Kali ini kita akan mempelajari dan mengenal lebih jauh bipolar disorder merupakan penyakit yang menyerang gangguan mental, perubahan perilakunya akan terlihat secara drastis. Perubahan suasana hati akan sangat terasa, biasanya akan lebih terpicu jika orang tersebut mengalami depresi. Penyebabnya masih belum diketahui, tetapi beberapa faktor bisa genetika hingga perubahan senyawa pada otak bisa menyebabkan terjadinya gangguan.
Bipolar menjadi penyakit yang mulai dikenal sejak keluarnya statement dari seorang artis bernama Marshanda. Ia mengaku bahwa sudah lama mengidap penyakit ini. Tapi, apa sebenarnya yang dimaksud dengan bipolar?
Apa Itu Bipolar Disorder?
Bipolar disorder atau manic depression adalah salah satu gangguan mental yang mengakibatkan perubahan mood secara ekstrim. Perasaan orang dengan kondisi kesehatan mental ini bisa berubah dalam waktu sekejap. Awalnya yang bahagia (mania) akan menjadi sangat sedih (depresi) dengan tiba-tiba.
Bipolar disorder sangat berbeda dengan kondisi depresi. Pasien akan merasa teramat sedih bahkan tertekan, hilang harapan, hingga tidak melakukan apapun dalam sehari. Namun, saat rasa senang muncul, maka dirinya akan merasa sangat bergairah dan penuh semangat.
Bipolar apa akan muncul setiap saat? Tentu saja tidak. Kondisi ini akan muncul beberapa kali dalam durasi satu tahun. Keadaan jiwa yang tidak stabil ini akan menimbulkan keretakan dalam hubungan pribadi.
Apa Akibat dari Biopolar Disorder ?
Pengidap kondisi jiwa yang berbeda ini akan menghilangkan motivasi dan produktivitas dalam bekerja. Paling ekstrim, penderita gangguan mental ini akan memiliki perasaan yang tidak masuk akal bahkan ingin segera mengakhiri hidupnya.
Orang yang mengidap penyakit ini, membutuhkan penanganan khusus berupa bantuan medis agar bisa disembuhkan. Pasalnya, perubahan mood secara tiba-tiba akan membuat diri penderita menjadi terganggu dan mengalami masalah sosial.
Bagi sebagian orang, apa itu bipolar masih jadi pertanyaan yang sering muncul. Penjelasan paling mudah, penyakit ini adalah gangguan kejiwaan yang harus segera ditangani, agar tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.
Oleh karena itu kamu juga perlu tau cara mengendalikan emosi agar tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.
Seberapa Umum Kondisi Bipolar Disorder
Bipolar disorder adalah satu dari berbagai macam kondisi mental illness yang lumrah terjadi. Bahkan, data dari World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa 45 juta manusia di dunia mengalami kondisi ini.
Gangguan bipolar umumnya muncul saat masa akhir remaja atau awal menuju dewasa. 50% penderita kondisi ini berusia di bawah 25 tahun. Akan tetapi, gangguan mental ini juga bisa dialami oleh orang dewasa maupun anak-anak.
Orang dengan bipolar artinya harus rutin mengikuti terapi dan minum obat yang sudah diberikan dokter. Hal ini dilakukan, untuk mengurangi perubahan mood secara tiba-tiba dan membuat pasien lebih bisa mengontrol diri.
Ciri-ciri Bipolar
Penyakit bipolar akan membuat penderitanya memiliki perasaan yang berubah-ubah dan cukup ekstrim. Maka dari itu, Anda harus memahami bagaimana ciri-ciri bipolar agar mudah untuk memberikan penanganan dengan segera. Berikut gejala dan tanda seseorang mengalami bipolar:
- Mania dan Hipomania
Mania dan hipomania merupakan kondisi yang cukup berbeda, namun gejalanya sama. Dalam kehidupan sehari-hari, mania kondisinya lebih parah dibanding dengan hipomania karena dapat menimbulkan masalah yang serius.
Penyakit bipolar mania bisa memicu psikosis. Ini adalah perasaan asing terhadap dunia sekitar. Orang dengan kondisi ini membutuhkan perawatan intensif, sehingga perlu opname di rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut. Gejala bipolar yang akan muncul pada saat kondisi mania, diantaranya:
- Mudah tersinggung dan sensitif
- Bahagia, bersemangat dan berenergi yang berlebihan
- Merasa tidak membutuhkan waktu tidur, sehingga pasien bipolar kurang tidur
- Topik pembicaraan berubah-ubah dan bicaranya sangat cepat
- Pikiran terasa berpacu
- Merasa bisa melakukan banyak aktivitas sekaligus
- Sering membuat keputusan salah
- Depresi
Saat masuk dalam fase depresi, artinya Anda sudah mengalami gangguan ini cukup parah. Keadaan ini akan membuat penderita sulit menjalankan aktivitas seperti biasa. Misalnya, sekolah, belajar ataupun kegiatan sosial lainnya. Berikut gejala yang timbul saat fase depresi, diantaranya:
- Khawatir, putus asa, sedih berlebihan.
- Nafsu makan meningkat
- Tidak minat melakukan kegiatan apapun
- Merasa malas dan selalu ngantuk
- Minder
- Sulit konsentrasi
- Merasa ingin bunuh diri
Jenis-Jenis Gangguan Bipolar
Dilihat dari gejala yang muncul, ciri bipolar tergantung dari jenisnya. Gangguan mental yang satu ini, terdiri dari beberapa jenis. Anda perlu memahaminya agar bisa memberikan penanganan yang tepat untuk penyakit ini, yaitu:
- Gangguan Bipolar 1
Pada gangguan 1, fase mania yang akan dirasakan hanya satu atau lebih. Selanjutnya akan diikuti atau didahului sebelumnya dengan fase depresi atau hipomania.
- Gangguan Bipolar 2
Pada kondisi ini, penderita akan mengalami satu fase depresi atau hipomania. Akan tetapi, tidak akan pernah mengalami fase mania
- Gangguan siklotimik
Gangguan ini dapat diartikan sebagai masa gejala terjadinya hipomania dan depresi bersama-sama. Kondisi ini terjadi, setidaknya selama dua tahun. Satu tahun yang dialami adalah pada masa anak-anak dan remaja. Keadaan bipolar disorder ini lebih ringan dibanding kedua gangguan sebelumnya.
- Jenis Gangguan Bipolar Lainnya
Gangguan bipolar jenis lain, biasanya akan mengalami perubahan mood secara tidak wajar secara nyata. Akan tetapi tidak masuk dalam gangguan I, II ataupun siklotimia. Jenis gangguan ini disebabkan karena mengkonsumsi obat tertentu, alkohol, stroke, cushing dan lain-lain.
Penyebab Gangguan Bipolar
Sampai saat ini, belum ada kepastian terkait penyebab bipolar. Akan tetapi, beberapa faktor diyakini sebagai kemungkinan penyebab munculnya bipolar. Faktor-faktor tersebut pada akhirnya dinyatakan menjadi penyebab penyakit mental ini, diantaranya:
- Kondisi Otak
Otak adalah bagian organ tubuh penting yang memegang kendali atas seluruh rangkaian kehidupan makhluk hidup. Perubahan fisik yang terjadi pada otak, akan mempengaruhi neurotransmitter sebagai bahan kimia otak. Apabila kondisi bahan kimia tersebut tidak imbang, maka besar kemungkinan mengalami bipolar.
- Genetik (Keturunan)
Faktor genetik rupanya menjadi salah satu pemicu tanda-tanda bipolar. Gangguan mental ini sering dialami oleh keluarga tingkat pertama. Misalnya orang tua atau saudara kandung yang memiliki kondisi bipolar.
- Pengaruh Lingkungan Sosial
Faktor penyebab penyakit mental salah satunya bipolar adalah faktor sosial. Perasaan stress terhadap kejadian tertentu hingga trauma, bisa saja menimbulkan bipolar. Misalnya, kematian, perceraian, masalah keuangan dan lain sebagainya.
Diagnosis
Orang yang memiliki gangguan bipolar biasanya memiliki kondisi seperti penyakit tiroid, mirip seperti dampak kecanduan alkohol atau penyalahgunaan NAPZA.
Biasanya dokter akan mengatasi orang dengan penyakit bipolar dengan cara rehabilitasi medis dan sosial. Terlebih dahulu akan di ajukan beberapa pertanyan kekeluarga atau sahabat terderkat untuk mengetahui kondisi dan gejala pasien.
Pertanyaan terkait seperti seberapa sering gangguan bipolar muncul. Pasien juga akan menjalani pengecekan medis lainnya seperti lab untuk memastikan penyebab gejala ini muncul. Setelah dokter mengetahui penyebab gangguan bipolar ini, pasien akan di rujuk untuk pemeriksaan lebih lanjut oleh psikiater.
Setelah pemeriksaan pasien sudah dirasa cukup, psikater akan memastikan ulang kondisi pasien berdasarkan Diagnostic dan Statical Manual of Mental Disorders (DSM-5)
Cara Menghadapi Orang Bipolar
Tidak mudah menghadapi orang dengan gangguan bipolar. Suasana hatinya yang bisa berubah dalam sekejap, sering membuat orang didekat menjadi terkejut bahkan merasa bingung. Memahami adalah satu-satunya cara yang bisa dilakukan untuk menghadapi orang dengan gangguan mental.
Orang yang sudah melakukan bipolar test dan dinyatakan benar mengalami bipolar, perlu selalu didampingi agar tidak berbuat hal-hal yang tidak benar. Orang disekitar harus memahami kondisi mental yang dialami agar tidak terjadi miss komunikasi.
Terlebih, jika ciri-ciri bipolar pada remaja sudah terlihat saat perkembangan masa pubertas. Orang sekitar, terutama orang tua harus segera mengambil tindakan, agar gangguan ini bisa segera diatasi dan meminimalisir resikonya.
Berdasarkan penelitian yang sudah disebutkan sebelumnya, bahwa kasus bipolar sangat banyak terjadi. Untuk itu, perlu pencegahan agar tidak semakin banyak orang mengalami gangguan mental apapun, sehingga bisa menjalani kehidupannya dengan baik.
Butuh konsultasi tentang gangguan Bipolar Disorder ? Silahkan hubungi layanan hotline Ashefa Griya Pusaka.
Sumber alodokter
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka