Mengenal lebih dalam mengenai apa itu intoksikasi dan mengetahui penyebab apa saja yang bisa menimbulkan efek keracunan, simak selengkapnya disini!
Di masa pandemi seperti ini, kehigienisan makanan dan minuman harus dijaga secara baik. Tujuannya agar tidak ada virus yang menempel pada makanan. Jika hidangan sudah terkontaminasi dengan bakteri maupun parasit, akan menyebabkan penyakit pada pemakannya, yaitu intoksikasi.
Pengertian Intoksikasi
Intoksikasi sendiri adalah penyakit yang disebabkan oleh keracunan makanan. Hidangan tersebut biasanya sudah terkontaminasi dengan berbagai virus, bakteri, juga parasit lainnya. Untuk itu, dalam memilih makanan dan minuman, Anda harus menelitinya secara baik.
Jangan sampai makanan yang akan dikonsumsi tidak higienis atau terpapar bakteri. Umumnya, makanan akan terlihat tidak layak konsumsi jika sudah ditumbuhi jamur di bagian luarnya. Anda dapat menghindari hal tersebut dengan melihat dari luar kemasan produk makanan tersebut.
Selain itu, untuk mengindikasikan makanan tersebut tidak layak konsumsi, cobalah melihat tanggal kadaluarsanya. Jika makanan yang dibeli merupakan makanan kemasan. Namun, kalau Anda mengolah sendiri, pastikan bahan untuk membuat hidangan tidak busuk atau terjangkit bakteri.
Penyebab Intoksikasi
Berdasarkan penjelasan di atas, mungkin beberapa sudah tahu apa penyebab dari intoksikasi tersebut. Namun, tahukah apa saja kandungan di dalamnya yang bisa memicu terjadinya keracunan makanan itu. Berikut penjelasan lebih lengkapnya guna menambah wawasan Anda!
- Salmonella
Penyebab yang pertama adalah karena adanya salmonella. Bakteri ini dapat Anda temukan dari telur mentah atau setengah matang. Padahal, soft boiled egg menjadi sangat populer di dunia kuliner. Sensasi nikmat karena lumernya kuning telur ketika dikonsumsi akan memberikan kesan tersendiri.
Ternyata, hal tersebut tidaklah baik untuk dikonsumsi. Karena telur tidak matang secara keseluruhan, sehingga tidak mematikan sebagian bakteri di dalamnya. Salmonella juga bisa ditemukan pada daging unggas bahkan sayur. Untuk gejalanya, dibutuhkan 6–72 jam sampai menimbulkan keluhan.
- E. Coli
E. Coli merupakan bateri yang biasa ditemukan pada daging cincang mentah atau produk olahan susu tanpa melalui proses pemanasan. Pasteurisasi atau pemanasan pada produk ini, bertujuan untuk membunuh organisme merugikan, seperti bakteri, jamur, dan lain sebagainya.
Untuk mengetahui gejalanya, Anda memerlukan waktu 3 – 8 hari dari masa konsumsi. Bakteri tersebut biasanya akan menimbulkan diare bersamaan dengan darah atau air. Ditambah lagi dapat memunculkan kram perut bahkan muntah-muntah pada pengidapnya nanti.
- Campylobacter
Selanjutnya adalah bakteri yang bernama Campylobacter menjadi salah satu penyebab terjadinya intoksikasi. Bakteri ini banyak ditemukan pada produk daging dan susu yang tidak melalui proses pasteurisasi tadi. Pengolahannya juga tidak dilakukan secara benar.
Dengan demikian, bakteri masih bisa berkembang biak lebih banyak di dalam produk. Untuk memunculkan gejalanya, Anda membutuhkan waktu sekitar 2 sampai 5 hari. Biasanya dimunculkan adanya mual, muntah, hingga nyeri kepala yang berangsur cukup lama, sehingga akan mengganggu.
- Listeria
Penyebab berikutnya adalah Listeria. Listeria merupakan bakteri dengan sifat sebagai parasit intraseluler. Sering ditemukan pada makanan siap saji yang didinginkan atau sering dikenal dengan fast food. Adapun contoh makanan tersebut, yakni sosis, keju, dan juga yogurt. Oleh karena itu segera hentikan kecanduan makanan jika Anda sudah sangat menyukai fastfood ini.
Untuk memunculkan gejalanya, Anda membutuhkan waktu yang cukup lama, yaitu sekitar 3 sampai 21 hari. Efeknya berupa demam, nyeri otot, mual, diare, hingga leher kaku, dan linglung. Dalam mencegah hal tersebut, pengolahan makanan harus dilakukan secara baik juga benar.
- Clostridium Botulinum
Clostridium Botulinum adalah jenis bakteri yang biasa ditemukan pada makanan kaleng. Makanan tersebut sudah mencapai masa kadaluarsanya, sehingga tidak lagi layak untuk dikonsumsi. Ditambah lagi, tingkat keasamannya menurun dan tidak bisa menahan tumbuhnya bakteri.
Untuk menimbulkan gejalanya tidak membutuhkan waktu lama dan relatif singkat, yakni 12 – 36 jam. Keluhannya berupa lelah, lesu, pandangan kabur, vertigo, hingga kesulitan menelan juga berbicara. Tentu efek tersebut tidaklah baik serta sangat berbahaya bagi mereka yang mengkonsumsinya.
Selain itu mengkonsumsi alkohol bisa menyebabkan keracunan, simak penyakit nya disini
Pengobatan Intoksikasi
Untuk mengobati atau mengatasi terjadinya intoksikasi tersebut, Anda perlu melihat beberapa cara pengobatannya. Walaupun, keracunan makanan tidak menimbulkan efek serius dan bisa sembuh seiring berjalannya waktu, juga perlu melakukan konsultasi pada dokter ahli. icd 10
- Pemberian Asupan Cairan Secara Cukup
Pengobatan yang pertama adalah dengan cara memberikan asupan cairan secara cukup pada pengidapnya. Jika Anda mengalami gejala seperti diare dan muntah, kebutuhan cairan di dalam tubuh menjadi lebih meningkat serta harus cepat dipenuhi agar tidak terjadi dehidrasi.
Cara yang dilakukan bisa dengan memeriksakan diri ke dokter melalui pemberian infus. Untuk perawatan sendiri di rumah, Anda dapat mengkonsumsi banyak air serta buah-buahan. Asupan cairan bisa mengganti cairan tubuh yang hilang akibat beberapa gejala tadi.
- Pemberian Antibiotik
Pemberian antibiotik juga sangat berguna dalam mengobati intoksikasi. Obat ini dapat diberikan apabila Anda mengalami diare yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Jika diindikasikan penyakit tersebut kemungkinan bisa menular ke orang lain, sehingga menimbulkan bahaya berkelanjutan.
Pemberian obat antibiotik tersebut tidak berlaku bagi diare yang disebabkan karena infeksi virus. Karena penggunaannya tidak terlalu efektif. Adapun ramuan secara alami bisa Anda coba, contohnya jamu daun jambu. Cara mengolahnya dengan merebus daun jambu dan diambil airnya saja.
Mencegah Terjadinya Intoksikasi
Intoksikasi dapat dicegah menggunakan beberapa hal secara alami. Anda bisa melakukannya secara mudah di kehidupan sehari-hari. Pengolahan makanan harus dilakukan dengan benar dan baik. Jangan sampai menimbulkan bakteri atau tidak bisa membunuh bakteri serta parasit di dalamnya.
Adapun beberapa cara tersebut dapat Anda terapkan mulai sekarang. Pertama, mencuci tangan secara bersih, alat makan, dan alat masak juga menjadi perhatian. Kedua, memasak pada suhu yang tepat, tujuannya agar ogranisme di dalam makanan akan mati serta tidak dapat berkembang biak.
Ketiga, menyimpan bahan makanan dengan tepat. Penyimpanan bahan makanan secara benar akan melindungi makanan dari organisme yang membawa penyakit tersebut. Keempat, membuang makanan meragukan, misalnya Anda tidak tahu apakah makanan itu aman dikonsumsi atau tidak.
Demikianlah penjelasan mengenai intoksikasi yang disebabkan karena pengolahan makanan atau minuman secara tidak benar. Bukannya memberikan manfaat, malah akan menimbulkan efek samping berbahaya bagi pengkonsumsinya. Untuk itu, Anda harus mengolahnya dengan baik.
Jika Anda memiliki masalah dengan ketergantungan NAPZA. Segera hubungi Ashefa Griya Pusaka untuk mendapatkan program rehabilitasi narkoba yang tepat!
Sumber:
Arif Putra, 2019. Beberapa Obat Mual dan Muntah Alami yang Tak Sulit Dicari. Diakses pada 07 Januari 2022 dari https://www.sehatq.com/artikel/obat-mual-dan-muntah-alami-yang-tak-sulit-dicari
Redaksi Halodoc, 2022. Keracunan Makanan. Diakses pada 07 Januari 2022 dari https://www.halodoc.com/kesehatan/keracunan-makanan
Rifan Eka Putri N., 2017. Intoksikasi Akut: Diagnosis & Tatalaksana (Bagian I). Diakses pada 07 Januari 2022 dari https://whitecoathunter.com/intoksikasi-akut/
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka