Terapi Stem Cell atau terapi sel punca adalah bentuk perawatan medis yang melibatkan penggunaan sel punca untuk memperbaiki atau menggantikan jaringan atau organ yang rusak atau bermasalah dalam tubuh. Apa saja kelebihan yang coba ditawarkan terapi ini?
Apa Itu Sel Punca (Stem Cell)
Sel punca adalah jenis sel yang memiliki potensi untuk berkembang menjadi berbagai jenis sel lain dalam tubuh, dan ini membuatnya memiliki potensi besar dalam pengobatan berbagai kondisi medis.
Ada dua jenis utama sel punca:
- Sel Punca Embrionik: Sel punca embrionik berasal dari embrio yang masih dalam tahap awal perkembangannya. Mereka memiliki kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi hampir semua jenis sel dalam tubuh. Namun, penggunaan sel punca embrionik telah menjadi kontroversial karena proses pengambilannya melibatkan penghancuran embrio.
- Sel Punca Dewasa: Sel punca dewasa (juga dikenal sebagai sel punca somatik atau sel punca multipoten) ditemukan di berbagai jaringan dalam tubuh, seperti sumsum tulang, kulit, otot, dan banyak jaringan lainnya. Meskipun sel punca dewasa memiliki kemampuan diferensiasi yang lebih terbatas dibandingkan dengan sel punca embrionik, namun masih memiliki potensi untuk memperbaiki jaringan yang rusak.
Sel punca memiliki beberapa kelebihan dan karakteristik utama yaitu :
- Kemampuan Proliferasi (Pembelahan): Sel punca dapat membelah diri untuk membentuk lebih banyak sel punca, proses ini disebut proliferasi. Selain itu, mereka juga dapat membelah diri untuk membentuk sel-sel khusus yang memainkan peran dalam fungsi normal organ dan jaringan.
- Kemampuan Diferensiasi: Kemampuan paling menonjol dari sel punca adalah kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi berbagai jenis sel yang berbeda. Misalnya, sel punca dapat berubah menjadi sel-sel otot, sel-sel saraf, sel-sel darah, atau jenis sel lain yang dibutuhkan oleh tubuh. Berdasarkan potensi diferensiasi mereka, sel punca dapat dikategorikan menjadi tiga jenis utama: (1) Sel Punca Totipoten: Mampu menjadi berbagai jenis sel dan bahkan embrio awal. Hanya sel punca embrio yang memiliki potensi totipoten. (2) Sel Punca Pluripoten: Mampu menjadi hampir semua jenis sel dalam tubuh, kecuali jaringan yang mendukung kehamilan. Contohnya adalah sel punca embrio dan beberapa jenis sel punca dewasa. (3) Sel Punca Multipoten: Mampu berdiferensiasi menjadi beberapa jenis sel dalam kelompok yang lebih spesifik. Ini termasuk sel punca dewasa yang ditemukan di berbagai jaringan tubuh.
- Sumber Sel Punca: Sel punca dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk embrio awal, jaringan dewasa (seperti sumsum tulang), atau bahkan dari proses rekayasa genetik.
Karena potensinya yang besar, sel punca digunakan dalam berbagai penelitian dan aplikasi medis, termasuk pemulihan jaringan yang rusak, pengobatan penyakit degeneratif, transplantasi sumsum tulang, dan banyak lagi.
Terapi Stem Cell untuk Pengobatan Apa Saja
Terapi sel punca dapat digunakan dalam berbagai bidang pengobatan, termasuk:
- Pemulihan Jaringan: Sel punca dapat digunakan untuk memperbaiki jaringan yang rusak atau terluka, seperti pada cedera tulang belakang, jaringan otak, atau kulit terbakar. Regenerasi tulang rawan pada kasus cedera sendi atau osteoarthritis.
- Penyakit Autoimun: Terapi sel punca dapat digunakan untuk mengembalikan fungsi sistem kekebalan tubuh yang bermasalah pada penyakit autoimun seperti lupus, rheumatoid arthritis, atau penyakit Crohn.
- Penyakit Darah dan Sumsum Tulang Belakang : Terapi sel punca dapat digunakan untuk mengobati penyakit-penyakit darah seperti leukemia, anemia aplastik, dan thalassemia. Melalui transplantasi sumsum tulang belakang.
- Penyakit Degeneratif: Beberapa penyakit degeneratif seperti penyakit Parkinson, penyakit Alzheimer, dan penyakit Huntington telah menjadi fokus penelitian terapi sel punca.
- Pemulihan Jantung: Terapi sel punca juga telah diuji untuk membantu pemulihan pasca serangan jantung dengan merangsang regenerasi jaringan jantung yang rusak.
- Penggunaan sel punca untuk menghasilkan sel-sel pankreas yang menghasilkan insulin pada penderita diabetes.
- Mempercepat pemulihan pasca operasi atau penyakit serius dengan memanfaatkan kemampuan regeneratif sel punca.
- Penggunaan terapi stem cell untuk membantu dalam pengobatan kecanduan, seperti kecanduan narkoba.
Meskipun terapi sel punca memiliki potensi besar dalam pengobatan, banyak aspek dari teknik ini masih dalam tahap penelitian dan pengembangan.
Prosedur Pengobatan dengan Terapi Stem Cell
Prosedur terapi sel punca dapat bervariasi tergantung pada tujuannya dan jenis sel punca yang digunakan. Berikut gambaran umum tentang prosedur yang mungkin terlibat dalam melaksanakan terapi sel punca:
- Evaluasi Medis dan Persiapan: Sebelum menjalani terapi sel punca, pasien akan menjalani evaluasi medis menyeluruh. Ini mungkin mencakup pemeriksaan fisik, tes laboratorium, dan penilaian kondisi kesehatan umum. Tim medis akan menilai apakah terapi sel punca sesuai dan aman untuk pasien tertentu. Mereka juga akan membahas risiko dan manfaat potensial terapi.
- Pengambilan Sel Punca: Jika terapi melibatkan penggunaan sel punca dewasa, prosedur pengambilan sel biasanya lebih sederhana. Misalnya, sel punca dapat diambil dari sumsum tulang belakang atau jaringan adiposa (lemak). Jika terapi melibatkan sel punca embrionik, sel-sel ini biasanya berasal dari embrio yang disumbangkan atau dibuat dalam laboratorium.
- Isolasi dan Pemurnian Sel: Setelah pengambilan, sel punca harus diisolasi dan dimurnikan dari jaringan atau sumber lainnya. Ini melibatkan proses laboratorium untuk memisahkan sel punca dari jenis sel lain.
- Pembesaran dan Persiapan Sel: Dalam beberapa kasus, sel punca perlu dibiakkan dalam jumlah yang cukup sebelum digunakan dalam terapi. Proses ini dapat memakan waktu beberapa minggu.
- Pemberian Sel Punca: Sel punca yang telah dimurnikan atau diperbanyak kemudian diberikan ke pasien. Cara pemberian bisa berbeda-beda tergantung pada kondisi medis yang sedang diobati. Pemberian sel punca bisa melalui injeksi langsung ke area yang membutuhkan perbaikan, melalui pembuluh darah, atau bahkan melalui pembedahan tergantung pada tujuan terapi.
- Pemantauan dan Tindak Lanjut: Setelah terapi, pasien akan dipantau secara teratur untuk memantau perkembangan dan respons tubuh terhadap sel punca. Tindak lanjut medis akan dilakukan untuk memastikan bahwa terapi memberikan hasil yang diinginkan dan mengatasi efek samping atau masalah lain yang mungkin muncul.
- Rehabilitasi dan Pemulihan: Pada beberapa kasus, pasien mungkin perlu menjalani rehabilitasi fisik atau terapi lain untuk mendukung pemulihan setelah terapi sel punca.
Biaya terapi sel punca dapat sangat bervariasi tergantung pada beberapa faktor, termasuk jenis terapi, negara tempat terapi dilakukan, klinik atau fasilitas yang menyediakan layanan, serta jenis kondisi medis yang diobati. Biaya untuk evaluasi medis awal, tes, dan penilaian kondisi sebelum terapi juga dapat mempengaruhi biaya keseluruhan.
Beberapa rumah sakit di Indonesia yang telah menawarkan terapi stem cell adalah:
- Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM): Sebagai rumah sakit rujukan nasional di Jakarta, RSCM telah terlibat dalam penelitian dan pengembangan terapi sel punca untuk berbagai kondisi medis.
- Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSPN Cipto Mangunkusumo): RSPN Cipto Mangunkusumo juga merupakan salah satu pusat medis terkemuka di Indonesia yang telah berpartisipasi dalam riset dan terapi sel punca.
- Siloam Hospitals Group: Beberapa rumah sakit dalam jaringan Siloam Hospitals di Indonesia telah mengembangkan program terapi sel punca untuk beberapa kondisi medis.
- Rumah Sakit Kanker Dharmais: Rumah sakit ini telah terlibat dalam penelitian dan pengembangan terapi sel punca khususnya dalam pengobatan kanker.
Terapi stem cell masih dalam pengembangan dan penelitian aktif. Meskipun beberapa aplikasi telah berhasil, banyak lagi yang perlu dipelajari tentang keamanan, efektivitas, dan cara terbaik untuk menggunakannya dalam pengobatan medis.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka