Jangan Sampai Terlambat, Ketahui Apa Saja Makanan Penyebab Kanker yang Perlu Anda Hindari - Ashefa Griya Pusaka

Jangan Sampai Terlambat, Ketahui Apa Saja Makanan Penyebab Kanker yang Perlu Anda Hindari

makanan penyebab kanker
Share on:

Kanker merupakan salah satu pemicu kematian terbanyak di Negara kita. Kalangan peneliti menjelaskan jika beberapa tipe penyakit kanker dapat dihindari bila kita mau mengadopsi gaya hidup sehat. Termasuk mengurangi konsumsi makanan penyebab kanker. Lalu, apa saja jenis makanan yang dapat memperbesar kemungkinan terkena kanker? Dapatkan penjelasannya dengan membaca artikel berikut.

Jenis Jenis Makanan Penyebab Kanker

American Cancer Society melaporkan bahwa jumlah orang di bawah 55 tahun yang didiagnosis dengan kanker kolorektal telah berlipat ganda dibandingkan dengan satu dekade lalu. Konsumsi berlebihan beberapa jenis makanan tertentu telah dikaitkan dengan kanker, meski yang lain memerlukan penelitian lebih lanjut. Kanker terjadi ketika sel-sel kehilangan kendali dan terus membelah, sehingga penderita mendapatkan semakin banyak sel-sel semacam ini yang seharusnya tidak dimiliki. Dan salah satu penyebabnya adalah banyak orang yang mengkonsumsi makanan penyebab kanker berikut ini.

  • Salami, Bacon, Sosis, dan Ham

Pada tahun 2015, IARC (International Agency for Research on Cancer) mengklasifikasikan daging olahan yang disebutkan tadi sebagai bagian dari makanan penyebab kanker yang “pasti”. NHS (National Health Service) Amerka menyarankan untuk mengurangi konsumsi daging olahan hingga di bawah 70g sehari. Alasan yang perlu dikhawatirkan adalah zat kimia yang disebut nitrit, yang membuat makanan itu tetap segar lebih lama. Ketika dimasak pada suhu tinggi, nitrit dapat membentuk senyawa penyebab kanker yang dikenal sebagai nitrosamin.

  • Alkohol

Tubuh kita mengubah alkohol menjadi zat kimia yang disebut asetaldehida, yang merusak sel. Sadie Boniface, seorang ilmuwan dari Institute of Alcohol Studies, mengatakan: “Ada peningkatan risiko kanker payudara, esofagus, mulut, dan tenggorokan yang dimulai dari rendahnya tingkat konsumsi alkohol, dan juga peningkatan risiko kanker hati dan kolorektal pada tingkat konsumsi alkohol yang lebih tinggi.” Semakin banyaknya jenis bir dan minuman bebas alkohol yang kini ditawarkan berarti usaha untuk mengurangi konsumsi alkohol menjadi semakin mudah.

  • Daging Sapi dan Daging Merah

Konsumsi daging sapi, domba, dan babi yang berlebihan diketahui dapat meningkatkan risiko kanker. Salah satu alasannya adalah molekul dalam makanan penyebab kanker ini yang disebut heme terlalu banyak dapat menyebabkan perubahan sel pada lapisan usus besar, yang dapat menjadi karsinogenik. Karena itu cobalah untuk tidak makan terlalu banyak daging merah.

  • Minuman Ringan Manis

Ilmuwan di Harvard T H Chan School of Public Health menemukan bahwa wanita yang mengonsumsi lebih dari dua minuman manis sehari memiliki risiko dua kali lipat lebih tinggi terkena kanker kolorektal dini. Hal ini mungkin terjadi karena orang yang mengonsumsi banyak minuman manis lebih mungkin mengalami obesitas, yang merupakan faktor risiko utama kanker. Hindari minuman ringan manis dan anda dapat menggantinya dengan air putih, susu, kopi atau teh tanpa gula.

  • Kue, Sereal Sarapan, Cokelat, dan Permen

Produk makanan itu sangat manis. Meskipun tidak ada uji coba terkontrol acak yang menunjukkan hubungan langsung antara gula dan kanker, ahli gizi mengatakan orang yang mengonsumsi gula dalam jumlah besar biasanya memiliki pola makan yang cukup buruk. Duane Mellor, ahli diet di Aston University, mengatakan hal ini biasanya berarti asupan serat yang lebih rendah dan lebih sedikit buang air besar. Batasi berbagai makanan yang disebutkan tadi dan coba ganti dengan mengonsumsi sumber serat seperti sayuran baik kalengan atau segar.

  • Permen Karet Bebas Gula

Bukti ilmiah tentang pemanis buatan memang masih belum jelas. Para ilmuwan yang bekerja untuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan aspartam bisa jadi penyebab kanker. Namun seperti halnya gula, mungkin saja hal ini disebabkan oleh orang-orang yang mengonsumsi pemanis buatan biasanya memiliki pola makan yang kurang berkualitas.

  • Kacang Tanah dan Selai Kacang

Bukan kacang tanah yang menjadi masalah, tetapi aflatoksin, racun yang dibuat oleh jamur tertentu yang ditemukan pada kacang tanah dan kacang pohon. Aflatoksin telah dikaitkan dengan peningkatan risiko terkena kanker hati. Anda dapat mengurangi paparan dengan hanya membeli kacang tanah dan selai kacang bermerek dan membuang kacang yang tampak berjamur, berubah warna, atau layu. Sebagai gantinya, anda mencoba selai kacang bunga matahari dan almond.

  • Yoghurt Beraroma

Sorotan pada makanan olahan ultra telah menimbulkan kekhawatiran atas produk dengan kadar pengemulsi tinggi, bahan kimia sintetis yang biasanya mencampur bahan-bahan menjadi satu dan menciptakan tekstur yang halus. Penelitian telah membuktikan bahwa pengemulsi bersifat karsinogenik secara langsung, tetapi diyakini dapat memicu peradangan di usus dan aliran darah karena tubuh tidak mengenalinya. Anda dapat menggantinya dengan: Yogurt tawar, yang diberi rasa buah atau madu.

  • Roti Putih

Ahli gizi juga mengkhawatirkan biji-bijian yang diproses secara berlebihan, seperti produk roti putih sebagai salah satu jenis makanan penyebab kanker. Studi populasi telah mengaitkan asupan biji-bijian olahan yang tinggi dengan risiko kanker usus besar dan lambung. Mengonsumsi banyak biji-bijian olahan, berarti seseorang mungkin tidak mengonsumsi banyak produk gandum utuh, yang mengandung lebih banyak serat yang Anda butuhkan. Untuk itu anda dapat menggantinya dengan roti gandum utuh.

Pola Makan Sehat Pencegah Kanker

Seperti kehidupan itu sendiri, pola makan seseorang adalah tentang membuat pilihan. Karena kita semua harus makan setiap hari, mengapa tidak memilih makanan yang dapat mengurangi risiko penyakit? Berikut tips memilih makanan sehat yang didukung oleh penelitian ilmiah, untuk membantu Anda mendapatkan manfaat mencegah dan melawan kanker :

  • Pilih-Pilih

Apel Red Delicious memiliki dua kali lebih banyak zat penangkal kanker daripada apel Fuji atau Golden Delicious. Tomat San Marzano mengandung lebih banyak zat penangkal kanker daripada varietas lainnya. Anggur yang tumbuh di iklim yang lebih dingin memiliki lebih banyak zat penangkal kanker daripada anggur yang tumbuh di iklim yang lebih hangat.

  • Konsumsi Kecambah

Kecambah brokoli mengandung lebih banyak khasiat melawan kanker daripada brokoli biasa.

  • Celupkan Kantong Teh

Mencelupkan kantong teh ke atas dan ke bawah melepaskan lebih banyak molekul melawan kanker daripada membiarkan kantong teh hanya berada di dalam cangkir.

  • Masak Tomat

Tomat mentah memang enak, tetapi memasaknya dengan minyak zaitun akan jauh lebih baik.

Memasak tomat dengan minyak zaitun tidak diperlukan untuk mendapatkan manfaatnya. Namun, memasak tomat meningkatkan kandungan likopen dan meningkatkan kekuatan melawan kanker. Selain itu, likopen adalah antioksidan yang larut dalam lemak, yang berarti lebih baik diserap oleh tubuh Anda saat dikonsumsi dengan sedikit lemak.

  • Kunyah Sayuran Hijau

Mengunyah sayuran hijau membantu melepaskan enzim yang mengaktifkan molekul melawan kanker yang tertanam jauh di dalam daun.

  • Konsumsi Kedelai

Kedelai yang difermentasi, seperti yang digunakan dalam sup miso, mengandung empat kali lebih banyak zat penangkal kanker daripada kedelai biasa. Penting untuk memilih produk kedelai organik untuk menghindari kedelai yang direkayasa secara genetik. Produk kedelai fermentasi lainnya termasuk tempe dan natto.

  • Pilih Satu Makanan Penangkal Kanker Tiap Kali Makan

Dengan 3 kali makan setiap hari, itu berarti lebih dari seribu pilihan makanan penangkal kanker setiap tahun.

Hidup sehat bisa dimulai dengan menjauhi atau mengurangi konsumsi makanan penyebab kanker. Dengan mengonsumsi makanan yang tepat, sel kanker akan mati kelaparan karena tidak memiliki pasokan darah yang mereka butuhkan untuk bertahan hidup.

Scroll to Top