Faktor Memengaruhi Sugesti dan Contoh Sugesti - Ashefa Griya Pusaka

Faktor Memengaruhi Sugesti dan Contoh Sugesti

Faktor Memengaruhi Sugesti
Share on:

Apa saja faktor memengaruhi sugesti dan contoh sugesti? Sugesti yaitu cara berpikir dengan menerka-nerka atas kejadian yang belum berlaku. Secara umum bisa memberikan pengaruh dalam keputusan seseorang. Sugesti juga bisa muncul dari diri sendiri, maupun orang lain. Sugesti tersebut bisa memberikan efek yang baik maupun buruk.

Sugesti adalah bagian dari interaksi sosial yang melakukan proses individu menerima pemikiran dan penglihatan atas tingkah laku dari orang lain tanpa kritikan. Sugesti diartikan sebagai keadaan ketika seseorang memberikan pandangan lalu diterima orang lain. Lalu, apa saja faktor memengaruhi sugesti dan contoh sugesti? Simak yuk penjelasannya!

Indikator Pemberian Sugesti

Sugesti bisa muncul dari diri sendiri, maupun orang lain. Cara mensugesti orang ada berbagai macam, yaitu:

  • Anda mungkin ingin mempertimbangkan…
  • Mungkin Anda/kami bisa…
  • Mungkin Anda/kami bisa…
  • Ini mungkin ide yang baik untuk…
  • Mungkin ide yang bagus untuk…

Sugesti salah satu bagian dari interaksi sosial, bisa dilakukan siapa saja. Untuk memberikan sugesti dengan baik, maka seseorang perlu memahami indikator pemberian sugesti. Adapun cara mensugesti pikiran orang lain dengan beberapa indikator seperti berikut ini:

1. Cara membujuk

Contohnya: ketika seseorang lambat bekerja, jangan terburu-buru memarahinya. Maka, bujuklah orang tersebut dan beri tahu padanya, jika sebenarnya dia mampu mengerjakan hal yang sama seperti orang lain.

2. Cara memuji

Contohnya: saat mensugesti anak yang belum bisa menulis, dengan mengatakan padanya bahwa tulisannya ada yang kurang. 

3. Cara menakuti

Walaupun cara ini tak dibenarkan. Boleh digunakan, jika benar dibutuhkan dan tidak boleh dilakukan berlebihan. 

Alat-Alat Sugesti

Supaya proses sugesti berjalan dengan baik, ada beberapa alat penunjang yang harus diperlukan. Berikut beberapa alat sugesti yang biasa digunakan:

  • Mata (lemah lembut, pandangan tajam, dan lainnya)
  • Roman wajah (kasih sayang, manis, dan lainnya)
  • Teladan (sopan santun, tingkah laku yang baik, kejujuran, dan lainnya)
  • Gambar (majalah, buku, dan lainnya)
  • Suara (merdu, perintah, sinis,).
  • Warna (dalam reklame, sandiwara).
  • Slogan atau semboyan (rapat, dalam pertempuran, pembangunan, , dan demonstrasi).

Faktor yang Mempengaruhi Sugesti

Ada beberapa faktor yang memengaruhi sugesti, diantaranya:

1. Faktor hambatan dan daya berfikir

Ketika keadaan fisik dan psikis lemah, biasanya individu lebih mudah menerima sesuai yang dianggap dapat meringankan kondisi tersebut. Supaya proses sugesti mudah, maka perlu kecerdasan untuk melihat kelemahan orang yang hendak disugesti. Selain itu, lemah daya pikiran juga lebih mudah disugesti. 

2. Faktor daya pikir terpecah-pecah

Pikiran yang terpecah-pecah bisa memengaruhi keberhasilan sugesti. Ketika pikiran seseorang tak fokus dan banyak pikiran, maka sugesti akan lebih mudah diterima.

3. Faktor penggunaan kewibawaan

Ketika seseorang mempunyai pengalaman di masa lalu dan diakui wibawanya oleh seseorang yang sudah tersugesti. Contohnya, ada mantan kepala sekolah yang disiplin, memberikan nasihat tentang kedisiplinan. Maka, nasihat itu lebih mudah diterima. 

4. Faktor pengukur keyakinan diri

Dalam diri seseorang tentunya sudah mempunyai gambaran keyakinan dan sikap terhadap norma dan pedoman tingkah laku tertentu. Proses sugesti akan diarahkan pada aspek yang dipercayai oleh orang tersebut. Sehingga, sugesti lebih mudah diterima.

5. Faktor pendapatan mayoritas

Apabila normal telah disetujui di sebagian besar kelompok. Secara umum individu akan menerima juga norma tersebut. Jadi, sugesti yang diberikan mempunyai risiko penolakan yang kecil.

Contoh-Contoh Sugesti Positif

Berikut ini beberapa contoh sugesti positif:

1. Meyakini ada kekuatan dan kehendak Tuhan

Kita sudah berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan yang terbaik, namun hasilnya jauh dari harapan. Contohnya, saat sudah belajar dengan giat, namun hasil ujian gagal. Bagaimana menyikapinya? 

Sudah wajar jika kita sulit menerima kenyataan yang tak sesuai dengan harapan. Namun, jika kita mendekatkan diri pada Tuhan, seakan ada kekuatan yang mengarahkan kita. Sehingga, kita bisa lapang untuk memahami segala sesuatu, susah senang, sedih bahagia, hingga sukses dan kegagalan berada dalam kuasa-Nya

2. Segala sesuatu ada alasannya

Mengapa kita makan? Tentunya karena merasa lapar. Contoh sederhananya seperti itu, sebab akibat yang ada dalam kendali kita. Bagaimana bila kuasa tersebut ada di tangan-Nya? Pastinya tidak mudah untuk memahami apa kehendak Tuhan atas diri kita. 

Kita juga tak bisa memahami keinginan langsung seseorang yang tiba-tiba menghubungi. Kita harus menunggu apa yang ingin disampaikan oleh seseorang. 

Begitupun dengan segala sesuatu yang dialami oleh kita. Terkadang, kita belum bisa memahami alasan dalam sekejap mata. Misalnya, saat gagal dalam ujian, tentunya akan merasa sedih dan kecewa. Dalam waktu beberapa hari kemudian, kamu menyadari bahwa dibalik itu semua ada hikmahnya. 

3. Setiap masalah ada jalan keluarnya

Setiap masalah tentu ada solusinya. Namun, kita harus berusaha keras untuk memperoleh solusi. Sama halnya ketika lapar. Kita tentunya langsung bergegas makan sesuatu, baru rasa lapar akan hilang. Begitupun sebaliknya, jika hanya berdiam diri dan mengeluh lapar, perut melilit dan lapar tak hilang. Selain itu, untuk mencari solusi tentunya harus bersabar dan menyesuaikan diri.

4. Setiap orang itu berharga

Di masa remaja akan melewati masa kegalauan dan menghadapi mid-life Crisis di usia dewasa. Masa inilah terkadang merasa kehilangan arah. Lebih mudah merasa tidak berharga dan tak berguna. Lalu, bagaimana mengatasinya? Caranya dengan kembali pada nilai religi untuk menemukan makna diri. Misalnya, kembali pada orang-orang di sekitar, keluarga yang terus mendukung dan menerima bagaimana kondisinya. 

Bagaimanapun harus bertahan dan percaya bahwa kita berharga. Sekecil apapun, kita tetap berarti dan mampu memberi manfaat. 

5. Kita menuai apa yang ditanam

Perlu kamu ketahui jika tindakan yang kita lakukan bisa kembali pada diri sendiri suatu saat nanti, bahkan saat kita sudah melupakannya. Jadi, dalam keadaan seburuk apapun, tetaplah untuk berbuat baik. Supaya hal yang baik akan kembali pada kita. Contohnya, saat kamu tidak suka dengan hasil ujian, lebih baik diam dan menahan diri. Jangan sampai melampiaskan kekesalan dengan marah atau bersikap kasar hingga menyakiti fisik atau hati teman dan keluarga. 

Nah, itulah beberapa contoh sugesti positif yang bisa kamu tanamkan pada diri sendiri. Sugesti positif bisa membantu kita melewati masa sulit dan tak mudah pasrah dengan keadaan. Selain itu, pikiran menjadi lebih lapang. 

Jika belum terbiasa mungkin akan merasa aneh memberi sugesti pada diri sendiri. Pada umumnya sugesti diri sendiri bisa mempunyai efek yang lebih nyata dibandingkan dari orang lain. 

Demikianlah penjelasan mengenai faktor memengaruhi sugesti dan contoh sugesti positif. Semoga informasi tersebut bermanfaat, ya. 

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top