Fobia Ketinggian: Gejala, Penyebab dan Cara mengatasinya - Ashefa Griya Pusaka

Fobia Ketinggian: Gejala, Penyebab dan Cara mengatasinya

Fobia Ketinggian
Share on:

Fobia ketinggian bisa terjadi masalah saat insting rasa takut alami yang dialami manusia berubah menjadi paranoid atau ketakutan abnormal yang terus menerus.

Ketakutan irasional ini akan membuat penderita cemas yang ekstrem dan panik membuat kegiatan sehari-harinya sebagian terganggu, seperti saat akan memasang tirai harus menaiki tangga, ia akan takut. 

Gejala yang umum fobia ketinggian, seperti menghindari tempat yang tinggi, sangat takut naik turun tempat tinggi, vertigo dan lainnya. Penyebab bisa terjadi, karena kejadian traumatis mengenai tempat yang tinggi atau orang tua yang memiliki phobia ketinggian juga. Untuk mengetahui lebih jelas tentang fobia ketinggian dan cara mengatasinya, simak artikel ini hingga habis!

Pengertian Fobia Ketinggian 

Fobia ketinggian atau acrophobia adalah salah satu gangguan kecemasan yang ditandai dengan ketakutan berlebih pada ketinggian. Ketakutan tersebut tidak rasional terhadap objek atau situasi tertentu. Takut yang ditimbulkan bisa menyebabkan kecemasan, stres atau panik. 

Biasanya penderita fobia ketinggian akan menghindari seperti berdiri di balkon, melihat keluar jendela dari gedung tinggi dan lain sebagainya. Atau untuk hal sederhana seperti memasang tirai, lampu bohlam pun akan takut untuk dilakukannya. 

Gejala Fobia Ketinggian

Adapun gejala umum fobia ketinggian yang dapat terjadi diantaranya : 

  1. Reaksi langsung saat berada di ketinggian seperti langsung mencari pegangan, berlutut. 
  2. Vertigo atau pusing berputar 
  3. Serangan panik seperti gemetar, mual, muntah, pusing, nyeri dada, jantung berdebar cepat, tubuh kaku, mati rasa pada tungkai kaki, berkeringat berlebih, pingsan, dan ada emosi marah
  4. Menghindari tempat-tempat tinggi
  5. Ketakutan intens saat naik atau turun tempat tinggi
  6. Kecemasan yang berlebihan
  7. Menghindari ketinggian bisa jadi seperti menolak bekerja di gedung tinggi, menolak untuk mengunjungi rumah yang tinggal di lantai apartemen tinggi
  8. Menyadari ketakutan yang dialami tidak relevan.

Penyebab Fobia ketinggian

Penyebab fobia ketinggian bisa terjadi karena beberapa hal, yaitu :

1. Pengalaman traumatis 

Pengalaman traumatis dapat menyebabkan fobia ketinggian, misalnya kejadian kecelakaan yang berkaitan dengan tempat tinggi atau hanya melihat orang lain yang mengalami kecelakaan juga dapat menimbulkan phobia. Rasa takut dapat berubah menjadi berlebihan hingga menimbulkan acrophobia. 

2. Orang tua yang mengalami Fobia

Jika ada seorang orang tua yang mengalami fobia ketinggian. Maka, anaknya cenderung akan mengalami phobia ketinggian juga. 

Cara mengatasi Fobia ketinggian 

Ada beberapa terapi untuk mengatasi fobia ketinggian yaitu :

1. Terapi perilaku kognitif 

Fobia ketinggian dapat menggunakan terapi perilaku kognitif cara ini paling umum dilakukan. Terapi ini memiliki tujuan mengidentifikasi dan mengubah pikiran reaksi negatif terhadap situasi yang menyebabkan fobia. Pasien akan diarahkan mengalihkan perasaan takut dan mengatasi gejala yang muncul. 

2. Menggunakan obat penenang 

Obat penenang dapat mengurangi cemas dan antidepresi pada penderita fobia ketinggian. Sehingga, bisa lebih tenang dalam menghadapi kecemasan. Penggunaan obat-obatan ini harus menggunakan resep dokter. 

3. Terapi paparan 

Terapi paparan adalah terapi paling efektif untuk mengatasi fobia ketinggian. Terapis akan membuat pasien membuka diri dengan perlahan terhadap hal yang ditakuti. Pasien akan diperlihatkan video orang yang melintasi tali di ketinggian, mendaki atau melintasi jembatan yang sempit. Setelah itu, pasien akan diminta berdiri di balkon ditemani terapis, tahap ini pasien akan diajarkan teknik relaksasi agar membantu mengatasi rasa takut ketika sedang di ketinggian. 

Kesimpulan

Fobia ketinggian adalah ketakutan berlebih pada ketinggian yang irasional. Meskipun ia di tempat yang aman, tapi rasa cemas dan panik akan muncul. Gejalanya seperti vertigo, serangan panik, mual muntah, pusing, nyeri dada, menghindari tempat yang tinggi, reaksi langsung pada tempat yang tinggi seperti berlutut atau mencari pegangan.

Penyebab bisa karena kejadian traumatis dan dari faktor orang tua. Pengobatan fobia ketinggian bisa menggunakan terapi perilaku kognitif, obat anti depresan dan anti kecemasan untuk mengurangi rasa cemas dan terapi paparan yang paling efektif yaitu menghadapi ketakutan dengan metode terapis.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top