Pasangan gaslighting kerap sering berbohong dan memanipulasi keadaan agar semuanya terlihat baik-baik saja. Padahal semua yang ia lakukan bohong. Selain itu, pelakunya sering meremehkan emosi pasangannya, membuat harga diri rendah, sehingga menimbulkan gangguan mental.
Kita harus hati-hati dalam menjalani hubungan, apakah terjebak dalam pasangan yang mempunyai perilaku gaslighting atau tidak. Ketahui juga ciri-ciri dan dampak dari mempunyai pasangan gaslighting di artikel ini.
Pengertian Gaslighting
Gaslighting adalah suatu manipulasi psikologis yang memaksa korban mempertanyakan pikiran, perasaan dan peristiwa yang dialami. Ini merupakan pelecehan emosional, sehingga menyesatkan atau menciptakan narasi palsu untuk memanipulasi pasangannya. Sering terjadi pada hubungan asmara.
Gaslighting dapat berdampak pada kesehatan mental. Contoh gaslighting dalam hubungan yaitu :
- Countering, yaitu sikap menyangkal peristiwa tertentu dengan mempertanyakan ingatan korban.
- Forgetting, yaitu pura-pura lupa peristiwa tertentu agar korban ragu akan ingatannya.
- Withholding, yaitu menolak mendengarkan korban atau pura-pura tidak mengerti perkataannya.
- Diverting, yaitu sengaja mengubah topik pembicaraan sehingga korban merasa pendapat yang disampaikan tidak jelas.
- Trivializing, yaitu menyebut korban bereaksi terlalu berlebihan terhadap situasi.
Ciri-ciri Gaslighting Dalam Hubungan
1. Meremehkan emosi pasangan
Ciri gaslighting yaitu sering meremehkan emosi pasangan, seperti ketika marah pada pasangan akan suatu kesalahannya sikap tersebut disebut berlebihan dan tidak penting.
2. Sering berbohong
Sikap berbohong sudah mendarah daging pada pelaku gaslighting. Satu kebohongan akan menutupi kebohongan yang lainnya. Bisa dengan cara mengubah alur cerita agar dirinya tidak dianggap bersalah.
3. Pintar bermain kata
Saat marah akan kesalahan pasangan, pelaku gaslighting akan pintar bermain kata-kata agar bisa meluluhkan hati yang panas. Namun, saat sudah luluh, pelaku akan kembali bersikap buruk.
4. Tidak mau mengakui kesalahan
Pelaku gaslighting memiliki ciri tidak mau mengakui kesalahan, tidak mau meminta maaf dan menghindari tanggung jawab. Sehingga, akan bersifat toxic dalam suatu hubungan.
5. Suka mengalihkan pembicaraan
Saat sedang mempertanyakan kesalahan, pelaku biasanya akan pintar mengalihkan pembicaraan, sehingga melempar balik pertanyaan agar terhindar dari masalah.
6. Membuat merasa sendiri
Perilaku gaslighting bisa ditandai dengan membuat merasa sendirian dan ditinggalkan. Pelaku hanya akan ada di saat dia membutuhkan pasangan. Namun, jika pasangannya sedang membutuhkan, ia hilang dan sibuk sendiri.
7. Merasa sudah melakukan banyak hal
Perilaku gaslighting akan merasa sudah melakukan banyak hal untuk hubungan, padahal yang ia lakukan hanya hal biasa. Kemudian, hal tersebut dilebih-lebihkan sebagai hal hebat, sehingga pasangannya akan merasa bersalah.
Penyebab Gaslighting
- Menghindari kesalahan
- Ingin mendominasi suatu hubungan
- Agar korban bergantung pada dirinya
- Mendapatkan kepuasan pribadi
- Menjaga harga diri
Dampak Gaslighting Dalam Hubungan
- Hilangnya rasa percaya diri pada korban.
- Korban akan dipaksa memutus hubungan dengan keluarga atau sahabat, agar tidak bisa mencari bantuan.
- Membuat timbulnya gangguan mental karena hara diri rendah meningkatkan resiko depresi.
- Kesulitan mengambil keputusan.
- Sulit percaya pada orang lain karena terlalu sering di manipulatif oleh pelaku.
Kesimpulan
Gaslighting adalah manipulasi psikologis yang berupa pelecehan emosional, memaksa korban untuk mempertanyakan perasaan, pikiran, dan peristiwa yang dialami. Ciri-ciri gaslighting dalam hubungan, diantaranya meremehkan emosi pasangan, sering berbohong, pintar bermain kata, tidak mengakui kesalahan, suka mengalihkan pembicaraan dan sebagainya.
Penyebab seseorang melakukan gaslighting adalah menghindari kesalahan, ingin mendominasi hubungan, mendapatkan kepuasan diri, menjaga harga diri dan agar korban bergantung pada dirinya. Adapun dampak pada hubungan, seperti hilangnya percaya diri pada korban, timbulnya gangguan mental, sulit mengambil keputusan, sulit percaya pada orang lain dan lainnya.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka