Hipomenorea: Penyebab dan Gejala Darah Haid Keluar Sedikit - Ashefa Griya Pusaka

Hipomenorea: Penyebab dan Gejala Darah Haid Keluar Sedikit

Hipomenorea
Share on:

Seorang wanita bisa saja mengalami gangguan menstruasi, salah satunya adalah hipomenorea. Kondisi hipomenorea adalah kondisi ketika seorang wanita mengeluarkan darah haid sangat sedikit. Pada umumnya berlangsung kurang lebih 7 hari dan darah yang keluar sebanyak 30-50 mililiter. 

Menstruasi merupakan suatu kondisi yang dialami oleh setiap wanita dimulai sekitar usia 10-14 tahun, biasa disebut dengan menarche atau menstruasi pertama. Namun, ada juga yang lebih cepat pada usia 9 tahun dan lebih lambat pada usia 15 tahun. 

Ketika mengalami hipomenorea, maka menstruasi akan terjadi lebih singkat kurang dari 2 hari dan darah yang keluar pun sangat sedikit. Hal tersebut memiliki beragam penyebab seperti berat badan, olahraga berat, usia, stres, efek samping kontrasepsi, hamil atau kondisi medis tertentu. Simak penjelasannya! 

Apa Itu Hipomenorea?

Menstruasi merupakan kondisi meluruhnya lapisan rahim, sehingga dapat mengeluarkan darah melalui serviks dan vagina karena sel telur yang tidak dibuahi. Siklus menstruasi terjadi sekitar 21-35 hari. 

Hipomenorea adalah suatu gangguan menstruasi yang menyebabkan kondisi darah yang keluar sangat sedikit dan terjadi kurang dari 2 hari saja. Bahkan darah yang keluar hanya flek saja. Kondisi tersebut disebabkan oleh berbagai penyebab. Hipomenorea disebut juga dengan light period. 

Penyebab hipomenorea

1. Berat badan

Penyebab terjadinya hipomenorea yang pertama adalah bisa disebabkan karena perubahan berat badan yang drastis. Perubahan berat dan lemak ini bisa memengaruhi hormon yang ada, sehingga menyebabkan hipomenorea. 

Berat badan yang kurang yang disebabkan oleh bulimia dan anoreksia juga bisa menyebabkan kondisi ini, sehingga ovulasi terjadi tidak teratur. Sehingga, tetap jaga berat badan yang normal dan tidak melakukan diet berlebihan. 

2. Olahraga berat

Olahraga berat juga bisa menjadi penyebab seseorang mengalami hipomenorea. Karena, olahraga berat ini bisa menyebabkan ketidakseimbangan hormon dan akhirnya mengalami gangguan kesehatan.

3. Usia

Usia anak-anak hingga remaja menjadi usia awal mengalami menstruasi sekitar usia 10-14 tahun atau disebut dengan menarche. Kondisi tersebut menyebabkan darah yang keluar masih sangat sedikit. 

Sedangkan, pada usia 45-55 tahun merupakan usia menopause atau ketika seseorang tidak mengalami menstruasi lagi minimal 12 bulan berturut-turut. Sehingga, pada saat itu mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur. 

4. Stres

Stres yang disebabkan oleh masalah yang berbeda-beda ini juga bisa menyebabkan hipomenorea, karena otak akan mengubah hormon siklus haid seseorang dan akhirnya darah yang keluar sangat sedikit dan siklus menstruasi pun tidak normal. Namun, ketika sudah tidak stres maka, menstruasi akan kembali normal.

5. Kondisi medis tertentu

Hipomenorea juga bisa disebabkan karena adanya kondisi medis tertentu seperti sindrom Asherman dan PCOS atau Polycystic ovary syndrome. PCOS ini terjadi karena hormon wanita pada inang telur yang memproduksi kista kecil. 

Sehingga, ketika mengalami hipomenorea dalam waktu yang lama dan tidak kembali normal dan sewajarnya, maka harus diperiksakan ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang sesuai dengan kondisi kesehatannya. 

Gejala hipomenorea

  1. Perdarahan menstruasi kurang dari 2 hari
  2. Mengalami menstruasi ringan lebih sering dibandingkan siklus 21-35 hari
  3. Darah keluar sangat sedikit bahkan hanya flek saja
  4. Melewatkan satu atau beberapa siklus menstruasi
  5. Siklus menstruasi datang lebih cepat

Kesimpulan 

Hipomenorea adalah suatu gangguan menstruasi yang menyebabkan darah keluar sangat sedikit dan siklus menstruasi pun tidak normal. Menstruasi yang seharusnya terjadi kurang lebih 7 hari ketika mengalami hipomenorea hanya terjadi kurang dari 2 hari. 

Penyebab dari hipomenorea ini bisa bermacam-macam seperti berat badan, olahraga berat, usia, stres, efek samping kontrasepsi, hamil atau kondisi medis tertentu. Meskipun tidak berbahaya, namun jika terjadi dalam waktu yang lama dan tak kunjung normal harus diperiksakan ke dokter. 

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top