Cara Mengatasi Orang yang Mengalami Gangguan Delusi - Ashefa Griya Pusaka

Cara Mengatasi Orang yang Mengalami Gangguan Delusi

Gangguan Delusi dan Cara Mengatasi
Share on:

Gangguan delusi disebut juga sebagai gangguan paranoid. Gangguan ini termasuk dalam penyakit mental yang serius yaitu gangguan psikotik. Orang yang mengalami delusi mempunyai ciri tidak bisa membedakan apa yang nyata dari yang dibayangkan. 

Delusi atau yang memiliki antonim kenyataan, seseorang yang mengalami delusi mempunyai keyakinan tidak dapat goyah meskipun itu berdasarkan kenyataan. Namun, bukan berarti mereka tidak bisa berpikir secara realistis. Gangguan delusi bersangkutan dengan delusi yang tidak benar, berkaitan dengan kondisi yang telah diyakini terjadi pada kehidupan nyata, misalnya merasa diikuti, ditipu, dicintai oleh orang lain bahkan tudak dikenal dan berkonspirasi melawan dirinya.

Lalu apa itu delusi? Delusi pada umumnya melibatkan sesuatu persepsi atau pengalaman yang salah. Arti delusi termasuk kedalam kondisi realitanya tidak benar sama sekali atau dibesar-besarkan. Seseorang juga bisa mengalami Delusi yang aneh yang tak pernah terjadi pada kehidupan nyata misalnya, diculik alien, atau merasakan pikiran disiarkan di TV.

Penyalahguna Narkoba Bisa Terancam Gangguan Delusi

Menurut ketua tim Koordinator Assesment Badan Narkotika Nasional (BNN), “korban penyalahguna narkoba bisa mengalami gangguan jiwa berat atau skizofrenia” permasalahan ini sangat berbahaya dan sulit untuk disembuhkan.

Menurut Benny, kelainan ini terjadi secara kimiawi pada otak yang selanjutnya mempengaruhi fungsi sistemik dan impuls syaraf otak sehingga membuat penderitanya mengalami gangguan jiwa berat.

Dari sinilah tingkah laku abnormal mulai terlihat seperti delusi, komunikasi kacau, merasa tidak percaya diri, dan lebih suka menyendiri.

Oleh karena itu, penanganan korban penyalahguna narkoba harus disesuaikan dengan observasi tingkat keparahan yang dialami. Pentingnya rehabilitasi narkoba guna membantu korban penyalahguna bisa pulih dan hidup lebih baik.

Apa Saja Jenis Delusi?

Seseorang yang menderita gangguan delusi seringkali dapat melakukan sosialisasi dan berfungsi normal. Terlepas dari subjek delusi yang mereka rasakan dan tidak berprilaku secara terang-terangan yang aneh. Tak seperti pada orang yang mengalami gangguan psikotik lainnya, kemungkinan juga mengalami delusi sebagai gangguan mereka. Namun, seseorang yang mengalami gangguan delusi akan merasakan asyik sehingga kehidupan mereka menjadi terganggu. Lalu bagaimana cara menghadapi orang yang mengalami gangguan delusi? Yuk simak ulasannya berikut ini.

Berikut ini jenis gangguan delusi yang harus kamu ketahui:

Erotomanic

Seseorang yang mengalami gangguan delusi ini percaya ada seseorang yang telah jatuh cinta padanya dan mencoba untuk menghubungi orang itu. Seringkali seseorang yang terkenal atau populer yang merasa mencintainya, terkadang bisa menyebabkan perilaku menguntit.

Kebesaran atau Megah

Seseorang yang mengalami gangguan delusi jenis ini akan merasa memiliki kekuasaan, berharga  pengetahuan, atau identitas yang berlebihan. Selain itu, orang yang menderita ini percaya bahwa mereka mempunyai bakat hebat atau penemuan penting. 

Cemburu

Seseorang yang mengalami gangguan delusi jenis ini, percaya bahwa pasangannya tidak setia untuk mencintai dan menyayangi.

Persecutory

Gangguan delusi ini menyebabkan seseorang percaya bahasa ada orang yang ingin menyakiti atau menganiaya dirinya. Merasakan terus dipantau untuk menyakitinya. Bahkan seseorang yang mengalami delusi ini akan membuat keluhan berulang kali pada otoritas hukum.

Somatic

Seseorang yang mengalami gangguan ini akan merasakan bahwa dirinya memiliki cacat fisik atau masalah medis pada tubuh padahal sebenarnya tidak sama sekali.

Campuran

Gangguan mental yang mengakibatkan lebih dari dua jenis delusi. 

Seseorang yang dikatakan mengalami gangguan delusi jika gejalanya dirasakan setidaknya selama satu bulan, gejala umumnya untuk mudah marah dan emosi tidak stabil. Gejala delusi juga bisa disertai dengan halusinasi. Gejala delusi bisa muncul karena sebagai gangguan mental psikosis yang lebih serius. Psikosis yaitu berprilaku yang bisa membahayakan dirinya sendiri. Ketahui juga perbedaan halusinasi dan delusi

Cara Mengatasi Orang yang Mengalami Gangguan Delusi

Gangguan Delusi dan Cara Mengatasi
Gangguan Delusi dan Cara Mengatasi

Lalu bagaimana cara mengatasi gangguan delusi? Apa saja yang bisa dilakukan kita, Apabila ada orang terdekat mengalaminya, berikut ini hal yang bisa dilakukan:

1. Bangun hubungan saling percaya dan antarpribadi

Apabila ada orang terdekat kamu mengalami gangguan delusi, jangan pernah membuat alasan, menantang dan membantah delusi. Apabila kamu menyangkal khayalan orang yang menderita delusi tidak akan membantu dan menciptakan kepercayaan satu sama lain. Kemudian, hindari berdebat dengan orang yang mengalami gangguan delusi. Delusi tidak mudah untuk diubah atau pulih.  Ketahui juga perbedaan ilusi, delusi, halusinasi.

Sebaiknya kamu meyakinkan orang yang mengalami gangguan delusi aman dan tak akan ada bahaya yang akan datang. Jangan biarkan mereka sendirian untuk mengahadapi masalah ini.

2. Menciptakan kejujuran dan keterbukaan 

Memberikan dukungan pada orang yang mengalami delusi penting dilakukan. Bujuk mereka untuk mengungkapkan perasaan takut, cemas dan tidak aman secara verbal. Berikan perhatian dan perlindungan penuh agar mencegah terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan atau cidera pada orang lain.

Sampaikaah penerimaan kebutuhan keyakinan yang salah. Fokuslah untuk membangun saling percaya pada orang tersebut, daripadauntuk mengontrol gejala mereka dan tetap tenang.

3. Cobalah untuk mengalihkan perhatian dari khayalan

Apakah orang yang mengalami delusi menyapa kamu dnegan khayalan yang diyakininya? Apabila demikian, cobalah untuk mendengarkan sampai selesai dengan tenang. Baru kemudian memberikan arahan padanya. Apabila dia terus berbicara tentang khayalannya, maka cobalah untuk bertanya dengan lembut apa dia mengingat apa yang telah di lakukan dan mengajaknya untuk melanjutkan aktivitas. Apabila orang tersebut ingin sekali memberi tahu khayalannya, maka dengarkanlah dan tetap tenang, kamu tidak perlu membahasnya lebih jauh.

4. Mengkaji intensitas, frekuensi dan durasi delusi

Buatlah catatan mengenai intensitas. Frekuensi dan durasi delusi pada orang yang mengalami delusi. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kecenderungan mereka saat mengalami delusi, berkaitan dengan aktivitas atau tindakan tertentu. Cara ini bisa membantu untuk menghindari. Situasi yang bisa menimbulkan paranoia. Delusi terjadi bisa secara singkat dan ada yang bisa tahan lama dan bertahan dalam jangka waktu lama 

5. Membawa ke profesional kesehatan

Apabila ada orang terdekat yang mempunyai gejala delusi. Bawa lah ke dokter atau tenaga kesehatan yang profesional. Dengan begitu bisa dilakukan pemeriksaan riwayat kesehatan secara lengkap baik fisik dan kejiwaan. Walaupun, tidak ada tes laboratorium untuk mendiagnosis gangguan delusi secara khusus, maka dokter akan menggunakan tes diagnostik, misalnya pada studi pencitraan atau tes darah, untuk menghilangkan penyakit fisik sebagai penyebab gejala.

Apabila dokter tidak menemukan alasan fisik pada gejala itu. Maka dokter akan merujuk orang yang mengaku gangguan delusi pada Psikiater atau psikolog. Dengan tenaga medis yang profesional untuk mendiagnosis dan mengobati penyakit mental tersebut. Dokter akan menggunakan alat wawancara dan penilaian untuk mengevaluasi orang itu dari gangguan psikotik.

Dokter atau terapi akan mendiagnosis gejala yang ada pada orang tersebut dan pengamatan terhadap sikap dan perilaku orang tersebut. Mereka akan mengambil keputusan sesuai dengan kondisi yang ada pada orang tersebut baik gejala yang mengarah pada gangguan lain dan memberikan medikasi sesuai dengan hasil pertimbangan.

Nah, itu dia penjelasan mengenai gangguan delusi dan cara mengatasi anggota keluarga yang mengalami hal tersebut. Apabila kamu tau orang terdekat mempunyai gejala yang telah disebutkan, segera berkonsultasi dengan dokter yang ahlinya. Supaya ditangani dengan cepat, tepat dan berdampak lebih parah jika terus dibiarkan. Kamu juga bisa mengunjungi pusat rehabilitasi narkoba Ashefa Griya Pusaka untuk melakukan pemulihan dari gangguan delusi tersebut.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top