Emotional Detachment, Gejala, Penyebab dan Cara Mengatasinya - Ashefa Griya Pusaka

Emotional Detachment, Gejala, Penyebab dan Cara Mengatasinya

Emotional Detachment
Share on:

Pernahkah kamu merasa tak mampu untuk berhubungan dengan orang lain secara emosional atau dengan perasaan sendiri? Kemungkinan hal tersebut mengarah pada masalah psikologis yang disebut dengan Emotional Detachment Disorder (EDD) atau gangguan pelepasan emosi.

Selain ditandai dengan tak mampu mengekspresikan emosi, gangguan pelepasan emosi juga bisa dirasakan enggan untuk memulai hubungan emosi dengan orang lain. Nah, untuk lebih jelasnya lagi mengetahui gejala, penyebab dan cara mengatasi Emotional Detachment simak penjelasannya. 

Apa itu Emotional Detachment?

Emotional Detachment adalah keadaan psikologis ketika seseorang tak bisa sepenuhnya terikat secara emosional dengan perasaan orang lain maupun perasaannya sendiri. Situasi ini dapat berlangsung secara terus menerus atau hanya respon sementara pada situasi tertentu.  Penderita Emotional Detachment rentan merasakan bahwa dirinya buruk atau beranggapan jika tidak ada orang yang peduli padanya. 

Penderita Emotional Detachment yang dirasakan pada anak-anak, lebih cenderung memperlihatkan kecemasan konstan, tak mampu merespon stresor (penyebab stres) dari luar, dan tak bisa mengenali keadaan aman. 

Jadi, orangtua sangat penting untuk menunjukkan sikap tenang dan mencurahkan empati supaya bisa meredam ketakutan dan kecemasan anak. Penderita juga sering menganggap orang lain tak bisa berempati. Sehingga keinginan untuk berinteraksi menjadi terganggu, karena ketidakmampuan dalam terhubung dan mengekspresikan perasaan. 

Tanda dan Gejala Emotional Detachment

Gangguan Emotional Detachment bisa muncul dengan sendirinya, dapat dialami oleh siapa saja termasuk anak-anak dan orang dewasa. Berikut beberapa tanda dan gejala umum yang dialami oleh penderita Emotional Detachment. 

Gejala pada anak-anak

Berdasarkan American Academy of Child anda Adolescent Psychiatry, seorang anak bisa mengembangkan dua jenis gangguan keterikatan emosional yakni:

  1. Reactive attachment disorder (RAD)

Reactive attachment disorder (RAD) yaitu situasi yang muncul akibat pengalaman negatif yang pernah dialami di awal kehidupan. Gejalanya seperti

  • Mengalami kesulitan dalam menenangkan diri
  • Menunjukkan sedikit atau tak ada sama sekali emosi pada saat berinteraksi dengan orang lain.
  • Tak mencari kenyamanan dari orang lain 
  • Terlihat tidak bahagia, sedih, takut, atau mudah tersinggung saat mengambil bagian dalam aktivitas normal bersama orang yang mengasuhnya.
  1. Gangguan keterlibatan sosial disinhibisi

Gangguan ini, ditandai dengan gejala seperti :

  • Bersikap sangat ramah pada orang yang belum dikenal
  • Berjalan ke orang asing dan mungkin memeluknya
  • Mengizinkan orang asing untuk mendekatinya
  • Tak mencari pengasuhnya, meski sedang dalam situasi asing

Gejala pada orang dewasa

Gejala yang dirasakan pada orang dewasa ketika mengalami gangguan Emotional Detachment yakni:

  • Sulit untuk terbuka pada orang lain
  • Sulit untuk membangun hubungan yang intim
  • Sulit mendengarkan pendapat orang lain
  • Kurangnya kontak fisik, verbal atau seksual
  • Harga diri yang buruk
  • Penyalagunaan zat terlarang
  • Ambivalensi

Faktor Penyebab Emotional Detachment

Penyebab gangguan Emotional Detachment dapat berbeda-beda di setiap orang. Ada yang karena masa lalu yang kurang menyenangkan, kemudian terus menjadi permasalahan hingga berkepanjangan, ada juga karena respon sementara dalam situasi tertentu. Nah, berikut ini faktor penyebab yang umum terjadi pada gangguan Emotional Detachment. 

  1. Pengalaman masa lalu

Pada anak-anak umumnya mengalami masalah negatif dimasa lalu seperti:

  • Pernah mengalami trauma
  • Tumbuh di panti asuhan
  • Merasa kehilangan dengan orang yang disayangi seperti Orangtua atau perpisahan dengan pengasuh 
  • Mengalami kekerasan emosional dan fisik
  • Adanya pengabaian
  1. Efek samping pengobatan

Penderita Emotional Detachment bisa disebabkan karena adanya keadaan kesehatan mental dari efek pengobatan. Misalnya pada penggunaan obat antidepresan dalam jangka panjang sehingga menyebabkan mati rasa secara emosional.

  1. Kondisi lainnya

Gangguan Emotional Detachment dapat terjadi karena kondisi mental lainnya diantaranya:

  • Gangguan stres pascatrauma (PTSD)
  • Depresi
  • Gangguan kepribadian

Apakah Emotional Detachment Disorder Punya Dampak Positif?

Dilansir dari laman Beautynesia, gangguan Emotional Detachment Disorder disebabkan oleh keadaan kesehatan mental. Apabila, hal tersebut memengaruhi kemampuan seseorang dalam mepertahankan hubungan atau aspek lainnya maka diperlukan pengobatan.

Namun, gangguan Emotional Detachment Disorder bisa bermanfaat untuk orang yang sedang menjauhkan diri secara emosional dalam beberapa profesi. Misalnya pada pekerja keperawatan, berguna untuk mengatur emosi dan bermanfaat untuk mencegah kelelahan dan membantu menjaga kesehatan mental.

Pencegahan Emotional Detachment

Gangguan Emotional Detachment berpengaruh sekali dalam kehidupan, apalagi yang berkaitan dengan hubungan, misalnya orangtua, pasangan, kerabat dan sahabat. Apabila sekarang ini kamu menyadari ada gejala pelepasan emosi yang tidak sehat, segeralah melakukan upaya preventif. Misalnya dengan cara mempraktikkan mindfulness. Memperkuat hubungan yang positif dengan orang terdekat dan terbuka secara emosional pada orangain serta meluangkan waktu untuk memahami.

Pengobatan Emotional Detachment 

Mengatasi gangguan Emotional Detachment bisa dilakukan dengan cara terapi. Terapi yang bisa dilakukan yaitu belajar membuka diri, cara menghilangkan stress dan kecemasan, meningkatkan kemampuan kepercayaan pada orang lian, belajar mengambangkan keterampilan mengatur emosi.

Sementara itu, apabila gangguan tersebut karena kondisi mental lain yang mendasari, seperti PTSD dan Borderline Personality Disorder maka diperlukan pengobatan. Segeralah konsultasi dengan ahlinya untuk memperoleh perawatan yang tepat. 

Jadi, gangguan Emotional Detachment Disorder yaitu kondisi seseorang yang tidak mampu mengekspresikan emosi sendiri maupun pada orang lain. Jika mempunyai permasalahan seperti demikian, bisa hubungi dokter di Ashefa Griya Pusaka untuk berkonsultasi. Mereka siap untuk membantu kamu untuk sembuh dengan metode yang tepat. 

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top