Kecanduan merokok merupakan kondisi dimana seseorang mengalami ketergantungan dengan kegiatan tersebut terutama pada zat nikotin di dalamnya. Penderita akan sulit lepas dari rasa candu tersebut meskipun mereka sadar jika hal ini bisa meninbulkan efek berbahaya bagi kesehatan.
Penyebab Kecanduan Merokok
Kecanduan merokok disebabkan karena mengonsumsi produk hasil tembakau dalam jangka waktu lama. Individu yang jarang melakukannya pun juga bisa mengalami ketergantungan karena sifat nekton memang adiktif. Hal ini merupakan salah satu alasan mengapa para perokok sulit berhenti.
Setiap kali seseorang merokok, setidaknya nikotin akan langsung terserap oleh darah untuk mengalir ke otak. Umumnya seorang perokok bisa menyerap 1 hingga 1,5 mg zat tersebut dari satu batang saja. Setelah berhasil meningkatkan pelepasan dopamin, senyawa ini mampu memperbaiki suasana hati.
Siapapun yang merokok memang berpotensi untuk mengalami kecanduan. Namun ada beberapa faktor sebenarnya bisa menjadi pemicu parah atau tidaknya dari ketergantungan tersebut. Jadi tidak semua perokok berat langsung merasakannya mungkin saja juga terjadi bagi perokok pasif.
Faktor-Faktor Kecanduan Merokok
Telah disebutkan sebelumnya bahwa ada beberapa faktor-faktor yang menyebabkan seseorang mengalami kecanduan merokok. Pertama yakni usia dimana semakin muda seorang perokok maka kian besar kemungkinannya jika kebiasaan ini diteruskan hingga dewasa dan sulit ditinggalkan.
Selain itu juga dipengaruhi oleh faktor genetik karena mempu mempengaruhi reseptor otak saat merespon nikotin dalam jumlah tinggi. Banyak penelitian menyebut bahwa terdapat hubungan antara kebiasaan merokok dengan gangguan mental seperti depresi dan skizofrenia ketika dialami seseorang.
Faktor lingkungan pun juga berpengaruh sangat tinggi. Misalnya jika seorang anak tinggal dimana di sekitarnya sudah terbiasa dengan perokok, tentu mereka juga memiliki kecenderungan mengikuti kebiasaan tersebut. Terakhir yakni dipengaruhi oleh penggunaan NAPZA seperti kecanduan alkohol.
Gejala Kecanduan Merokok
Ada beberapa gejala yang dapat Anda periksa kembali bahwa seseorang memang sudah mengalami kecanduan merokok. Pertama yakni tidak sanggup menghentikan kebiasaan tersebut meskipun sering mencobanya. Dalam hal ini diperlukan penanganan khusus jika ingin benar-benar berhenti.
Mereka juga tidak segan untuk merokok meskipun sedang mengidap penyakit lainnya. Lebih parahnya lagi jika gangguan kesehatan tersebut berhubungan dengan saluran pernafasan seperti paru-paru dan jantung. Walaipun mereka tahu jika kebiasaan tersebut justru memperparah kondisi tubuhnya.
Perokok berat yang sudah mengalami ketergantungan pun juga sering menghindari lingkungan bebas rokok. Mereka tidak segan untuk berhenti berkumpul bersama orang-orang tertentu dimana akan membuat penderita tak bisa merokok dengan nyaman.
Cara Mengobati Kecanduan Merokok
Pengobatan bagi penderita kecanduan merokok bisa dilakukan dengan atau tanpa obat. Memiliki niat dan keinginan yang kuat menjadi kunci penting dari keberhasilan mengatasi ketergantungan ini. Pertama adalah benar-benar berhenti seketika tanpa menguranginya secara bertahap.
Jika berhenti seketika masih terasa sulit untuk dilakukan, penderita kecanduan merokok bisa mencoba dengan menunda waktunya. Mungkin saja seorang perokok dapat melakukannya satu jam beberapa kali batang, kini dapat dicoba dengan mengisap hanya 2 jam setiap harinya.
Selain itu, mereka juga bisa menguranginya secara bertahap. Jika penderita biasanya dapat mengisap sebanyak 24 batang per harinya, kurangi hingga 2 sampai 5 barang setiap hari. Sekitar 90% penderita kecanduan merokok telah mencoba untuk berhenti dari kebiasaan ini tanpa bantuan dokter atau obat.
Komplikasi dari Penyalahgunaan Merokok
Merokok memang sudah dikatakan mampu merusak semua organ tubuh hingga sistem kekebalan tubuh Anda. Hal ini dikarenakan di dalam rokok telah mengandung lebih dari 60 zat kimia yang menyebabkan kanker dan gangguan kesehatan lainnya.
Salah satu komplikasi yang pasti akan terjadi adalah resiko mengalami penyakit saluran pernafasan. Perokok lebih rentan mengalami infeksi seperti flu, pilek hingga bronchitis. Mereka pun juga bisa saja merasakan adanya penurunan sistem kekebalan tubuh.
Salah satu fakta menyebut bahwa merokok memang bisa meningkatkan resiko seseorang untuk menderita diabetes tipe 2. Ada banyak kemungkinan komplikasi lainnya yang dapat terjadi seperti masalah mata hingga penyakit jantung.
Metode Medis Bagi Penyalahgunaan Kebiasaan Merokok
Meskipun beberapa cara di atas dapat dicoba, namun tidak sepenuhnya bisa Anda rasakan efektivitasnya. Kini sudah banyak metode yang dilakukan melalui penanganan medis demi meningkatkan keberhasilan bagi seorang perokok untuk mengatasi rasa ketergantungannya.
1. Konseling
Dalam konseling yang dilakukan, dokter bisa menilai riwayat ketergantungan pasien hingga kondisi kesehatannya. Berdasarkan penilaian ini, tenaga medis akan memberikan saran kepada penderita. Tujuannya agar mereka semakin termotivasi guna berhenti dari kebiasaan merokok tersebut.
Jika diperlukan, dokter juga bisa mengadakan konseling secara berkelompok dengan penderita lain. Metode ini berperan untuk membangkitkan motivasi bagi pasien guna mengubah kebiasaan mereka. Tidak jarang juga, cara seperti ini pun efektif mampu mengatasi kemungkinan gangguan mental.
2. Terapi Perilaku
Dalam terapi perilaku ini, seorang dokter bisa membantu pasien untuk mencari faktor yang dapat menyebabkan mereka merokok. Selain itu, mereka pun juga bersama-sama menyusun rencana paling efektif guna menghindari pemicu tersebut. Terdapat 5 fase perlu dijalani mulai dari prakontemplasi. kontemplasi, persiapan, aksi,dan pemeliharaan.
Prakontemplasi akan menjelaskan apa saja kerugian yang diperoleh ketika seseorang merokok. Selanjutnya fase kontemplasi, dokter bisa mendorong keyakinan pasien agar benar-benar yakin untuk berhenti.
Fase persiapan merupakan kondisi pasien benar-benar sudah siap untuk berhenti merokok. Dokter akan membantu pasien untuk memberikan solusi menyelesaikan hambatan yang akan terjadi. Selanjutnya ada fase aksi, disinilah ujian yang sebenarnya harus kamu lewati. Terutama untuk berhenti merokok selama 6 bulan, dokter akan membantu kamu bisa konsisten dan memberikan solusi pencegahan untuk meringankan keinginan merokok. Terakhir adalah pemeliharaan dimana pasien sudah berhasil tidak merokok lebih dari 6 bulan.
3. Terapi Pengganti Nikotin dan Obat-Obatan
Terapi pengganti nikotin memang dapat dijadikan trik bagi Anda untuk bisa mulai berhenti dari kebiasaan merokok tersebut. Biasanya dokter akan memberikan permen karet, obat hisap maupun plester dimana di dalamnya sudah terkandung nikotin berdosis kecil.
Selain itu, juga sering digunakan beberapa jenis obat yang mampu menghentikan kecanduan merokok, diantaranya seperti varenicline dan bupropion. Anda bisa melakukan konsultasi secara gratis di Ashefa Griya Pusaka untuk selanjutnya melaksanakan rehabilitasi guna mengurangi efek kecanduan ini. Kecanduan merokok dirasakan oleh seluruh perokok sekalipun masih menggunakan secara ringan. Banyak resiko gangguan kesehatan yang terjadi dikarenakan senyawa berbahaya khususnya nikotin. Anda bisa mencoba cara penanganan dokter untuk mengatasi ketergantungan tersebut.
Sumber:
Anonim. 2020. Kecanduan Nikotin. Diakses pada tanggal 29 Januari 2022 dari https://www.alodokter.com/kecanduan-nikotin.
Anonim. 2021. 9 Cara Berhenti Merokok yang Ampuh. Diakses pada tanggal 29 Januari 2022 dari https://www.alodokter.com/bahas-satu-satu-cara-berhenti-merokok.
Anonim. 2019. 9 Cara Menghilangkan Kecanduan Merokok. Diakses pada tanggal 29 Januari 2022 dari https://www.popmama.com/life/health/ninda/cara-menghilangkan-kecanduan-merokok
Anonim. 2020. Kecanduan Nikotin. Diakses pada tanggal 25 Januari 2022 dari https://www.alodokter.com/kecanduan-nikotin.
Anonim. 2020. Bagaimana Rokok Menyebabkan Kecanduan? Diakses pada tanggal 25 Januari 2022 dari https://hpu.ugm.ac.id/2020/05/31/bagaimana-rokok-menyebabkan-kecanduan/.
Anonim. 2020. Kecanduan Nikotin. Diakses pada tanggal 25 Januari 2022 dari https://www.klikdokter.com/penyakit/kecanduan-nikotin.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka