Hingga saat ini, minuman keras masih banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Padahal Minuman keras termasuk kedalam jenis NAPZA yang penggunannya bisa memberikan risiko berbahaya bagi hidup manusia. Apa lagi jika digunakan secara berlebihan.
Minuman Keras Mengandung Alkohol
Minuman keras adalah bagian dari kehidupan masyarakat sejak dari dulu. Minuman keras adalah minuman yang mengandung alkohol dengan bermacam persentase. Minuman keras biasanya memiliki kandungan alkohol antara 17 dan 40 persen. Pada dasarnya, minuman keras adalah minuman berbasis buah, tetapi ada varietas lain dengan menambahkan kakao, coklat, telur, dll.
Minuman keras mengandung alkohol, beberapa jenis miras ini memiliki kadar yang berbeda-beda. Misalnya golongan A memiliki kandungan 1-5%, golongan B 5-20%, golongan C memiliki kandungan alkohol sekitar 20-45%.
Konon para biarawan dari abad pertengahan yaitu abad ke-12 – 13 sudah menggunakan minuman keras. Memang benar bahwa semua jenis minuman keras dibuat di biara-biara, lebih banyak digunakan sebagai obat. Orang Asyur, Babilonia, Mesir, dan India kuno mengerti tentang proses penyulingan dan menggunakannya untuk membuat parfum dan alkohol. Dari alkohol untuk dibuat minuman keras maka tinggal satu langkah lagi yaitu dengan mencampurnya dengan sirup buah, buah-buahan yang tentunya sudah dikenal dan dikonsumsi sejak zaman dahulu.
Cara Membuat Minuman Keras
Pada dasarnya ada dua cara utama untuk membuat minuman keras. Penyulingan langsung adalah pilihan pertama yang melibatkan ekstraksi alkohol langsung dari campuran buah-buahan yang difermentasi. Mungkin juga ditambahkan sirup buah sesudahnya, dari buah yang sama tentu saja. Ada banyak jenis minuman keras yang disiapkan dengan cara ini yang biasanya adalah minuman keras dengan kadar alkohol kuat.
Metode kedua melibatkan pencampuran alkohol pekat dengan sirup buah atau yang lainnya (coklat, telur). Agar alkohol tidak memberikan rasa yang berbeda pada sirup buah maka rasanya harus netral, yaitu tidak memiliki rasa atau aroma yang kuat. Vodka adalah di antara minuman keras yang dibuat dengan metode ini. Vodka pun paling sering digunakan dalam pembuatan koktail. Brendi juga dapat digunakan, tetapi dengan sangat hati-hati, misalnya brendi ceri untuk membuat minuman keras ceri atau brendi aprikot untuk minuman keras aprikot, dll.
Berbagai minuman, seperti wiski, juga dibuat melalui proses tersebut. Ini adalah metode yang digunakan untuk menyiapkan minuman keras buatan sendiri, karena setiap orang dapat mencoba resep minuman keras mereka sendiri. Dengan sedikit pengetahuan tentang matematika sekolah menengah dan kimia dasar, Anda dapat menghitung konsentrasi alkohol yang diinginkan. Misalnya, dengan satu liter vodka 40 persen dan satu liter sirup buah (kadar alkohol nol), Anda akan mendapatkan dua liter minuman keras 20 persen.
Seperti telah disebutkan bahwa minuman keras memiliki kadar alkohol antara 17 dan 40 persen. Berikut adalah klasifikasi dari minuman keras dalam hal kadar alkohol yang dikandungnya. Minuman keras yang memiliki antara 17 dan 25 persen adalah minuman keras yang ringan atau minuman pencuci mulut. Sementara minuman keras yang memiliki antara 25 dan 40 persen disebut minuman keras pada umumnya.
Bahaya Minuman Keras
Saat ini, minuman keras diproduksi di seluruh dunia dan sering disajikan polos atau dengan es, dengan kopi, dalam koktail atau digunakan dalam memasak. Di beberapa negara atau daerah, segelas kecil minuman keras diminum sebelum makan, dan di daerah lain hanya dikonsumsi setelah makan. Ini konon katanya untuk membantu proses pencernaan. Beberapa minuman keras diminum pada suhu kamar, sementara yang lain diminum hanya ketika dingin atau dengan es batu. Koktail juga dapat dibuat dari minuman keras, menurut berbagai resep yang ada.
Konsumsi alkohol dalam jumlah besar dalam waktu lama dan konsumsi yang berlebihan untuk waktu yang singkat memiliki banyak efek berbahaya bagi kesehatan. Alkohol bersifat racun bagi sel-sel tubuh, terutama bila batas konsumsi yang dianjurkan terlampaui. Minuman keras adalah penyebab paling umum dari penyakit hati kronis. Penyakit hati yang disebabkan oleh penyalahgunaan alkohol termasuk perlemakan hati, hepatitis dan sirosis. Sirosis, yang merupakan bentuk penyakit hati yang ireversibel, terjadi pada hampir 30% konsumen alkohol yang berlebihan.
Tentu masih banyak efek mengerikan lain dari konsumsi minuman keras, misalnya kerusakan otak. Bentuk khusus kerusakan otak yang berkembang akibat konsumsi alkohol adalah sindrom Korsakoff, yang ditandai dengan masalah memori dan belajar yang terus-menerus, yang disebabkan oleh kekurangan vitamin B1.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka