Obat frisium adalah obat dari merek dagang clobazam yang berfungsi untuk mengatasi kejang pada penderita epilepsi dan meringankan gangguan kecemasan. Dikemas dalam sedian tablet, frisium biasanya harus dikombinasikan dengan obat lain untuk penderita epilepsi.
Dosisnya pun berbeda-beda dalam setiap masalah yang terjadi, menyesuaikan dengan keadaan pasien yang harus diresepkan dokter, tidak boleh sembarangan. Untuk mengetahui cara penggunaan obat frisium simak artikel ini hingga habis.
Pengertian dan kegunaan obat frisium
Obat Frisium merupakan salah satu merek dagang dari clobazam. Selain itu ada proclozam, anxibloc, asabium, clofritis dan lainnya. Masuk dalam golongan benzodiazepine, frisium bekerja pada otak dan sistem saraf pusat untuk efek menenangkan.
Baca juga: 8 Fakta Benzodiazepine yang Perlu Kamu Ketahui
Frisium bisa bekerja pada sel saraf otak, saraf tulang belakang, dan otot. Bekerja dengan dengan meningkatkan efek dari GABA yang berfungsi penghambat arus listrik pada sel saraf. Efek yang dihasilkan obat frisium ini bisa menurunkan kejang dan melemaskan otot yang tegang. Sehingga, biasa digunakan untuk mengatasi kejang pada epilepsi dan gangguan kecemasan.
Baca juga: Gangguan Epilepsi, Penyebab, Gejala, dan Perawatan
Cara penggunaan obat frisium
Dosis untuk kejang
Dewasa : dosis awal 2-3 tablet perhari. Maksimal 6 tablet perhari.
Anak-anak lebih dari 6 tahun : setengah tablet perhari. Dosis pemeliharaan 0,3 -1 mg/kg berat badan/hari. Mulai dari dosis yang rendah.
Lansia : mulai dari dosis yang rendah dan amati selama peningkatan dosis.
Dosis untuk gangguan kecemasan
Dewasa : 2-3 tablet perhari dosis terbagi atau sebagai dosis tunggal sebaiknya minum sebelum tidur. Maksimal 6 tablet pada kecemasan berat. Lama penggunaan obat tidak boleh lebih dari 4 minggu. Gunakan dosis serendah mungkin untuk waktu yang sesingkat mungkin.
Lansia : 1-2 tablet perhari. Amati pasien selama peningkatan dosis secara bertahap.
Cara mengkonsumsi frisium dengan benar
- Ikuti aturan dokter, jangan menambah atau mengurang dosis tanpa seizin dokter. Penghentian obat frisium harus dikonsultasikan dengan dokter.
- Frisium dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Tetapi biasanya sebelum tidur malam, telan langsung dengan air putih.
- Konsumsi obat frisium pada waktu yang sama setiap harinya agar efeknya maksimal.
- Penghentian obat secara mendadak akan meningkatkan risiko terjadinya gejala putus obat.
- Simpan obat frisium di tempat yang sejuk dan terhindar dari matahari langsung. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
- Patuhi jadwal kontrol dokter selama pengobatan frisium agar efektifitas obat bisa terlihat.
Efek samping obat frisium
Efek samping penggunaan obat frisium mungkin akan timbul gejala, diantaranya :
- Pusing
- Demam
- Kelelahan
- Mengiler
- Rasa kantuk
- Batuk
- Sulit tidur
- Konstipasi
Adapun efek samping lebih serius atau reaksi alergi obat harus cepat berkonsultasi dengan dokter, yaitu :
- lemah otot
- sulit berbicara
- depresi
- napas lambat dan pendek
- gelisah, linglung dan gugup
- gangguan koordinasi gerak tubuh
- ruam kulit, gatal, melepuh
- nyeri buang air kecil
Kesimpulan
Obat frisium adalah obat dengan kandungan clobazam. Masuk dalam benzodiazepine yang bekerja pada sistem saraf pusat otak dalam menimbulkan efek menenangkan. Kegunaan frisium mengatasi kejang pada epilepsi dan gangguan kecemasan. Obat ini dapat bekerja pada sel saraf otak, tulang belakang dan otot. Dosisnya akan berbeda-beda setiap orang dan kondisi kesehatannya. Penghentian secara tiba-tiba akan menyebabkan gejala putus obat yang menyebabkan halusinasi, kejang, tremor, gangguan perilaku, dan insomnia.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka