Ini Sebabnya Mengkonsumsi Sabu Dapat Menyebabkan Wanita Hyperseksual - Ashefa Griya Pusaka

Ini Sebabnya Mengkonsumsi Sabu Dapat Menyebabkan Wanita Hyperseksual

Mengkonsumsi Sabu Dapat Menyebabkan Wanita Hyperseksual
Share on:

Efek sabu terhadap wanita yang bisa menyebabkan hyperseksual, penasaran dengan pembahasannya? Simak artikel ini sampai selesai untuk menemukan jawabannya!

Penggunaan sabu sangat dilarang untuk wanita ataupun pria. Korban penyalahguna bisa mendapatkan efek buruk yang sangat banyak bagi tubuhnya, tak terkecuali kesehatan seksual. Berbagai masalah kesehatan seksual pada wanita misalnya ganguan menstruasi, berkurangnya kesuburan dan lainnya.

Menurut hasil penelitian hubungan seks akan terasa lebih hebat karena mengkonsumsi sabu terlebih dahulu. Dan wanita yang mengkonsumsi sabu akan meyebabkan hyperseksual Mengapa demikian ? Kita akan bahas di artikel ini 

Narkoba Jenis Sabu 

Sabu adalah jenis narkoba yang berbentuk seperti pecahan batu putih atau kaca yang mengkilat. Secara kimiawi hampir sama dengan amfetamin yaitu obat yang digunakan untuk gangguan hiperaktivitas, narkilepsi dan gangguan tidur. Namun banyak orang yang menyalahgunakan obat ini sehingga berakibat buruk pada tubuh.

efek sabu terhadap wanita

Sabu sabu atau memiliki nama kimia methamphetamine yang mempengaruhi system saraf, efek samping yang biasa terjadi saat orang mengkosumsi sabu diantaranya bisa dilihat dari ciri-ciri pemakai sabu sebagai berikut nafsu makan menjadi berkurang, detak jantung lebih cepat, napas menjadi cepat, mulut kering, gigi mudah patah, tekanan darah tinggi dan lainnya.

Sabu adalah golongan psikotropika golongan dua dan paling sering disalahgunakan oleh banyak orang. Efek neurologis tidak akan hilang meskipun seseorang telah berhenti mengkonsumsinya, efek jangka panjangnya dapat menyebabkan penyakit gangguan saraf.

Biasanya penggunaan sabu dikonsumsi dengan cara dihisap atau dijadikan rokok, ditelan langsung yang berbentuk pil ataupun dapat disuntikan pada tubuh. Efek yang ditimbulkan pertama kali ialah merasa bersemangat dan bahagia namun akan berangsur hilang juga dengan cepat.

Korban penyalahguna sabu dapat membuat  menjadi kecanduan sabu sehingga melakukan berbagai cara untuk bisa mendapatkannya kembali. 

Efek Mengkonsumsi Sabu Terhadap Wanita 

Efek mengonsumsi sabu terhadap wanita sangat berbahaya, akibatnya menimbulkan korban penyalahguna sabu khususnya pada wanita sangat banyak, tak terhindar dari kesehatan seksual dan reproduksinya. Meskipun sudah berhenti mengkonsumsinya efek sampingnya akan terjadi berlarut larut, efek yang ditimbulkan antara lain : 

  • Gangguan hormon kewanitaan
  • Siklus haid tidak teratur
  • Menurunkan kesuburan
  • Gangguan kecemasan
  • Insomnia
  • Rentan terkena penyakit seksual HIV dan AIDS, Hepatitis B

Pengunaan sabu yang terlalu banyak dikonsumsi juga dapat membuat wanita menjadi hyperseksual karena sabu merupakan psikostimulan yang dapat meningkatkan nafsu seksual. Sabu juga bisa membangkitkan khayalan ketika sedang berhubungan intim. Dengan begitu korban penyalahguna akan merasa senang dan bahagia secara berlebihan (efek euforia) dengan pasangannya.

Hyperseksual adalah suatu kondisi dimana seseorang melakukan seksual secara berlebihan. Bisa menghabiskan waktu yang lama, membayangkan fantasi seksual tertentu, hingga mastrubasi.

Sebuah penelitian juga menyebutkan hubungan seks akan terasa lebih hebat karena efek sabu sehingga seorang wanita yang menggunakan sabu akan hyperseksual. Zat yang terkandung di dalam sabu mempengaruhi dopamin, neuronsmitter di dalam otak yang dapat mengaktifkan pusat kesenangan.

Sabu memberi efek stimulan yaitu zat yang bisa membuat efek  euforia atau senang berlebihan termasuk dalam hubungan seksual, jadi tidak akan pernah cukup. Efek stimulan merangsang zat kimia di otak sehingga mudah berfantasi dalam hubungan seks lebih agresif pada pasangannya.

Efek samping dari mengkonsumsi sabu-sabu akan terasa setelah 4 hingga 12 jam kemudian. Lama waktunya bisa sampai 24 jam. Banyak korban penyalahguna yang mengkonsumsi sabu sebagai tujuan rekreasional, misalnya agar tidak mudah lelah, bahkan dapt membuat tidak tidur dua malam, euforia dan kenyamanan tersebut yang membuat korban penyalahguna tidak membutuhkan makanan.

Meski pada awalnya menggunakan sabu dapat membuat wanita hyperseksual, namun efek ini tidak akan lama. Semakin sering mengkonsumsi sabu semakin cepat juga peningkatan kenikmatan seksual menurun. Hal ini akan mempengaruhi dalam rumah tangga Anda, efek sabu yang mulai menghilang ini akan memperburuk suasana.

Seiring waktu hubungan seksual tidak akan merasa menyenangkan kembali, bahkan ada penelitian yang memaparkan korban penyalahguna sabu akan mengalami anhedonia atau tidak mampu merasakan kesenangan dalam jangka panjang. Hal ini terjadi karena tubuh mempunyai tingkat kekebalan yang membuat efek senang atau kenyamanan tidak bertahan lama.

Meskipun pada awalnya sabu bisa meningkatkan kenikmatan seksual hingga hyperseksual namun penyalahgunaan sabu memiliki dampak buruk sabu yang sangat banyak untuk tubuh misalnya gangguan depresi dan kesehatan mental.

Penyalahguna sabu juga bisa menjadi paranoid, cemas berlebihan dan bingung, perasaan hati yang berubah-rubah (awas terkena gangguan bipolar), halusinasi hingga bisa melukai dirinya sendiri. Sabu juga dapat membuat suhu tubuh menjadi tinggi yang bisa menyebabkan pingsan hingga kematian.

Jika korban penyalahguna menggunakannya dengan dosis tinggi bisa menyebabkan overdosis hingga stroke dan gagal jantung. 

Kesimpulan 

Sabu adalah golongan psikotropika golongan dua yang sering disalahgunakan sehingga mempunyai efek buruk yang sangat banyak untuk korban penyalahgunanya. Mulai dari yang umum seperti nafas menjadi cepat, tekanan darah tinggi, gigi rusak, hingga kerusakan otak.

Bentuk dari sabu berupa pecahan batu putih atau seperti kaca, cara menggunakannya ada yang dihisap, rokok, disuntik dan ditelan. Bagi wanita efek penggunaan sabu sangat berkaitan erat dengan kesehatan seksual dan reproduksi seperti menstruasi tidak teratur, gangguan hormon, gangguan kesuburan dan hyperseksual.

Hyperseksual dapat terjadi pada wanita yang mengkonsumsi sabu karena kandungan sabu yang terdapat psikostimulan yang bisa membuat lebih bergairah dalam sex dan tidak pernah cukup. Adapun zat yang terkandung di dalam sabu mempengaruhi dopamin, neuronsmitter di dalam otak yang dapat mengaktifkan pusat kesenangan. 

Efek  euforia atau senang berlebihan dari efek sabu termasuk dalam hubungan seksual, jadi aktitfitas seks tidak akan pernah cukup. Efek stimulan merangsang zat kimia di otak sehingga mudah berfantasi dalam hubungan seks lebih agresif pada pasangannya.

Jika Anda memiliki istri atau suami yang merupakan korban penyalahguna narkoba, sebaiknya segera menjalani rehabilitasi narkoba. Salah satu contohnya bisa berkonsultasi dengan Ashefa Griya Pusaka.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top