Kecanduan Belanja dan Bagaimana Cara Mengatasinya? - Ashefa Griya Pusaka

Kecanduan Belanja dan Bagaimana Cara Mengatasinya?

Kecanduan Belanja dan Bagaimana Cara Mengatasinya
Share on:

Kecanduan Belanja dan Bagaimana Cara Mengatasinya?Berbelanja berlebihan tidaklah baik dan bisa merugikan diri sendiri dan orang lain.

Kecanduan berbelanja merupakan gangguan belanja yang dialami seseorang tidak bisa mengontrol hasrat untuk membeli barang secara berlebihan  bisa berakibat negatif dari segi keluarga dan keuangan.

Berbelanja merupakan kegiatan yang sangat mengasyikkan. Pastinya semua orang sangat senang berbelanja, karena salah satu cara untuk refreshing. Namun, jangan sampai membeli barang yang tidak dibutuhkan. Jika sudah berlebih belanja barang yang tidak dibutuhkan maka sudah termasuk tanda ketagihan belanja. Lalu apa saja karakter orang yang rentan terhadap kecanduan berbelanja berlebihan? Simak yuk penjelasannya.

Kecanduan Belanja Sepadan Dengan Narkoba

Kecanduan belanja jika dibiarkan sama berbahayanya seperti penyalahgunaan narkoba dan alkohol.

Kecanduan Belanja Sepadan Dengan Narkoba
Kecanduan Belanja dan Bagaimana Cara Mengatasinya

Kecanduan yang dianggap ringan jika dibiarkan akan menjadi besar, apa lagi jika tidak segera ditangani. Efeknya akan menimbulkan hancurnya ekonomi dalam keluarga dan menghancurkan masa depan.

Ini sama halnya seperti penyalahgunaan narkoba, alkohol atau jenis kecanduaan lainnya. Hal yang semulanya kecil, semakin lama akan bertambah dosisnya dan lama-kelamaan tidak akan merasa puas. Segera konsultasikan masalah Anda ke pusat rehabilitasi narkoba Ashefa Griya Pusaka.

Apa itu Kecanduan Belanja?

Kecanduan belanja yaitu gangguan belanja yang dialami seseorang karena, tidak bisa mengontrol hasrat untuk membeli barang secara berlebihan. Belanja yang berlebihan bisa berakibat negatif seperti di ruang lingkup keluarga dan keuangan.

Kecanduan belanja disebut juga sebagai gangguan pembelian komplusif. Seseorang yang mengalami ketagihan dalam berbelanja bisa merasakan dampak buruk bagi dirinya, keluarga, pekerjaan hingga kehidupan sosial. Belanja membuat seseorang sulit menahan keinginan untuk belanja. 

Menurut penelitian yang di temukan oleh psikiater asal Jerman, Emil Kraepelin Tahun 1915, jika kecanduan belanja merupakan bentuk impuls reaktif dan masuk dalam kategori kleptimania dan pyromania. Oleh sebab itu, penting sekali memperoleh penanganan dari ahli medis. 

Karakter Orang yang Kecanduan Belanja

Akses untuk belanja sekarang lebih mudah karena adanya toko online, dan marketplace sehingga rasa kecanduan untuk berbelanja sulit dibendung. Nah berikut ini penjelasan yang di kutip dari m.cairin mengenai karakter yang rentan mengalami kecanduan belanja .

1. Interaksi Sosial

Seseorang yang senang sekali belanja online biasanya mengindari dari interaksi sosial. Jadi terjadi tumpang tindih antara Pathological Buying dan kecemasan (Anxiety). Seseorang yang mengalami kecemasan sosial dan tidak suka dengan keramaian maka akan cinderung memilih belanja online sebagai solusinya.

Tetapi, seseorang yang mengalami Pathological Buying, belanja online merupakan cara terbaik untuknya dalam menutupi atau menyembunyikan rasa malu, menyesal karena kebiasa berbelanja berlebihan. Belanja online bisa memperburuk keadaan patalogisnya, karena sulit mengontrol diri.

2.Sulit merasa puas

Selanjutnya karakter seseorang yang lebih suka menikmati ketersediaan stok belanja online. Pastinya berbeda dengan belanja di toko yang membuat seseorang merasa kurang puas dibandingkan dengan belanja online. Karena belanja online lebih lengkap dan bisa menemukan barang sesuai dengan keinginannya.

Jadi tidak heran, jika seseorang merasa puas dan terpenuhi saat belanja online. Bisa berbelanja sepuasnya di toko online yang tak pernah tutup.

3. Serba ingin instan

Seseorang yang ingin memperoleh kepuasan secara instan salah satu yang rentan terkena kecanduan belanja. Saat ini kebanyakan orang menginginkan dan mengharapkan kepuasan secara instan. Nah, kepuasan secara instan ini di dapatkan lewat belanja online. Karena bisa memperoleh kemudahan dalam berbelanja, tidak ribet, cepat dan jaminan.

Bagaimana Tandanya?

Kecanduan Belanja dan Bagaimana Cara Mengatasinya?

Kebanyakan orang tidak menyadari jika dirinya telah mengalami kecanduan belanja. Supaya kamu tahu, apakah termasuk dalam ketagihan belanja atau tidak yuk simak berikut ini:

  • Berbelanja hanya untuk menghilangkan stress
  • Terobsesi terus berbelanja setiap hari
  • Selalu menghabiskan untuk melihat barang-barang
  • Merasa senang ketika sudah membeli sesuatu
  • Menghabiskan uang melampaui batas kemampuan finansial
  • Membeli barang-barang yang tidak berguna
  • Merasa bersalah setelah membeli banyak barang, walaupun terus berbelanja 
  • Mengalami kesulitan di masa mendatang karena boros
  • Lebih suka belanja sendiri daripada dengan orang lain.

Akibat Belanja Berlebihan

Kecanduan belanja bisa menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan. Karena, bisa merangsang hormon endorfin dan dopamin yang ada di otak. Sama halnya dengan efek yang ditimbulkan pada obat terlarang dan alkohol. Selain kesehatan, kecanduan belanja juga mempengaruhi faktor keuangan, emosional dan sosial.

Bagaimana Cara Mengatasinya?

Untuk mengatasi kecanduan belanja tergantung pada tingkat keparahan dan sumber masalahnya. Berik ini cara mengatasi untuk meredakan keinginan untuk belanja:

  • Mintalah bantuan pada orang terdekat untuk mengambil alih kendali dalam pengeluaran kamu
  • Menjalani terapi psikologis supaya bisa mengontrol berbelanja dan mengenali pemicu belanja berlebihan
  • Belajarlah untu mengatur keuangan dan budayakan belanja yang sehat.

Perlu kamu ingat, jangan biarkan kebiasaan belanja menjadi hal buruk bagi hidup Anda. Apabila kamu sudah merasakan gejala kecanduan belanja, berkonsultasilah ke psikolog atau psikiater supaya memeroleh penanganan yang tepat.

Belanja berlebihan yaitu keadaan jangka panjang yang bisa berpengaruh pada kualitas hidup seseorang. Belum ada obat yang bisa mengatasi permasalahan ini. Namun, kecanduan belanja bisa dikendalikan dengan cara Cognitive Behavioral Therapy Treatment.

Program terapi perilaku kognitif merupakan pilihan yang terbaik untuk modifikasi perilaku. Terapi ini tidak memerlukan obat dan bersifat noninvasif. Jadi bisa memungkinkan penderita mampu mengendalikan diri untuk tidak berbelanja berlebihan dan pulih sedia kala.

Pahami Pathological Buying

Seseorang yang mengalami Pathological Buying secara online berbeda sekali dengan seseorang yang belanja secukupnya.  Seseorang yang mengalami gangguan ini, akan merasa sibuk dengan belanja, tidak terkontrol bahkan berdampak buruk pada pekerjaan dan keuangan. Belanja online tidak akan berdampak buruk jika belanja sewajarnya.

Nah, itu dia penjelasan mengenai karakter orang yang rentan terhadap kecanduan belanja. Jika kamu sudah merasakan tanda-tandanya seperti yang dijelaskan. Sebaiknya segera berobat ke psikolog supaya tidak menurunkan kualitas hidup.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top