Penggunaan Media Sosial yang Wajar Dalam Sehari - Ashefa Griya Pusaka

Penggunaan Media Sosial yang Wajar Dalam Sehari

Setiap hal yang dilakukan secara berlebihan biasanya akan menyebabkan ketergantungan. Sama halnya seperti menggunakan media sosial terus-menerus
Share on:

Setiap hal yang dilakukan secara berlebihan biasanya akan menyebabkan ketergantungan. Sama halnya seperti menggunakan media sosial terus-menerus, akibatnya bisa bikin kecanduan dan mendatangkan efek samping berbahaya bagi kesehatan fisik dan mental.

Media sosial merupakan media online yang berfungsi sebagai interaksi sosial. Media sosial juga memakai teknologi berbasis web dalam komunikasi menjadi dialog interaktif. Situs media sosial yang populer dikalangan masyarakat hingga saat ini yaitu Facebook, Instagram, Twitter, Tiktok  dan YouTube. 

Apa itu Media Sosial?

Mengenal pengertian dari media sosial, ini adalah sebuah media daring yang memiliki fungsi untuk mempermudah penggunanya dalam berkomunikasi, berpartisipasi, berbagi ataupun menciptakan konten tanpa dibatasi oleh waktu dan ruang. Mempermudah setiap kegiatan di jaman digital, namun memiliki efek negatif seperti merubah pola pikir dan gaya hidup seseorang.

Penggunaan

Semakin berkembangnya teknologi berdampak banyak perubahan di kehidupan manusia, misalnya pada kebiasaan dan perilaku masyarakat. Teknologi yang canggih memudahkan pekerjaan banyak orang, salah satunya perkembangan pada media sosial.

Media sosial tak hanya untuk komunikasi pribadi, tetapi banyak fungsi yang lainnya. Namun kehadirannya membuat pengaruh yang buruk. Seperti, banyak yang lebih suka asyik dunia nya sendiri dibandingkan untuk berinteraksi atau bersosialisasi di dunia nyata. Lalu bagaimana penggunaan media sosial yang wajar dalam sehari? Apakah benar media sosial malah membuat seseorang menjadi antisosial? Simak yuk penjelasannya!

Antisosial dari Sisi Psikologis?

Perbedaan yang harus dipahami mengenai antisosial secara ilmu kejiwaan dan antisosial percakapan sehari-hari. Antisosial dalam ilmu kejiwaan disebut Schizoid. Schizoid termasuk dalam gangguan kepribadian menghindar dan tidak suka berhubungan dengan orang lain dan tak menunjukkan emosi. Gangguan kepribadian ini, lebih suka menyendiri dan mencari pekerjaan yang memerlukan sedikit interaksi sosial. Baca juga bagaimana cara mengatasinya

Sementara itu antisosial yang sering terjadi pada percakapan sehari-hari itu berkaitan pada dampak dari media sosial. Jadi lebih aktif di dunia Maya dibandingkan dengan dunia nyata. Simak penjelasan mengenai dampak dari media sosial.

Kecanduan Media Sosial Bisa Membuat Seseorang Menjadi Antisosial?

Dikutip dari Kompasiana, penggunaan media sosial berlebihan ternyata mampu membuat seseorang menjadi antisosial. Sikap antisosial yaitu sikap seseorang yang kurang peduli dengan lingkungan dan orang disekitarnya. Sikap ini ditandai dengan tidak mau berbaur dan membatasi diri dari lingkungan sekitar. Kemudian lebih suka menyendiri dan tidak suka keramaian serta lebih tertutup. 

Setiap
Setiap hal yang dilakukan secara berlebihan biasanya akan menyebabkan ketergantungan. Sama halnya seperti menggunakan media sosial terus-menerus

Seseorang yang antisosial mempunyai cara tersendiri untuk menghibur dirinya sendiri. Seseorang yang antisosial sangat membutuhkan perhatian sosial. Lalu bagaimana media sosial mampu membuat seseorang bersikap antisosial

  • Penggunaan media sosial untuk hal yang kurang penting akan cinderung menjadikan seseorang bersifat individual dan tertutup pada lingkungan hidup. Penggunaan media sosial akan menimbulkan hilangnya perhatian pada perubahan lingkungan.
  • Kebanyakan orang menganggap media sosial itu bisa meningkatkan popularitas dan penghargaan diri. Mereka juga beranggapan jika ada orang yang menyukai status, mengomentari merupakan bentuk penghargaan pada dirinya. Jadi, membuat orang yang bermain media sosial lebih cepat mendapatkan perhatian dari orang lain dibandingkan di dunia nyata.
  • Pengguna media sosial mampu bertahan bermain hingga berjam-jam melihat akun dibandingkan berdiskusi dengan orang di dunia nyata.
  • Pengguna media sosial beranggapan jika orang yang ada di dunia maya lebih berpengaruh daripada pada orang yang ada di dunia nyata 
  • Tergila-gila dengan media sosial karena telah menjadi pusat perhatian, sehingga lupa untuk berkomunikasi dengan keluarga, sahabat dan tetangga membuat hubungan menjadi renggang. Orang yang antisosial akan sulit untuk menemukan kehangatan dan keakraban dalam suatu hubungan baik itu pada pasangan, teman dan keluarga.
  • Pengguna media sosial mempunyai “nilai sosial” yang tinggi pada dunia maya, namun antisosial pada dunia nyata. Saat seseorang membuka akun dan melihat postingan maka langsung menunjukkan kepedulian dibandingkan mendengar tetangga terkena musibah. 
  • Sikap semu yang terus ditunjukkan pada orang yang antisosial. Mereka yang peduli pada hal tidak terlalu penting untuk dipedulikan, padahal masih banyak di dunia nyata yang membutuhkan kepeduliannya.

Fakta Pengaruh Media Sosial Saat Ini

Seseorang yang sering menggunakan media sosial akan malas bersosialisasi. Kemudian seseorang yang menghabiskan banyak waktu di medsos, paling tidak dua kali mengecek medsos dalam sehari, kemungkinan merasa terisolasi secara sosial.

Tak hanya itu saja, penggunaan medsos saat ini semakin banyak disalahgunakan, misalnya seseorang yang menganggap bahwa medsos bisa menjadi pengalaman sosial yang nyata. Jadi, semakin banyak menghabiskan waktu di dunia maya, dan sedikit untuk berinteraksi dengan dunia nyata. 

Menurut Shannon Poppito, Psikolog di Baylor Medical University di Dallas mengatakan seseorang yang menghabiskan waktu lebih banyak di medsos, akan memilih memutuskan hubungan dari kehidupan nyata, sehingga merasa kurang terhubung dengan dirinya sendiri.

Kemudian, terus terlibat dalam kehidupan orang lain dengan media sosial setiap harinya. Tak jarang orang lebih membandingkan dirinya sendiri dengan orang lain yang ditampilkan pada dunia maya. Mereka yang sering menggunakan medsos menjadi tertekan karena tak bisa berinteraksi di dunia nyata.

Pengaruh Terhadap Perkembangan Psikologis dan Sosial

Menurut dr. Poppito mengatakan bahwa pengaruh media sosial yaitu mempengaruhi perkembangan psikologis dan sosial. Terutama saat seseorang mengenal media sosial sejak dini.

Di masa kanak-kanak sangat membutuhkan stimulasi dan sosialisasi di dunia nyata, misalnya bermain dengan orang lain. Selain itu, otak manusia sangat membutuhkan interaksi multi-sensorial sejak dini. Karena berguna mengembangkan sel saraf yang sehat di suatu hari.

Kemudian, peran orang tua untuk mengontrol penggunaan media sosial juga sangat penting. Sebaiknya untuk mengajarkan anak untuk membatasi pemakaian media sosial. Jangan lupa untuk terus terhubung dengan dunia nyata. Berusaha berinteraksi dengan orang lain dengan saling menyapa atau salam ketika bertemu.

Ambilah Pengaruh Positif dari Media Sosial

Biasanya pengaruh media sosial berhubungan dengan dampak yang negatif, tapi tidak semuanya berdampak seperti itu. Menggunakan media sosial juga banyak keuntungan dan manfaat supaya bisa terlibat dengan orang yang dicintai, berhubungan dengan teman yang lama dan menemukan kesamaan dengan orang di sekitar.

Namun, perlu di ingat! Segala sesuatu yang berlebihan maka akan berdampak buruk. Kamu harus membatasi dan menjaga keseimbangan antara kehidupan dunia nyata dan maya. Jika keduanya seimbang maka kesehatan mental maupun fisik akan berdampak positif. 

Demikianlah ulasan mengenai penggunaan media sosial yang wajar dalam sehari. Apabila kamu merasa sulit untuk pulih dari kecanduan media sosial, lebih baik untuk berkonsultasi dengan psikiater. Untuk mendapatkan solusi yang tepat dalam membatasi penggunaan media sosial. Jika Anda merasa sudah kecanduan menggunakan media sosial berkonsultasi lah di pusat rehabilitasi Ashefa Griya Pusaka yang mempunyai tenaga medis dan dokter yang profesional.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top