Penyebab Kecanduan Rokok dan Metode Untuk Berhenti - Ashefa Griya Pusaka

Penyebab Kecanduan Rokok dan Metode Untuk Berhenti

Penyebab Kecanduan Rokok dan Metode Untuk Berhenti
Share on:

Kecanduan rokok yaitu kondisi seseorang yang mengalami ketergantungan pada zat nikotin. Zat nikotin ada pada tanaman tembakau. Hal ini di dasari karena kebiasan menghirup rokok, akibatnya masuk kedalam fase kecanduan.

Banyak orang yang berusaha berhenti merokok, namun nyatanya tidak semudah membalikan telapak tangan. Akan ada efek samping, misalnya mulut akan terasa asam jika seharian tidak merokok. Oleh karena itu simak pembahasan ini untuk mendapatkan solusi terbaik!

Apa itu Rokok?

Rokok adalah lintingan atau gulungan dari kertas berukuran 70 hingga 120 mm dengan diameter 10 mm berisi daun tembakau kering yang telah dicacah. Rokok biasanya di bakar pada salah satu ujungnya, kemudian bagian filternya dihirup lewat mulut.

Penyebab

Sejarah tembakau linting mulai pertama kali ditemukan pada tahun 1830 di prancis dan mulai dikenal dengan nama sigaret atau rokok. Sedangkan alat linting pertama yang dipatenkan untuk pembuatan rokok buatan Juan Nepomuceno Adorno dari Meksiko pada 1847

Merokok merupakan kebiasaan yang dilakukan oleh banyak orang, dengan berbagai macam tujuan salah satunya mengurangi stres. Namun, jangan pernah berasumsi merokok bisa membantu menghilangkan stres, tidak hanya akan menimbulkan rasa tidak menenangkan tetapi juga akan menimbulkan efek kecanduan.

Setelah menghirup rokok biasanya akan lebih memberikan rasa tenang(rileks) , sampai efek sementara dari nikotin ini hilang. Setelah selesai merokok, stres yang sedang Anda alami akan kembali.

Walaupun harga rokok mengalami kenaikan cukai setiap tahunnya dan tahu bahwa merokok berbahaya untuk kesehatan, namun jumlah perokok di dunia terus meningkat. Kebiasaan merokok terbilang sulit untuk dikendalikan, karena didalam kandungan rokok terdapat berbagai bahan kimia berbahaya dan efek adiksi atau kecanduan bagi penggunanya. Kecanduan merokok sama halnya seperti penggunaan narkoba, karena sulit untuk dihentikan.

Kecanduan merokok terjadi apabila perokok mulai berhenti tetapi merasakan lelah, depresi, mood menurun, dan tidak tenang jika tidak menghirupnya. Kondisi seperti inilah yang menyebabkan seseorang kembali menghisap rokok untuk meningkatkan mood dan rileks. Ada sebuah penelitian menemukan bahwa nikotin bisa lebih aktif dibandingkan dengan jenis obat-obatan terlarang lainnya.

Baca juga ganja dan apa itu sinte, agar kalian bisa mengetahui perbedaannya.

Jenis-jenis Rokok

Macam-macam rokok juga beraneka ragam berdasarkan jenis isi, pembungkusan dan proses pembuatannya.

Jenis rokok berdasarkan isi

  • tembakau iris
  • kelembek kemenyan
  • rokok elektrik
  • rokok kretek
  • rokok putih

Jenis rokok berdasarkan pembungkusan

  • Sigaret
  • klobot
  • kawung
  • cerutu

Jenis rokok berdasarkan proses pembuatan

  • Sigaret kretek mesin (SKM)
  • Sigaret kretek tangan (SKT)

Apa itu Kecanduan Rokok?

Kecanduan rokok adalah kondisi seseorang yang mengalami ketergantungan pada zat nikotin. Zat nikotin ada pada tanaman tembakau. Seseorang yang mengalami kecanduan merokok akan sulit untuk lepas dari ketergantungan, walaupun sadar jika merokok sangat berbahaya untuk kesehatannya.

Zat nikotin yang ada pada tanaman tembakau mempunyai efek kesenangan sementara di otak, sehingga membuat orang menjadi ketergantungan hingga kecanduan. Seseorang yang mengalami kecanduan biasanya akan merasakan cemas dan mudah marah jika tidak merokok. Salain itu, tembakau mempunyai zat beracun yang bisa menyebabkan perokok beresiko terkena penyakit stroke, jantung dan kanker.

Penyebab Kecanduan Rokok

Penyebab kecanduan merokok disebabkan oleh kandungan tembakau yaitu nikotin. Seseorang yang jarang merokok bisa mengalami kecanduan nikotin, sebab nikotin itu bersifat adiktif. Oleh karena itu perokok susah berhenti untuk merokok.

Zat yang terkandung dalam rokok antara lain Acrolein, nikotin, ammonia, formic acid, hidrogen sianida, nitrous oxide, formaldehyde, phenol, acetol, hidrogen sulfida, piridin, methyl clorida, methanol, tar.

Seseorang yang merokok akan menyerap nikotin melalui darah mengalir menuju otak. Pada umumnya perokok akan menyerap 1-1,5 mg nikotin pada setiap satu batang rokok. Ketika sudah di serap otak maka nikotin akan meningkatkan pelepasan dopamin. Dopamin yaitu zat kimia yang bisa menimbulkan rasa puas dan suasana hati yang nyaman.

Orang yang merokok akan berpotensi mengalami kecanduan. Tetapi ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan resiko seseorang mengalami kecanduan rokok yakni:

  • Usia

Usia muda sudah merokok kemungkinan besar akan menjadi perokok berat saat dewasa.

  • Genetik

Faktor genetik juga berpengaruh terhadap reseptor otak yang merespon nikotin dalam dosis tinggi.

  • Depresi

Ada beberapa penelitian yang menemukan jika ada kaitannya antara merokok dengan gangguan mental seperti Schizophrenia, depresi, atau PTSD

  • Lingkungan

Faktor lingkungan juga sangat memperhatikan. Jika seseorang berada di lingkungan perokok maka cinderung menjadi perokok.

  • Penyalahgunaan NAPZA

Seseorang yang telah mengalami kecanduan alkohol atau NAPZA pasti cenderung merokok juga

Gejala Kecanduan

Seseorang yang mengalami kecanduan merokok, akan menimbulkan beberapa gejala seperti berikut ini:

  • Tidak mau berhenti merokok
  • Meskipun sudah mencoba untuk berhenti, tetapi tidak bisa juga berhenti.
  • Meskipun sedang sakit, tetap saja merokok
  • Perokok sedang sakit paru-paru atau jantung, namun tetap merokok meski tau akan memperburuk kondisi penyakit.

Bahaya Rokok Bagi Kesehatan

Bahaya rokok bagi kesehatan dapat merusak hampir semua organ tubuh dan sistem kekebalan tubuh. Karena didalamnya mengandung lebih dari 60 zat kimia penyebab kanker dan zat berbahaya lainnya. Asap rokok yang dikeluarkan ini akan menimbulkan efek samping bagi perokok dan orang sekitarnya.

Berikut ini beberapa komplikasi yang bisa terjadi pada seseorang yang kecanduan merokok:

  • Penyakit saluran pernapasan
  • Menurunnya sistem kekebalan tubuh
  • Diabetes
  • Masalah mata
  • Penyakit jantung dan pembuluh darah
  • Kanker paru-paru
  • Kanker
  • Infertilitas dan impotensi
  • Komplikasi kehamilan dan kelahiran
  • Penampilan fisik yang semakin memburuk
  • Resiko pada orang sekitar

Kapan Harus ke Dokter?

Ada banyak perokok yang sering kali mencoba untuk lepas dari kecanduan merokok tapi tidak berhasil. Oleh sebab itu, lebih baik untuk berkonsultasi dengan dokter jika mengalami kecanduan merokok. Supaya mendapatkan penanganan yang tepat untuk mengatasinya.

Cara yang dilakukan dengan menjalani program untuk mengatasi kecanduan merokok yang berkaitan dengan fisik dan perilaku. Selain itu menggunakan obat-obatan yang diresepkan dokter untuk mengatasi masalah kecanduan merokok.

Pengobatan Kecanduan Rokok

Pengobatan bagi yang kecanduan rokok bisa dilakukan dengan obat maupun tanpa obat. Hal ini dilihat seberapa besar kecanduan merokoknya. Hanya dengan motivasi, komitmen, konsisten dan keinginan yang kuat untuk berhenti merokok adalah hal yang paling penting.

Kecanduan merokok bisa diatasi dengan menghentikan kebiasaan merokok. Caranya sebagai berikut:

  • Berhenti seketika

Perokok bisa melakukan untuk berhenti merokok secara bertahap. Mengurangi frekuensi merokok tiap harinya. Bagi perokok berat, cara seperti ini butuh bantuan medis untuk mengatasi efek ketagihan

  • Menunda

Perokok bisa melakukan cara untuk menunda merokok pertama 2 jam perharinya. Contohnya, jika terbiasa merokok pertama jam 7 pagi, maka hari berikutnya mulai merokok jam 9 pagi. Dan seterusnya. Cara ini bisa dilakukan untuk berhenti merokok yang terencana dalam 7 hari.

  • Mengurangi

Perokok bisa melakukan secara bertahap untuk mengurangi jumlah rokok yang dihisap perharinya. Jika biasanya menghisap rokok satu bungkus sehari, maka kurangi 2-4 batang perharinya.

Sekitar 90% perokok yang mengalami kecanduan merokok mencoba untuk berhenti tanpa obat ataupun terapi. Cara ini kurang efektif karena hanya sekitar 5-7% yang bisa berhenti merokok.

Metode Lain Untuk Berhenti Merokok

Selain cara di atas, ada juga metode yang mungkin bisa meningkatkan keberhasilan dalam berhenti merokok dan mengatasi kecanduan rokok. Berikut ini caranya:

  • Konseling

Melakukan konseling juga dianggap lebih efektif untuk berhenti merokok. Dokter akan mengidentifikasi mengenai riwayat kecanduan pasien, diantaranya kondisi kesalahan dan tongkat kecanduan. Setelah menemukan hasilnya, dokter akan memberikan saran dan bantuan yang sesuai dengan kondisi pasien, supaya pasien bisa termotivasi untuk berhenti merokok.

Selain itu, jika memungkinkan dokter juga akan merujuk penderita untuk melakukan konseling berkelompok dengan yang lainnya untuk mengikuti terapi perilaku. Melakukan cara konseling bagi penderita kecanduan merokok adalah cara untuk membangkitkan motivasi penderita supaya mau mengubah kebiasaan buruknya.

Dokter akan membantu pasien membuat rencana dalam berhenti merokok dan saran yang berkaitan dengan cara menghindari situasi yang membuat penderita ingin merokok kembali. Bahkan dibantu untuk mengatasi masalah mental yang muncul karena efek berhenti merokok

  • Terapi perilaku

Selanjutnya melalui terapi perilaku, dokter akan membantu pasien mencari penyebab pasien merokok. Kemudian menyusun rencana untuk menghindari hal tersebut dan menghadapi gejala putus zat (sakau). Ada lima fase perubahan perilaku dari seorang perokok yakni:

  • Fase prakontenplasi

Fase ini pasien belum ada niatan untuk berhenti merokok, sehingga harus diarahkan untuk memulai berhenti merokok. Pasien akan diberitahu mengenai keuntungan berhenti merokok, dan kerugian akibat merokok. Hal terbaik bertujuan supaya pasien mau berhenti merokok

  • Fase kontemplasi

Pada fase ini, dokter akan memberikan motivasi sekaligus keyakinan pada pasien agar mau berhenti merokok dan membantu pasien untuk berhenti merokok.

  • Fase persiapan

Selain fase persiapan, di fase ini pasien telah siap untuk berhenti merokok. Kemudian dokter akan membantu pasien mengetahui hambatan untuk berhenti merokok dan memberikan solusinya..

  • Fase aksi

Berikutnya fase aksi, pasien telah berhasil berhenti merokok hingga 6 bulan. Dokter akan membantu pasien supaya konsisten dalam mencegah keinginan untuk merokok lagi.

  • Fase pemeliharaan

Pasien telah berhasil berhenti merokok lebih dari enam bulan dan sudah mulai terbiasa tidak merokok lagi dalam kesehariannya. Langkah selanjutnya dokter yaitu membantu pasien supaya tak merokok kembali serta membantu pasien untuk memberikan dukungan penuh.

  • Terapi pengganti nikotin

Terapi ini dilakukan dengan cara memberikan pengganti nikotin. Dokter akan memberikan permen karet, plester, obat semprot, maupun hisap yang mengandung nikotin dalam jumlah kecil. Sehingga tubuh pasien secara perlahan bisa lepas dari kecanduan nikotin.

  • Obat-obatan

Cara berhenti merokok bisa dilakukan dengan meminum obat. Tentunya sudah berdasarkan rekomendasi dokter. Obat yang biasa digunakan untuk berhenti merokok yaitu bupropion dan varenicline. Kedua jenis obat tersebut efek yang ditimbulkan hampir sama dengan nikotin dan mencegah terjadinya gejala putus zat.

Adapun hal lainnya yang bisa dilakukan untuk membantu proses penyembuhan berhenti merokok yakni:

  • Memilih makanan sehat
  • Olahraga secara rutin
  • Membuang semua rokok yancada
  •  Menentukan target untuk berhenti merokok
  • Menghindari situasi yang memicu untuk merokok kembali
  • Melakukan terapi seperti akupuntur, hipnosis, dan obat herbal.

Demikianlah informasi mengenai kecanduan rokok. Jika kita sudah tau akan bahaya merokok sebaiknya berhentilah menghirupnya. Karena tidak menguntungkan dan merugikan diri sendiri serta orang lain. Jangan sekali-kali mencoba untuk merokok, karena rokok bersifat adiktif dan menimbulkan masalah bagi kesehatan. Bisa membuat seseorang menjadi ketergantungan bahkan kecanduan. Jika sudah begitu lebih baik untuk melakukan rehabilitasi di Ashefa Griya Pusaka  supaya mendapatkan penanganan tepat dari dokter.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top