Penderita asam lambung atau GERD perlu menghindari makanan termasuk jenis sayuran yang hanya akan memperburuk gejala yang membuat tak nyaman. Berikut jenis sayuran yang pantang dikonsumsi penderita asam lambung.
Mengenal GERD, Penyebab dan Gejalanya
GERD adalah singkatan dari “Gastroesophageal Reflux Disease” atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai Penyakit Refluks Gastroesofageal. Ini adalah kondisi medis di mana isi lambung mengalir kembali ke kerongkongan (esofagus) secara teratur dan menyebabkan gejala yang tidak nyaman.
Lambung memiliki asam lambung yang kuat untuk mencerna makanan, dan biasanya dilindungi oleh katup antara lambung dan esofagus yang mencegah asam kembali naik. Namun, pada orang dengan GERD, katup ini mungkin tidak bekerja dengan baik atau terbuka terlalu sering, memungkinkan asam lambung dan isinya naik ke esofagus.
Itu dapat menyebabkan gejala seperti sensasi terbakar di dada (yang sering disebut sebagai heartburn), rasa asam di mulut, nyeri dada, kesulitan menelan, dan kadang-kadang batuk atau suara serak akibat iritasi pada saluran pernapasan.
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena GERD termasuk makan berlebihan, obesitas, merokok, konsumsi alkohol, hamil, serta beberapa kondisi medis seperti hernia hiatus (yaitu bagian lambung yang mendorong ke atas melalui otot diaphragma), kehamilan, atau mengonsumsi makanan pedas dan berlemak dalam jumlah besar.
Makanan pedas mengandung senyawa kimia seperti kapsaisin yang dapat merangsang produksi asam lambung. Asam lambung yang berlebihan dapat memicu refluks asam ke esofagus dan menyebabkan gejala GERD.
Makanan pedas pun dapat merelaksasi katup antara lambung dan esofagus (sphincter esofagus bagian bawah). Ini dapat mengakibatkan katup tersebut menjadi kurang efektif dalam mencegah refluks asam dari lambung ke esofagus.
Jenis Sayuran yang Pantang Dikonsumsi Penderita Asam Lambung
Penderita GERD tak bisa makan asal saja. Mereka harus memperhatikan jenis makanan yang aman artinya tak akan memicu gejala asam lambung naik ke kerongkongan. Itu termasuk juga beberapa jenis sayuran. Ada beberapa jenis sayuran yang umumnya dianggap aman, namun ada juga yang lebih baik dihindari oleh penderita asam lambung.
Sayuran yang Umumnya Aman bagi Penderita Asam Lambung :
- Brokoli: Sayuran ini cenderung tidak memicu refluks asam dan dapat menyediakan serat dan nutrisi penting.
- Kubis Hijau: Kubis hijau biasanya baik untuk pencernaan dan seringkali dapat ditoleransi oleh penderita GERD.
- Kentang: Kentang rebus atau panggang tanpa lemak tambahan biasanya aman untuk dikonsumsi.
- Wortel: Wortel segar atau matang seringkali tidak menyebabkan masalah pada penderita asam lambung.
Sayuran yang Sebaiknya Dihindari atau Dikonsumsi Hati-hati oleh Penderita GERD:
- Tomat: Tomat bisa memicu refluks asam, terutama dalam bentuk tomat mentah atau produk tomat seperti saus tomat.
- Bawang Putih dan Bawang Merah: Sayuran ini bisa menyebabkan peningkatan produksi asam lambung dan memicu gejala GERD.
- Cabai atau Paprika: Paprika pedas dapat mengiritasi lambung dan esofagus, sehingga sebaiknya dihindari.
- Bayam: Bayam mengandung asam oksalat yang bisa memicu gejala refluks asam pada sebagian orang.
- Ketimun: Meskipun ketimun memiliki kandungan air yang tinggi, beberapa orang dengan GERD melaporkan bahwa mereka mengalami masalah setelah mengonsumsi ketimun.
Toleransi terhadap makanan termasuk sayuran memang dapat bervariasi dari individu ke individu. Jika Anda menderita GERD, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan rekomendasi yang sesuai dengan kondisi Anda.
Pengobatan Penyakit Asam Lambung
Pengobatan GERD sering melibatkan perubahan gaya hidup, seperti menghindari makanan yang memicu gejala, mengurangi berat badan jika diperlukan, menghindari makan sebelum tidur, dan mengangkat kepala tempat tidur untuk mencegah asam naik ke esofagus saat tidur.
Dokter juga dapat meresepkan obat antasida, penghambat reseptor H2, atau inhibitor pompa proton untuk mengurangi produksi asam lambung dan mengendalikan gejala. Antasida, Obat-obatan ini membantu menetralkan asam lambung dan memberikan pereda sementara dari gejala. Contoh antasida termasuk aluminium hidroksida dan magnesium hidroksida.
Penghambat Reseptor H2, Obat-obatan ini mengurangi produksi asam lambung dengan menghambat aksi histamin, yaitu zat yang merangsang produksi asam. Contoh penghambat reseptor H2 adalah ranitidin dan famotidin.
Inhibitor Pompa Proton (PPI), Obat-obatan ini menghambat produksi asam lambung secara lebih efektif dibandingkan penghambat reseptor H2. Contoh PPI termasuk omeprazol, lansoprazol, dan esomeprazol. Sementara Prokinetik, Obat-obatan ini membantu mempercepat gerakan makanan dari lambung ke usus, mengurangi risiko refluks. Metoklopramid adalah contoh prokinetik.
Jika gejala GERD tidak merespons pengobatan konservatif atau menjadi sangat parah, dokter dapat mempertimbangkan tindakan bedah. Salah satu tindakan yang umum dilakukan adalah fundoplikasi, di mana bagian atas lambung dibalikkan dan dijahit di sekitar bagian bawah esofagus untuk menguatkan katup antara keduanya.
Tips Penting Agar Asam Lambung Tak Kumat
Berikut adalah beberapa tips penting yang dapat membantu mencegah atau mengurangi gejala asam lambung atau GERD:
- Makan dengan Porsi Kecil dan Sering: Cobalah untuk makan dalam porsi kecil lebih sering daripada makan besar dalam satu waktu. Ini membantu mencegah penumpukan asam lambung yang berlebihan.
- Hindari Makanan Pemicu: Hindari makanan yang dapat memicu gejala GERD, seperti makanan pedas, berlemak tinggi, cokelat, minuman berkafein, minuman berkarbonasi, dan beberapa jenis sayuran sebagaimana dijelaskan diatas asam seperti tomat.
- Jaga Berat Badan Sehat: Jika Anda kelebihan berat badan atau obesitas, usahakan untuk menurunkan berat badan. Berat badan berlebihan dapat meningkatkan tekanan pada perut dan memicu refluks asam.
- Hindari Makan Sebelum Tidur: Usahakan untuk tidak makan atau minum setidaknya 2-3 jam sebelum tidur. Ini memberi waktu lambung untuk mengosongkan isinya sebelum berbaring.
- Tidur dengan Kepala Lebih Tinggi: Jika mungkin, tinggikan kepala tempat tidur Anda dengan bantuan bantal atau mengangkat sisi kepala tempat tidur. Ini membantu mencegah asam lambung naik ke esofagus selama tidur.
- Hindari Mengenakan Pakaian Ketat: Pakaian yang ketat di sekitar perut dapat menekan perut dan memicu refluks asam.
- Hindari Merokok dan Konsumsi Alkohol: Merokok dan alkohol dapat merelaksasi katup antara lambung dan esofagus, meningkatkan risiko refluks asam.
- Kurangi Stres: Stres dapat mempengaruhi produksi asam lambung. Cobalah teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam untuk mengurangi stres.
- Makan dengan Posisi yang Benar: Duduk tegak saat makan dan coba hindari membungkuk atau membungkukkan tubuh setelah makan.
- Konsultasi dengan Dokter: Jika Anda memiliki gejala GERD yang sering atau berat, segera konsultasikan dengan dokter. Mereka dapat memberikan saran lebih lanjut dan mungkin meresepkan obat atau tindakan lain yang sesuai.
Dengan pengelolaan yang tepat, gejala asam lambung dapat dikontrol dengan baik dan kualitas hidup dapat ditingkatkan. Namun, “sembuh total” dari GERD mungkin sulit dicapai karena faktor-faktor seperti predisposisi genetik dan faktor gaya hidup dapat memengaruhi perkembangan dan keparahan kondisi tersebut.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka