Kejang parsial adalah kejang yang terjadi hanya pada satu area otak saja. Kejang sendiri terjadi karena sel saraf otak mengirimkan sinyal listrik dengan tiba-tiba dan berlebihan sehingga tidak bisa terkendali. Kejang parsial akan terjadi pada lengan dan kaki saja kemudian bergerak ke atas pada sisi tubuh yang sama.
Ada dua jenis kejang parsial, yaitu parsial sederhana dan kompleks. Gejala yang bisa terjadi seperti kontraksi otot, mata bergerak ke satu sisi, gerakan yang sama pada berulang kali dan lainnya. Penyebab kejang parsial diantaranya keturunan, penyakit bawaan, masalah mental dan sebagainya. Ketahui lebih jelas mengenai kejang parsial di artikel ini.
Pengertian Kejang Parsial
Kejang parsial adalah kejang yang terjadi pada salah satu sisi otak saja. Kejang parsial bisa disebut juga kejang onset lokal yang dapat terjadi singkat antara 1 hingga 2 menit saja dan tidak akan menyebabkan kehilangan kesadaran.
Namun, kejang parsial dapat berlanjut menjadi kejang parsial kompleks atau kejang seluruh tubuh dan kehilangan kesadaran jika tidak diberi perawatan yang tepat.
Jenis kejang parsial
1. Kejang parsial sederhana
Kejang parsial sederhana terjadi pada salah satu sisi otak, tetapi bisa juga menyebar ke bagian otak lainnya. Ada 4 tipe menurut bagian otak yang terdampak yaitu :
- motorik yaitu mempengaruhi pergerakan otot yang menyebabkan kejang otot misalnya hentakan tiba tiba kaki, tangan.
- sensorik yaitu mempengaruhi panca Indra menimbulkan gejala gangguan halusinasi, pendengaran, penciuman.otonom yaitu mempengaruhi fungsi organ pada tubuh seperti fungsi saluran pencernaan, tekanan darah.
- psikis yaitu mempengaruhi perasaan atau ingatan tentang pengalaman yang pernah dialami, sehingga menimbulkan kecemasan atau dejavu.
2. Kejang parsial kompleks
Kejang parsial kompleks adalah kejang sesaat setelah kejang parsial sederhana. Kejang ini dapat mempengaruhi kesadaran, ingatan sebelumnya, perilaku saat atau setelah mengalami kejang.
Ditandai dengan gejala melamun atau gerakan yang berulang seperti berkedip, menelan atau berteriak.
Gejala Kejang Parsial
Gejala kejang parsial secara umum diantaranya :
- penglihatan mata kurang sebelah
- mulut berkedut
- merasa ada yang merayap di kulit
- mata terus menatap ke satu arah
- berkeringat dan gelisah
- kurang perhatian
- sulit berbicara
- satu sisi tubuh sulit bergerak
- kontraksi otot yang terjadi abnormal seperti pergerakan kaki atau kepala
- rasa tidak nyaman di perut
- wajah memerah
- jantung berdebar cepat
Penyebab Kejang Parsial
Penyebab kejang parsial dapat terjadi karena beberapa kondisi seperti :
- penyakit bawaan seperti epilepsi
- tidak seimbangnya kimiawi atau metabolisme tubuh
- demam atau infeksi
- masalah mental
- stroke
- tumor otak
- penggunaan alkohol atau narkotika
- luka pada kepala atau otak
- penyakit alzheimer
- iritasi otak pascaoperasi
- faktor genetik
Kesimpulan
Kejang parsial adalah kejang yang hanya terjadi pada salah satu sisi bagian otak. Ada dua jenis, yaitu kejang parsial sederhana yang tidak membuat penderitanya kehilangan kesadaran dan kejang parsial kompleks yang membuat penderitanya kehilangan kesadaran dan ingatan sebelumnya.
Gejala kejang parsial berbeda-beda secara umum yaitu mata menatap ke satu arah, merasa ada yang merayap di kulit, mulut berkedut, berkeringat, kontraksi otot dan sebagainya. Penyebabnya yaitu karena penyakit bawaan seperti epilepsi, demam, stroke, kelainan otak, tumor otak, genetik, alzheimer, penggunaan alkohol, narkotika dan lainnya.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka