap 6 jam maksimal 8 tablet sehari.
  • Maksimal minum dalam jangka waktu 5 hari.

Dolatram diminum sebelum ataupun sesudah makan. Cara Penyimpanan adalah pada tempat dengan suhu 25°C.

Efek Samping Dolatram

Efek samping yang mungkin akan terjadi selama menggunakan obat Dolatram diantaranya sebagai berikut.

  • Postural hipotensi (Tekanan darah rendah yang menyebabkan rasa pusing saat perpindahan posisi tubuh secara mendadak)
  • Depresi pernafasan yang di tandai dengan penurunan masuknya udara ke paru paru.
  • Hepatotoksisitas (kerusakan hati)
  • Bradikardi (detak jantung lebih lama dari biasanya).
  • Kolaps atau pingsan.
  • Alergi yang berhubungan dengan saluran pernafasan seperti dyspnea (sesak nafas),bronkospasme (penyempitan saluran pernafasan yaitu dinding bronkial),bensin,edema,(pembengkakan karena penumpukan cairan tubuh pada bagian tertentu).
  • Nafsu makan.
  • Motorik kelemahan.
  • Agitasi atau kegelisahan.
  • Ruam kulit.
  • Diskrasia darah (gangguan/kelainan pada sel plasma)
  • Hypoprothrombinemia (kekurangan protombin yang merupakan salah satu komponen dalam pembekuan darah).

Bila efek samping berkelanjutan terus memburuk, segera berhenti menggunakan Dolatram dan konsultasikan ke dokter.

Kontraindikasi:

  • Sebaiknya tidak digunakan pada pasien yang memiliki riwayat hipersentif atau alergi opioid.
  • Keracunan akut dan alcohol, hipnotik, narkotika, analgesik, opioid, dan psikotropika
  • Tidak di anjurkan pada pasien yang Monoanim Oksidase inhibitor (MAOI)
  • Tidak di anjurkan pada pasien gangguan hati berat, epilepsy tidak di kendalikan pengobatan.
  • Tidak di anjurkan kepada ibu hamil dan menyusui.

Interaksi obat :

  • Sumatriptan dapat meningkatkan risiko kejang dan sindrom serotonin (peningkatan kadar serotonin dalam tubuh).
  • Meningkatkan depresi central nervous (kecemasan) system dengan barbiturate,benzodiazepin.
  • Obat golongan hipnotik (obat tidur)
  • Obat golongan anxiolytics (anti kecemasan).
  • Obat antidepresan sedative (obat depresan dan penenang), antihistamin sedative (anti alergi dan penenang),neuroleptic (obat psikotik), obat antihipertensi bertindak pusat, thalidomide dan baclofen
  • Penurunan khasiat analgesik (penghilang sakit dan nyeri) dengan Ondansentron
  • Peningkatan International Normalized Ratio (mengevaluasi pengobatan dengan antikoagulan) dengan warfarin.

Overdosis Dolatram

Pemberian Dolatram yang melebihi dosis yang dianjurkan akan menimbulkan gejala, seperti miosis, muntah, kolaps kardiovaskular, gangguan kesadaran hingga koma, kejang-kejang, depresi pernafasan yang menyebabkan terhambatnya pernapasan, pucat, mual, muntah, anoreksia, sakit perut, kerusakan hati, kerusakan metabolisme glukosa, asidosis metabolik; gagal hati, gagal ginjal akut dengan nekrosis tubular akut, gangguan irama jantung, pankreatitis.

Jika terjadi overdosis, segera lakukan perawatan suportif dengan pemeliharaan pernapasan dan fungsi sirkulasi. Nalokson dapat digunakan untuk membalikkan sistem pernapasan. Kejang dapat dikontrol dengan diazepam. Penanganan pasien overdosis hanya boleh dilakukan oleh tenaga medis profesional.

Demikian penjelasan lengkap terkait dolatram yang dapat kami berikan untuk anda. Jika mengalami kecanduan narkoba atau ketergantungan obat seperti dolatram, anda bisa berkonsultasi di Ashefa Griya Pusaka.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top