Gangguan kecemasan pada remaja adalah kondisi gangguan kecemasan yang menyebabkan khawatir, cemas, dan takut berlebihan yang dialami oleh remaja. Hal ini perlu diwaspadai, mengingat risiko dari gangguan kecemasan bisa berakibat buruk bagi kesehatan psikologis remaja.
Anda mungkin pernah mendengar tentang gangguan kecemasan, tetapi tahukah Anda bahwa gangguan ini juga bisa menyerang remaja? Itu benar! Faktanya, gangguan kecemasan adalah gangguan kesehatan mental yang sering dialami remaja saat ini. Jadi, jika Anda seorang remaja, atau mengenal seorang remaja, penting untuk mempelajarinya.
Dalam artikel ini, kita akan membahas penyebab gangguan kecemasan pada remaja, gejalanya, dan bagaimana mereka dapat diobati. Kami juga akan berbagi beberapa tips untuk mengatasi gangguan kecemasan. Teruslah membaca untuk mempelajari lebih lanjut!
Apa Itu Gangguan Kecemasan?
Gangguan kecemasan adalah sekelompok kondisi kesehatan mental yang menyebabkan rasa takut, khawatir, dan gugup yang berlebihan. Gangguan ini dapat secara dramatis mengganggu kehidupan seseorang dan dapat disertai dengan gejala fisik, seperti jantung berdebar-debar atau sesak napas.
Gangguan kecemasan dapat menyerang siapa saja pada usia berapa pun, tetapi paling umum terjadi pada remaja. Menurut National Institute of Mental Health, gangguan kecemasan adalah penyakit mental yang paling umum di Amerika Serikat, yang mempengaruhi 40 juta orang dewasa di AS berusia 18 tahun ke atas.
Dan sayangnya, ada banyak stigma yang melekat pada kondisi kesehatan mental pada umumnya dan gangguan kecemasan pada khususnya. Hal ini sering kali menghalangi orang untuk mencari bantuan.
Jenis-jenis Gangguan Kecemasan
Berdasarkan DSM-5 (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders), gangguan kecemasan dibagi menjadi empat jenis utama, yakni:
- Kecemasan sporadis
- Kecemasan fobia
- Kecemasan traumastik
- Kecemasan Obsesif Kompulsif
Penyebab Gangguan Kecemasan pada Remaja
Ada banyak penyebab potensial gangguan kecemasan pada remaja. Beberapa mungkin disebabkan oleh genetika, sementara yang lain mungkin merupakan hasil dari pengalaman hidup atau peristiwa traumatis.
Beberapa penyebab paling umum dari gangguan kecemasan pada remaja meliputi:
- Genetika: Gangguan kecemasan dapat diturunkan dari orang tua kepada anak-anak mereka.
- Pengalaman hidup: Peristiwa stres atau traumatis dapat menyebabkan gangguan kecemasan.
- Faktor lingkungan: Paparan kekerasan atau peristiwa traumatis lainnya dapat menyebabkan gangguan kecemasan.
Gejala Gangguan Kecemasan pada Remaja
Kecemasan yang berlebihan dan menyusutkan juga dapat menimbulkan gangguan kecemasan pada seseorang. Gejala gangguan kecemasan pada remaja biasanya berupa:
- Takut terhadap suatu hal atau situasi tertentu
- Cemas yang berlebihan sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari
- Kesulitan untuk tidur
- Mudah tersinggung
- Mudah cemas dan takut
- Pikiran yang negatif dan pesimis
- Sering merasa gelisah
- Kecenderungan untuk terlalu waspada
- Merasa gugup yang terus-menerus
- Stres yang ekstrem
- Menarik diri dari lingkungan sosial
- Tampak terlalu menahan diri atau emosional
Selain gejala psikis diatas, gangguan kecemasan pada remaja juga bisa menimbulkan beberapa gejala fisik, seperti:
- Ketegangan otot dan kram
- Sakit perut
- Sakit kepala
- Nyeri tungkai
- Nyeri punggung
- Kelelahan
Gangguan kecemasan pada remaja biasanya akan berpusat pada perubahan penampilan, penerimaan sosial, serta konflik tentang kemandirian.
Ketika seseorang mengalami kecemasan, maka seseorang tersebut mungkin tampak sangat pemalu. Karena, Mereka sendiri mungkin sedang berusaha menghindari aktivitas yang biasa dilakukan atau menolak untuk terlibat dalam pengalaman baru.
Dalam upayanya untuk mengurangi atau menyangkal rasa ketakutan dan kekhawatiran, maka seseorang yang mengalami rasa kecemasan ini mungkin saja terlibat dalam perilaku yang berisiko.
Tanda-tanda gangguan kecemasan
Untuk mengetahui tanda-tanda atau gejala yang timbul, tentunya kita juga harus memahami jenis-jenis gangguan kecemasan itu sendiri karena gejala yang ditimbulkan akan berbeda. Maka ada baiknya, simak penjelasan berikut ini.
1. Gangguan panik (panic disorder)
Sebagai remaja dengan gangguan panik, biasanya seseorang akan sering mengalami serangan panik (panic attack) atau tanpa adanya alasan yang jelas secara berulang.
Gangguan ini biasanya akan muncul dengan frekuensi dan tingkat keparahan yang bervariasi selama 10-30 menit atau bahkan lebih dari itu. Karena, seseorang yang mengalami gangguan panik akan dengan tiba-tiba merasakan gemetar pada tubuh, berkeringat, sesak nafas, timbul nyeri pada bagian perut/mual, merasa tidak berdaya, dan ia akan merasakan gelisah yang berlebihan.
Biasanya, serangan panik akan terjadi saat kamu sedang merasa sendirian. Namun, serangan panik ini bisa juga terjadi bahkan di saat kamu sendiri tengah melakukan aktivitas.
2. Gangguan kecemasan umum (generalized anxiety disorder/GAD)
Seseorang yang dikatakan bahwa ia menderita mengidapnya gangguan kecemasan umum apabila ia merasa dirinya telah merasakan rasa cemas atau rasa takut yang berlebihan dengan disertai gejala lainnya selama sekurang-kurangnya 6 bulan lamanya. Kemudian, ia juga akan sering merasakan jantung berdebar, berkurangnya nafsu makan, kesulitan untuk tidur/insomnia, mudah merasa lelah, sesak nafas, dan ia akan sulit mengendalikan emosinya.
Selain itu juga, sebagai remaja penderita GAD, seseorang akan kehilangan fokus dan dapat membuat aktivitas terganggu serta membuat diri kamu menjadi pribadi yang tidak bersemangat dan lebih sering murung.
3. Gangguan kecemasan sosial (social anxiety disorder)
Terjadinya Gangguan kecemasan sosial biasanya sering disebut juga sebagai fobia sosial yang merupakan kondisi di mana seseorang akan mendapatkan kekhawatiran dan rasa takut berlebih saat berada di lingkungan yang baru, serta saat berada di tengah keramaian. Maka, ia sendiri akan lebih memilih untuk menjauhi keramaian dan menghindari interaksi dengan orang lain, karena selalu merasa seperti akan dipermalukan ataupun dikucilkan di depan banyak orang.
Gejala yang akan kita rasakan, antara lain jantung berdebar, berkeringat, otot menjadi tegang, sesak nafas, merasa mual, serta enggan untuk berbicara di hadapan banyak orang karena merasa takut untuk dikritik.
Dan karena hal-hal tersebut tentunya akan sangat mengganggu produktivitas diri. Namun selain itu, karena adanya gangguan ini tentunya kita juga akan mengalami kesulitan untuk bersosialisasi dan mendapatkan teman, sehingga kita akan menjadi pribadi penyendiri dan pendiam karena perasaan cemas yang berlebihan.
Perawatan untuk Gangguan Kecemasan pada Remaja
Jika Anda atau anak Anda memiliki gangguan kecemasan, perawatan yang paling umum adalah terapi perilaku serta obat-obatan. Terapi perilaku didasarkan pada kepercayaan bahwa perilaku dan pola pikir tertentu dapat meningkatkan rasa cemas. Banyak jenis terapi perilaku yang dapat digunakan, namun yang paling umum adalah:
1. Terapi kognitif
Terapi kognitif merupakan terapi yang berfokus pada perubahan pola pikir yang berpotensi meningkatkan rasa cemas.
2. Terapi relaksasi otot
Terapi relaksasi otot adalah terapi mempelajari teknik untuk merelaksasikan otot dengan tujuan untuk mengurangi rasa cemas.
3. Terapi kognitif-behavioral
Terapi kognitif-behavioral adalah kombinasi dari terapi kognitif dan perilaku yang berfokus pada penyebab spesifik dari rasa cemas seseorang, dan bagaimana cara mengatasinya.
Pengobatan adalah kunci untuk pemulihan. Jika tidak diobati, maka gangguan kecemasan ini bisa menjadi lebih buruk atau bahkan hal ini yang menjadi masalah jangka panjang.
Perawatan yang dibutuhkan remaja juga bergantung pada gejala, usia, kesehatan umum, dan tingkat keparahan kondisinya sampai mana.
Pencegahan Gangguan Kecemasan pada Remaja
Setelah mengetahui semua penyebab dan gejala gangguan kecemasan pada remaja, pastinya Anda sangat ingin tahu bagaimana cara mencegahnya, bukan? Nah, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk membantu mencegah gangguan kecemasan pada remaja.
Hal pertama yang dapat Anda lakukan adalah mencoba menciptakan lingkungan yang stabil dan aman di rumah. Ini berarti memiliki aturan dan rutinitas yang konsisten dan diikuti oleh semua orang dalam keluarga. Ini memberikan rasa aman bagi remaja dan dapat membantu mengurangi tingkat stres.
Penting juga untuk mendorong mekanisme koping yang sehat pada remaja Anda. Ini mungkin termasuk hal-hal seperti olahraga, membuat jurnal, atau latihan pernapasan dalam. Dan terakhir, ada cara lain untuk anak remaja. Dengarkan mereka dan tawarkan dukungan saat mereka membutuhkannya.
Penutup
Gangguan kecemasan pada remaja adalah kondisi medis yang nyata dan serius, sama nyata dan seriusnya dengan gangguan fisik seperti penyakit jantung atau diabetes. Seperti penyakit fisik, gangguan ini bisa menjadi lebih buruk jika tidak diobati. Jika Anda memiliki gangguan kecemasan, langkah pertama adalah menemui dokter atau psikolog. Dia dapat melakukan evaluasi lengkap untuk melihat apakah Anda memiliki gangguan kecemasan.. Setelah Anda tahu apa yang dihadapi, Anda dan dokter dapat membuat rencana perawatan yang akan dilakukan.
Ada berbagai jenis perawatan untuk gangguan kecemasan, tetapi sebagian besar melibatkan beberapa kombinasi terapi, pengobatan, atau keduanya. Banyak orang dengan gangguan kecemasan mendapat manfaat dari bergabung dengan kelompok swadaya atau kelompok pendukung dan berbagi pengalaman mereka dan belajar dari orang lain. Semua hal tersebut juga bisa didapat di Ashefa Griya Pusaka.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka