Jenis gangguan disosiatif ada 3 yaitu gangguan identitas disosiatif, amnesia disosiatif dan gangguan depersonalisasi. Ketiga memiliki masalah yang berbeda namun intinya sama gangguan disosiatif akan menyebabkan pemutusan antara pikiran, ingatan dan tindakan. Sehingga terpisah akan kesadarannya. Akan lebih sulit untuk berkomunikasi dengan penderita
Kondisi gangguan disosiatif ini harus segera dilakukan penanganan misalnya dengan psikoterapi, obat-obatan dan perawatan dirumah agar cepat bisa menjalani hidup yang normal kembali. Ketahui jenis-jenis gangguan disosiatif lebih jelas di artikel ini.
Pengertian Gangguan Disosiatif
Gangguan disosiatif adalah gangguan mental yang menyebabkan pemutusan antara pikiran, ingatan dan tindakan. Seseorang yang mengalaminya berusaha melarikan diri dari kenyataan secara tidak sehat. Kondisi ini juga akan merasakan perasaan tidak nyata dan kehilangan hubungan dengan tempat waktu dan identitas.
Jenis-jenis Gangguan Disosiatif
1. Gangguan identitas disosiatif
Jenis gangguan identitas disosiatif bisa disebut juga gangguan kepribadian ganda. Sehingga penderita akan mengalami pemindahan identitas satu ke identitas lain yang berbeda. Jadi, akan ada dua atau lebih identitas di dalam dirinya, merasa dirasuki oleh identitas lain.
Setiap identitas memiliki karakter dan namanya sendiri yang berbeda-beda. Bisa dilihat juga dari suara yang berbeda dalam karakter masing-masing. Selain itu tingkah laku, gaya pakaian dan kebutuhan tertentu seperti kacamata.
Gangguan identitas disosiatif akan berulang kali mengontrol perilaku dan akan membuat penderita kehilangan ingatan diantara kepribadian tersebut. Kepribadian yang asli mungkin akan mengalami amnesia untuk kepribadian berikutnya.
2. Amnesia Disosiatif
Amnesia disosiatif adalah hilangnya fungsi memori atau ingatan pada seseorang. Penderita tidak bisa mengingat tentang identitas dirinya sendiri, peristiwa dan orang-orang sekitarnya. Terutama di masa trauma yang sedang terjadi.
Gangguan kepribadian ini akan kambuh secara spesifik dalam peristiwa tertentu. Bisa terjadi dalam beberapa menit, jam dan dalam kasus yang parah namun jarang bisa berbulan-bulan dan bertahun-tahun.
Kehilangan ingatan ini dapat terjadi karena penyebab organis seperti kerusakan otak, efek alkohol dan obat-obatan. Untuk mengingat kembali penderita dapat terjadi secara bertahap. Biasanya akan lupa pada peristiwa dan periode kehidupan yang traumatis dan membangkitkan emosi negatif yang kuat seperti rasa bersalah dan ketakutan.
3. Gangguan Depersonalisasi
Gangguan Depersonalisasi adalah gangguan mental yang menyebabkan penderitanya melihat dan menganggap peristiwa yang terjadi di sekitarnya sebagai sesuatu yang tidak nyata. Hal ini terjadi karena adanya perubahan persepsi yang dialami secara terus menerus dan menetap dalam dirinya. Sementara waktu akan memiliki keyakinan bahwa dirinya individu yang tidak nyata.
Ciri penderita gangguan depersonalisasi akan mempunyai pikiran bahwa dirinya robot dan merasa jika sedang bermimpi dan terpisah dari tubuh aslinya. Ia juga akan merasa asing pada tubuhnya, misalnya menjadi lebih besar atau kecil dan merasa bahwa sebagian tubuh tidak nyata.
Kesimpulan
Jenis gangguan disosiatif ada 3 diantaranya adalah gangguan identitas disosiatif yaitu gangguan kepribadian ganda yang membuat seseorang mempunyai identitas yang berubah-ubah dan lebih dari satu. Seringkali dirasuki oleh identitas lain yang memiliki karakter dan penampilan fisik yang berbeda.
Kedua ada amnesia disosiatif yaitu yang berhubungan dengan kehilangan ingatan akan identitas dirinya sendiri, peristiwa dan orang-orang sekitarnya. Ketiga ada gangguan depersonalisasi yaitu gangguan mental yang menyebabkan penderita terputus dari tubuhnya sendiri, merasa asing dan kehidupan yang dijalani tidak nyata. Ketiga jenis tersebut harus segera ditangani dengan berkonsultasi dengan psikiater dan psikolog agar mendapatkan pengobatan yang tepat.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka