Kenali Gejala, Penyebab, dan Faktor Risiko Gangguan Tidur Berjalan - Ashefa Griya Pusaka

Kenali Gejala, Penyebab, dan Faktor Risiko Gangguan Tidur Berjalan

Kenali Gejala, Penyebab, dan Faktor Risiko Gangguan Tidur Berjalan
Share on:

Kenali gejala, penyebab dan faktor yang mempengaruhi gangguan tidur berjalan. Berikut tips mengatasinya dengan mudah, langsung disimak ya!

Apakah Anda sering mengalami tidur berjalan? Tentu saja, kondisi tersebut perlu diwaspadai terutama jika sudah berlangsung cukup lama. Pasalnya, akan ada banyak bahaya yang dapat ditimbulkan. Agar lebih jelas usahakan untuk mengenali gejala, penyebab, serta beberapa faktor risikonya lebih lanjut.

Pengertian Gangguan Tidur Berjalan

Kenali Gejala, Penyebab, dan Faktor Risiko Gangguan Tidur Berjalan

Merupakan salah satu gangguan yang dikenal dengan sebutan sleepwalking atau somnabulisme. Yakni salah satu gangguan tidur pada seseorang dimana mereka terbangun untuk berjalan dalam keadaan tidur/mata tertutup. Tentu saja, gangguan ini tidak hanya terjadi dengan cara berjalan saja.

Beberapa orang yang terbangun dari tidur kemudian duduk pada tempat tidurnya dengan keadaan tidak sepenuhnya sadar juga termasuk gangguan ini. Umumnya, hal tersebut terjadi pada anak-anak. Tepatnya ketika mereka berusia 5-12 tahun. Lantas, siapa saja yang dapat mengalaminya selain anak-anak?

Untuk gangguan tidur ini sendiri pada dasarnya dapat menyerang siapa saja. Tanpa mengenal tempat dan waktu sekalipun. Termasuk anak-anak, remaja, orang dewasa, hingga lansia. Apabila Anda mengalami gangguan ini, maka usahakan untuk segera mendapat penanganan lebih lanjut.

Beberapa Penyebab Gangguan Tidur Berjalan

Penyebab terjadinya gangguan ini kurang diketahui secara pasti. Akan tetapi, beberapa kondisi diduga dapat terjadi karena keturunan. Yakni diturunkan dari orang tua ke anak-anak mereka. Selain itu, simak juga penjelasan selengkapnya pada ulasan di bawah ini:

  • Genetik

Penyebab pertama seseorang dapat mengalami gangguan tidur ini adalah faktor keturunan atau genetik. Gangguan ini sendiri bahkan dapat terjadi pada anak-anak kembar. Oleh sebab itu, tentu sangat penting bagi seseorang untuk tidak menyepelekan gejalanya.

Selain itu, ketika keluarga mempunyai riwayat gangguan ini maka orang terdekatnya atau keluarganya akan mempunyai Risiko 10 kali lebih tinggi untuk mengalami penyakit ini di kemudian hari. Itulah mengapa sangat penting untuk segera mengatasinya terutama apabila terjadi pada anak-anak sekalipun.

  • Keadaan Medis

Penyebab lain munculnya gangguan ini adalah karena adanya keadaan medis. Contohnya ketika seseorang sedang hamil atau menstruasi. Dua masa tersebut dapat meningkatkan seseorang mengalami sleepwalking. Beberapa orang juga terjadi akibat adanya detak jantung tidak normal.

Beberapa penyebab lainnya adalah adanya kondisi demam, asma di malam hari, kebiasaan mendengkur dengan keras,, atau mengalami gangguan mental. Tentu saja, apabila Anda mengalami beberapa tanda sleepwalking ini usahakan untuk segera memeriksakan diri lebih lanjut.

  • Faktor Lingkungan

Beberapa hal lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami sleepwalking adalah faktor lingkungan. Diantaranya seperti waktu tidur kurang, stres berlebihan, tidur dengan waktu tidak teratur, hingga akibat konsumsi alkohol. Lantas, bagaimana jika hal ini terjadi pada anak-anak.

Apabila sleepwalking terjadi pada anak-anak terutama usia sekitar 3-6 tahun, umumnya hal ini terjadi akibat tubuh yang kelelahan, waktu tidur kurang, hingga jadwal tidur tidak beraturan. Beberapa hal tersebut menjadikan anak-anak dapat mengalami kebiasaan tidur sambil berjalan.

Kenali Beberapa Gejala yang Ditimbulkan

Sedikit orang mengetahui, bahwa ada banyak hal yang termasuk gejala sleepwalking. Apa saja? Jika dilihat secara umum, maka gangguan tidur ini dapat menyebabkan mata terbuka tetapi tatapannya kosong. Selain itu, beberapa orang tidak dapat memberikan respon pada orang lainnya dalam bentuk ucapan.

Baca juga Bahaya Mengonsumsi Obat Tidur Tanpa Resep Dokter

Apabila mengalami gejala tersebut, maka seseorang akan cukup sulit untuk dibangunkan. Meksi hal ini dilakukan secara paksa, seseorang akan merasa kebingungan kemudian tidak mengingat kondisi apa yang terjadi pada waktu sebelumnya. Tentu saja, masih ada banyak gejala dari gangguan tidur satu ini.

Baca juga Jangan Abai ! Ini Efek Serius Obat Tidur Terhadap Kesehatan

Seperti adanya rasa cemas, stres berlebih, kurang tidur, serta ketika tertidur dengan lelap seseorang akan terbangun mendadak. Gejala lain yang dapat ditimbulkan pada orang dengan gangguan tidur sleepwalking adalah demam. Hal ini umumnya lebih mudah menyerang anak-anak bukan orang dewasa.

Beberapa Faktor Risiko Gangguannya

Perlu Anda ketahui, bahwa terdapat beberapa faktor Risiko yang dapat meningkatkan terjadinya gangguan tidur satu ini. Terlebih, penyakit ini dapat diturunkan pada keluarga. Hal ini berarti, ketika orang tua mempunyai riwayat penyakit sleepwalking maka anaknya memiliki kemungkinan untuk mengalaminya.

Baca juga Berapa Lama Obat Tidur Bereaksi Hingga Terlelap? Simak Penjelasannya Disini!

Hal itulah yang sering disebut dengan faktor genetik. Umumnya, hal tersebut terjadi pada setiap usia hanya saja lebih sering pada anak-anak daripada orang dewasa. Oleh sebab itu, apabila Anda mendapati anak-anak sering tertidur sambil berjalan beserta gejala lainnya sangat penting untuk segera memeriksakannya.

Pemeriksaan lebih lanjut bagi setiap orang yang mengalami gangguan ini sangat penting dilakukan untuk menghindari bahaya lebih lanjut. Terlebih, meski bukan termasuk kondisi serius untuk mendapatkan penanganan, tetapi tentu jika gejalanya terjadi akan menghalangi seseorang beraktivitas dengan nyaman.

Tips Mengatasinya dengan Mudah

Apabila terdapat anggota keluarga terdekat yang mengalami gangguan tidur ini, maka tentu sangat penting bagi Anda untuk segera mengatasinya. Terdapat beberapa tips untuk menangani masalah ini dengan langkah mudah. Simak penjelasan selengkapnya pada ulasan di bawah ini:

  • Segera Kembali Tidur

Apabila seseorang terkena gangguan tidur ini, usahakan untuk tidak langsung panik kemudian membangunkan orang tersebut. Ada baiknya untuk membimbing dan menuntunnya untuk kembali ke tempat tidur. Jika perlu, bicaralah dengan lembut sambil mengarahkan penderita dengan pelan-pelan.

Jika hal tersebut terjadi pada anak-anak, tentu saja sebagai orang tua tidak perlu berteriak-teriak untuk membangunkannya. Pasalnya, hal ini hanya akan menjadikan si kecil terkejut dan ketakutan. Mereka juga dapat mengalami trauma sehingga akan lebih sulit untuk tidur kembali.

  • Pastikan Kamar Aman

Apabila keadaan sudah membaik, usahakan untuk segera memastikan kamar dalam keadaan aman. Pasalnya, gangguan ini dapat menyebabkan seseorang terluka karena terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Contohnya seperti menginjak tumpukan mainan, benda tajam, atau benda lainnya.

Tidak hanya itu, apabila di dalam kamar terdapat jendela usahakan untuk menguncinya. Usahakan juga untuk memasang alarm pada kamar ataupun bagian pintunya. Cara ini sangat efektif untuk mengetahui bahwa anak-anak atau penderita gangguan tidur ini sudah beranjak dari dalam kamar.

Itu tadi beberapa informasi yang bisa Anda ketahui tentang gangguan tidur berjalan. Penyakit ini sendiri dapat dialami oleh setiap orang. Hanya saja kondisi tersebut lebih sering diderita oleh anak-anak. Walaupun penyebabnya belum diketahui secara pasti, usahakan untuk memeriksakannya ke dokter.

Butuh penanganan narkoba yang tepat? Segera hubungi Ashefa Griya Pusaka.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top