Jangan Sampai Terlambat - Segera Kenali Gejala Demam Berdarah pada Anak - Ashefa Griya Pusaka

Jangan Sampai Terlambat – Segera Kenali Gejala Demam Berdarah pada Anak

gejala demam berdarah pada anak 1
Share on:

Demam berdarah, juga dikenal sebagai demam dengue, disebabkan virus dengue yang ditularkan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Anak-anak, di bawah 10 tahun, rentan terkena gejala demam berdarah. Apa saja gejala demam berdarah pada anak yang orang tua harus waspada?

Mengapa Anak Rentan Terkena Demam Berdarah?

Beberapa faktor yang membuat anak-anak lebih rentan terhadap gejala demam berdarah diantaranya adalah :

  • Kurangnya Kekebalan: Anak-anak sering kali belum memiliki kekebalan yang kuat terhadap virus dengue karena sistem kekebalan tubuh mereka masih sedang berkembang. Ini membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi.
  • Paparan Baru: Karena anak-anak sering bermain di luar rumah, mereka berisiko tinggi terpapar nyamuk pembawa virus dengue. Paparan awal terhadap virus ini dapat menyebabkan gejala yang lebih parah jika mereka terinfeksi lagi di masa depan.
  • Ukuran Tubuh: Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus cenderung menggigit pada area yang lebih rendah dari tubuh, seperti kaki dan pergelangan kaki. Karena anak-anak cenderung lebih pendek, bagian-bagian tubuh ini berada lebih dekat dengan permukaan tanah, meningkatkan risiko gigitan nyamuk.
  • Respons Imun Belum Matang: Sistem imun anak-anak belum sepenuhnya matang, dan dalam beberapa kasus, respons imun yang berlebihan terhadap infeksi virus dengue dapat menyebabkan peningkatan peradangan dan gejala yang lebih parah.
  • Ketidaktahuan: Anak-anak mungkin kurang sadar akan tindakan pencegahan yang diperlukan, seperti menggunakan pakaian yang menutupi tubuh, mengaplikasikan repelen nyamuk, atau menghilangkan tempat-tempat berkembang biak nyamuk di sekitar rumah.

Para orang tua tentunya harus mengambil langkah-langkah pencegahan yang sesuai untuk melindungi anak-anak dari gigitan nyamuk dan mengurangi risiko infeksi virus dengue. Orang tua harus tahu dulu apa saja gejala demam berdarah pada anak sehingga bisa mengambil tindakan yang diperlukan.

Gejala Gejala Demam Berdarah pada Anak

Gejala demam berdarah pada anak bisa bervariasi dari ringan hingga parah. Penting untuk diingat bahwa tidak semua anak yang terinfeksi virus dengue akan mengalami gejala yang sama. Beberapa gejala umum demam berdarah pada anak meliputi:

  • Demam Tinggi Mendadak: Anak dapat mengalami kenaikan suhu tubuh yang cepat dan tiba-tiba, seringkali mencapai 39°C hingga 40°C.
  • Nyeri Sendi dan Otot: Anak dapat mengalami nyeri sendi dan otot yang intens, yang sering disebut sebagai “nyeri belalang”.
  • Ruam: Anak mungkin mengalami ruam merah muda yang mirip dengan ruam campak di bagian tubuh tertentu, seperti perut, dada, dan lengan.
  • Sakit Kepala: Sakit kepala yang parah bisa menjadi salah satu gejala demam berdarah pada anak.
  • Nyeri Abdomen: Anak dapat merasakan nyeri di daerah perut atau perut bagian bawah.
  • Mual dan Muntah: Gejala mual dan muntah bisa terjadi, kadang-kadang berhubungan dengan perasaan lemah atau penurunan nafsu makan.
  • Pendarahan Ringan: Anak dapat mengalami pendarahan ringan, seperti pendarahan gusi, hidung, atau perdarahan di bawah kulit yang dapat menyebabkan munculnya bintik-bintik merah (petechiae).
  • Kelelahan: Anak mungkin merasa sangat lelah dan lemah.
  • Pembengkakan Limpa dan Hati: Dalam beberapa kasus, anak dapat mengalami pembengkakan limpa dan hati.

Jika Anda mencurigai bahwa anak Anda mengalami gejala demam berdarah, sangat penting untuk segera mencari bantuan medis. Gejala demam berdarah yang parah dapat berkembang menjadi sindrom syok dengue, yang merupakan kondisi serius yang memerlukan perawatan medis darurat.

Penanganan Ketika Anak Mengalami Gejala Demam Berdarah

Penanganan demam berdarah pada anak harus dilakukan dengan cepat dan tepat. Jika mencurigai anak Anda mengalami gejala demam berdarah, segera lakukan langkah-langkah berikut:

  • Konsultasikan dengan Dokter: Segera hubungi dokter atau bawa anak ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan evaluasi medis yang akurat. Jangan menunda kunjungan ke dokter jika gejala-gejala yang mencurigakan muncul.
  • Istirahat: Anak perlu istirahat yang cukup untuk membantu tubuh melawan infeksi.
  • Cukup Cairan: Pastikan anak tetap terhidrasi dengan baik. Berikan air putih, larutan elektrolit oral, atau cairan lain yang direkomendasikan oleh dokter. Demam dan pendarahan ringan dapat menyebabkan dehidrasi, jadi penting untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh.
  • Obat Penurun Panas: Jika dokter merekomendasikan, berikan obat penurun panas seperti parasetamol atau ibuprofen sesuai dosis yang dianjurkan. Hindari memberikan aspirin pada anak, karena dapat meningkatkan risiko perdarahan.
  • Pantau Gejala: Amati gejala anak dengan cermat. Jika ada perubahan atau gejala yang memburuk, segera hubungi dokter.
  • Tidak Memberikan Obat Antiinflamasi Non-Steroid (OAINS): Obat-obatan seperti ibuprofen atau aspirin yang termasuk dalam kategori OAINS perlu dihindari, karena mereka dapat meningkatkan risiko perdarahan.
  • Perhatikan Tanda-tanda Darurat: Jika anak mengalami tanda-tanda syok seperti kulit pucat, nadi lemah dan cepat, kebingungan, atau kesulitan bernapas, segera cari bantuan medis darurat.
  • Jaga Kebersihan Lingkungan: Pastikan lingkungan sekitar rumah bebas dari tempat-tempat berkembang biak nyamuk, seperti genangan air yang tidak terkendali.
  • Berikan Dukungan Emosional: Anak mungkin merasa tidak nyaman atau takut karena gejala yang dialami. Berikan dukungan emosional dan kenyamanan kepada mereka.

Pencegahan Demam Berdarah di Rumah

Pencegahan demam berdarah di rumah sangat penting untuk mengurangi risiko infeksi virus dengue. Berikut beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk mencegah penyebaran nyamuk pembawa virus dengue di sekitar rumah:

  • Menghilangkan Tempat Berkembang Biak Nyamuk: Pastikan tidak ada tempat di sekitar rumah yang dapat mengumpulkan air dan menjadi tempat berkembang biak nyamuk. Ini termasuk mengosongkan wadah air yang tidak terpakai, seperti kaleng bekas, botol, dan ban bekas.
  • Tutup Wadah Air: Pastikan wadah air yang digunakan untuk menyimpan air, seperti tangki air, drum, atau bak mandi, ditutup rapat sehingga nyamuk tidak bisa masuk dan bertelur di dalamnya.
  • Cegah Gigitan Nyamuk: Anak-anak perlu menggunakan pakaian yang melindungi kulit, seperti baju lengan panjang dan celana panjang, terutama saat bermain di luar. Anda juga dapat menggunakan lotion atau semprotan anti-nyamuk yang aman untuk anak-anak di kulit mereka.
  • Pemasangan Kasa Anti-Nyamuk: Pasang kasa anti-nyamuk pada jendela dan pintu rumah untuk mencegah masuknya nyamuk.
  • Gunakan Repelen Nyamuk: Anda bisa menggunakan repelen nyamuk yang aman untuk anak-anak di kulit mereka, terutama jika mereka akan berada di area yang berisiko tinggi terkena gigitan nyamuk.
  • Bersihkan dan Pelihara Taman: Jaga kebersihan taman atau halaman rumah Anda dengan rajin. Potong rumput yang tinggi dan buang potongan-potongan tanaman yang tidak terpakai yang dapat menampung air.
  • Bersihkan Tempat-Tempat yang Sulit Dijangkau: Pastikan untuk membersihkan tempat-tempat yang sulit dijangkau di rumah, seperti atap, rongga atap, dan saluran pembuangan, karena tempat-tempat ini juga bisa menjadi tempat berkembang biak nyamuk.
  • Edukasi Anak-anak: Ajarkan anak-anak tentang pentingnya menjaga kebersihan dan menghindari gigitan nyamuk. Beri tahu mereka tentang risiko demam berdarah dan cara-cara untuk mencegahnya.

Demam berdarah adalah kondisi serius. Jangan mencoba mengobati sendiri tanpa konsultasi dengan dokter. Setiap gejala demam berdarah pada anak dapat berbeda, dan hanya dokter yang dapat memberikan rekomendasi penanganan yang sesuai berdasarkan kondisi spesifik anak.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top