Inilah 8 Gejala Pneumonia yang Jangan Sampai Diabaikan - Ashefa Griya Pusaka

Inilah 8 Gejala Pneumonia yang Jangan Sampai Diabaikan

gejala pneumonia
Share on:

Pneumonia adalah infeksi yang secara langsung memengaruhi paru-paru. Hal ini dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan yang serius, jadi penting untuk mendiagnosis dan mengobatinya sesegera mungkin. Tahukah Anda gejala pneumonia mana saja yang tidak boleh diabaikan?

Mengenal Penyakit Pneumonia

Paru-paru menjalankan salah satu proses terpenting tubuh manusia yaitu pernapasan. Paru-paru mendistribusikan oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida dari tubuh kita. Pneumonia adalah infeksi yang dapat memengaruhi satu atau kedua paru-paru. Kondisi ini menyebabkan paru-paru terisi cairan dan nanah, sehingga penderita akan kesulitan bernapas. Kondisi ini dapat mengancam jiwa karena berkurangnya oksigen dan penumpukan karbon dioksida di dalam tubuh.

Pneumonia lebih sering memengaruhi mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Namun, kondisi ini juga dapat memengaruhi mereka yang memiliki kekebalan tubuh kuat. Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda-tanda dan gejala pneumonia karena semakin dini dideteksi maka akan semakin baik.

Ada beberapa kuman yang dapat menyebabkan pneumonia. Namun, virus dan bakteri merupakan penyebab yang paling umum. Berikut ini adalah beberapa penyebab lain seseorang bisa terjangkit pneumonia :

  • Menghirup mikroba.
  • Komplikasi flu.
  • Infeksi pneumokokus atau jamur.
  • Menghirup makanan, cairan, atau sekresi tertentu.
  • Bakteri dan virus yang berasal dari hidung, mulut, atau sinus paranasal dapat berpindah ke paru-paru.

Gejala pneumonia dapat bervariasi tergantung pada setiap kasus dan tingkat keparahan kondisi pada pasien tersebut. Menurut para ahli di Mayo Clinic, gejala yang paling umum meliputi:

Menggigil

Biasanya, orang yang menderita pneumonia mengalami menggigil berulang kali sepanjang hari. Menggigil ini dapat berlangsung antara tiga puluh hingga enam puluh menit.

Demam dan batuk

Ini adalah gejala pneumonia yang paling umum terlihat pada mereka yang terkena. Mereka dapat menunjukkan demam yang terus-menerus hingga mencapai 40º C , rasa mual, dan batuk.

Lendir dan dahak juga dapat muncul saat batuk. Warnanya mungkin merah kecokelatan atau kuning kehijauan. Dalam beberapa kasus, mungkin ada darah. Demikian pula, demam dan batuk dapat didahului oleh infeksi tenggorokan.

Kesulitan bernapas

Kesulitan bernapas terjadi karena sedikitnya oksigen yang diterima tubuh saat menderita penyakit seperti pneumonia. Kesulitan ini lebih terlihat saat melakukan aktivitas yang membutuhkan tenaga fisik, seperti menaiki tangga, berjalan cepat, atau mengangkat benda berat. Selain membuat pernapasan menjadi lebih sulit, kondisi ini juga dapat menyebabkan napas cepat dan pendek. Saat merasa tidak enak badan dan mengalami kesulitan bernapas, banyak pasien mungkin merasa tak ada energi atau lelah.

Kebingungan

Pada kasus pasien lanjut usia, salah satu gejala pneumonia adalah kebingungan dan disorientasi. Penelitian juga menunjukkan bahwa infeksi tertentu meningkatkan risiko cedera otak dan Alzheimer.

Nyeri saat menghirup nafas

Orang yang menderita pneumonia biasanya merasakan nyeri saat menghirup udara. Nyeri tersebut disebabkan oleh pleura yang meradang, yang lebih dikenal sebagai pleuritis.

Mati rasa dan perubahan warna pada anggota tubuh

Sebagai akibat dari kekurangan oksigen dalam darah, gejala pneumonia lainnya meliputi rasa dingin, peradangan, dan mati rasa pada bibir, lidah, ekstremitas, jari, dan hidung. Area tersebut bahkan mungkin tampak berwarna biru atau ungu.

Sindrom kuku putih

Juga dikenal sebagai leukonikia, sindrom ini dapat disebabkan oleh keracunan bahan kimia, penyakit jantung, pneumonia, atau hipoalbuminemia. Selain yang disebutkan sebelumnya, gejala pneumonia lainnya meliputi keringat berlebih dan kulit lembap, sedikit energi, dan kelelahan.

Nyeri sendi

Beberapa orang yang menderita penyakit ini dapat mengalami nyeri sendi yang konstan karena sedikitnya jumlah oksigen yang mengalir melalui tubuh. Nyeri sendi dapat mengindikasikan beberapa masalah kesehatan.

Pengobatan Pneumonia

Jika menyangkut gejala pneumonia, prognosis yang dilakukan dokter dapat bervariasi tergantung pada sejumlah faktor yang berbeda seperti usia, penyakit yang mendasarinya, reaksi sistem kekebalan tubuh, dan jenis pengobatan yang akan menentukan bagaimana kondisi tersebut berkembang.

Namun, dalam sebagian besar kasus, mereka yang menderita pneumonia akan mulai pulih dalam waktu dua minggu, jika mereka merespons pengobatan dengan baik. Pneumonia dapat menjadi lebih serius jika terjadi pada pasien orang tua, atau mereka yang menderita masalah jantung atau paru-paru.

Dokter dapat melakukan tes yang diperlukan. Dengan demikian, dokter akan dapat menentukan apakah mereka memang menderita pneumonia atau tidak, dan memulai tindakan pengobatan yang paling tepat untuk kasus spesifik yang dialami.

Jika Anda telah didiagnosis menderita pneumonia, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik untuk membantu pemulihan. Namun, ada juga sejumlah pengobatan mandiri yang dapat diterapkan untuk mendukung pengobatan dan mempercepat pemulihan yaitu :

Istirahat dan Tetap Terhidrasi

Salah satu hal terpenting yang dapat dilakukan saat menderita pneumonia adalah banyak istirahat dan tetap terhidrasi. Hal ini akan membantu mendukung tubuh dalam melawan infeksi dan terkadang dapat membantu mengurangi gejala. Disarankan agar minum cairan seperti air, teh, atau kaldu, untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi.

Gunakan Obat yang Dijual Bebas

Obat yang dijual bebas dapat membantu meringankan beberapa gejala pneumonia, seperti demam dan nyeri. Asetaminofen atau ibuprofen adalah obat yang umum digunakan untuk tujuan ini.

Hirup Uap atau Gunakan Pelembap Udara untuk Hidung Tersumbat

Menghirup uap dapat membantu mengencerkan lendir dan meredakan hidung tersumbat. Penderita dapat mencoba duduk di kamar mandi beruap atau menggunakan alat pelembap udara untuk menambah kelembapan udara.

Gunakan Obat Batuk atau Ekspektoran

Obat batuk dapat membantu mengurangi batuk, sementara ekspektoran dapat membantu mengencerkan lendir dan mempermudah batuk. Namun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat apa pun, karena beberapa obat dapat berinteraksi dengan pengobatan antibiotik yang sedang dijalankan.

Manfaatkan Pengobatan Alami Sebagai Pelengkap

Ada sejumlah pengobatan alami yang dapat membantu mengurangi gejala dan mendukung pemulihan pneumonia. Berikut beberapa pengobatan alami terbaik untuk pneumonia, seperti : Teh pepermin panas, Kunyit (dapat diseduh sebagai teh atau ditambahkan ke makanan), Jahe (dapat diseduh sebagai teh atau ditambahkan ke makanan), dan Teh fenugreek.

Mencegah Pneumonia

Kendati ada pengobatan yang tersedia untuk pneumonia, tentu lebih baik untuk mencegahnya terjadi sejak awal, Berikut beberapa cara yang dapat diterapkan untuk mencegah pneumonia:

  • Cuci tangan secara menyeluruh dan teratur untuk mengurangi risiko infeksi
  • Tetap ikuti vaksinasi
  • Hindari asap rokok atau berhenti merokok jika merokok
  • Jika memungkinkan, hindari area dengan tingkat polusi udara yang tinggi
  • Makan makanan yang bergizi dan seimbang
  • Tetap aktif dan berolahraga secara teratur
  • Kurangi stres
  • Pertahankan jadwal tidur yang teratur
  • Patuhi semua perawatan atau intervensi yang diresepkan oleh dokter.

Melengkapi pengobatan gejala pneumonia dapat mencakup kombinasi obat-obatan yang dijual bebas, istirahat, dan dukungan kekebalan tubuh alami. Antibiotik adalah pengobatan standar untuk pneumonia bakteri, sementara obat antivirus terkadang direkomendasikan untuk pneumonia virus. Penderita harus menyelesaikan seluruh rangkaian resep antibiotik yang diresepkan oleh dokter, bahkan jika sudah mulai merasa lebih baik sebelum obatnya habis.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top