Jenis Gangguan Psikotik dan Metode Pengobatannya - Ashefa Griya Pusaka

Jenis Gangguan Psikotik dan Metode Pengobatannya

Jenis Gangguan Psikotik
Share on:

Gangguan psikotik merupakan kategori penyakit dengan pengaruh ke pikiran penderita. Ditemukan beberapa jenis gangguan psikotik yang antara lain gangguan kecemasan, fobia, depresi, gangguan makan dan beberapa lainnya. Setiap jeni gangguan psikotik tentu harus ditangani dengan baik agar tak makin parah.

Gangguan mental adalah kondisi patologis jiwa yang memengaruhi pemikiran, perasaan, suasana hati, dan perilaku. Gejalanya bisa muncul hanya jangka pendek (akut) atau jangka panjang (kronis). Gangguan mental itu mempengaruhi kemampuan untuk berkomunikasi dengan masyarakat, berfungsi dalam lingkungan sosial, pekerjaan atau keluarga.

Ada banyak jenis gangguan mental. Menurut tingkat keparahannya, dibagi menjadi dua kelas yaitu neurotik (neurosis) dan psikotik (psikosis). Gangguan mental pada tingkat neurotik, penderita masih mampu mengendalikan keadaannya, dan mengambil tindakan untuk menyelesaikan masalah. Sementara pada tingkat psikotik, penderita seringkali tidak menyadari bahwa ada masalah yang serius, sehingga tidak menganggap perlu untuk mendapatkan perawatan.

Jenis Gangguan Psikotik

1. Skizofrenia

Seseorang dengan skizofrenia bisa mengalami perubahan perilaku maupun gejala yang lain, diantaranya delusi dan halusinasi. Gejala itu bisa berlangsung melebihi 6 bulan. Gangguan ini umumnya akan mempengaruhi penderita di tempat kerja atau sekolah, sekaligus juga interaksi dengan orang lain.

2. Gangguan Skizoafektif

Seseorang yang mempunyai gangguan ini menunjukkan gejala skizofrenia sekaligus gangguan suasana hati, misalnya depresi atau gangguan bipolar.

3. Gangguan Skizofreniform

Seseorang yang mempunyai gangguan ini menunjukkan gejala skizofrenia, namun terjadi dalam waktu lebih pendek, dari 1–6 bulan.

4. Gangguan Psikotik Singkat

Seseorang yang mempunyai gangguan mental ini bisa tiba-tiba merasakan periode pendek perilaku psikotik, dimana acapkali merupakan reaksi atas kejadian traumatis, misalnya kematian orang terdekat. Gangguan psikotik singkat acapkali bisa sembuh tak lebih dari satu bulan.

5. Gangguan Delusi

Tanda primer gangguan delusi, yaitu berkhayal dengan melibatkan kondisi kehidupan nyata dimana seakan-akan terjadi, namun faktanya tak ada. Umpamanya, merasa dibuntuti orang lain, menjadi sasaran seseorang, atau punya penyakit. Khayalan itu terjadi paling tidak dalam 1 bulan.

6. Gangguan Psikotik Bersama

Gangguan psikotik bersama dinamakan pula folie à deux. Timbul saat penderita berkhayal berkomunikasi dengan seseorang yang memiliki khayalan itu juga.

7. Gangguan Psikotik yang Diinduksi Zat

Gangguan psikotik yang satu ini dipicu karena konsumsi atau sakau obat-obatan, misalnya obat jenis halusinogen, kokain yang mengakibatkan halusinasi, delusi, dan bicara ngawur.

8. Gangguan Psikotik dipicu kondisi medis lain

Halusinasi, delusi, maupun gejala lain yang terjadi pada seseorang yang diakibatkan penyakit lain, sehingga memberi pengaruh pada kerja otak, misalnya cedera kepala atau menderita tumor otak.

9. Parafrenia

Keadaan Parafrenia ini menimbulkan gejala serupa dengan skizofrenia, namun umumnya muncul pada lanjut usia.

Menurut statistik yang ada, hampir setiap seperlima (19%) orang dewasa menderita beberapa bentuk gangguan mental; satu dari 24 orang dewasa (4,1%) menderita psikosis; dan satu dari dua belas orang dewasa (8,5%) memiliki gangguan penggunaan zat berbahaya.

Banyak orang dengan penyakit mental tidak mau membicarakan masalahnya. Itu seharusnya tidak membuat malu. Penyakit ini sama dengan penyakit jantung atau diabetes. Gangguan mental dapat diobati. Para ahli pun terus memperluas pemahaman mereka tentang cara kerja otak manusia.

Berbagai terapi tersedia untuk membantu orang berhasil mengatasi penyakit mental. Gangguan mental dapat mempengaruhi siapa saja, tanpa memandang usia, jenis kelamin, geografi, pendapatan, status sosial, ras dan etnis, agama dan spiritualitas, atau orientasi seksual.

Meskipun penyakit mental dapat terjadi pada usia berapa pun, tiga perempat dari semua gangguan dimulai sebelum usia 24 tahun. Gangguan kejiwaan memiliki banyak bentuk. Beberapa di antaranya ringan, mengganggu kehidupan sehari-hari hingga batas tertentu, seperti fobia tertentu (ketakutan yang tidak normal). Kondisi lain sangat parah sehingga orang tersebut perlu dirawat di rumah sakit.

Gejala-Gejala Gangguan Psikosis

Walaupun ada beberapa jenis, namun kebanyakan gangguan psikotik punya gejala utama yakni halusinasi, delusi, dan pola pemikiran tak teratur:

  1. Halusinasi : penderita merasa melihat, mendengar, atau merasakan sesuatu yang sebenarnya tak ada. Umpamanya, penderita menyaksikan sesuatu, mendengar suara, mencium bau yang sesungguhnya tak ada. Bisa juga seakan mengalami sensasi pada kulit kendati tak ada yang menyentuhnya.
  2. Delusi, merupakan keyakinan keliru yang tak akan berubah walaupun itu telah terbukti tak benar. Umpamanya, orang yang percaya jika makanan di depannya beracun. Ia terus merasa yakin jika itu beracun, sekalipun orang lain memperlihatkan kepadanya jika makanan itu baik-baik saja. Kenyataan tersebut karena penderita punya khayalan.

Beberapa gejala lain yang boleh jadi juga diperlihatkan oleh penderita gangguan psikotik, diantaranya:

  1. Bicara ngelantur.
  2. Pikiran membingungkan.
  3. Bertingkah laku ganjil, boleh jadi hingga membahayakan.
  4. Gerakan lebih lambat atau tak wajar.
  5. Hilangnya keinginan menjaga kebersihan pribadi.
  6. Kehilangan minat untuk berkegiatan keseharian.
  7. Bermasalah di sekolah atau di kantor, termasuk interaksi dengan orang lain.
  8. Perubahan mood atau gelagat suasana hati yang lain, semisal depresi atau mania.

Pengobatan Gangguan Psikosis

Tidak selalu jelas kapan suasana hati atau masalah pemikiran menjadi cukup parah untuk menyebabkan masalah kesehatan mental. Terkadang, suasana hati yang tertekan adalah hal yang wajar, seperti saat seseorang mengalami kehilangan orang yang dicintai. 

Keluarga atau teman mungkin memperhatikan perubahan atau masalah yang tidak dilihat orang tersebut pada diri mereka sendiri. Beberapa gangguan mental berhubungan dengan atau meniru penyakit fisik. Misalnya, gejala depresi sering dikaitkan dengan penyakit tiroid. Oleh karena itu, diagnosis gangguan kejiwaan biasanya mencakup evaluasi lengkap, termasuk pemeriksaan fisik. Seringkali, tes darah dan tes neurologis diperlukan.

Stigmatisasi penyakit mental mencegah banyak orang mencari pengobatan yang mereka butuhkan. Masalah kesehatan mental memengaruhi kemampuan kognitif, emosional, sosial seseorang, tetapi mungkin tidak memenuhi kriteria penyakit mental. Terkadang gangguan terjadi sebagai akibat dari stresor kehidupan. Namun, jika masalah terus berlanjut atau semakin parah, dapat berkembang menjadi penyakit mental dan penderita memerlukan perawatan yang tepat.

Saat ini terapi gangguan jiwa termasuk gangguan psikosis dilakukan dalam beberapa arah dan memiliki pendekatan yang lebih lembut meliputi :

  1. farmakoterapi;
  2. psikoterapi;
  3. rehabilitasi sosial.

Terapi obat adalah metode utama dan paling efektif untuk mengobati gangguan mental. Dan itu adalah metode terapi prioritas selama eksaserbasi penyakit mental. Keberhasilannya didasarkan pada pemilihan zat psikofarmakologis yang tepat, metode pemberiannya, serta perubahan terapi tergantung pada manifestasi penyakitnya. 

Metode paling efektif untuk memperbaiki kondisi mental penderita gangguan psikotik adalah psikoterapi. Ada beberapa jenisnya: individu; kelompok; dan keluarga. Dokter ahli yang akan menentukan jenis terapi mana yang pas dengan kondisi penderita.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top